I like Juneee yeay! Nggak tau kenapa suka banget sama bulan Juni sampai-sampai kalau punya
anak perempuan mau dikasih nama Juni, nggak deng, di karakter fiksi aja ya.
Nyahaha. Ya, namanya cinta tanpa harus ada alasan, datang dan mungkin pergi
begitu saja. Skip.
Jadi, postingan ini bakal bahas lagu-lagu rekomendasi dari yaa, sekitar
bulan Mei sampai Juni, biar nggak kelamaan langsung aja ya. Mau bikin makalah
malah jadinya muncul ide postingan nyahaha.
“And we danced in the room”Grew our heart a bloomI stop right there!You've found a new homeAnd I should be happy”
Stars and Rabbit
itu menyihir, nggak hanya satu dua orang aja tapi semua yang mendengarkan karya
mereka. Konon, yang mendengar lagu-lagu mereka serasa dibawa masing-masing oleh
imajinasi mereka, kalo saya sih dibawa ke hal yang saya inginkan, yang belum
terwujud, kaya de javu gitu tapi akan
terjadi di masa depan. Aneh kan? Kalo saya rasanya lagi main piano atau nari,
atau berimajinasi “I’ll be wearing the
best dress, singing loudly, playing the piano, and dancing ‘till completely tired.”
Rasanya badan nyatu dengan seni karena seakan selama ini terikat oleh entah
apa. Seakan jiwanya belum sepenuhnya bebas. So,
big thanks kak Elda dan kak Adi!
Nah, Man Upon The Hill dalam album Constellation
ini bawaanya hanyut di alam semesta pada awalnya, kemudian menyentak-nyentak
namun masih ada sedikit bumbu sendu, kemudian diakhiri dengan perasaan lega,
dan nelangsa karena bahagia.
“Will it ends?When will it beWe won't getThe house we've seen.”
Ini juga masih
sepaket dalam album Constellation, dari
awal suka banget gabungan nada dan liriknya, konsep video yang memakan waktu
yang cukup lama itu juga bagus. Kalo denger The House ini bawaanya ngerasa,
adakah diam yang lebih indah dan dalam dari musik? Berasa pengin punya passion di musik juga, selama ini hanya
menjadi penikmat. Stars and Rabbit ini, manut
komentar-komentar di YouTube memang jatuh pada penikmat yang tepat. Views dan subscribersnya nggak banyak, tapi ya mereka seperti mempunyai aura
tersendiri, seperti mendobrak pintu-pintu belenggu dengan keras.
Baca juga: Lagu-Lagu Yang Mengantarmu ke Penghujung Januari.
3. Lord Huron - The Night We Met.
“I had all and then most of you, some and now none of you”
Ini beralih ke bahasa asing ya. Jadi ini ya karena soundtracknya 13 reasons why. Lebih ke membawa kita ke kenangan
tertentu sih, kalo di 13RW kan si Clay nginget-inget masa-masa dia sama Hannah,
yang betapa mereka dengan tidak beruntungnya belum bersatu karena udah beda
alam. Yang bikin suka sama lagu ini itu karena mirip-mirip pembawaan Jim Croce –
Time in a Bottle. Iya, tipikal musik-musik yang hanya dan hanya bagus dibawakan
dan dinyanyikan oleh penyanyi aslinya, nggak ada yang bisa nandingin bagusnya
apapun versi coverannya. Tiga musik
di sini mewakili tipe musik yang saya suka sih, “musik-yang-nggak-bisa-dicover.”
“I tell my love to wreck it all
Cut out all the ropes and let me fall”
Udah denger lagu ini lama,
baru sempet masukin blog ternyata, maklum banyak revisi idup. Dengerin lagu ini
tuh kaya ngerasa you really want to hold
someone but you can’t even reach him. Dalem gitu, ini juga soundtracknya serial Vampire Diaries.
“So you brought out the best of me,
A part of me I've never seen.
You took my soul and wiped it clean.
Our love was made for movie screens.”
Lagi-lagi lagu dalem, ini
kalo didengerin jam dua malem ngena banget rasanya kaya sesek-sesek gimana
gitu. Apalagi kalo teringat... ah sudahlah.
Sebenernya ini cuma instrumen di film Oblivion sih, tapi kalo didenger
rasanya kaya dibawa melayang-layang di luar angkasa.
Jadi, itu rekomendasi lagu dan instrumen bulan Juni, selamat mendengarkan
dan menikmati.
Write a comment
Posting Komentar
Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.