Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
Hai, udah lama banget kayanya nggak nyentuh laptop, apalagi blog. Maklum
lah, menjelang akhir semester, keadaan selalu hectic, jadi ya hobi dikesampingkan. Yha sedih. Nah sebagai
pembukaan, lagi pengin ngomongin seputar kampus nih. Tenang, bukan bahasan yang
berat-berat kok, cuma seputar organisasi atau UKM yang pasti hidup berdampingan
dengan mahasiswa. Cie mahasiswa. Jadi, bisa diharap postingan ini dapat
membantu mahasiswa baru dalam mempertimbangkan organisasi, ataupun pegiat
organisasi yang udah lama berkecimpung di dalamnya.
Awal masuk jadi mahasiswa, udah pasti heboh promosi tentang keorganisasian
atau Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Promosi-promosi itu dilakukan dengan
berbagai cara, seperti expo, pengenalan saat ospek, dan lain-lain. Beragam
jenis UKM udah pasti bikin mata laper, entah karena pengin penasaran, atau
hanya ingin coba-coba. Nggak bakal heran kalo awal, mungkin udah milih banyak
banget UKM tingkat universitas, namun lama kelamaan hanya akan jadi beberapa karena
seleksi alam, entah karena terlalu sibuk kuliah, atau sama-sama kegiatan
bentrok dengan UKM lain, belum mungkin paguyuban atau komunitas di luar kampus.
Nyahaha, ini sih saya mengalami sendiri. Awal daftar 4 UKM dan yang bertahan
hanya satu. Iya udah setia dan kurang idaman apa coba. Skip.
sumber: Pixabay |
Oh iya, UKM di sini yang terdiri dari berbagai jenis seperti olahraga,
kesukarelawanan, riset, kerohanian, pres, hobi, DLM atau BEM memang membantu
sekali dalam kehidupan mahasiswa. Mari kita kesampingkan kesibukan yang kadang
bikin marah atau stres, perkotak-kotakan dalam organisasi, ketidakjelasan
program kerja karena sumber daya manusia yang minim, semua itu wajar sekali
ditemukan dalam organisasi. Melalui UKM, selain mendapatkan ilmu dan pengalaman
baru, mengembangkan kemampuan yang belum terasah, kita juga bakal lebih “melek”,
isu-isu apa aja yang ada di kampus, jaringan pertemanan dan koneksi juga lebih
luas, membantu kita membagi waktu, mengisi waktu luang,melatih daya tahan
banting dan juga nilai tambah saat kamu melamar kerja.
Baca juga: Intovert juga harus speak up.
Terus, mana sih yang lebih disarankan? UKM tingkat universitas, atau
fakultas? Jadi gini, sebenernya sama aja. Kalo UKM universitas udah pasti lebih
luas anggotanya dari bermacam-macam fakultas, juga koneksinya nantinya akan
lebih luas dengan berhubungan antar UKM tingkat universitas yang lainnya dan
juga pertanggungjawaban langsung ke rektorat, entah itu proker, pengajuan dana,
inventaris, dan lain-lain. UKM-U juga bikin kita makin ngerti gimana sih kuliah
versi fakultas lain, bisa sharing juga
masalah jurusan dan mematahkan anggapan arogansi jurusan. Mematahkan rasa
paling baik dari semuanya.
Kalo UKM tingkat fakultas, sama juga dalam koneksi walau mungkin hanya
antar lain jurusan dan UKM serupa antar fakultas. Karena dari awal udah saling
kenal, atau setidaknya tahu, proses kenal mengenal dan mengerjakan proker bisa
lebih cepat. Juga pastinya bakal lebih mengenal lingkungan kampus sendiri,
kalau ngadain acara dan butuh tempat di fakultas juga lebih mudah karena
biasanya sudah tersedia dan nggak perlu lagi bingung nyari tempat-tempat. Kalau
untuk masalah rapat bisa lebih fleksibel karena jadwal waktu kuliah yang hampir
beberapa sama, terutama kalo himpunan mahasiswa jurusan.
Baca juga: Berada di jurusan Sastra Inggris.
sumber: fandm.edu |
Namun, ini yang lebih penting tentang berorganisasi. Tentang yang lebih
dari obrolan-obrolan menyenangkan di malam hari selepas rapat. Menjadi bagian
dari organisasi, tentunya juga mengemban tanggung jawab. Sebanyak apapun pilhan
organisasi dan jabatan, bukan lantas membuat kita bangga atau besar kepala
kemudian membandingkan satu dengan yang lainnya. Jangan sampai, ikut organisasi
hanya untuk keliatan keren, namun ambil ilmu dan berkontribusilah secara
maksimal. Tanya lagi ke diri kita sendiri, apakah benar-benar kita sudah
berkontribusi secara maksimal? Organisasi lantas tidak membuatmu
mengesampingkan kuliah yang menjadi tujuan utama kamu saat mendaftar, nggak
melalaikan tugas terutama tugas bersama dengan teman-teman hingga menyusahkan
mereka. Iya, mungkin di organisasi kita belajar banyak, membagi waktu dan
lain-lain, namun, masa sih hal-hal yang didapat itu justru nggak berlaku saat
kuliah? Yap, kamu nggak perlu pintar, hanya perlu sikap disiplin dalam membagi
waktu.
Kemudian, menjadi anak organisasi bukan lantas menyepelekan anak non organisasi, lantas menyebut diri kalian manusia super sibuk dan dibutuhkan orang banyak. Bukan, bukan attitude seperti itu yang dibentuk, namun saling mengerti. Karena ya, kita nggak bakal tahu bagaimana kesuksesan di depan mata, mungkin saja kita justru jauh tertinggal karena mereka terlebih dahulu “menyicil” membangun masa depan mereka. Ingat, bahwa apapun jabatan dan pencapaian kamu, semua itu akan bernilai kosong jika kamu nggak memiliki attidude. Attidude yang seperti apa? Yang disiplin, menghargai sesama, dan nggak dengan mudah menjustifikasi seseorang. Ada baiknya, kita saling mengerti, dengan pilihan hidup masing-masing. Nggak ada salahnya kok berusaha menjadi manusia yang baik. Hihi. See ya!
Kemudian, menjadi anak organisasi bukan lantas menyepelekan anak non organisasi, lantas menyebut diri kalian manusia super sibuk dan dibutuhkan orang banyak. Bukan, bukan attitude seperti itu yang dibentuk, namun saling mengerti. Karena ya, kita nggak bakal tahu bagaimana kesuksesan di depan mata, mungkin saja kita justru jauh tertinggal karena mereka terlebih dahulu “menyicil” membangun masa depan mereka. Ingat, bahwa apapun jabatan dan pencapaian kamu, semua itu akan bernilai kosong jika kamu nggak memiliki attidude. Attidude yang seperti apa? Yang disiplin, menghargai sesama, dan nggak dengan mudah menjustifikasi seseorang. Ada baiknya, kita saling mengerti, dengan pilihan hidup masing-masing. Nggak ada salahnya kok berusaha menjadi manusia yang baik. Hihi. See ya!
Tidak ada komentar
Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.