Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
Ada yang berbeda dari kegiatan
Sumpah Pemuda 2019 lalu di Purwokerto, Kab. Banyumas. Yang biasanya hanya diisi
dengan seremonial berupa upacara kemudian dilanjut dengan lomba-lomba,
komunitas Urup Project mengadakan flashmob
dan menghadirkan sosok Roker—pelesetan dari tokoh Joker yang sedang menjadi
trending topic pada bulan yang sama.
Adalah Angga Feri Setyawan yang mengeksekusi ide dan berhasil menarik
pengunjung Minggu pagi rutinan (sunmor) serta
membawa tagline “Roker saja ikut Sumpah
Pemuda, masa pemuda lokalnya enggak?”
![]() |
"Pemuda jahat adalah pemuda baik yang tak memringati hari sumpah pemuda" |
Kegiatan tersebut dinamai Sumpah
Pemuda Banyumas 2019, salah satu dari kegiatan unik yang dimiliki oleh Urup Project—komunitas
sosial yang sekarang sudah menjadi organisasi di Purwokerto. Komunitas ini menjalankan
kegiatan sosial dengan konsep yang menarik bagi anak muda, awalnya hanya berupa
project atau kegiatan kerelawanan
yang dilakukan secara kondisional oleh beberapa anak muda penggagasnya. Salah
satu penemunya yang masih aktif hingga kini adalah Angga Feri Setyawan—seorang pegiat
komunitas sosial kepemudaan dan organisatoris yang antusias.
Tapi sebelumnya, kita perlu nemu
satu pertanyaan dulu nih: kapan sih terakhir melakukan kegiatan sosial? Misalnya volunteering
berupa mengajar, tenaga bantuan bencana, menjadi tenaga medis—dan lain-lainnya.
Saya jadi inget salah satu video Satu Persen yang mengatakan kalau volunteering itu bukan hanya membantu
orang lain namun juga memenuhi bagian diri sendiri seperti kebahagiaan. Dalam
film Into the Wild juga ada kata-kata
berupa happiness only real when shared—kebahagiaan
sejati hadir secara penuh ketika kita bisa berbagi dengan orang lain. Namun
nih, kita perlu memahami konsep bahwa berbagi itu bukan hanya sekadar memberi. Kita
perlu gambaran besar mengapa berkegiatan sosial itu penting apalagi dimulai
sejak muda. Untuk itu saya berkesempatan berbincang dengan Kak Angga untuk
memahami lebih dalam kegiatan yang ia lakukan dalam bidang sosial dan
kepemudaan.
Kak Angga ini bukan hanya aktif
di Urup Project namun juga leader dari
World Clean-up Day Banyumas, Pemuda Anti Narkoba Banyumas, Lindungi Hutan
Banyumas, aktif di komunitas One Day One Juz, serta saat ini juga menjadi Ketua
Karang Taruna di Karangklesem, Purwokerto Selatan di sela-sela pekerjaanya.
Udah kelihatan kan aktif sekali dengan organisasi sosial serta alam? Nah fokus
ngobrol kala itu adalah membahas mengenai anak muda, menyalakan semangat
kerelawanan melalui komunitas sosial. Ngga heran nih Ka Angga juga pernah
menerima penghargaan pemuda pelopor pada tahun 2017 di bidang kepemudaan. Perlu
tahu juga dong bagaimana awalnya?
Purwokerto, kota kecil yang mulai
ramai ini juga sekaligus mulai banyak anak-anak muda yang memiliki kontribusi
atau prestasi. Menjadi peran dan besar di tanah kelahiran salah satunya, dan
bisa melalui cara apapun selama itu berdampak positif. Jika kamu di Purwokerto,
seorang mahasiswa atau anak muda dan bertanya mengenai Angga Feri Setyawan
sepertinya akan dengan mudah dikenali. Ibaratnya wara-wiri bukan hanya di
sosial dan kepemudaan, namun sekarang juga berkontribusi dalam lingkungan.
Kita pasti bertanya-tanya nih
kalau ada orang yang begitu aktif seakan energinya nggak habis-habis itu gimana
sih? Apalagi komunitas yang diikuti itu banyak, satu saja kadang nggak kuat
sama dramanya ya nggak sih? Apalagi bukan profit nih, tenaga sama pikiran kita
nggak dibayar, bagaimana bisa? Memang masih ada yang sebegitu mau mengikhlaskan
tanpa dibayar?
Memilih Berkomunitas Kepemudaan, Lingkungan, dan Sosial Berawal Dari Niat Yang Sederhana
Bergerak di bidang tersebut bukanlah
menjadi tujuan utama yang sangat ditargetkan pada awalnya, namun semata karena
ingin menebar kebaikan dan kebermanfaatan selama hidup. Lambat laun, Ka Angga
sering dimintai untuk menjadi ketua dalam kepanitiaan maupun organisasi yang dimasuki
dan setelah berproses di dalamnya secara musyawarah.
Jika kamu mencari kegiatan sosial
di Purwokerto dan berada di luar kampus, kamu pasti lambat laun akan mendengar
Urup Project. Urup Project ini bukan hanya mengerjakan hal-hal sosial, namun juga
bersinergi dengan komunitas kepemudaan lainnya, mengadakan event-event anak
muda yang menyenangkan dan membumi, memperingati hari-hari sejarah di Indonesia
ala anak muda. Yang paling mudah diingat adalah berbagai aksi baik ala Urup Project yang selalu disingkat
menjadi nama binatang. Misalnya JERAPAH untuk Jumat Berbagi Penuh Berkah, MERPATI
untuk Minggu Berbagi Sepenuh Hati, SINGA untuk Silaturahmi Bareng Keluarga,
SAPI untuk Sabtu Berbagi Inspirasi, MUJAIR untuk Mungut Junk di Air, dan PENYU
untuk Penanaman Yuk.
Menginisiasi sekaligus mengetuai
Urup Project pada 2017 ini berawal dari momen ketika dirinya berada di semester
akhir untuk mengisi waktu. Awalnya hanya berisi baksos secara rutin bukan hanya
pada teman sekitarnya namun juga alumni SMP dan SMA. Justru, Urup Project
memang bukan sengaja didirikan namun sesederhana agar bisa berkumpul kembali sembari
melakukan kegiatan yang bermanfaat. Dari yang awalnya belum ada pengurus,
sekarang sudah ada dan jalan selama tiga tahun beserta Anggaran Dasarnya.
Anggotanya pun beragam dari berbagai macam latar belakang kampus di Purwokerto,
pelajar, dan juga beragam usia. Wah biasanya sih mahasiswa akhir lebih memilih
untuk meraih mimpinya—nggak salah juga, tapi Ka Angga pasti ada alasan nih di
balik ini tentunya.
Seberapa Penting Menyalakan Semangat Kerelawanan di Masa Muda?
Kerelawanan itu banyak cara dan
macamnya, kalau versi Ka Angga ya bergabung komunitas kepemudaan, lingkungan
dan sosial serta mendirikan Urup Project. Sebelum berkecimpung di sini, Ka
Angga juga aktif di Palang Merah Remaja, pernah berkesempatan ada di UDD Palang
Merah, pernah ke Lombok sebagai relawan saat terjadinya bencana. Jadi sense kerelawananya sudah mendarah
daging dan totalitas.
Menurut Ka Angga, penting untuk
menyalakan semangat kerelawanan di saat era menuju bonus demografi—jadi bukan
hanya fokus meningkatkan kemampuan pribadi. Tujuannya yaitu bisa lebih peka,
lebih peduli, serta lebih tanggapi akan apa yang ada di sekitar serta menghindarkan
diri dari sikap egosentris. Ada tantangan tersendiri untuk menumbuhkan empati,
caranya tetep aja bisa dong dengan perlahan-lahan. Melalui Urup Project dan dengan
konsep kegiatan yang simpel bisa menjadi salah satunya. Hal lain tentunya
menumbuhkan sinergitas dengan komunitas lainnya agar menjadi lebih kuat dan menimbulkan
dampak positif yang lebih luas. Ada rencana jangka panjang juga untuk
mendirikan Urup Project di kota lain dan saat ini sudah ada kota rencana tujuan
yaitu Aceh, Jogja, Malang, dan Demak.
Berkomunitas Sosial Juga Perlu Menyamakan Visi
Sama seperti organisasi denga
tujuan masing-masing, berkegiatan sosial dengan beberapa orang dalam komunitas
juga harus menyamakan visi agar tak terpecah belah, menjaga agar tak roboh,
serta menebarkan kebermanfaat lebih luas. Sama seperti kegiatan sosial yang dilakukan,
di Urup Project sendiri juga memberdayakan anggotanya dengan sering mengadakan
diskusi internal, wisata alam untuk lebih erat, serta sharing-sharing untuk mencari jalan tengah dalam konflik internal.
Hal-Hal Luar Biasa Yang Didapatkan dari Berkegiatan Sosial
![]() |
pemuda pelopor, Ka Angga no dada 9 |
Ka Angga juga pernah mendapatkan
penghargaan Pemuda Pelopor pada tahun. Tahu kan kalau penghargaan ini dikhususkan
untuk mereka yang benar-benar berdedikasi menyebarkan dampak positif? Namun
sebelum bercerita mengenai penghargaan tersebut, ada banyak hal yang didapat
baik dalam berkomunitas maupun personal.
Secara komunitas, Urup Project
sudah berkembang dan kegiatan-kegiatan sudah lebih upgrade namun masih tetap membumi. Urup Project juga suka melihat
kegiatan yang belum ada di Purwokerto dan bisa dijadikan potensi, misalnya
Sumpah Pemuda Banyumas 2019 dan Hari Pahlawan kemarin. Kegiatan tersebut bukan
hanya sekadar dibuat namun memiliki tujuan terutama dengan sasaran anak muda
yaitu menggugah semangat kepemudaan dan semangat perjuangan pahlawan.
Untuk personal sendiri, Ka Angga
merasakan kebermanfaatan yang luar biasa dalam kerelawanan. Seperti yang telah
disebutkan yaitu pergi ke Lombok sebagai koordinator yang mewakili sinergitas
komunitas dan juga pemuda pelopor mewakili Kabupaten Banyumas di Provinsi Jawa
Tengah. Ka Angga menjadi sosok profil yang memelopori sesuatu, dalam hal ini
adalah Urup Project serta hal lain seperti public
speaking.
Berprogres di bidang sosial
memberikan arti kerelawanan tersendiri bagi Ka Angga, yaitu sebuah hal yang
wajib ada di setiap diri manusia. Kerelawanan sendiri bukan hanya bergabung
dengan komunitas saja namun bagaimana menjadi manusia yang lebih baik dan
bermanfaat bagi orang-orang di sekitarnya. Karena kan, relawan itu sendiri
adalah orang yang mau dan rela melakukan sesuatu tanpa adanya imbalan baik
uang, materi, atau penghargaan lainnya secara bahagia. Setiap orang pasti
memiliki jiwa kerelawanan dalam dirinya mau besar atau kecil, tinggal bagaimana
pancingan untuk masing-masing dalam berkontribusi. Ka Angga sendiri dalam hal
ini ingin menumbuhkan kerelawanan dalam kader-kader di lembaga POTENCY yang
saat ini digeluti—jadi bukan hanya menebarkan motivasi bagi siswa-siswa.
Makna dari berproses ini sendiri juga
tentang pilihan dalam hidup. Menurut Ka Angga, dirinya harus bisa selalu
bergerak dan melakukan sesuatu seperti meningkatkan kualitas dan menjadi yang
lebih baik secara pribadi maupun lingkungan. Itulah mengapa berproses satu per
satu, dari yang awalnya komunitas anak muda sekarang mencoba berkontribusi di
desa sendiri dengan membawa pengalaman. Hidup berbagi juga memberikan
kebahagiaan dan makna hidup yang lebih dalam bagi Ka Angga. Berkontribusi di manapun baik personal maupun grup, sebagai pemuda apa yang dilakukan hari ini secara positif dan bermanfaat maka akan ada masa depan yang bagus pula. Memungkinkan juga Indonesia bisa lebih maju, lebih baik, serta lebih sejahtera. Jangan menyerah dahulu karena biasanya golden time akan terjadi di masa depan--seperti investasi.
Kita memang bisa belajar dari mana saja untuk memberi kontribusi pada negerti sekecil apapun itu, salah satunya belajar dari tokoh seperti Ka Angga yang bergerak di kemanusiaan namun juga memberdayakan pemuda di sekitarnya. Masalah di negeri ini juga masih banyak, dan kerelawanan bisa menjadi salah satu solusi permasalahan bangsa melalui medium apapun seperti bergerak di komunitas sosial.
Kita memang bisa belajar dari mana saja untuk memberi kontribusi pada negerti sekecil apapun itu, salah satunya belajar dari tokoh seperti Ka Angga yang bergerak di kemanusiaan namun juga memberdayakan pemuda di sekitarnya. Masalah di negeri ini juga masih banyak, dan kerelawanan bisa menjadi salah satu solusi permasalahan bangsa melalui medium apapun seperti bergerak di komunitas sosial.
Untuk versi podcast dari postingan ini juga sudah ada dalam bentuk podcast di Ngobrol Kerelawanan & Bergerak Melalui Komunitas Kepemudaan ft Angga Feri Setyawan. Bisa didengarkan melalui Spotify, aplikasi Anchor,
Google Podcast dan lainnya tinggal ketik saja bebasdefinisi podcast. Kalau kamu, ada pengalaman menarik apa nih
mengenai sosial dan kerelawanan?
***
Wah wah keren ini. Aku udah lama gak ikut volunteering. Padahal seru juga, dan bisa berbagi dengan orang lain
BalasHapusKalau lagi libur kuliah nih biasanya dimanfaatin buat volunteering, aku juga pengin ikutan lagi karena merasa akhir2 ini jiwa kosong bener XD
Hapusaku juga ikut program kerelewanan. tapi sektor pendidikan untuk anak-anak SD di desa-desa.
BalasHapus3 tahun bertahan di sana, jadi pengurus, hingga jadi pimpinan
sekarang sih udah demisioner
dan memang benar, menjadi relawan itu candu
semoga Kak Angga terus berkiprah di dunia kerelawanan yaaa
Ah bener, zaman aku aktif kuliah jg suka jd relawan2 gu, apa daya skrng terikat waktunya ma anak. Tapi mungkin saat anak udah gede aku bisa balik lg hehe
HapusWeh gokil banget memang Kak Rhos, iya bener kan kak jadi relawan itu candu karena kita jadi penuh hati dan jiwanya karena terisi sense dari membantu sesama :3
HapusHihi nanti ada masanya kok ka April buat kembali lagi, malah bisa bareng Maxy dan Dema :D
Hapuskalau masih punya adek kecil ya bisa jadi relawan melalui cuan ya, hoho
Hapusntar pas anak gedean dikit, baru deh fisiknya ikut jadi relawan
jadi rasa kerelawanan itu tetap ada
Iya, nanti kalau udah pas sama waktunya bisa mulai dilatih
HapusWah kereen banget! Konsepnya bagus, bisa memotivasi para pemuda untuk bisa berbagi dan bermanfaat untuk orang lain
BalasHapusIya kreatif idenya jadi ya nggak monoton konsepnya, menarik orang banyak terutama anak muda milenial :D
HapusMakin banyak yang memanfaatkan media podcast ya mbak, termasuk ngobrolin soal sosial kepemudaan gini. Kalau ada gerakan kyk gini tuh sbg generasi tuwa aku merasa lega krn insyAllah masa depan Indonesia msh akan ada harapan lha ya :D
BalasHapusSoalnya jg ada pemuda2 yang mengisi hidupnya dengan aktivitas2 positif. Thanks for sharing ya
Hihi iya sekalian kak ngobrol daripada direkam doang yaudah bikin podcast :D alhamdulillah semoga Indonesia makin keren dengan banyaknya anak muda yang peduli :D
HapusSalut banget dengan kiprah Kak Angga hingga terpilih menjadi pelopor pemuda itu ya
BalasHapusSemangat kerelawanannya perlu ditiru nih,
Aku baru ikutan jadi relpeng aja saat ada Kelas Inspirasi mbak, huhuu
Tapi beneran dampak kerelawanan bisa bikin jiwa jadi lebih banyak bersyukur dan bahagia ya,
Kelas Inspirasiiii, wah aku dulu mau daftar ini juga tapi belum ada pengalaman. Ngajar kah mbak? 😁
HapusMas Angga ini keren, ya. Masih muda tapi sudah mendedikasikan diri untuk kegiatan kerelawanan. SUlit mencari pribadi semacam ini. 1000:1, mungkin.
BalasHapusSaya dan suami sebenarnya tipe yang suka kegiatan semacam ini, tapi kami salah jalur sehingga menikah dan punya 3 anak.
Ealah.... Wkwkwk
Ini kayak curcol karena kami selalu "terperangkap" dengan bahagia di kegiatan sosial.
Iya saya juga jadi belajar hehehe. Wah boleh tuh diceritain gimana terperangkap bahagia di kegiatan sosialnya :3
HapusIni keren banget ya. Nggak semua pemuda kekinian seperti ini lho. Memang masing-masing unya passion tersendiri ya. Kreasi dan semangatnya aku salut...
BalasHapusIyak betul sekali, masih bisa dihitung dengan jari nih kalau untuk kerelawanan :)
HapusInspiratif banget ya Ka Angga, aku malah jarang ikut kegiatan sosial atau jadi relawan, pernah sih dulu waktu lulus SMA dan aktif di kampus, tapi karena butuh pemasukan juga yaa fokus kerja deh akhirnya...
BalasHapusHe eh kan masa muda memang waktu yang cocok untuk jadi relawan, kalau udah mulau masuk harus memiliki penghasilan memang waktunya lebih sedikit :)
HapusBagus nih kegiatan volunteer. Kegiatan seperti ini mudah-mudahan ada trus sampai dewasa. Aku jarang nih ikut kegiatanvolunteer. Lebih baidk di belakang layar aa ni
BalasHapusAmin semoga ada terus sampai dewasa yaak :D
HapusInget zaman kuliah nih masa2 seru jadi relawan dan saya seneng banget bisa membantu sesama, ah pengen banget kembali menjadi relawan kalau anak sudah agak besar nanti :)
BalasHapusAmin semoga terlaksana ya kak, benar kan rasanya jadi ikut senaaang :)
HapusLuar biasa memang. Aku selalu salut sama orang-orang yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi. Kagum karena aku belum bisa seperti itu. Dan lebih kagum lagi pas liat postingan km ini terutama pada part hal yang bisa didapat dari kegiatan sosial. Sudah kuduga, tak akan pernah sia-sia jika kita memberikan kebaikan.
BalasHapusHehe terima kasih kak, aku jg bikin postingan ini sekaligus untuk self reminder bahwa ada hal yang masih kita bagikan :)
HapusKeren sekali Mas Angga ini ya, mbak Marfa. Pantas sekali dapat penghargaan dan dikenal banyak orang karena dedikasinya. Dan Indonesia butuh pemuda-pemuda seperti Mas Angga ini.
BalasHapusIya, saya yang di sini ikut seneng karena kontribusinya tak mengharap materi :D betul, perlu lebih banyak
HapusSeneng kalau baca profil pemuda kayak gini, rasanya dunia ke depan bakal makin cerah ceria. Jadi bukan hanya pemuda-pemuda hedon yang diprofilkan. Tabik.
BalasHapusHe eh lebih memunculkan cara pandang yang lain bahwa sukses juga salah satunya adalah bisa bermanfaat pada banyak orang ya kak
HapusSalah satu wishlist ku itu buat jadi volunteer. Aku kadang iri dengan orang-orang yang rela memberi waktunya kepada orang lain. Liat ini makin mupeng.
BalasHapusSemoga suatu hari bisa menjadi atau mengisi waktu dengan kegiatan volunteer ya kak :)
Hapusaku tuh selalu kagum banget bagi orang-orang yang dalam hidupnya pernah menjadi relawan. Jujur aja aku belum pernah gitu menjadi benar-benar relawan untuk bantu yang terkena dampak, misalnya bencana alam..
BalasHapusMembantu bukan hanya dengan tenaga kok Kak Grandys, bisa dnegan cara lain misalnya materi jika ada bencana. Kalau waktunya cocok dan pas suatu saat bisa menjadi relawan kelak ya :)
HapusKa Angga ini pasti pemuda idaman di Purwokerto hehehe salut sama dia, mau jadi relawan dimana2, masih muda pula. AKu mah boro2 deh kaya gitu waktu seumuran dia hehehe
BalasHapushihi iya panutan organisasi nih :D
Hapuska angga ini jadi panutan bagi kaum milineal untuk selalu peduli terhadap masyarakat sosial dan lingkungan apalagi dengan semanga pemuda harus bisa membantu dan menjadi relawan
BalasHapushihi iya, saling membantu ya :D
HapusSosok inspiratif ya kak Angga ini. Di masa mudanya bisa tumbuh aktif dan produktif dengan mengikuti berbagai komunitas. Tentu semangatnya ini patut ditiru.
BalasHapusMasa mudanya bermanfaat ya kak :) betul patut untuk ditiru :D
HapusSuka bangga sama pemuda-pemuda yang aktif di masanya demi berbuat baik untuk sekitarnya. Angga ini menginspirasi banget. Anak-anak muda harus denger podcast bareng Angga itu...
BalasHapusAngga ini keren ya, masih muda banget tapi udah berkontribusi banyak di dalam masyarakat melalui kegiatan kerelawanan yang dia lakukan. Malah jadi penggerak juga ya di komunitasnya. Semoga makin banyak anak muda yang bersemangat seperti Angga ini
BalasHapusSelama ini aku pribadi belum pernah ikut relawan, bukan karena apa tetapi karena merasa bahwa belum menemukan feel untuk menjadi relawan
BalasHapuskereen.. aktif dan terus berbagi apalagi masih muda itulah modal awal..
BalasHapusmenjadi relawan itu bayaranna bisa jadi surga,,, jadi selalu salut sama temen2 relawan yang mau nyisihkan waktunya untuk org lain, utk masyarakat, salut
BalasHapusKereennn. Yang kaya gini nih yang aku suka. Masa muda nya diisi sama hal2 yang bermanfaat. Menginspirasi dan membantu banyak orang. Aku terakhir ikutan kegiatan volunteering itu waktu kuliah. Sekarang udah nikah jadi susah mau kemana2. Hehe.
BalasHapusSayang sekali di zaman now saya sudah tidak memiliki waktu untuk menjadi volunteer, seandainya zamn kuliah dahulu jadi volunteer mungkin bisa merasakan keseruan yang sama
BalasHapus