Pencarian Tak Berujung

Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
Surti kembali menapaki jalan beraspal tempat dia melangkahkan kedua kakinya setiap hari. Jalan bisu yang menjadi saksi atas pencarian tujuan hidupnya selama ini. Wajah kusut yang setia menemaninya berubah ekspresi ketika dia menemukan lubang ke dua di jalan itu.

“Perasaan kemarin cuma satu lubang, deh.”

Surti berbicara entah pada siapa, dan tak ada yang menyahut. Kemudian setelah sadar bahwa lubang ke dua itu seperti sengaja dibuat, serta merta pandangan Surti beralih ke sebuah lapak. Tampaknya juga baru dibangun.

“Lha, apa maning iki? Jajalen ah!”

Surti lalu membuka tirai berwarna ungu dan memasuki lapak itu, yang ternyata jasa ramal-meramal. Surti langsung menyodorkan tangannya ke wanita muda dengan wajah beriaskan nuansa gothic di depannya.

“Kamu itu, kebanyakan mikir, kebanyakan melihat tanpa tindakan, kebanyakan beban. Bisa mati muda sia-sia kamu! Lihat isi kepalamu.” Lalu sang peramal menunjukan sebuah cemin kepada Surti.

Surti tak melihat apa-apa, selain mungkin kondisi wajahnya yang kurang pupur dan gincu. Tak puas, kemudian Surti pergi keluar dari sana. Menapaki jalan lagi.

“Wuasem, kirain mau memperlihatkan semacam dogma-dogma dan filosofi yang ku makan selama ini. Mbok takutnya ada yang oleng atau gimana gitu lho. Siapa tahu jadi jebol!Surti menggerutu.

Setelah beberapa langkah, kemudian Surti, di sanalah ia, berdiri di atas kubangan air dalam lubang kedua. Pantulan bayangannya tersenyum.

Menemukan dirinya.

Tidak ada komentar

Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.