Pernah menjadi anggota PMR saat SMP dan SMK membuat saya beberapa kali saya bertemu dengan orang-orang yang berpengalaman dengan masalah darah, ada yang harus melakukan cuci darah setiap bulannya karena Thalassemia, gagal ginjal dan yang terakhir pengalaman teman saya yang mendapat transfusi darah karena mengalami deman berdarah. Sebenarnya DBD tak perlu tranfusi darah, namun karena jumlah trombosit teman saya yang sudah tidak aman, mengharuskannya mendapatkan “asupan” darah beberapa kantong, itu juga harus menunggu beberapa jam, tak bisa dibayangkan jika tak ada organisasi semacam PMI yang mempunyai tugas mulia serta wujud nyata pengayom Pancasila.

                Saya pernah memosting pengalaman donor darah saya di sini, sudah dijelaskan tata cara dan syaratnya juga dan donor darah membawa manfaat yang banyak bagi diri sendiri. Donor darah tak hanya dilakukan di UDD PMI saja, namun sering digalakkan oleh UKM Universitas mengingat stok darah selalu kurang.

 

                Meskipun syarat donor darah terlihat mudah, kadang saya dan teman-teman  yang  punya niatan untuk donor harus terpaksa ditunda karena kekurangan hb bahkan hanya terpaut 0,1 mg/dl, cara menaikan hb sendiri mudah, yaitu dengan banyak minum air putih dan makan buah dan sayuran.  

Namun, bagaimana bila tetap saja tak memenuhi persyaratan namun sangat ingin donor darah? Mudah kok, jadi PMI ini tak cuma menggalakan donor darah untuk kemanusiaan, namun juga Bulan Dana PMI. Apaan tuh? 

Jadi, Bulan Dana PMI adalah salah satu program penghimpunan dana oleh PMI pada pejabat daerah yang ditunjuk untuk mengelola yang nantinya akan disebarkan ke instansi pemerintahan seperti kantor dan sekolah serta masyarakat. Bagi yang masih SMP atau SMA/K pasti pernah mendapat kertas sumbangan PMI kan? Itu dia. Atau, daripada nunggu selebaran itu, lebih baik bisa langsung berdonasi  dengan transfer melalui bank-bank berikut :