“Apa
yang kamu ketahui tentang berpegangan erat pada seseorang yang mencoba
melepaskanmu? Apa yang kamu ketahui tentang kekalahan, tentang air mata yang
jatuh ketika kamu berjalan menjauh dan menyadari bahwa tidak ada seorang pun
yang mengejarmu di belakang, memanggil namamu, dan mencoba menghentikanmu?”
Judul buku:
JIKA
Penulis:
Alanda Kariza, Artasya Sudirman, Bella Panggabean, Desiyanti, Feba Sukmana,
Gita Romadhona, Hanny Kusumawati, Mita M. Supardi, Nannette Isdito, Novi Kresna
Murti, Rahne Putri, Stella Ang, Windy Ariestanty.
Penyunting:
Gita Romadhona dan Windy Ariestanty
Pemeriksa
aksara: Ceria Mawardi
Desain
sampul: Jeffri Fernando
Penata
letak: Erina Puspitasari dan Landi A. Handwiko
Penyelaras
tata letak akhir: Jeffri Fernando
Penerbit:
GagasMedia
Jumlah
halaman:xii+224
Genre:
Kumcer
ISBN:
978-979-780-641-5
Harga: Rp
58.000,-
Sinopsis:
Apa yang tebersit dalam hatimu, saat kaki sudah
menjejak di masa sekarang, tetapi sebuah ingin masih tertinggal di masa lalu?
Kau mungkin berharap semesta mengulang jika.
Apa yang memenuhi harapmu saat melihat esok masih terlalu gulita dan gelap tak mampu kau kira?
Kau mungkin mendamba banyak jika.
Jika, dan hanya jika.
Kau mungkin berharap semesta mengulang jika.
Apa yang memenuhi harapmu saat melihat esok masih terlalu gulita dan gelap tak mampu kau kira?
Kau mungkin mendamba banyak jika.
Jika, dan hanya jika.
-
Tiga belas penulis mengabadikan rentak
yang mereka temui di perjalanan dalam foto. Lalu, mereka beri “jika” ke
dalamnya, ditambah rindu, cinta dan harapan yang kadang hampir selesai.
Menjelmalah, tiga belas “jika” penuh warna.
***
Menemukan
buku ini diantara tumpukan lainnya di stand buku Pasar Rakyat, tertarik menjemputnya karena seperti logika Matematika:
jika, dan hanya jika. Membayangkan tentang jika, bagaimana jika yang terjadi
bukan seperti ini, atau bagaimana jika orang yang kau temui pekan lalu bukan
dia, bagaimana jika bukan kamu orangnya. Dan bagaimana jika itu semua bukan
kebetulan namun sudah dirancang sedemikian rupa?
Kumpulan
cerita ini sama-sama menyatukan antara warna – warni dan gelap dalam perpaduan
foto dan tulisan. Justru menjadikannya, semua bagian dari judul yang ada
didalamnya merupakan favorit saya. Bukan hanya sendu namun juga bahagia
berseri-seri. Beberapa kutipan dari buku ini mungkin ingin membuat kamu
memilikinya dan menjadikan favorit juga seperti saya. Nggak hanya manusia saja
kok yang bercerita, benda matipun turut menjadi saksi.
“Apakah
hidup itu selalu seperti ini? Selalu menawarkan banyak pelajaran, tetapi tidak
sempat untuk kusimak.”- hal 62
“Mungkin,
jika kehidupan masyarakat kota besar dibuat komik, isi komiknya hanya bergambar
balon pikiran masing-masing individu yang tumpah-tindih. Tidak menyisakan ruang
untuk berinteraksi.” Hal 60
“Mati
adalah sebuah petualangan yang membuat kita memahami apa yang terjadi di dunia
dari mengetahui fakta-fakta apa saja yang belum terungkap.”
Kekurangan?
Ada sih harusnya to eat jadinya to eating,
sama beberapa kurang spasi. Nggak banyak, jadi nggak ganggu suasana dalam
membaca. Terus kalo sampai akhir cerita dan kamu belum “ngeh” maksudnya, lebih
baik kamu baca ulang atau baca di saat bener-bener fokus. Karena ada cerita
yang saya baru “ngeh” setelah reread.
Seperti yang pernah saya bilang, buku kumpulan cerita itu unik. Kumpulan dari
ide beberapa kepala, berwarna-warni dan nggak bikin stuck membacanya. Seperti juga buku ini, kinda fun kalo bisa berburu tanda tangan dari ketiga belas
penulisnya. Jadi, kamu yakin nggak mau milikin buku ini?
Write a comment
Posting Komentar
Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.