Analisis Karakter Andrea Dalam Novel A Very Yuppy Wedding Karya Ika Natassa

Daftar Isi Postingan [Tampilkan]


 “But sometimes we just have to make choices, right, Bu?”

                Sooo, hi there!


                I received this book on August from Bintang and Booklaza, thanks to both of you! A Very Yuppy Wedding adalah buku kedua Ika Natassa yang saya baca setelah Critical Eleven. Pertama kali saya membaca buku ini, komentar sama kaya review-review di Goodreads, rata-rata ngasih dua atau tiga bintang dengan alasan: agak nggak menikmati karena tokohnya sangat Ika, nggak beda jauh sama Anya, masih juga dibumbui dengan kehidupan metropolitan, malah jadi mikir ini Andrea atau Ika-nya sendiri ya. Sempet jadi mikir jangan-jangan buku Ika yang lainnya juga sama. Kemudian tata kalimat yang aneh, dari Indonesia formal ke bahasa gaul. Emang sih dijelasin kalo bahasa Indonesia Andrea kacau, tapi kok ada dialog Adjie yang “Orangtuaku pasti menyukaimu, Dre.” “Ingin mengulangi kejadian di Bintan ya?” Sounds strange, isn’t it?  Lah yang kacau kan Andrea, hayo?

                Kemudian entah kenapa setelah dua bulanan ya, kok kaya ada hal menarik dalam buku pertama Ika Natassa ini, jadilah saya baca ulang, padahal saya sangat jarang membaca ulang buku. Padahal juga lagi-lagi di tengah-tengah bikin makalah analisis. Saya juga pernah bilang sejelek-jeleknya buku yang menurut kamu baca, pasti ada hal yang menarik juga. Begitu juga dengan A Very Yuppy Wedding ini yang awal-awalnya saya caci maki dan saya hina sepuasnya.

Hehehe, maaf ya Mbak Ika

                Setelah selesai membaca, saya mendapat dua hal, pertama adalah kesukaan saya pada tokoh Andrea. Selain cerdas, pekerja keras, mandiri dan visioner, saya paling suka adalah cara Ika menggambarkan sosok Andrea yang sangat menikmati apa yang dia kerjakan. Baiklah, kesampingkan dulu hobi belanja Andrea yang “lumayan”, terkadang kekanakan,  tapi ini juga bentuk yang apik. Gimana ya, jadi si Andrea dengan kelebihannya itu ya pasti punya kekurangan, iya kan?


“God, how can I not fall in love everytime I look at that face, those puppy dog eyes, that shadow...”

                Kedua, saya rasa buku ini ditulis Ika saat dia jatuh cinta. Mungkin ya, mungkin. Ehh, pembacanya ini juga kayanya lagi kasmaran, kok paham gitu? Well, here are. Menurut saya ada dua buku yang selama saya baca yang cara pengambaran orang yang bener-bener lagi jatuh cinta itu nyata banget. Yang pertama adalah buku Malaikat, pernah saya review di Malaikat: Apakah Kita Masih Melihat Gol Yang Sama? Yang kedua ya buku ini. How the way she adores and proud of him. I love the way Andrea menyayangi Adjie di tengah-tengah pekerjaannya yang sangat padat. Nggak bakal nyangkal kok kalo misal cemburu, lebih sering marah dan ngambek kalo jatuh cinta namun juga lagi fokus dengan hal pekerjaan. Sepakat juga dengan Andrea yang kalo pusing dengan kerjaan tinggal nengok ke wajah lelaki yang dicintai. Bawaanya nyaman, adem.

Ciye yang paham banget. Pengalaman?

“Aku kangen memasangkan dasinya. Di leher bajingan pembohong yang tak bisa berhenti kucintai.”

                Saya juga suka cara Andrea treats Adjie. I love the way Andrea says kind of “Hi handsome, how was your day been?” Siapa yang nggak seneng kalo abis suntuk capek dan ditanya, cukup ditanya hal seperti itu udah bahagia banget, apalagi sama orang yang benar-benar dicintai. Dan juga sejenis “hari ini kamu ganteng banget dengan kemeja atau dasi kamu yang itu”, it’s not about the stuffs with its price, it’s about appreciating, about the feel, the atmosphere. Saya pernah nonton video, pernah juga deh dibahas di postingan yang Let's Share The Positive Things bahwa orang yang bisa mengapresiasi orang lain seperti itu adalah orang yang benar-benar kaya tanpa harta.

                Di buku ini nemu kesalahan cetak juga, seperti nakaslo di halaman185 dan mantanlo di halaman 257. Pesan moral lain yang ada dalam buku ini juga, ya, sesibuk apapun kamu, jangan sampai lupa ibadah, atau berdoa. Bagaimana kamu memaknai setiap nafas setiap harinya, right? 

PS:
Nggak usah heran sama judul postingan ini, kepengaruh makalah, eh malah jadinya postingan.
Sengaja nggak dikasih detail buku, silakan cari sendiri, ya. Eh, punya saya yang cetakan keenam nih.
***

Tidak ada komentar

Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.