Road to Ninja: Naruto the Movie (REVIEW)

Daftar Isi Postingan [Tampilkan]



Judul Film : Road to Ninja – Naruto the Movie
Sutradara : Hayato Date
Penulis : Yuka Miyata & Masashi Kishimoto
Cerita : Masashi Kishimoto
Tanggal Rilis : 28 Juli 2012 (Jepang)
Durasi : 109 menit
Genre : Animation, Adventure, Fantasy
Pengisi Suara : Junko Takeuchi, Chie Nakamura, Toshiyuki Morikawa
Sinopsis : 

Naruto Uzumaki dan rekannya di Konoha melacak dan menghadapi Akatsuki yang melarikan diri disaat pertempuran. Rekan-rekan Naruto dipuji oleh keluarga mereka sementara Naruto sendiri dalam kesepian. Malam itu, Sakura Haruno mengajak Naruto ke taman untuk berbicara tentang orangtuanya. Saat itu juga mereka berhadapan oleh Tobi yang dilacak Naruto ketika Akatsuki memberikan segel pada dirinya. Tobi kemudian menggunakan teknik Gentei Tsukuyomi (限定月読?, lit. Limited Moon Reading) dan membuat keduanya berada dalam ronologi yang nyata. Selanjutnya di WikiPedia 


***

                Meskipun film Naruto sudah sampai Boruto, anak pertama dari pasangan Naruto dan Hinata, namun film Road to Ninja adalah film dari serial Naruto yang paling saya sukai. Masih dengan Naruto yang rusuh dan percaya diri bersama Sakura berpetualang di dunia ilusi milik Madara, dimulai dengan anehnya teman-teman Naruto yang sifatnya berubah 180o, pertemuan Naruto dengan kedua orang tuannya, kerjasama Hokage dengan Akatsuki sampai Naruto melawan dirinya sendiri.

                Mari berhenti excited tentang “Aaah, Itachi nyelametin Sakura, dia kan kakak iparnya, omaigad” saya akan fokuskan ke hubungan Naruto dengan orangtuannya disini, yang memang menjadi dominannya. Buat yang belum tahu, orangtua Naruto, Minato dan Kushina meninggal setelah melawan Madara sesaat setelah Kushina melahirkan Naruto. Meskipun begitu, penduduk desa tak ada yang tahu bahwa Naruto adalah anak Hokage ke 4, pemimpin desa Konoha. Jadilah sejak kecil Naruto dikucilkan karena ada Kyubi-monster rubah berekor sembilan yang sebelumnya ada di tubuh Kushina. Dan di film ini diceritakan ayah Sakura yang menjadi Hokage ke 4, bukan Minato-ayah Naruto. Jadi, Naruto akhirnya bertemu Minato dan Kushina, untuk pertama kalinya merasakan bagaimana di sambut saat pulang ke rumah dan bagaimana rasanya dimarahi ibu.


                Well, harta sebanyak apapun memang kalah sama keluarga. Kita tak akan pernah tahu berapa lama kita akan terus bersama keluarga, semakin besar semakin mahal pula waktu kita bersama keluarga.  Saya rasakan sendiri sekarang saat jauh sama keluarga, kalo lagi kangen rasanya tuh, pengen pulang. Rasanya setiap hal kecil begitu berharga, mencuci piring, baju, menyapu sampai omelan Ibu. Betapa perjuangan orangtua begitu besarnya dari saat dalam kandungan sampai saat ini. Bahwa mereka yang selalu ada dan percaya pada kita, karena memang begitu seharusnya keluarga.

                Dari semua pasangan di dunia fiksi, saya juga memasukkan Minato dan Kushina sebagai pasangan yang menarik-melebihi romantis, mungkin juga melebihi Romeo dan Juliet? Mereka percaya bahwa kelak, Naruto akan bisa survive ditengah kesulitan yang ia hadapi bahkan bisa melebihi mereka berdua.

                Pesan yang ada di film ini agar kita harus selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk diri sendiri dan orang lain, karena, menjadi baik itu bagus, namun sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang berguna bagi orang lain. Dan ikatan nggak harus dalam bentuk keluarga atau sedarah, terkadang keluarga atau rumah adalah mereka yang selalu bersama kita, mereka yang terlintas pertama kali saat kita senang dan susah, mereka yang ingin kita bagi kebahagiaan dan kesedihan bersama. Yap, sahabat.

Sumber gambar : id.naruto.wikia.com, twitter.

Tidak ada komentar

Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.