Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
Halo, apa kabar?
Tahun ini, tepatnya mulai di bulan ini saya agak kesulitan dalam memproses perasaan. Entah baik entah buruk, terutama karena ini adalah hal baru. Di sisi lain senang karena tak perlu banyak memproses emosi atau perasaan sebelum mengerjakan hal-hal dalam keseharian, di sini lain ada yang terasa kosong juga alias ada yang hilang.
Mungkin sedang berada dalam mode survival di kondisi saat ini sehingga untuk bisa berekpresif lebih, harus ditahan-tahan karena seakan sedang ada ketidakpastian dan hal yang tak menyenangkan akan datang di depan. Perlahan menjadi serba persiapan dan memastikan tak ada penyesalan lagi dari hasil pengambilan keputusan tersebut.
Meskipun demikian, terima kasih pada musisi-musisi yang tetap menciptakan karya apik di tahun 2021. Selain untuk diperdengarkan, fungsi mendengarkan lagu ini adalah juga untuk mengolah rasa: untuk merasakan senang yang lepas tanpa beban, untuk merasakan vulnerable, dan untuk mengingatkan diri bahwa diri ini masih awesome.
Daftar lagu berikut merupakan campuran, ada yang melankoli dan ada juga yang easy listening. Niatnya sih ingin membuat satu-satu namun jatuhnya malah dikit paling dua atau tiga paragraf. Jadi biar efisien, disatukan saja dalam satu postingan dan bisa memuat banyak lagi. Jadi, mari kita mulai:
Kita Berangkat Saja Dulu - Ananda Badudu & Monita Tahalea
Sepanjang hidup kitaMencari-cari tanda'Tuk beranjak'Tuk berjalan sejauh pandangan
Akhirnya, akhirnya, akhirnya Ananda Badudu mengeluarkan lagu lagi dalam EP Angkat dan Rayakan. Salah satu lagunya, Hiruplah Hidup sendiri sudah lebih dahulu muncul dan pernah saya masukkan dalam list Rekomendasi Lagu Self Healing.
Lagu Kita Berangkat Saja Dulu merupakan lagu pertama dalam EP yang saya dengarkan di tahun ini, justru bukan Angkat dan Rayakan itu sendiri. Lagu ini, menurut saya, jenis lagu yang pas didengarkan malam-malam pukul 8 atau 9. Mungkin untuk beberapa orang, dikatakan lagu yang cocok untuk didengarkan ba'da isya, hahaha.
Melalui lagu ini, Ananda Badudu seakan mengajak untuk meredefinisikan ulang bukan hanya keraguan-keraguan yang menghambat untuk melangkah, namun juga percobaan-percobaan termasuk yang gagal atau hanya berhasil sekadar sampai bare minimum. Saya harus mengakui bahwa semakin berusia, mengambil sebuah keputusan rasanya jadi lebih sulit dan justru seringkali menimbulkan kecemasan. Terlalu lama menimbang-nimbang malah berujung menjadi penyesalan. Sialnya, meskipun sudah menjadi pengalaman tersendiri; hal itu bisa jadi berulang berkali-kali.
Kita Berangkat Saja Dulu ini tonenya tenang dan pas alias tidak berlama-lama untuk merasakan kesedihan dan tidak juga menghentak-hentak untuk cepat-cepat. Lagu yang pas untuk setidaknya menjaga diri tidak tenggelam namun tetap menjaga tempo agar energi bisa digunakan dengan lebih efisien. Sembari berulang kali mengucapkan mantra sabar dan berwelas asih; mungkin sedang masanya.
Tali Jiwa - Manjakani
Lagi-lagi playlist Spotify membawa saya menemukan lagu apik ini. Apik sekali sampai pertama kali mendengarkan, saya ulang berulang-ulang sambil menatap nanar langit-langit. Dari iringan awal lagu rasanya seperti dibawa untuk merasakan betul-betul apa yang ada dalam lagu tersebut. Lebih dahsyat lagi ketika melihat movie clipnya yang. bhajingan menjadi jauh lebih bagus. Seperti ada rasa tangis yang dalam namun tak keluar air mata, begitulah rasanya. Nggak nggak, ini nggak lebay karena memang preferensi saya pribadi sih hehe.
Kalau lagu ini lebih sedap didengarkan saat jam-jam sepi yaitu jam 2 pagi. Sekilas mengingatkan saya ke masa kecil di mana kala itu saya memang belum mandiri atau memutuskan keputusan sendiri; namun rasanya lepas dan dikelilingi keluarga dan saudara-saudara yang hangat. Kehidupan saat itu rasanya jadi jauh lebih menyenangkan dan jarang ada kesedihan. Selebihnya, saya jadi kangen almarhum Kakek-Nenek.
We - Juang Manyala ft Cholil Mahmud & Gardika Gigih
Kemana kau bermuaraSemaumu di tanganmuTerang jalan kekalKami menunggumu bertumbuh
Lantunan irama karangan Gardika Gigih memang selalu jempolan, kali ini melalui short film saya jadi menyukai lagu We. Mana bisa sih melupakan tatapan dan tangis seorang bapak ketika mengantarkan sang anak perempuan untuk merantau. Kalau berbicara mengenai short film, terasa sekali gerak tubuh terutama seorang bapak dalam mengantar seorang anak. Agak susah mendeskripsikan perasaan jika tidak melihat sendiri short film ini.
Bagi anak-anak menuju dewasa yang sedang kuliah atau bekerja merantau, mungkin saat melihat short film ini seperti mengingatkan masa-masa pelepasan yang ternyata membuat waktu tak sebanyak ketika anak masih lebih muda dan berada dalam jangkauan. Kebanyakan bapak/ayah biasanya menyembunyikan perasaan sehingga tak banyak lebih tahu untuk dirasakan, kira-kira di short film inilah yang sedang coba disampaikan.
Angkat dan Rayakan-Ananda Badudu
Lihatlah ke depanDan semua yang t'lah laluYang jauh terbentangItulah jalanmu
Agak perlu menahan nafas dan menjeda cukup penjang dalam mendengar Angkat dan Rayakan. Awal lirik mengingatkan saya bahwa, pernah ada dalam masa tersebut yang kemudian diakhiri dengan tangis. Bagi saya sedikit mengingatkan pada lagu Putih dari Efek Rumah Kaca, bedanya di sini seakan sedang menampilkan dialog Tuhan.
Lagu Angkat dan Rayakan lebih terasa saat benar-benar didengarkan tanpa gangguan apapun. Mungkin di sela pekerjaan yang baru rampung dini hari, atau saat merindukan masa indah di hari-hari sebelumnya. Sama dengan Kita Berangkat Saja Dulu, temponya pelan dan cocok didengarkan lambat-lambat.
Lagu yang cocok juga jika ingin turut ditepuk pundaknya melalui lirik dan nada. Hal itu karena di akhirnya terdapat pengharapan dan optimisme.
Hormat Kepada Angin - Nadin Amizah
Jadi, siapa di sini yang menunggu live sessionnya Nadin Amizah tiap Rabu pada Juni lalu? Kalau lagu favorit dari EP Kalah Bertaruh ini saya paling suka Hormat Kepada Angin. Alasannya lagu ini memiliki nafas yang panjang untuk mengolah rasa, naik turun, dan nada-nadanya juga seakan mengajak--menari(?). Bisa dikatakan bahwa ala Nadin Amizah banget.
Judul lagu kedua yang tak kalah bagus yaitu Menangis di Jalan Pulang, meskipun saya lebih menyukai live sessionnya.
Semua Orang Pernah Patah Hati - Lomba Sihir
Tiada lain dan tiada bukan, lagu dari Baskara Putra dengan kawan-kawannya memang selalu dinanti. Saya paling suka lagu dengan judul Semua Orang Pernah Patah Hati yang dibawakan oleh Lomba Sihir. Apalagi versi official music video sudah turur hadir di Agustus ini, rasanya memang beda jika lagu diputar ulang dengan dukungan visual. Seperti ditunjukan bahwa terkadang kita perlu memberikan kesempatan kedua dalam menikmati karya, ini lagu jadi berasa lebih apik dan gokil. Tentu saja favorit!
Jika ada yang harus diingatkan ya pasti hanyalah dirikuBahwa banyak hal yang harus dipikirkan selain cinta meluluBerhenti mengira hanya aku yang paling pantas untuk mengeluhSemua kepingan baik akan datang namun mereka perlukan waktuSabarYang perlu kau kenal ya dirimuYang perlu kurangi minum kamuYang perlu nasihat masih kamu
Kalau daftar lagu di atas lebih lambat dan sendu, irama lagu ini menyenangkan untuk jingkrak-jingkrak bareng suara Natasha Udu dan Hindia. Bagi yang sebelumnya mengikuti lagu Hindia, ini seperti lanjutan dari proses-proses lagu sebelumnya seperti Untuk Apa, Untuk Apa?, Evaluasi, Besok Mungkin Kita Sampai. Serasa seperti manusia berproses menemui umurnya dan lebih sabar alih-alih terlalu reaktif namun tetap kuat menantang. Tidak untuk menyalahkan siapa-siapa atau bertindak bodoh, agak seperti ceng-cengin diri sendiri alias saya suka haha~
Poin plus: Di sini ada motto sabaar yang mana sering dijadikan warga Twitter untuk lucu-lucan tapi uniknya works juga. Jadi menggeser makna "sabar" yang seakan-akan nggak solutif tapi malah ya-hanya-itu-yang-kita-punya.
California - Rich Brian, NIKI, & Warren Hue
Oh siapa yang tak jatuh cinta dengan beat dan color tone dari movie clipnya California. Paling favorit sih tentu saja bagian NIKI, enak dan pas didengarkan. Cocok lah untuk membangun semangat di pagi hari. Atau kalau versi saya ketika di rumah saja sih, menemani ketika jemur baju dan jemur diri hahaha.
Don't Touch Me - Marion Jola, Danilla, dan Ramengvrl
HAH gokil sih ini keren karena perpaduan ketiga dara di Don't Touch Me seperti jadi memberikan warna baru pada musik. Tanpa meninggalkan ciri khas masing-masing, justru tetap enak dan tak bertabrakan berantakan.
Take Care - Beach House
Enak didengerin dan berasa ditemenin, hehe. Lagu kedua favorit setelah Space Song! Tipe lagu yang enak didengarkan sepulang kerja, di perjalanan, atau mau ketiduran di kereta.
Carry You - Novo Amor
Pas denger awal-awal tuh hampir kebolak-balik sama Take Care karena berasa mirip. Sama-sama indah dan bagusnya, yang membedakan karena memang ciri khas suaranya sih. NOVO AMOR! Lagu-lagunya memang kaya susah untuk tidak didengarkan sampai akhir atau di skip.
Let it lead your love awayI never strayedLet it bury you awayIn all your blame, in all your pain I will carry you always
Lagu ini indah karena seperti merasakan aman dan tenang, merasakan akhirnya beban berkurang, merasakan kebahagiaan. Meski tetap sih seakan tahu bahwa mungkin akan tetap menemui terjal-terjal tapi sudah lebih berkurang ngegasnya.
***
Okay jadi, that's all. Sebuah lagu interprestasinya bisa beda-beda berdasarkan ingatan dan pengalaman pendengarnya. Pemaknaanya juga berbeda, tak hanya terpaut satu saja. Sedikit tips dalam menikmati lagu atau mencoba untuk menikmati adalah sembari membaca pengalaman-pengalaman atau cerita di kolom komentar YouTube.
Tidak ada komentar
Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.