Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
Tahun
2017 hanya tinggal menghitung hari, sudah ada riuh potongan harga, rencana
liburan, dan mungkin ajakan untuk menyambut malam pergantian tahun bersama.
Sayangnya, orang-orang justru selalu terlihat begitu tergesa-gesa di
akhir tahun. Begitu sibuk menyiapkan tahun baru dan lupa akan perayaan
perpisahan dengan akhir tahun. Atau mungkin terlalu sensitif untuk bahkan
mendengar kata perpisahan saja, padahal senikmat nikmatnya merayakan perpisahan
dengan akhir tahun ini adalah dengan berkotemplasi. Dapet ide baru?
Eh kok
sendu? Ngahaha. Jadi, gini-gini. Mari kita berbincang dengan Jun, lelaki umur
duapuluh satu yang ingin merayakan akhir tahun dengan cara yang berbeda namun
tetap sederhana. Dengan cara yang sama untuk ikut ajakan berkumpul dengan
teman-teman, Jun mengenakan pelengkap yang sedikit berbeda dari dirinya yang
biasa cuek dengan penampilan kaos, kemeja, dan celana jinsnya. Jun memilih tiga
item ini setelah meminta saran dari saya.
Menurut
Jun, gunanya memakai sepatu wanita maupun pria kali ini adalah sebagai lambang keberanian. Lambang
bahwa dalam tahun 2017 dia sudah berani mengambil hal-hal baru, menghadapi
tekanan baru, bahkan berani memaksa dirinya agar melangkah keluar dari area
nyaman. Pencapaian Jun mungkin memang tak seberapa, namun Jun ingin menuntaskan
kebahagiaanya itu dengan paripurna. Kata Jun, kamu bahkan bisa kaget dengan
keberanianmu memulai satu langkah saja. Pilihan warna Jun kali ini adalah brown, semoga bukan hasil minjem ya Jun, kan langkahmu sendiri hihihi.
Bukan,
Jun yang tiba-tiba pengin stylish dengan ivy cap ini bukan karena ingin
terlihat seperti sastrawan dan orang serius, tapi pengin jadi setampan Ryan
Gosling sewaktu di film The Notebook. Kata Jun lagi, pemilihan Ivy Cap ini juga
filosofis. Yaitu sebagai lambang yang menaungi ide-ide yang ada di dalam
kepalanya setahun belakangan ini. Entah dari yang kosong sampai sangat cerdas
menurutnya. Baiklah Jun, jangan lupa sering-sering dicuci ya Ivy Capnya, kasian
kalau nanti rambutmu jadi sarang kutu dan ide-idemu malah jadi ngaco semua.
Pasti
nggak asing dengan kalimat kencangkan sabuk pengaman dan segera bersiap-siap.
Nggak ada hubungannya emang, jadi diganti ikat pinggang atau sabuk. Enggak, Jun nggak pakai sabuk bela diri kok, terlalu
garang katanya. Kali ini dia ingin memakai ikat pinggang dan dengan baju
dimasukan ke dalam celana. Ketika saya menebak arti filosofisnya untuk
produktif seperti orang-orang kantoran atau di media kreatif, dia menolak.
Alasannya dia ingin bahagia seperti anak-anak SD yang selalu pakai sabuk. Bayangkan! Namanya juga Jun,
pemikirannya bebas dan penuh imajinatif. Untuk ikat pinggang warna dan jenis
apa yang mau dipakai Jun, saya belum tahu. Jangan-jangan ikat pinggang
Superman? Jangan aneh-aneh ya.
Kalau
diliat-liat, ide Jun kali ini oke juga. Bisa buat inspirasi gaya pria-pria masa
kini yang mau tampil minimalis tapi tetep keren. Atau bagi lelaki yang ingin
tampil berbeda saat datang ke pesta kecil-kecilan dengan teman-teman. Siapa
tahu ada yang ngelirik dan tertarik gitu. Tiba-tiba dapat tawaran endorse atau
model iklan gitu, kan lumayan. Padahal mah sederhana aja, seperti hidup yang
sering indahnya saat kita memaknai hal-hal yang sederhana. Nah, nah, mulai
seperti Jun kan ini. Baiklah pembaca, kalau kalian bagaimana dengan merayakan
perpisahan dengan 2017 ini? Menulis dan berdiam diri, liburan, atau malah tidur
seharian dengan kucing? Apapun itu, semoga tetap dalam lingkup atmosfir
kebahagiaan ya. Selamat menghitung mundur dan menikmati, see ya!
***
Tidak ada komentar
Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.