Rekomendasi Film Tentang Duka dan Kehilangan

Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
Hahaha buset judulnya.

Haaaaai kawan-kawan, been awhile, isn’t it? Jadi berhubung kemarin sedang merasa teramat selo padahal sih mah break buat baca materi akhirnya saya menonton tiga film, yaitu Rudy Habibie, The Notebook, dan The Curious Case of Benjamin Button. Semuanya bagus menurut saya dan karena beberapa memiliki tema yang sama yaitu kehilangan orang terkasih atau masa-masa tertentu, jadi ingin membuat tulisan mengenai rekomendasi film dengan tema terkait ini.

It's Time to Let Go Top Gun Maverick Movie

Well, ada kalanya kamu, seseorang, atau saya membutuhkan bacaan atau film yang dapat menumbuhkan suatu perasaan tertentu, bisa dari semangat hidup, atau perasaan menyayangi, perasaan memahami. Dan yak, ketiga film yang saya sebutkan sebelumnya memang bener-bener deep. Sebenarnya, apa sih suatu hal terhebat yang dirasakan? Patah hati, ditinggalkan, atau meninggalkan?

Tulisan ini pertama kali ditulis pada tahun 2017, bisa dilihat melalui link tulisan ini. Meskipun tema tulisan ini membahas film-film dengan topik kehilangan maupun kedukaan, bukan artinya mengandung muatan yang penuh kesedihan atau berasa berada di awan yang gelap ya. Proses grieving ini merupakan fenomena yang wajar dalam kehidupan manusia, dan perasaan sedih maupun kalutnya justru menunjukan rasa kasih dan cintanya. Kemudian grieving juga selalu linier dengan healing, ada beberapa film di bawah juga mengandung muatan perjalanan penyembuhan tersebut bagi karakternya.

Berikut untuk rekomendasi film dengan tema grieving:

1. The Notebook

the notebook film

film the notebook

Pasti kalian familier sama The Notebook, ini diadaptasi dari buku dengan judul yang sama karya Nicholas Sparks. Jadi, film dimulai dengan lelaki lanjut usia yang membacakan cerita pada seorang perempuan lanjut usia. Adalah cerita tentang Noah dan Allie, dari bagaimana mereka bertemu, menjadi sepasang kekasih, lalu berpisah karena Allie pindah untuk pendidikan. Kemudian masing-masing menjalani perjalanan kehidupannya sendiri, bahkan Allie sudah akan menikah, dan Noah sudah membangun rumah impian mereka berdua sewaktu muda. Kemudian semesta mempertemukan mereka lagi, and well, seperti cinta yang akan kembali pada rumahnya, singkat saja mereka bersatu. Uh oke ini kasian banget sama calon suaminya Allie tapi tegar melepas Allie, tanpa emosi atau balas dendam. 

Dari sini bisa bikin ide baru sih buat cerita, misal dua orang yang sama-sama patah hati well haha dua orang yang ditinggalkan Allie dan Noah. Lanjut, Noah dan Allie akhirnya menjemput mimpi mereka dengan tinggal di rumah yang mereka impikan, kemudian yang sudah dapat ditebak, lelaki lanjut usia itulah yang membacakan kisah mereka pada perempuan lanjut usia, mereka adalah Noah dan Allie. Noah selalu berusaha mengembalikan Allie kepadanya, karena terkena penyakit di usia senja yaitu kehilangan ingatan. Lalu bagaimana kelanjutan cerita mereka berdua di usia senja? Well, I save the rest for you.

2. The Curious Case of Benjamin Button

The Curious Case of Benjamin Button

Film Benjamin Button
 
Terlahir terbalik sebagai tua duluan, Benjamin menjalani perjalanan kehidupan yang berbeda tentunya dengan orang-orang. Terbuang dari ayahnya, dicemooh, namun Benjamin menggambarkan simbolik yang tegar. Kemudian pada suatu waktu dia bertemu Daisy yang masih berusia muda, kemudian Benjamin pergi merantau, juga rutin mengirimi Daisy kartu pos bahkan bagaimana ia menyukai perempuan. Kehidupan Daisy juga berjalan dengan menjadi balerina, juga sudah mempunyai lelaki kekasihnya. 

Lalu, singkatnya Benjamin dan Daisy dipertemukan lagi, bahkan tinggal bersama dan mempunyai anak. Awalnya Benjamin takut anaknya akan seperti dirinya, tumbuh semakin muda, namun tidak. Lalu suatu hari Benjamin memutuskan untuk pergi dari Daisy dan anaknya, karena ya, mereka akan butuh ayah dan suami, dan Benjamin rasa dirinya memang seharusnya pergi. Setelah sekian tahun dan Daisy punya suami lagi, Benjamin balik dan ya kelihatan lebih muda, juga saat dia ditemukan lupa ingatan dan posisi menjadi remaja. Daisy juga kemudian merawat Benjamin, kekasih hidupnya itu hingga ia balita, hingga ia mulai lupa caranya berbicara dan berjalan. Well, rasanya gimana mengantarkan teman hidupmu sendiri hingga ia benar-benar pulang? Kosong.

3. One Day

one day film

one day

Adalah sepasang teman baik, Em dan Dex sejak kelulusan. Yaaa intinya sih mereka tiap tanggal 15 Juli ketemu dan cerita masing-masing pengalaman bahkan sampai masing-masing udah punya kekasih. Mereka memiliki beberapa peraturan selama mereka lagi hang out bareng. Daaaan, well Dex bahkan sampai sudah menikah dan punya anak perempuan, namun jika semesta memang menakdirkan Em dan Dex bersatu, harus bagaimana? Kemudian Dex bercerai, mantan istrinya juga sudah mempunyai suami lagi. Kemudian di usia empat puluhan Dex dan Em menikah, yaa setelah bertahun-tahun hanya menjadi sahabat, bagaimana Dex menjadi pemabuk, Em yang sudah menulis buku. Namun sayang, terkadang takdir usil sekali bermain, cinta yang telah bersatu itu harus berpisah lagi karena Em kecelakaan, dan hanya berakhir sebagai memori. Sedih, lagi-lagi kosong, sebagian jiwa dari Dex, sahabat hidupnya, pergi. Instrumen di sini oke punya sih yang judulnya One Day We Had Today.

4. A Walk to Remember

a walk to remember film
pict: Bustle.com

Well ini tambahan singkat aja sih hehe. Lagi-lagi emang perjalanan sepasang manusia yang dealing with the death, saya suka bagaimana Langdon akhirnya memaknai lebih kehidupan melalui Jamie. Film lawas yang kayanya gapernah bosen buat ditonton, atau menimbulkan kesan pertama kali saat menonton.

5. Bridge to Terabithia

Whup whup kenapa ini jadi nambah lagi? Ya ini sih film favorit sepanjang masa saya, imajinasi anak kecil dengan persahabatan but sad kamu bahkan tak bisa melihat sahabatmu sendiri tumbuh. Kalau denger judul ini, saya jadi selalu teringat kata-kata dosen saya di mana pernah ada analisis mengenai buku ini "apakah anak kecil perlu dikenalkan dengan konsep berduka?"

Film di atas emang cocok buat kalian yang lagi cuma pengin galau-galau, tapi sih kalau buat saya malah suka dijadiin inspirasi. Hahaha. Mungkin keliatan biasa aja pas kalian baca (kalo ada yang baca) postingan ini, tapi emang ada lebih baiknya nonton langsung biar dapet feelnya, kalo dapet.  Tentang yah, bagaimana cinta membawa orang kemana-mana lalu dipersatukan, tentang perasaan yang membangunmu, lalu pasti dealing with perpisahan lagi, lalu sebenarnya kemana lagi, akankah dipertemukan lagi sebagai dua orang muda di suatu tempat lagi atau bagaimana. Adakah rekomendasi lain?
***
UPDATED! 

Maret 2021 dan saya baru ingat bahwa pernah membuat tulisan ini di April 2017, selama 4 tahun belum diupdate juga hahaha sok sibuk bener rupanya. Untuk itu dari pada membuat postingan baru, maka saya memperbarui postingan ini dan sekaligus...nostalgia. Ah seru juga ya jaman-jaman 2017 ini, kerjaanya bisa nonton dengan mindful dan menghayati haha.

Oh iya, tambahan film di sini juga beberapa yang saya ingat dan saya pernah nonton ya untuk referensi. Aaand here we go!

6. Along with the Gods: The Two Worlds (2017)

along with the gods
pict: latimes.com

Mari mengawali daftar tambahan film pertama dengan film Korea yang cocok buat NANGIS SAMPAI JELEK. Film Korea seringnya emang bisa membawa emosi keluar dan tuntas penghayatannya, cocoklah buat yang pengin nangis tapi bingung kok nggak bisa nangis-nangis.

Singkatnya ini film adalah perjalanan dari seorang manusia setelah meninggal, diperlihatkan semasa hidupnya ngapain aja dibantu 3 pendamping yang nanti bakal bela dan analisis saat penilaian masing-masing tahapan. Tujuannya biar apa? Nah kalau lulus semua masing-masing dewa, nanti bisa reinkarnasi. Paling emosional itu ketika diperlihatkan relasi antar ibu dan anak, sesuatu yang rumit meskipun keduanya baik-baik saja namun ternyata kadang ada rasa nggak enakan. Gimana sih, intinya keadaan gitu yang membuat rumit. 

Oh iya film ini juga ada part 2nya yang bercerita mengenai kaka dari tokoh utama di film ini, sama-sama seru namun saya lebih suka yang pertama. Film ini bagi saya nggak membosankan karena ada sedihnya, ada lucunya, ada laganya juga sekalian.

7. The Light Between Ocean

the light between ocean
credit: tribunnewswiki

AAAAAAAAAAAH another film yang menyesakkan dada, sembarangan sekali. Sepanjang film bawaanya ikut dingin dan sendu, indah-indah tapi juga sedih. Film ini mempertemukan sepasang jodoh yang tinggal di sebuah pulau, karena profesi suaminya yang menjaga mercusuar. Suatu hari, ada perahu berisi mayat laki-laki dan seorang bayi yang masih hidup, kemudian diadopsilah sampai usia balita dan diakui sebagai anak.

Yang perempuan atau istri pasti seneng banget setelah dua kali keguguran dan berniat merawatnya seperti anak sendiri, niatnya baik kan dan tidak merebut juga karena tak ada identitas. Tapi lama kelamaan si suami merasa bahwa anak tersebut bukan hak mereka berdua, apalagi setelah mengetahui anak tersebut milik siapa. Dari sini mulai menyesakkan karena kita dibawa dealing with kehilangan, rasa hampa, marah, dan ketidakberdayaan. Kudu banget ditonton sampai akhir!

8. All The Bright Places


"Finch taught me that there's beauty in the most unexpected of places, and that there are bright places even in dark times. And that, if there isn't, you can be that bright place... with infinite capacities."
all the brigt places
credit: cinemags.co.id

Film yang diadaptasi dari judul buku yang sama, akhirnya! Sebagian mungkin menonton film ini dengan biasa saja atau bertanya-tanya sebenarnya apa yang coba disampaikan selain remaja dan percintaan. No, lebih dari itu. Film ini membawakan sosok Finch yang memiliki luka batin dari kecil kemudian menjadikan dirinya remaja yang depresif dan kadang membuat masalah yang bertemu dengan tokoh Violet yang masih dalam suasana duka pasca meninggalnya sang kakak.

Keduanya saling mengisi kekosongan satu sama lain seiring mengerjakan tugas geografi dalam satu kelompok. Yang Violet tak tahu bahwa Finch belum menemui cara yang tepat untuk menyembuhkan luka batin, dan betapa Finch seakan memiliki dunianya sendiri: entah untuk membuat dirinya nyaman atau siap lagi membaur seperti anak biasa. Film ini membawa rasa marah dan sakit akibat luka, namun terkadang bingung bagaimana menghadapinya. Alih-alih memiliki akhir yang bahagia, film ini membawa kita sedikit untuk merasakan dahulu pedihnya.

9. A Sun 

film a sun
credit: mubi.com

Another film keluarga yang membuat cirambay, tentang dua anak yang berbeda nasib dan karakter dan bagaimana masing-masing hubungannya dengan orang tua. Tentang bagaimana kesabaran dan penerimaan, dan hal-hal dalam hidup yang membuat kita kaget dan seakan tak mampu menghadapinya, namun memang perlu waktu. Film ini rasanya seperti siang yang terik namun lenggang, sembari mengingat masa-masa yang telah lalu.

Anyway, ini film Taiwan ya, bukan Korea hehe. Saya menonton setelah ada yang merekomendasikan, dan ternyata memang bagus menurut saya. Awal pertama menonton bisa jadi "bingung" karena hidup kok bisa aneh banget, namun seiring berjalannya waktu kita sadar kalau semakin dewasa semakin aneh juga hidup dan itu sudah menjadi hal yang biasa.

10. John Wick

john wick
credit: liputan6.com

YESS, film dogperson ini saya baru menontonnya saat akhir tahun 2020 lalu padahal ini film sudah sering dibicarakan. Meskipun film ini adalah film laga, kita semua tahu apa yang mendasari tokoh utama beraksi dalam film tersebut; kematian sang istri. Memang, bagaimana menyikapi dan bentuk griefing itu berbeda-beda, dan melalui film action ini kita bisa melihat contohnya. Film yang membuat semakin percaya kalau cinta dapat memberikan kekuatan dan harapan lagi bagi seseorang.
UPDATE November 2022

Lagi-lagi saya lupa bahwa pernah menulis tulisan ini, ketika membacanya lagi berkat stalking postingan blog sendiri, di atas disebutkan bahwa lupa juga. Sungguh aneh, hahaha.

It's nearly the ending of 2022, everyone. Berhubung terakhir memperbarui tulisan ini itu 2021 dan sepanjang tahun ini lumayan banyak menonton dengan tema ini, maka akan saya tambahkan diri sini. Sepertinya saya juga tanpa sadar mencari film-film dengan tema grieving, losing, mourning ini, mungkin semacam mencari perasaan yang sama dan familiar pada diri sendiri melalui media film. Selain itu jadi semacam melihat proses kedukaan ini secara lebih detail dibandingkan bercerita sepotong-sepotong.

11. Black Panther: Wakanda Forever (2022)

Wakanda Forever Black Phanter Shuri Letitia Wright

Saat tulisan ini diedit, film ini masih hangat tayang di bioskop karena memang rilisnya memang baru di tanggal 9 November 2022 lalu. Film yang langsung jadi top of the mind ketika mengedit tulisan ini di tahun 2022 ini.

Saya lumayan mengikuti film-film Marvel Cinematic Universe, dan di phase 4 ini sebetulnya temanya ini banyak mengandung muatan mengenai kehilangan, efek trauma, dan berkubang dalam kesedihan. Oh iya, bagi yang belum familiar, phase 4 MCU ini dimulai pasca film Avengers Endgame 2019 lalu dan dimulai dengan film Black Widow. Memang tak jarang jadi transisi kejadian pasca perang besar dan efek menghilangnya sebagian populasi di dunia selama 5 tahun dan juga perlahan pengenalan ke karakter-karakter baru. Tema-tema ini diangkat lebih banyak di seriesnya, misalnya WandaVision, Moon Knight, The Falcon and The Winter Soldier.

Wakanda Forever mengambil cerita keadaan Wakanda selepas pelindung utama sekaligus simbol harapan serta kekuatan Black Phanter meninggal dunia dikarenakan penyakit yang disembunyikan. Film ini dari awal sudah diperlihatkan bahwa akan menjadi film tribute untuk aktor asli pemeran Black Phanternya sendiri di film pertama yaitu Chadwick Boseman yang meninggal dunia karena penyakit kanker usus.

Presiden dari Marvel Studios, Kevin Feige tak merecast pemain utama untuk karakter T'Challa sebagai Black Phanter ini. Hal tersebut untuk menghormati dedikasi Boseman yang memang memainkan perannya dengan begitu apik dan ikonik. Maka di film selanjutnya ini tokoh yang akan menjadi superhero digantikan oleh adiknya, yaitu Shuri. (Tidak spoiler ya, memang di trailer sudah terlihat).

Black Phanter Wakanda Forever

Saya menonton Wakanda Forever lalu tanpa persiapan apa-apa meskipun tahu temanya mengandung muatan kedukaan. Turns out ternyata kehilangan dan kesedihan itu begitu terasa, ditambah dengan beberapa adegan hening ketika menontonnya di bioskop. Rasa kehilangan dan berkabung ini mengingatkan saya tentang film Black Widow dan series Hawkeye di mana karakter Yelena Belova merasakan kesedihan karena karakter Natasha Romanoff sebagai kakanya tiada.

Namun kesedihan dan kehilangan ini jauh lebih kalut, memang tak dapat memisahkan fakta bahwa pemain karakter utama aslinya betul-betul sudah tiada. Letitia Wright sebagai Shuri dan Angela Bassets (Queen Ramonda) terlihat yang paling terpukul, bahkan saya yakin kemungkinan kesedihan Letitia Wright bukanlah akting semata. Di film ini, karakter Shuri yang dulunya cerah dan ceria menjadi kebalikannya karena memproses kedukaan namun dengan cara dipendam dan menyibukkan diri dengan perangkat teknologi canggih yang memang ciri khas kepunyaan Wakanda. 

Sehabis nonton film ini ikut berasa kosong dan kehilangan. Satu kutipan yang paling diingat dari film ini yaitu:

"The world has taken too much from you for you to still be considered a child."

Kedukaan dan kehilangan orang terdekat maupun hal yang begitu berharga memang mengubah hidup—tak akan bisa menjadi sama kembali. Kendati demikian, film ini juga tetap ada action dan menampilkan keindahan kehidupan bawah laut Talokan. Worth to see in the cinemas. Panjang juga bagian review singkat ini.

12. Ride Your Wave

Dapat rekomendasi dari Twitter dan pas udah lama nggak nonton film animasi Jepang. Nonton Ride Your Wave ini bikin mengucap "ya ampun, udah lama banget nggak seenjoy ini nonton animasi Jepang." Jadi teringat pengalaman nonton di kala hari yang senggang waktu mahasiswa, nonton tanpa mikir banyak beban.

Ride Your Wave ini hangat sekali di awal, ceritanya seorang mahasiswi pindah ke tempat baru dan mengisi waktu sebelum semester dimulai dengan surfing. Suatu hari bertemu dengan petugas pemadam kebakaran muda, kemudian terjalin pertemanan karena pemuda tersebut minta diajari berenang. Singkat cerita, akhirnya Hinako dan Minato menjadi sepasang kekasih dan menghabiskan banyak waktu bersama seperti pasangan pada umumnya.

Ride Your Wave Film

Suatu hari terjadi tragedi di mana Minato tenggelam saat menolong orang lain yang sama-sama sedang surfing. Sontak menjadi pukulan besar bagi Hinako, apalagi penyebab meninggalnya sangat akrab bagi mereka berdua. Cukup lama Hinako memproses kedukaannya sampai suatu hari sosok Minato bisa selalu muncul jika Hinako menyanyikan sebuah lagu yang memorable bagi mereka berdua sebelumnya. Namun munculnya selalu dalam bentuk di dalam air, jadi Hinako kalau mau bertemu ya harus dekat-dekat dengan air.

Perilakunya ini membuat orang-orang terdekatnya khawatir terutama junior teman Minato dan adik perempuan Minato. Soalnya wujud Minato ini memang hanya bisa dilihat Hinako sepanjang di tengah film. Lama-lama Hinako semacam memilih untuk menerima kenyataan bahwa Minato ini udah nggak ada di dunia. Meskipun beberapa kali Minato dalam air tersebut bilang bahwa akan selalu menemaninya sampai bisa ride the wave alias menyelesaikan masalah Hinako sendiri, yaitu bukan hanya menerima kenyataan namun juga melepaskan rasa bersalah dan meneruskan hidup. Film yang ditutup juga dengan hangat namun tetap terasa kesedihannya.

13. The Lost City (2022)

The Lost City Review

Sebetulnya film ini ringan karena genrenya rom-com. Sepanjang film tak perlu dipikir berat dan cukup mengikutinya saja. Hal itu karena alurnya sendiri yang cukup absurd di mana seorang penulis diculik untuk membantu mencari harta karun oleh seorang kaya raya berdasarkan buku yang ditulisnya. Kemudian ada satu tokoh bernama Alan sebagai ikon tokoh utama buku tersebut membantu mencari penulis ini. Alan sendiri semacam model untuk menggambarkan bagaimana karakter fiksi di dunia nyata untuk promosi buku tersebut.

Guyonan akan komedi di film ini terhenti ketika saya mendengar kalimat begini:  

"Okay. You want to know who else is stuck in the past? You are. You're so afraid of life hurting you again that you've stopped living."

Kalimat tersebut diucapkan oleh Alan pada Loretta, yang diketahui ternyata suaminya telah terlebih dahulu meninggal. Alih-alih terasa ikut marah karena ucapan tersebut, justru seperti membangunkan diri yang tak sadar hidup dengan stuck.

14. Top Gun: Maverick (2022)

Top Gun Maverick 2022
pict: IMDb


Top Gun Maverick yang tayang beberapa bulan lalu dan mendapatkan reaksi positif dari penontonnya juga jelas memperlihatkan motivasi tokoh Maverick. Adalah melakukan penundaan terhadap Rooster, anak dari sahabatnya untuk dapat masuk jadi pilot angkatan laut. Hal tersebut merupakan kumpulan dari rasa bersalahnya bertahun-tahun dan tak menginginkan kemungkinan kejadian berulang.

Namun rumus kehidupan memang selalu mendekatkan pada apa yang kita takutkan dan menghantui, pada akhirnya Maverick menghadapi ketakutannya sendiri dengan menjadi instruktur calon tim muda yang akan ditugaskan. Memang sudah waktunya untuk menghadapi hal yang dihindari maupun dipendam sendiri selama bertahun-tahun untuk tokoh Maverick.

15. Causeway (2022)

Causeway
pict: A24, Causeway Trailer

Causeway juga sama rilis dengan Wakanda Forever yaitu di November ini. Becerita mengenai seorang tentara bernama Lynsey (Jennifer Lawrence) yang sedang recovery pasca kecelakaan saat bertugas di Afghanistan. Di awal film diperlihatkan Lynsey sedang menjalani terapi fisik karena efek dari cedera otak saat kecelakaan.

Setelah dari segi fisik dinyatakan membaik, Lynsey kemudian pulang ke tempat tinggalnya dahulu, New Orleans namun masih tetap harus menjalani pengobatan dan pertemuan rutin untuk kesehatan mentalnya. Di sela-sela penyembuhan tersebut, Lynsey bertemu dengan James saat memperbaiki mobil tuanya yang rusak. Kemudian terjalinlah percakapan di antara keduanya, bisa dibilang sama-sama orang asing.

"I want to go where I useful"

"Can you go back, yes. Should you go back, it's a different question."

Dari obrolan didapati bahwa bukan Lynsey saja yang mengalami trauma karena kehilangan orang terdekat, namun begitu juga James. Meskipun Lynsey mengalami cedera yang parah saat menjadi tentara, namun dirinya sangat ingin kembali. Lynsey tak menyukai berada di kota tersebut, terutama berada di rumahnya. Lynsey mati-matian untuk keluar dari rumah tersebut, apapun asal tak ada di sana.

Causeway A24 Review
pict: A24, Causeway Trailer

Film ini sedikit mengingatkan saya akan Lady Bird mengenai relasi anak perempuan dan ibunya. Namun di Causeaway ini tokohnya bukan yang digambarkan rebel maupun meledak-ledak. Lynsey pun, sejauh yang diceritakan di film ini tak menceritakan konflik besarnya dengan sang Ibu. Murni bahwa diri dan jiwanya tak merasa ada di sana dan menginginkan kehidupan yang baru dan di mana ia nyaman mengenai apa yang dilakukan.

Dari segi karakter juga sudah usia dewasa, yaitu 26 tahun. Usia-usia yang ketika terjadi sesuatu sekalipun terasa buruk, pada akhirnya selalu akan dijalani. Untuk itulah sepanjang film ini lebih banyak dialog antara dua orang tersebut, mungkin bagi yang cepat bosan tak akan begitu menyukai. Namun berbeda jika tertarik mengenai alasan tentang pilihan dalam kehidupan, menyembuhkan luka, dan juga untuk mencari bentuk pemaknaan dalam hidup terutama dengan formula ala A24.

Untuk tema grief di film ini bukan karena kehilangan orang saja, namun juga grieving untuk diri sendiri untuk tokoh Lynsey. Causeway saya masukkan ke dalam film favorit 2022 setelah Everything Everywhere All at Once.
***
Sudah cukup panjang ternyata. Selanjutnya akan diupdate lagi jika sudah menemukan tontonan yang sesuai dan ingat. Terima kasih telah berkunjung!

Tidak ada komentar

Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.