Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
"Tell me, how did you keep your heart?"
"Pain only makes us stronger. Didn't you tell us that? What you taught me kept me alive."
***
 |
| credit: Marvel Studios |
Harus diakui bahwa, agak cukup lama untuk membuat postingan ini. Kadang pas mood dan momennya bagus tapi hilang atau jatuhnya terlalu excited. Jenis postingan yang perlu diset mood agar apa yang dirasakan tersampaikan. Oke, ini bukan review film sih jatuhnya seperti untuk bercerita saja.
AKHIRNYA, Black Widow tayang di bioskop pada pembukaan September kemarin. Film yang sudah lama sekali saya tunggu untuk menyaksikan di layar lebar langsung setelah lama tertunda. Black Widow adalah film pertama di mana saya antusias sekali mengikuti karakternya atau ikut ngehype. Terakhir kali merasakan sensasi seperti ini tuh serial The Hunger Games dan Harry Potter.
Awalnya, saya bukan penggemar berat film-film Marvel atau memang tidak sedekat itu mengetahui lebih dalam satu per satu karakternya. Baru mulai get in touch ketika pilihan hiburan dengan menonton di bioskop selalu jatuh pada film-film Marvel, yang selalu ada dan diikuti tiap tahunnya. Jadi, jatuhnya semacam comfort movie to watch & enjoy.
Trailer Black Widow
Semua trailer dan teaser yang muncul saya tonton berulang-ulang di beberapa waktu, persis ketika dahulu ngehype film-film yang diangkat dari novel fiksi. Tensionnya, narasinya, apa yang coba disoroti dari karakter Nat membuahkan rasa penasaran. Untuk itu, tak lengkap jika tak menyajikan lampirannya di sini:
Kemunculan dengan Theme Song ala Marvel dengan hint Black Widow (9 Maret 2020)
Kemunculan trailer film Black Widow pertama pada 3 Desember 2019
Trailer yang lebih menegaskan karakter Natasha sebagai bagian dari Avengers dan "misi" yang akan diselesaikan di film ini. ( 3 April 2021)
Veri Narasi dari Yelena Belova - 14 Jan 2020
Black Widow sendiri sudah cukup lama tayang dan postingan ini selanjutnya cenderung mengandung spoiler namun dikhususkan untuk:
- Bagi yang belum menonton filmnya dan belum berniat menonton, dapat silakan dilanjutkan.
- Bagi yang telah menonton, silakan dilanjutkan.
- Bagi yang telah menonton dan mungkin ingin membaca alternatif review untuk rewatch kembali, dapat dilanjutkan membaca.
- Bagi yang menyukai Nat dan ingin mengenang, dapat dilanjutkan dan semoga we're on the same page.
Alur Cerita Film Black Widow
 |
| credit: Marvel Studios |
Berdasarkan alur cerita di IMDb, singkatnya Black Widow bercerita mengenai Natasha Romanoff yang berhadapan kembali dengan masa gelap di masa lalunya yang ternyata selama ini masih eksis. Menemui apa yang selama ini belum terselesaikan semasa di sisi lain sedang menjadi buronan. Tak ayal memang, dari sini ekspetasi mengenai siapa latar belakang identitas dan apa yang dialami karakter Natasha di masa lalu lebih condong.
Ketika akhirnya kesempatan menonton di layar lebar itu datang, saya bisa mengatakan bahwa film ini BAGUS SEKALI dan saya sangat senang menontonnya. Namun saya juga tak menolak bahwa tetap ada kurangnya sana-sini, seperti yang dikatakan beberapa pendapat. Tapi tak sampai mengatakan bahwa film ini worst movienya Marvel, apalagi perbandingannya jika hanya dengan standar cerita superhero. Sudah cukup bahwa film ini tak memiliki perfect timing karena tertunda pandemi, sedangkan di Indonesia juga hampir bersamaan dengan ShangChi. Namun bahasan selanjutnya akan berfokus pada film ini saja.
Vakansi Natasha Romanoff Menyelesaikan Unfinished Business
Saya memahami kekecewaan bahwa tak banyak latar belakang masa lalu ditampilkan, atau kekecewaan terhadap karakter villain. Film ini lebih cenderung pertemuan kembali atau reuni 'keluarga' antara Natasha, adik angkat, dan orang tua angkatnya. Benar, masing-masing adalah orang yang berbeda dan tak memiliki ikatan darah. Sekilas setelah pertama kali menonton, saya justru teringat film animasi keluarga dengan judul The Mitchells vs. the Machines.
Namun ketika melihat lebih jeli dan lebih detail lagi, Natasha sudah jelas-jelas menyebutkan unfinished business di trailer. Bagi yang mengikuti film Marvel, pasti paham jika masa lalu yang terus mengikuti tersebut adalah Red Room—tempat Nat dilatih menjadi mata-mata dan pembunuh handal. Di film ini memang menyajikan hal tersebut, namun untuk melaluinya ternyata perlu melewati momen bersama keluarga setelah 21 tahun berpisah. Masing-masing memiliki keterkaitan juga dengan pemilik Red Room, Dreykov.
 |
| credit: Marvel Studios |
Menurut saya, film ini jadi tak literal berbicara urusan Natasha yang belum selesai dengan Red Room namun juga dengan isu keluarganya. Selalu tidak mudah ketika berbicara masa lalu dengan keluarga, apalagi ketika masing-masing mengalami pengalaman yang dibilang cukup dijadikan sebagai beban emosional. Semuanya sama-sama tak ingin terikat dan harus tunduk lagi, namun apalah kebebasan tersebut karena identitas tak juga bisa dilepaskan begitu saja. Salah satu penghiburan dengan nuansa kelam di film ini memang reuni dari keluarga itu sendiri.
Mungkin sekilas juga akan terpikir, film ini begitu mulus dan mudah sekali. Bagi saya, itu adalah justru menunjukan pengalaman Nat yang telah menahun. Ia pandai dan tahu menempatkan diri dan melihat situasi di sekitar.
Bukankah ketika melihat timeline film ini (sebelum Infinity War & Endgame) justru akan menimbulkan sedikit rasa lega karena selain akhirnya Nat tak sesendirian yang kita kira juga senang karena akhirnya telah mengangkat yang selama ini mengganjal? Kaya, akhirnya rilieving gitu karena juga mengetahui kebenaran sebenarnya juga mengenai bagaimana ia berada sampai saat ini. Meski jadi lebih sedih lagi karena waktunya begitu singkat. As it mentioned di judul, film ini memberikan Nat untuk "bervakansi" dadakan selama tidak bertugas di Avengers.
 |
| credit: Marvel Studios |
Tentu dan tentu saja, pengalaman akting satu dekade dari Scarlet Johansson tak diragukan lagi. Ekspresinya final menggambarkan kekalutan, rasa sayang, selera humor, dan keteguhan hati. Aq bocahmu, mb~
Jangan Lupakan Backsound Film Black Widow
Selain filmnya yang cukup sinematik dengan menyebutkan tempat dengan tulisan besar seperti Ohio, Cuba, Norway, Morocco, Georgia, Budapest, dan Red Room, film ini tak akan lengkap dengan backsound-backsound dari Lorne Balfe yang cocok sekali dengan suasana yang dibangun.
Film Black Widow semakin ditonton berulang kali dan semakin dilihat dengan detail, tanpa sadar ada bagian-bagian yang selalu diiringi backsound dengan apik. Empat backsound favorit saya di film Black Widow yaitu:
- Fireflies
Musik latar awal film dimulai dengan menampilkan Natasha dan Yelena saat masih kecil.
- Yelena Belova
Film ini memang milik Natasha, namun tak menghilangkan pengalaman emosional Yelena Belova akan ketidaktahuannya pada masing-masing urusan anggota keluarga lain.
- A Sister Says Goodbye
Ketika mendengarkan nada backsound ini, rasanya jadi ikut hampa dan kosong. Terasa ada bagian dalam diri yang hilang namun tak tahu apa itu.
- Natasha's Lullaby
Di tengah-tengah backsound ini, diselipkan mirip dengan versi fireflies. Lagu yang melankoli namun tidak rapuh. That's it.
Quotes Favorit Film Black Widow
Selain dialog yang menjadi awal postingan ini, beberapa kutipan favorit saya di film Black Widow, yaitu:
- "This is a less cool way to die.”
- "Great. Perfect timing!"
- "Today is your lucky day Alexei"
- "And here you are, not so sure."
- "You're fully conscious, but you don't know which part is you. I'm still not sure."
- "Well, the truth rarely makes sense when you omit key details."
- “Never let them take your heart.”
- “I'm done running from my past.”
- "That one, she has fire in her."
Terakhir, Yelena Belova
 |
| credit: Marvel Studios |
Hal favorit lainnya dari film ini adalah karakter Yelena Belova yang kocak dan ikonik diperankan oleh Florence Pugh. Suaranya yang khas susah untuk tak melekat ketika menonton film ini. Sepertinya kalau tak diperankan oleh Pugh, nggak akan seikonik ini. Ya sekaligus, menjadi gerbang kemunculan pertamanya di MCU.
Peran sebagai adik di sini mengingatkan saya ketika Pugh juga menjadi seorang adik di film Little Woman Fun fact, awal pemilihan untuk karakter Yelena juga nyaris mempertimbangkan Saiorse Ronan yang mana berperan sebagai kakak tertua di film Little Woman. Menurut saya, porsi Yelena yang diperankan Pugh ini memanglah sesuai.
Daughter, Sister, Avenger
Sorry, the last one isn't the last. This movie is about a daughter, a sister, and an avenger—Natasha Romanoff.
Sudah Tidak Tayang di Bioskop
Film ini walaupun ditunjukan melaluo trailer bagaimana karakter utama bertemu dengan masa lalu yang kelam, namun porsinya tetap pas. Dari sisi emosional, dari humor, dari pemandangan tempat-tempat yang entah bagaimana melegakan, dan sisi keberanian,
Film Black Widow sudah tak tayang lagi di bioskop, namun berita bagusnya sudah muncul di Disney+ Hotstar. Saya senang sekali karena akhirnya ramai lagi, terlebih lebih terasa di akun Twitter marvfess karena lebih banyak lagi yang bisa menonton secara legal. Dan tentu saja, bisa menonton klip-klip deleted scene. Jangan lupakan juga poster-poster kece ini:
Film Black Widow ini juga bisa menjadi film yang disukai, meskipun bukan pada entitas superheronya. Kedekatan, kehangatan akan reuni keluarga, guilt, pergulatan batin, dan jati diri bisa menjadi poin utama yang disoroti.
Nah bagi yang kangen nih sama kelanjutannya dan kangen si Yelena, bisa nonton series Hawkeye karena muncul di sana sesuai post-credit film Black Widow.
Jadi, apa bagian favoritmu di film Black Widow?
***
Aku blm nonton film ini, tapi seneng pas tau diputar di Disney, aku bisa nonton dr sana :). Jujurnya ga semua film Marvel's memang aku ikutin. Hanya beberapa yg rutin. Tapi memang kalo bisa ngikutin semuanya, pasti jadi tau lebih dalam karakter tokoh2 nya. Aku masalahnya ga terlalu bisa mengingat detil film sampe segitunya, makanya terkadang, mau ditonton komplitpun, tapi tetep aja suka ga ngeh Ama clue2 yg kadang udah ditampilin dalam film sebelumnya. Suamiku yg ngikutin bangetttt dan tau detil2 Marvel. Mungkin Krn aku cuma sebatas suka doang kali yaaa :D.
BalasHapusCoba ah, nonton si black widow ini dulu
Iya Mba Fanny, saya juga jadi bisa rewatch :D wah jd penasaran sm komentar mengenai film ini dr suami Mba Fann, apakah rekomen atau kurang? Hihi.
HapusIya, BW ini salah satu film yang kuikutin dan ditonton berkali2 juga tetep kaya ada yang terskip atau baru ngeh. Tp film2 Marvel memang enjoyable ya :D