Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
Sudah satu tahun bekerja dan melakukan segalanya dari rumah, jujur saja mulai merasakan kebosanan namun juga mulai terbiasa. Tidak buruk-buruk juga dan justru semakin belajar bagaimana manajemen waktu, energi, dan fokus. Namun setelah dihitung-hitung dan dipikirkan kembali, setahun belakangan isinya melihat layar laptop terus dan nggak ada liburannya. Hiks.
Kapan Butuh Staycation dan Apa Manfaatnya?
 |
| pict: Pixabay, pexels |
Memang sih, kondisi saat ini menjadi serba terbatas dan saya menghindari berpergian ke tempat yang terlalu ramai. Waktu menjadi lebih penting untuk menambah pengetahuan seperti mendengarkan podcast, membaca buku, membaca artikel serius, atau menulis postingan blog. Namun, rasa jenuh itu nggak bohong kehadirannya dan jika diabaikan justru akan membuat produktivitas terganggu.
Di saat seperti itu, beberapa teman menyarankan staycation beberapa puluh kilometer jauhnya dari rumah, dan yang masih bisa diakses kiranya satu dua jam perjalanan. Ide yang bagus menurut saya, apalagi sekarang penginapan atau hotel sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat pula. Beberapa hal berikut menjadi alasan untuk bisa staycation beserta manfaatnya:
- Suasana Baru
Kalau kamu orangnya bosenan seperti saya, bisa ditebak pasti sudah berkali-kali mengganti dekorasi kamar atau pergi dari rumah seminggu beberapa kali untuk mengusir kebosanan. Memilih smart staycation bisa memberikan suasana baru dan pikiran yang lebih rileks, terutama bagi yang ingin sejenak tak memegang pekerjaan ya. Pikiran yang rileks dan lebih jernih ini, bisa membuat motivasi tumbuh kembali dan asupan semangat penuh kembali.
- Saat Butuh Fokus dan Kosentrasi Lebih
Terkadang, ada hal-hal yang terjadi di luar kendali kala bekerja atau kuliah dari rumah. Seperti misalnya berada di lingkungan yang kurang tenang, ada acara setempat, atau suasana yang kurang kondusif dan fokus jadi mudah terbelah. Nah staycation ini bisa dimanfaatkan untuk berpindah tempat agar pekerjaan atau keperluan kuliah seperti seminar proposal skripsi lebih tenang. Beberapa teman saya memilih staycation dan liburan tipis-tipis untuk seminar proposal, tentu saja kan dari persiapan saja membutuhkan mood dan kosentrasi yang bagus.
- Ketika Butuh Ide Baru
 |
| pict: Daria Shevtsova, pexels |
Bagi yang bekerja atau menggeluti ranah kreatif, ide baru dan segar bisa didapatkan dengan berpindahnya tempat dan suasana. Nggak ada salahnya lho ketika sedang stuck atau membutuhkan perspektif baru untuk diolah, bisa memilih staycation karena budget yang lebih kecil dan persiapan yang tak terlalu banyak.
- Self-Reward
Yes! Siapa sih yang nggak pengin quality time untuk diri sendiri setelah menyelesaikan banyak deadline. Apalagi di kondisi sekarang yang bawaanya jadi lebih sensitif dan mudah lelah karena overthinking. Kalau ada waktu dan budget yang pas, sekali-kali memilih staycation bakal jadi ide yang seru!
Tips Menjadi Smart Treveler
Ets, tunggu dulu nih kalau mau staycation. Sekarang jamannya jadi traveler yang smart dan bertanggung jawab. Yang seperti apa tuh? Nah menurut saya, berikut yang bisa dilakukan untuk menjadi seorang smart traveler:
- Mematuhi Protokol Kesehatan
Tentu saja, meskipun new normal ini aktivitas sudah diperbolehkan dan kita jadi lebih bebas sedikit dari pada saat PSBB, bukan artinya seenaknya, lho! Tetap menjaga kesehatan dengan mematuhi protokol kesehatan, seperti mematuhi jaga jarak di manapun termasuk kalau sedang di luar penginapan, mencuci tangan dan membawa cadangan hand sanitizer, dan membawa masker cadangan. Kemudian, kalau kondisi sedang kurang sehat sebaiknya tunda dulu ya staycationnya.
- Booking Penginapan Secara Online
Selain biar nggak ribet harus konfirmasi ulang dan sebagainya saat datang ke penginapan, kita juga jadi lebih contactless karena bisa menunjukan saja bukti booking di layar gadget kita. Buat yang suka membayar secara nontunai juga lebih dimudahkan dan praktis, tinggal fokus saja untuk staycation.
- Tidak Merusak Fasilitas
Sebenarnya, ini sudah menjadi aturan yang lama diterapkan di setiap hotel atau penginapan. Meskipun kita mampu dan sudah membayar, bukan berarti berlaku seenaknya ya. Kan, mau jadi smart traveler, harus bijak juga termasuk menempatkan sampah pada tempatnya dan merokok di ruangan. Hal-hal sederhana semacam seperti di atas bukan hanya bermanfaat untuk diri sendiri lho, namun juga orang lain tentunya.
Smart Staycation Bersama Traveloka
Oke, semua persiapan sudah dichecklist semua nih, tapi kira-kira, hotel atau penginapan yang akan dituju benar-benar terpercaya nggak protokol kesehatannya? Nah tenang aja, fitur di Traveloka nyediain nih buat jadi smart & responsible traveler yaitu:
- Traveloka Clean Partners
Nah jadi mitra yang bekerja sama di Traveloka sudah berkomitmen dalam menjalankan prokes dan kebersihan sesuai standar CHS-E. Ada fitur Traveloka CleanAccomodation yang bisa dipilih agar smart staycation kita lebih terjamin. Ada juga CleanTrip dan CleanFlight yang bisa dipilih kalau tempat staycationmu lumayan jauh dan memakan jarak.
- Online Check-In
Seperti yang telah disebutkan di atas, fitur ini akan memudahkan sekali untuk kita bisa contactless dan tak perlu repot ini itu lagi.
- Jadwal dan Pembayaran Fleksibel
Tahu banget kalau sekarang ini sedang serba dalam ketidakpastian, tapi nggak perlu cemas dan khawatir lagi karena misal kalau mau staycation namun takut ganti jadwal sudah bisa pilih fitur Buy Now Stay Later. Di fitur ini kita bisa memilih fleksibilitas tanggal kapan check-in dan reservasi bisa 7 hari sebelum hari H. Kemudian, ada fitur Pay upon Check-In juga kalau kita ingin booking dahulu kemudian baru membayar saat check-in di hotel.
Buat smart traveler sih kalau sudah ada yang menyediakan layanan seperti ini, smart staycation bisa lebih merasa aman dan tenang, tinggal fokus ngerjain project, mencari atau mengeksekusi ide-ide, atau tinggal senang-senang. Kira-kira, apa kegiatan favoritmu nih kalau lagi staycation?
Tidak ada komentar
Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.