Atmosfir Kala Itu

Daftar Isi Postingan [Tampilkan]

               Saya kira, nggak akan bakal ada cerita semester lima di blog ini seperti semester-semester sebelumnya yang minimal satu dalam label college life. Semester yang justru udah mulai penjurusan ini justru berjalan lambat, dan seperti kelelahan. Banyak teori-teori yang tiba-tiba masuk, pemikiran-pemikiran, bacaan belum lagi harus cepat-cepat nyari objek sampai-sampai justru malah saya jadi gampang lupa—sisanya ngejalanin kuliah dengan membosankan. Hasilnya, jenuh dan nggak maksimal ngerjain tugas-tugas.

               Untung saja, tahun 2017 diakhiri dengan luar biasa. Kepanitiaan kejurlat ke 32.


               Ini ketiga kalinya saya ikut kepanitiaan kejurlat, dan sekaligus kepanitiaan lingkungan kampus yang paling luar biasa selama saya kuliah. Jadi ya, nggak hopeless-hopeless amat di semester ini nyahaha. Kejurlat ini adalah kepanjangan dari kejuaraan antar kolat, jadi semacam kejuaraan silat perguruan gitu, sebenernya acara cabang cuma sudah biasa UKM kampus saya yang diberi kepercayaan.

"Martial arts is not about fighting; it's about building character." - Bo Bennett

               Bertemu kepanitiaan kejurlat ke 32, masih dalam naungan atap UKM yang sama tentunya dengan atmosifr yang berbeda-lebih meriah. Masih sebatas sebagai panitia, mencoba menjadi fasilitator dalam pencarian pencetak prestasi baru dan berkontribusi sebaik-baiknya demi kelancaran acara. Jujur, nggak mudah sama sekali nyahaha. Untung juga ada liburan tiga minggu sebelum UAS, jadi bisa fokus ke kepanitiaan dulu, itung-itung lari dari take home.



               Kekurangan sudah pasti sana-sini, untung saja masih ada manusia-manusia yang peduli dan memiliki bahu-bahu yang luar biasa kuat. Nggak mudah lo, ngadain acara setingkat univ dan juga diamanahkan cabang dengan sumber daya manusia yang terbatas dengan waktu sekitar kurang dari empat bulan. Never ending pusing katanya. Belum lagi di saat musimnya musyawarah anggota atau musim demisioner acara baru mulai, akhir tahun, susah sekali mencari sponsor, belum lagi hanya sedikit yang benar-benar bergerak.

               Namun, kita menolak untuk mati dan jangan sampai. Orang-orang dari dua kolat ini memilih bertahan, orang-orang yang saya sebut keluarga. Bangga? Sudah pasti, meskipun mungkin dari pihak luar masih terlihat banyak kekurangan tapi kerja keras kita nyata adanya dalam empat hari, dari jam 7 pagi sampai jam 11 malam, tanggal 23-26 Desember 2017. Kalau diingat rasanya menyenangkan sekali, mengejar target-target tugas dalam tekanan sana sini, masalah internal, dan lain-lain. Tentu saja, karena lebih meriah dari dua tahun sebelumnya, masalah juga turut nambah juga kan nyahaha. Resiko yang menantang dan menyenangkan.


               Baru pertama kali juga jadi panitia yang berjalan sendiri—maksudnya bukan anggota divisi karena menjadi bagian keuangan. Ternyata gini rasanya bekerja tim namun memiliki kuasa sendiri, biasanya jadi anak divisi yang radiv aja susah. Rasanya enak, lebih bebas karena saya sendiri tipikal manusia yang bakal maksimal kalo emang kerja individu—bisa langsung terjuan secara maksimal. Makanya kadang kalo lagi di tim, kalo kelamaan atau susah diajak, suka jalan sendiri. Mungkin kalo di kepanitiaan posisinya itu-itu aja kali ya nyahaha. Rasanya nyari dana, ngejar-ngejar bagian usaha dana, paid promote, jualan, maksa anak-anak aktif di Instagram, beberapa kali nyebar bagian sponsorship menjadi hal yang menyenangkan. Seperti layaknya kerja dan mengejar target.

               Untung saja kemarin juga belajar banyak, ketuanya juga tegas dan senior-senior yang membantu banyak dalam pengarahan. Membantu pengalaman mereka yang sudah lama bertahun-tahun sehingga kejurlat sebenarnya hal biasa dan paham. Bagian yang paling mengena adalah latihan mental, bagaimana tekanan yang didapat namun tetap bertahan, di situlah manusia akan terbentuk kuat dan akan setidaknya terlatih. Ya, itung-itung latihan di dunia luar kampus, dunia kerja, dunia nyata itu bagaimana. Benar, kadang justru banyak belajar di luar kegiatan perkuliahan. Melalui naungan UKM ini, saya belajar banyak.

               Dan inilah beberapa bukti, pada 4 hari kemarin bukan hanya cerita, namun juga sejarah dalam kolase album, dalam perjalanan manusia. Salam bahagia!










***

20 komentar

  1. Perjuangan yang tidak mudah, lelah jiwa raga ya. tapi Pasti bangga bisa menjadi bagian dari kesuksesan kegiatan bergengsi seperti ini. Semoga tahun berikutnya bisa jauh lebih baik. :)


    BalasHapus
  2. Itu yg di tulis oleh dinasaktimandiri sepertinya aku gak asing, kaya ucapan di film 5cm ya.. Semoga setelah kesuksesan ini akan lanjut lagi di tahun2 berikutnya ya

    BalasHapus
  3. Baca postingan ini bikin nostalgia masa-masa jadi mahasiswi, hihihi...mahasiswi zaman old, nih

    BalasHapus
  4. Kejurlat ini mungkin kalau di kampusku namanya Makrab (malam keakraban), ada beberapa hal yang diasah pada momen ini termasuk latihan mental juga. Barakallah atas kesuksesan acaranya.

    BalasHapus
  5. bekerja tim itu asyik..
    bisa membuat kita belajar memimpin
    bisa membuat kita belajar kompromi
    bisa belajar mendengar, mencari solusi dari masalah
    memang kadang ada masanya kita harus atau terpaksa melakukan tugas sendiri, karena ada yg tidak amanah dengan tugas mereka.
    demi suksesnya sebuah acara kadang harus bekerja seperti one man show
    saya pernah mengalami masa masa ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak. Lelah tapi menyenangkan, dan bisa jadi bahan cerita

      Hapus
  6. Nice...
    pengalaman yang dibawa bakal dibawa hingga masa tua nanti,
    Jadi panitia sekarang dah merupakan gambaran kecil ketika nanti kita bekerja, buka perusahaan, wirausaha, jadi abdi negara, abdi masyarakat dan lain lain.
    mau apa pun nanti. seperti apa pun nanti, pasti bakal ada tim.
    dan kalo bisa, jangan lagi ada kerja sendiri, hehehe
    nanti paling kerasa kalo ada event nasional/internasional.
    Tim yang solid bukan berarti mustahil di buat,
    terkadang kita kurang tepat memilih porsi, koordinasi dan pilihan sikap kita aja, tarik ulur.
    lama-lama juga bakal keliatan koq.
    Good Luck.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha perlu latihan dan selalu evaluasi juga ya kak

      Hapus
  7. Uhhh... akan jadi kenangan indah ini suatu saat nanti. Emang pengalaman itu mahal sekali harganya, termasuk pengalaman berorganisasi di kampus.
    Selamat ya Mbak, sukses acaranya :)

    BalasHapus
  8. Panitia itu sukses kalau semua anggotanya satu visi misi. Kalau semua sudah satu suara mencapai tujuan pasti sukses dan berhasil. Kompak dan seru sepertinya. Semoga jadi pengalaman menyenangkan dan panduan untuk kegiatan organisasi selanjutnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener kak, banyak isi kepala yang kadang susah menyatukan

      Hapus
  9. Menjadi panitia itu ajang belajar banyak..ngerasain deg deg lainnya untuk lancar sebuah acara..banyak berorganisasi jadi mudah terjun ke masyarakat nantinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak, belajar di dunia nyata nantinya katanya

      Hapus
  10. Aku sendiri memang tidak begitu tertarik sih dengan namanya kegiatan kepanitiaan sendiri. Tapi, memang kok, pasti dibutuhkan kerjasama yang tinggi disertai satu visi dan misi. Yup, gue emang orangnya egoisan sih, tapi, harus perlahan-lahan dipendam itu egoisnya. That's why, gue lebih senang dalam mengerjakan pekerjaan yang condong individu gitu, entah kenapa dan ada apa. Selamat untuk kesuksesan acaranya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sih saya juga tipikal egois tapi kalo udah melihat di kepanitiaan ya mau nggamau nurunin ego hihi

      Hapus

Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.