Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
What you have done in the third semester?
The decisions-making.
Yas, saya pernah membaca artikel milik Kak Ajen, dan juga status Facebook
milik Kak Andre. Kak Ajen menuliskan
tentang apa saja yang perlu dimiliki di usia 26 tahun dan saya menyukai beberapa
poin dalam postingan Kak Ajen seperti: kebiasaan mengucap syukur pada hal-hal
kecil, berdoa setiap hari pada Tuhan, sebuah keberanian untuk mengatakan tidak,
hobi yang dijalani dengan bahagia, rasa maaf pada masa lalu dan kegagalan dan
menjaga hubungan yang sehat dengan tubuh sendiri.
Sementara Kak Andre, membahas
tentang keberanian mengambil resign pada
usia muda yang tak terlalu suka dengan kontrak dalam artikel yang dishare di Advice 30 years old me to 20 years old me. Saya juga melakukan hal serupa
dengan Kak Andre, resign dari part time job. Alasannya sama, ingin memfokuskan
ke pengembangan diri sendiri. Karena saya percaya juga, rezeki akan datang dari
mana saja.
Sementara saya? Semester ini
lebih ke kamu ambil apa aja dan apa aja yang kamu tidak ambil. Sama. Well some people said that.... kamu
harus berani mengambil hal baru dalam hidup, tapi apakah pernah untuk berani
tidak mengambil beberapa keputusan? Memang, masing-masing manusia itu unik. Ada
yang bisa fokus ke segala hal, sementara saya setelah mengenal diri sendiri,
hanya dapat fokus ke tujuan yang benar-benar saya geluti. Ketika mendapatkan
banyak pekerjaan dalam satu waktu, justru stres. Stres artinya nggak bahagia,
nggak sehat, muka kusut, cemberutan. Saya nggak mau hanya dengan apa yang saya
lakukan, akan berdampak pada quality time
yang tidak saja nikmati bersama orang-orang terdekat.
Bukan hanya resign, saya juga beberapa kali tak mengikuti kepanitiaan dan
lomba-lomba yang sebenarnya banyak membawa manfaat. Dan it’s okay. Saya nggak menyesal, bahkan beberapa kali merasa lebih
baik. Sangat lebih baik, dan bahagia.
Saya jadi ingat teori connecting the dots milik Steve Jobs,
loncat dari satu tempat ke tempat lain justru yang saya lakukan. Beberapa orang
mungkin memandang seperti tanpa arah, tanpa kejelasan. Namun justru
ketidakjelasan inilah yang membuat saya hidup, penasaran hal satu dengan hal
yang lainnya. Sungguh, kadang nggak jelas aja rasanya datar dan gampang bosen.
Apalagi kalo jelas? Begitu kata manusia bernama Marfa, cukup aneh untuk diri
sendiri. Sedang memerankan sosok pengembara, penonton dan menikmatinya. Ah,
selain keberanian dengan tegas mengambil atau tidak mengambil sesuatu dalam
diri saya, selain itu apa yang saya banggakan?
Ah, terlalu banyak alasan.
Hanya opini, dari manusia yang
terus berusaha mengembangkan dirinya, mencari pengalaman sebanyak-banyaknya.
Purwokerto, 15 Desember
2016.
Tidak ada komentar
Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.