Katniss Everdeen Sang Mockingjay

Daftar Isi Postingan [Tampilkan]


 
Katniss Everdeen yang diperankan oleh Jennifer Lawrence


     Nama Katniss Everdeen tidak lagi hanya terkenal oleh pecinta buku, namun juga penikmat film sejak film The Hunger Games dirilis. Dalam postingan ini, saya tidak akan mereview The Hunger Games : Mockingjay part 1, karena saya yakin, teman-teman sudah mabok membaca review, sampai hafal jalan ceritanya saat nonton, walaupun belum baca novelnya.


     Sejak Harry Potter menjadi cinta pertama saya, anak laki-laki yang bertahan hidup, sang terpilih dan anak laki-laki yang berbohong dilahirkan oleh JK Rowling mampu menyihir saya tanpa ramuan Amortentia, saya seakan tidak bisa lagi menjadi penggemar sejenis karangan fiksi Harry Potter dengan gaya penulisan yang berbeda-beda, hanya sekedar suka. Itu pun lebih cenderung karena aktor yang terlalu tampan atau efek kreatif, bukan jatuh cinta pada karakter fiksinya.


     Pertama mengenal The Hunger Games, saya naksir dengan pin Mockingjay, lambang burung emas-lambang kebebasan menurut saya, dipadukan dengan lingkaran. Bagus. Saya kira, The Hunger Games adalah karya sejenis Harry Potter (fiksi-fantasi) dan kisah percintaan remaja biasa, ternyata saya salah, akhirnya setelah menelusur, saya pun jatuh cinta dengan karakter Katniss Everdeen, yang secara tidak langsung mempermainkan Capitol (mengenai dandanan Capitol, menurut saya Collins kreatif).



     Bukan bermaksud membandingkan, karena jelas Harry Potter dan The Hunger Games berbeda, namun keunggulan tokoh utama dari karya Suzanne Collins adalah Katniss manusia biasa, yang dalam novel masih seumuran dengan saya, hidup kekurangan, tidak punya kekuatan sihir, bukan hasil teknologi rekayasa ataupun keturunan orang terkenal, keahliannya yang menonjol hanya memanah. Sehingga kita pasti akan merasa lebih dekat dengan sosok Katniss, bukan terpisahkan dalam dunia khayal. Katniss digambarkan tidak terlalu memikirkan penampilan, cuek dan berani, namun kaku. Dari sifat Katniss inilah, saya suka. Apalagi, karakter fiksi ini adalah perempuan.


     Saya yakin, siapapun yang mengenal Katniss, apalagi yang sudah menonton filmnya (diperankan oleh Jennifer Lawrence, keren, dan makin cantik saja dengan rambut gelapnya) bagi fans perempuan mereka akan mencari tutorial kepang ala Katniss, dan bagi lelaki, pasti mereka mencoba siulan empat not Rue. Dan karena Katniss, banyak pula orang yang ingin pandai memanah bahkan mungkin pergi ke kebun, karena ndak ada arena buatan Capitol. Karena rambut hitam berkilau Katniss juga saya memanjangkan rambut saya untuk pertama kali di usia 16 kemarin, iya selama ini pendek, sekarang pendek lagi. Berbicara mengenai soundtrack, saya juga suka menonton trailer film berkali-kali, apalagi jika trailer tersebut diiringi dengan musik yang apik. Seperti pada Harry Potter and the Deathly Hallows trailer, saya suka pada instrumental Glacial Supermacy. Dan baru-baru ini dengan teaser Mockingjay part 1 yang berjudul Our Leader Mockingjay, saya suka musik instrumentalnya juga yang berjudul Strengh from Within. Lagi, di teaser ini diperlihatkan Mockingjay cropcirle, di film ndak ada. #akhirnyaspoiler


     Katniss bak bintang ftv di Indonesia, yang awalnya melarat jadi tau makanan-makanan mewah. Orang-orang yang tinggal sedistrik dengan Katniss pun digambarkan sama dengan nasib Katniss, serba kekurangan. Perut kenyang seakan haram di distrik 12. Katniss bahkan tidak mengenal apa itu cokelat panas sebelum dia mengajukan diri sebagai relawan dalam 'adat' Hunger Games.


     Lalu berbicara tentang ketiga ( selanjutnya masih ada yang ke empat) film adaptasi dari The Hunger Games digarap baik, bahkan penonton akan hanyut dalam jiwa Katniss, seakan seperti ingin ikut memberontak atau sekadar mengacungkan salam 3 jari tertutup. Lagi, ada busana Katniss di film Catching Fire yang didesain oleh perancang asal Indonesia, Tex Saverio, bangga! Kemunculan film The Hunger Games juga sukses menarik ribuan fans, terbukti dengan banyaknya video-video THG karya keantusiasan fans di YouTube, mulai dari lagu, parodi trailer, film-film pendek bahkan film parodi full, The Starving Games. Dan soundtrack dari The Hunger Games, Catching Fire dan Mockingjay part 1 favorit saya masih Safe and Sound karya Taylor Swift, percayalah, Safe and Sound terdengar berbeda di telinga Tributes (sebutan untuk fans The Hunger Games) atau yang bukan. Dan video tentang The Hunger Games di YouTube favorit saya yaitu Katy Perry - Part Of Me (The Hunger Games) Music Video PARODY! dan HungerGames - Weeping Willow (A Fan Film). Selain euphoria video, ada juga stiker bergambar karakter dalam film The Hunger Games : Mockingjay part 1 di Facebook.



Finnick.....


     Untung saja Katniss hanya ada didalam buku, karena bisa saja jika Katniss nyata, saya malah kurang suka. Loh, kenapa? Entah, hidup penuh dengan kemungkinan. Ada beberapa karakter fiksi protagonis yang saya kurang suka, namun setelah ditelusur sifatnya mirip saya. Dapat? Kembali lagi, dari ketiga novel serial The Hunger Games, Haymitch dan Johanna juga menjadi karakter favorit saya selain Katniss, sama-sama pernah menelan kelamnya Hunger Games yang tidak bisa dihilangkan dari ingatan. Sama-sama menjadi tontonan menghibur bagi orang-orang hedonisme Capitol (ndak semua orang di Capitol itu buruk, contohnya Cinna, Flavius, Octavia, Portia dan Effie) dengan imbalan rumah beserta isinya di desa Pemenang yang tidak seberapa. Mereka mengajarkan saya agar "life must go on".


     Dari Katniss, saya belajar tentang keberanian, pengorbanan, tetap bertahan meskipun berada titik terlemah dan menjadi diri sendiri. Katniss Everdeen, gadis yang terbakar, kini telah menjadi sang Mockingjay. Jika Katniss selamat dari Hunger Games, menyelamatkan Peeta, menghancurkan arena, menentang Capitol. Bagaimana dengan hidupmu?  Jangan buang-buang makananmu, orang-orang di distrik 12 kelaparan.



Nyoba nggambar, failed. Lol



***



Tambahan gambar, kiriman dari Tria





Tidak ada komentar

Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.