Dunia berkembang dan berjalan begitu pesat, begitu pula dengan munculnya hal-hal atau cara baru, termasuk investasi. Pun dengan keadaan ekonomi yang sedang naik turun, pengelolaan keuangan ini jadi lebih menjadi sorotan dan prioritas. Tentunya dalam menyimpan maupun berinvestasi, yang diharapkan tentu bukan hanya ada pada keuntungan namun juga keamanan.

Berbicara mengenai keamanan, aset kripto menawarkan keunggulan tersebut. Hal itulah yang menjadi alasan mengapa investasi aset kripto begitu digemari di luar negeri maupun di dalam negeri. Namun sebelumnya, apa itu aset kripto, mengapa cocok untuk dijadikan invetasi masa depan, bagaimana cara kerjanya dan bagaimana cara mendapatkannya? dan Mari mengenal lebih lanjut terlebih dahulu.

Aset kripto merupakan aset digital yang fungsinya dapat digunakan untuk transaksi, atau secara mudahnya dapat disebut sebagai mata uang virtual. Pastinya fungsinya ini bisa sebagai alat tukar, namun sebatas digital. Gambaran lebih mudahnya lagi, ini seperti membeli emas atau valuta asing, namun dalam versi digital dan teknologi modern. Bedanya dengan sistem mata uang yang biasa kita kenal ini adalah, aset kripto menggunakan sistem kriptografi. Sistem ini yang melindungi dan menjaga keamanan dari mata uang digital.

Kriptografi sendiri bukan hal yang baru, melainkan sudah lama digunakan dari saat Perang Dunia II di mana Jerman menggunakan sandi-sandi rumit dalam penyampaian pesan agar tak terbaca lawan. Jika teman-teman pernah menonton film The Imitation Game, seperti itu ilustrasinya.

Terdapat tiga hal yang khas dan melekat dari cara kerja kripto ini yaitu digital, terenkripsi, dan desentralisasi. Aset kripto menggunakan teknologi bernama blockchain dalam aktivitasnya, ini yang memungkinkan komunikasi atau interaksi yang aman antara pengirim dan penerima secara langsung. Jadi penggunaan aset kripto ini tak menggunakan perantara ataupun pihak ketiga. Sebagai gambaran, pihak ketiga ini misalnya adalah bank. Jadi tak akan terpengaruh maupun terintervensi dengan kondisi seperti pemerintahan maupun politik. Adanya proses ini maka ini dinilai menjadi lebih aman dan efisien.

Teknologi kriptografi dan blockchain ini juga memastikan agar suatu transaksi tak akan double spending atau belanja aset yang sama dua kali dalam dunia digital. Tak juga bisa dipalsukan karena metode yang digunakan ini yaitu menggunakan kode atau sandi-sandi rahasia. Walaupun sifatnya desentralisasi ketika transaksi, semuanya akan tercatat dalam sistem blockchain.

Di Indonesia sendiri, perdagangan dari aset kripto diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dengan Peraturan Nomor 7 Tahun 2020 mengenai Penetapan Daftar Aser Kripto. Terdapat 229 jenis mata uang kripto yang legal diperdagangkan. Beberapa mata uang kripto yang populer yaitu Bitcoin (BTC), Etherum (ETH), Etherum 2 (ETH2), Binance Coin (BNB), Solona (Sol), Cardano (ADA), XRP (XRP), Pokadot (DOT), dan Dogecoin (DOGE). Perdagangan aset kripto di Indonesia sendiri berdasarkan Bappebti tercatat mencapai Rp859,4 triliun pada 2021 dan diperkirakan pertumbuhannya akan terus meningkat.

Meskipun cara kerjanya sama, masing-masing aset kripto ini memiliki ciri khasnya tersendiri. Misalnya Bitcoin yang dikenal dengan kapitalisasi terbesar di dunia, Ethereum dalam bentuk software berbasis jaringan blockchain yang supplynya tak dibatasi, atau cardano dengan sistem proof of stake atau validasi bukti kepemilikan yang lebih ramah lingkungan karena menggunakan daya listrik yang lebih rendah serta aman dari serangan siber. Hal tersebut dikarenakan waktu transaksi lebih cepat dengan menghilangkan aspek kompetitif sehingga mengurangi penggunaan energi.

Ada dua cara untuk mendapatkan aset kripto ini, yang pertama yaitu melalui proses mining atau menambang. Proses ini berhubungan dengan blockchain dengan cara pembuatan koin baru dan serangkaian verifikasi melalui validasi transaksi kripto. Jika disetujui kemudian disahkan dan dapat digunakan, akan mendapatkan bitcoin dan alternative coin. Namun untuk proses ini membutuhkan sumber daya yang besar seperti perangkat lunak, perangkat komputer dengan spefisikasi yang tinggi, jaringan internet yang cepat dan stabil, serta daya listrik yang besar.

Yang kedua ini lebih banyak digunakan karena lebih mudah dan aksesible termasuk bagi pemula, yaitu menggunakan platform exchange seperti Indodax yang telah terdaftar di BAPPEPTI dengan nomor 002/BAPPEBTI/CP-AK/01/2020. Indodax juga sudah memiliki dua sertifikasi ISO yaitu 9001:2015 dan 27001:2013 untuk standardisasi keamanan data dan informasi tingkat internasional.

Layanan di Indodax untuk transaksi aset kripto ini yaitu:

Bagaimana jika baru berkenalan dengan aset kripto? Tak perlu risau karena di Indodax juga terdapat kanal untuk para member belajar langkah trading aset digital secara benar, mulai dari belajar blockchain, trading bitcoin, sampai aset kripto.

Investasi di aset kripto sendiri termasuk memiliki risiko yang tinggi, hal ini karena berkaitan dengan cara kerjanya yang desentralisasi atau tanpa perantara. Meskipun begitu, perihal keamanannya sudah jelas memiliki tingkat yang tinggi dan terjamin. Dari beberapa investor yang berpengalaman menilai bahwa investasi aset kripto bukan hanya mencari mana yang lebih menguntungkan, melainkan juga mana yang sesuai dengan tujuan mereka. Hal ini pula yang menjadikan investasi aset kripto digemari anak muda milenial yang selain memiliki karakter menyukai tantangan dan mengambil risiko, juga akrab dengan teknologi atau digital savvy.

Aset kripto juga terus bertumbuh setiap tahunnya dan semakin banyak investor yang meminati instrumen investasi ini. Hal tersebut karena aset kripto juga bersifat bermanfaat dalam jangka panjang karena beberapa aset kripto memiliki suplai yang terbatas sehingga cocok dijadikan sebagai investasi masa depan. Namun jangan khawatir karena kita bisa belajar melalui kanal edukasi Indodax Academy yang bisa dilanjut dengan melakukan pembelian dan penjualan baik di website ataupun aplikasi. Yuk mulai perjalanan investasimu sekarang dengan Indodax!

***