Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
Wah, postingan pertama di tahun 2016 nih! Kita
pasti tahu salah satu iklan penyedia kartu perdana dengan caption “ganteng
dikit cekrek” “ganteng banget cekrek”, sebut saja Eksis. Iklan yang sangat lucu dan kreatif menurut saya, disisi lain, pernah kepikiran nggak ada
sindirian halus tersirat dalam iklan ini? Yap, kepada social media dan
smartphone addict di era sekarang.
Kadang,
saya jengah disekitar saya yang pindah dikit cekrek, upload, makan dikit
cekrek, upload. Seperti, ayolah, nikmati sesuatu tanpa selfie, setiap detik
harus dinikmati bukan selalu diabadikan. Belum lagi semenjak hp saya rusak,
saya jadi ketinggalan banyak informasi, ya, karena sekarang sudah nggak
jamannya lagi sms-an. Sering saya merasa kehilangan momen kebersamaan dan quality time. Beberapa perbedaan disampaikan di video Bayu Skak yang berjudul Generasi Masa Kini.
Pecandu
media sosial cenderung menjadi anti sosial yang nggak peduli terhadap
lingkungan sekitar, segala sesuatu harus instan, krisis eksistensi dan malas.
Saya juga beberapa kali mengorbankan aktivitas yang lebih penting karena main
medsos yang nggak produktif itu, kok. Bahkan, mungkin saja karena kelamaan main
media sosial, jadi nggak nyaman sama real
lifenya, nggak nyaman bersosialisasi, ya karena mungkin aja di media sosial
dirinya bisa dibilang seleb. Padahal, bersosialisasi itu penting. Belum lagi
masalah kesehatan mata, punggung dan leher karena terlalu lama duduk dan
menatap—ya coba kalo di candle light
dinner, jadinya romantis sih. Skip.
Lalu, kecenderungan untuk depresi juga lebih
besar, karena melihat postingan-postingan pencapaian orang lain. Hal ini tentu
saja menyalahi tujuan utama diciptakan media sosial tersebut, memperluas
jaringan, menambah teman, mempermudah komunikasi dan juga bertukar informasi. Tentang
share, love and care justru
digantikan dengan likes atau love. Yang ada media sosial malah
memperbudak, ya meskipun hal ini kembali ke diri pengguna masing-masing. Saya
jadi sempet mikir, kalo nggak ada medsos mungkin masih banyak orang yang baca
buku, lebih rajin, semakin tahu banyak juga, nggak akan ada kemerosotan SDM
atau krisis moral. Ini pengalaman pribadi karena saat SD saya masih lebih
banyak baca daripada sekarang.
Tapi, ada
kok pengguna media sosial yang justru dapat memanfaatkannya dengan baik, misal seperti bang Tirs untuk berkarya, konsep GudLakID
milik kak Agnes Harvelian, atau posting tulisan bertema anak muda ala kak Jung, mereka
hanya beberapa contoh bahwa media sosialpun bisa untuk berkarya selagi muda.
Atau, ada juga yang menghabiskan waktu di media sosial namun setiap waktu dia
bermain, dia dibayar, contohnya PewDiePie dan contoh-contoh lain seperti GoJek
dan Kaskus. Nah, kita bisa mencontoh mereka, misal buat komunitas seputar anak
muda, hobi, kepenulisan atau program amal. Intinya, jangan sampai menua tak
produktif di depan layar, ya!
Illustcr :
mengakubackpacker.blogspot.com
CarthageFM
CarthageFM
Tidak ada komentar
Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.