Sudah sejak sebulan yang lalu, laptop saya tidak pernah absen dinyalakan tiap harinya. Hal tersebut karena materi-materi dan kolom diskusi sudah rajin menyapa di hari pertama tiap pekannya. Jika melewatkan diskusi dengan tidak mengisinya, maka akan ada konsekuensinya. Begini cerita panjangnya:
Menjadi Mahasiswa UT: Sebuah Pengalaman Baru!
Sebelum berkuliah di UT, saya pernah terlebih dahulu kuliah di univ reguler dan menjadi mahasiswa UT menjadi sebuah pengalaman baru dan berkesan dalam hidup saya. Ada beberapa perbedaan dengan kuliah di univ reguler dalam artian yang mana perkuliahannya wajib datang mendatangi kelas, salah satunya adalah timeline perkuliahan dan jadwal UAS.
Oh iya, kuliah di UT ini tidak hanya mutlak kuliah online ya. Ada opsi TTM atau pertemuan tatap muka seperti kuliah di univ reguler pada umumnya yang memungkinkan untuk bertemu teman sekelas serta dosen, ada opsi kuliah dengan dosen via webinar (mirip seperti perkuliahan ketika pandemi dulu), dan ada juga tipe perkuliahan mandiri dalam mempelajari materi-materi dan tugas yang diberikan oleh dosen. Untuk yang saya ambil saat ini yakni pilihan terakhir.
April-Juni 2025: Bulan-Bulan Sibuk Mahasiswa UT
Kuliah di UT hanya berlangsung 8 minggu, tidak ada UTS dan langsung ujian di akhir semester setelah jeda satu atau dua minggu pertemuan terakhir. Tiap minggunya di hari Senin, akan muncul materi dan kolom diskusi supaya para mahasiswa mengisinya. Kemudian tiap minggu ke 3, 5, dan 7 terdapat Tugas 1, Tugas 3, dan Tugas 5 yang wajib dikumpulkan dan bobot nilainya lebih tinggi dari diskusi.
Untuk tiap minggunya, semua materi mata kuliah muncul bersamaan. Misalnya saja saya semester ini mengambil 5 matkul, maka di hari Senin sudah muncul 5 materi dan 5 diskusi yang memiliki tenggat waktu 2 minggu untuk dikerjakan. Terlihat santai ya? Oh jangan salah, saya juga sempat berpikir bahwa kuliah di UT karena online maka akan lebih mudah. Justru bagi saya lebih susah karena diri kita sendiri yang mengatur jadwal dan kedisiplinan. Jika menunda sampai pekan selanjutnya, maka "beban" akan bertambah karena diskusi minggu lalu akan bertemu diskusi minggu berikutnya. Sebagai contoh jika pekan pertama belum mengerjakan 5 diskusi (karena 5 matkul), masih ada waktu sampai pekan selanjutnya namun jumlahnya sudah bertambah menjadi 10 diskusi. Akan lebih berat lagi jika diskusi sudah bertemu denga jadwal tugas karena dalam seminggu tersebut jadi berlipat ganda, contohnya jika 5 matkul maka menjadi 5 diskusi dan 5 tugas.
Selain disiplin, harus sering-sering mencari info mengenai jadwal. Kuliah di UT menurut saya pacenya lumayan cepat, kadang baru seminggu setelah pertemuan terakhir dan masih ada waktu untuk mengerjakan diskusi, sudah ada juga yang mendapatkan jadwal UAS. Di minggu ketika saya menulis postingan ini yang mana berada di Pekan ke-5 atau Sesi ke 5, sudah muncul jadwal UAS di KTPU atau Kartu Tanda Peserta Ujian! Tertera saya mendapat jadwal pada 14 dan 23 Juni nanti. Cepat sekali bukan?
Nah dengan load yang sesibuk itu, screen time tiap semester berjalan tentu saja bertambah. Jangan tanya beberapa efek sampingnya, pendak pegal, kepala rasanya berasap, ingin main, dan tentu saja Mata Kering dan gatal hadir. Ketika sudah terlalu lama menatap layar laptop, saya suka meletakkan jari di kelopak mata dan suka kaget sendiri ternyata indra penglihatan ini setegang itu.
Mata Sepet, Perih, Lelah: Jangan Sepelein Gejala Mata Kering
Sebetulnya bukan hal yang baru bagi saya berlama-lama menatap layar laptop ini. Beberapa tahun terakhir saat aktif freelance di ranah kepenulisan mengharuskan berlama-lama di depan laptop untuk mencari dan mengolah data. Hal yang justru baru bagi saya ialah mencoba menggunakan tetes mata. Well, sebaiknya Mata Kering jangan disepele in seperti yang saya lakukan dulu. Saya kira, minum kopi dan mencuci muka ampuh untuk membuat mata jadi lebih enak dan tidak lagi sepet, ternyata saya salah.
Disebutkan oleh dokter spesialis mata di bidang refraction and contact lens, dr. Tri Rahayu, SpM(K) bahwa masih banyak yang menyepelekan mata kering dikarenakan gejala yang dialami tak begitu mengganggu. Gejala dry eye atau mata kering pada umumnya yakni terdapat perasaan tidak nyaman seperti mengganjal atau nyeri, mata berair dan terasa kering atau terdapat sensasi berpasir, mata merah, dan lebih sensitif terhadap cahaya terang. Adapun beberapa faktor yang dapat menyebabkan meningkatnya terkena mata kering seperti:
- Penggunaan lensa kontak,
- Berada di tempat atau wilayah berdebu, berangin, kering, polusi dan asap rokok
- Berusia di atas 50 tahun
- Kekurangan vitamin A
- Terdapat penyakit tertentu seperti diabetes
- Terdapat riwayat perawatan atau operasi mata, dan
- Menatap layar elektronik terlalu lama
Dilansir dari laman kesehatan Siloam Hospitals, penyebab dari mata kering ini yakni ketika produksi air mata tak cukup melumasi lapisan mata dengan baik. Maka dari itu, ketika lama menatap layar maka mata jadi terasa sepet. Fungsi air mata ini sendiri bukan hanya menghindarkan mata dari kering dan gatal, melainkan juga berfungsi melindungi mata dari kontaminasi benda asing yang dapat menyebabkan iritasi. Itulah mengapa jangan sampai mengabaikan mata kering sampai mengalami komplikasi atau keluhan yang lebih parah. Hal tersebut karena ada risiko jika mata kering tak tertangani dengan baik seperti penurunan kualitas hidup karena penglihatan terganggu atau dapat terkena iritasi dan merusak permukaan mata.
Insto Dry Eyes, Sahabat Mahasiwa Ketika Kuliah Online!
Terdapat berbagai cara mandiri untuk mengatasi mata kering, seperti mengonsumsi asupan yang mengandung vitamin A, cukup istirahat, mengurangi intensitas pemakaian lensa kontak, memakai pelindung saat di tempat berdebu atau berkendara, dan mengistirahatkan mata dan memakai obat tetes mata saat screen time sedang tinggi.
Berkuliah online dengan jadwal yang padat ini tentu saja memerlukan "nafas" yang panjang. Tentu saja, akanbegitu dzalim untuk memaksa mata terlalu lama atau berlebihan menatap layar, apalagi minus mata telah bertambah lumayan dibandingkan dua tahun yang lalu. Untuk itu, saya mengusahakan untuk rajin mengerjakan diskusi di awal waktu dan dijadikan prioritas, menjaga jam tidur tetap teratur agar tubuh beristirahat sehingga seluruh organ berfungsi maksimal dan tidak cepat lelah, serta selalu sedia INSTO DRY EYES sebagai teman yang helpful saat mata sepet, perih, lelah.
Pengalaman pertama ketika menggunakan obat tetes mata #InstoDryEyes ini adalah mata jadi lebih enak kembali untuk menatap layar, tentu setelah diberi jeda juga. Seketika ingin mengucap "wow, amazing!" bahwa dengan ukuran sekecil ini atau 7,5 ml dapat mengembalikan kenyamanan dalam melihat dan menghempaskan keluhan mata kering. Hal ini membuat saya "kepo" mengenai bahan apa yang ada dalam Insto Dry Eyes ini karena efeknya "se-smooth" itu.
Ternyata, terdapat bahan aktif Hydroxypropyl Methylcellulose 3.0 mg dan Benzalkonium Chloride 0.1 mg yang fungsinya memberikan efek pelumas seperti halnya air mata. Cukup 1-2 tetes di tiap mata ketika terasa gejalan mata kering seperti mata sepet, perih, lelah maka keluhan akan berkurang. No wonder jika tetes mata Insto Dry Eyes selain mengatasi gejala mata kering ini juga dapat digunakan sebagai pelumas mata palsu. Tapi pastikan pemakaian tetap bijak ya dengan sebaiknya tak digunakan dalam jangka panjang dan berlebihan. Kemudian bagi pengguna lensa kontak, pastikan jeda dahulu 10-15 menit setelah obat diteteskan ke mata sebelum dipakai kembali.
***
Konsekuensi jika tidak mengerjakan diskusi dan tugas ini tentu saja akan berimbas pada nilai yang menjadi komponen nilai utama, begitu juga dengan konsekuensi #MataKeringJanganSepelein yang dapat berimbas ke kesehatan mata jangka panjang. Jadi bagi saya, mengikuti kuliah online dan Insto Dry Eyes ini selalu sepaket! Nah, adakah teman-teman pembaca di sini yang juga sedia Insto Dry Eyes untuk jaga-jaga tetesin INSTO Dry Eyes ketika mata kering?
Semangat kuliah, Mbak
BalasHapusApalagi sudah pakai kacamata jadi menghadap lensanya sudah dobel dobel
Jaga mata memang sudah seharusnya bersama Insto
Sekarang kuliah di jurusan apa saja pasti akan bersinggungan dengan laptop ya Mbak. Dan banyak tugasnya, pasti mata akan sepet, pegal dan lelah. Dan ini gejala mata kering yang harus diwaspadai. Makanya pakai Insto Dry Eyes yang sangat membantu mencegah mata kering
BalasHapusKadang kalo deadline udah numpuk, kita suka lupa ya kak kalau mata ini butuh istirahat. Terlalu banyak stay di depan layar tentu gak bagus dan bikin mata bisa kering dan iritasi.
BalasHapusKalau udah begini, solusi simpel kayak tetesin mata dengan insto bisa jadi penyelamat. Alhamdulillah, aku selalu siap sedia sih di dalem wadah.