Jadi Nasabah Bijak, Tapi Jangan Lupa Buat Ajak-Ajak

Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
Hola, fren! Bagaimana kabarnya nih? Semuanya berjalan sesuai rencana? Semoga selalu seperti itu ya, kalau tidak pun tak apa-apa karena semuanya akan terlalui.

Kalau malem tuh ya, memang jadi suka merefleksikan hal-hal yang telah lalu. Sambil melihat langit-langit kamar dan ditemani suasana hening disertai bebunyian hewan malam, suka bikin nyeletuk "oh, inilah hidup."

kerja dari rumah

Yees, bebunyian hewan malam a.k.a sedang di rumah orang tua di desa. Dua tahun terakhir mempertanyakan hal, mengapa ya saya tak dikasih jalan untuk bisa merantau ke luar kota terlebih dahulu dan melakukan semua hal online dari rumah. Seperti yang umumnya anak muda fresh graduate lakukan, ingin mencari pengalaman baru yang segar dan menantang. Mumpung masih muda, jadi cari banyak-banyak pengalaman.

Bukan hanya studi yang belum selesai, namun juga ada pandemi yang semakin membatasi diri. Yah, ini sih bahasannya kalau netizen sekarang udah so last year atau udah lama sekali. Saya juga setuju karena memang telah terlewati dan menerima, tentu selalu menerapkan pikiran positif kalau semua hal nantinya akan bermanfaat di masa mendatang. Ibaratnya hari-hari ini dan kemarin akan jadi bahan cerita nanti, suatu saat sambil merasakan kelegaan yang luar biasa.

Kemudian, katanya batasan itu justru membuat kita jadi kreatif. Benar juga sih, setelah berdamai dengan perasaan marah dan kecewa kemudian mengalihkan energi untuk berpikir secara solutif. Pun barangkali karena dekat dengan orang tua jadi lebih memiliki waktu untuk belajar banyak hal dengan pemikiran sebagai dewasa muda. Dengan memiliki cara pikir yang berbeda dari masa-masa remaja rebel, memandang dari banyak sisi, jadi action yang dilakukan juga berbeda pula. Ibaratnya, ini adalah masa-masa belajar saya dalam hidup dan akan terus berulang sampai nanti bisa lulus.

Mobile Banking BRI
BRI mo di HP Ibu

Back in the days, saya jadi teringat ketika mengantar Ibu membuat rekening di BRI. Waktu itu sebagai persyaratan untuk permohonan bantuan dana usaha. Saya pikir agar lebih mudah mengecek saldo dan transaksi, sekalian saja untuk pembuatan akun mobile banking. Ya, saya jadi teringat awal mula saya mempunyai kartu rekening tapi belum menggunakan mobile banking. Saya tak mau Ibu repot harus bolak-balik ATM untuk transaksi, untuk lebih efisien juga tentunya.

Sejak pembuatan mobile banking itulah Ibu jadi bertanya mana untuk akses mobile banking, mana kata sandi untuk membuka, apa itu OTP dan mengapa tak boleh memberitahukannya ke orang lain, dan mana yang untuk bertransaksi. Otomatis karena sudah memiliki akun, jadi lebih berhati-hati. Nah inilah, sebagai anak muda ini kan suka masih berpikir bias ya kalau semua orang berpikir hal yang sama, padahal tidak. Perbedaan generasi ini perlu jembatan dan kita yang sudah terbiasa terliterasi sebagai nasabah bijak ini yang harus menjemputnya.

Karena mengalami sendiri praktiknya, setidaknya berikut beberapa cara yang saya lakukan agar pengguna mobile banking terhindar dari kejahatan digital.

1. Praktikan Ketenangan

Saya pernah mendengar episode akun siniar bahwa ketenangan ini memberikan kita jarak pada diri sendiri sebagai pengamat. Jadi kita bisa berpikir lebih jernih dan tidak impulsif karena mempraktikan ketenangan ini. Tapi kadang ya masih wajar ya kalau misal kita lagi di luar atau tempat ramai, tiba-tiba ada SMS atau WhatsApp masuk dan meminta verifikasi. Lagi-lagi, untuk anak muda bisa saja langsung block atau tak menanggapi pesan tersebut. Nah kadang orang tua kan masih suka  penasaran "eh ini beneran nggak ya?" dan langsung percaya.

Bangun komunikasi untuk agar tetap tenang jika mendapat SMS, telepon, atau chat dengan topik membahas rekening atau akun bank. Kalau bisa sih ditunjukan terlebih dahulu ke kita misal kalau dekat misal dalam satu rumah, atau memforwardnya. Tapi kalau sedang berjauhan karena jarak kan agak susah juga ya? Maka dari itu praktik utama sebelum bereaksi apa-apa adalah melatih ketenangan ini.

2. Komunikasikan dengan Keluarga

Lanjut setelah melatih ketengangan tadi adalah dengan mengedukasi ke keluarga. Yees lagi-lagi untuk generasi digital savvy atau anak muda memang mudah sekali dilakukan. Adanya akun informasi dari penyuluh digital juga dengan mudah kita temui dan mengedukasi diri dengan waktu yang rekatif cepat. Istilah-istilah seperti OTP, website, verified account juga bukan lagi kata-kata yang asing sehingga kita dengan mudah paham.

Nah untuk generasi orang tua ini kan belum familier dengan kata-kata di atas ya. Perluuu dong menunjukan apa sih itu nomor OTP dan mengapa jangan sampai orang lain tahu, apa sih tanda akun verified atau official untuk keperluan menghubungi jika ada pertanyaan, mengapa password hanya boleh pengguna saja yang tahu, dan tidak mengirimkan kartu identitas ke akun palsu, serta bagaimana ciri-ciri akun palsu di media sosial yang suka menyebar kata-kata atau kalimat menjebak dengan tujuan kejahatan siber ini. 

Kalau saya sendiri, memberikan catatan manual agar tidak bingung dan tidak mudah lupa. Untuk cara ini bisa jadi masing-masing cara komunikasi dengan orang tua ya, bisa juga apa yang saya lakukan juga. Ada juga cara yang mudah dengan melihat panduan keamanan bertransaksi yang dikemas dengan konten yang menyenangkan dan mudah dipahami, yaitu akun Instagram @NasabahBijak.

Nasabah Bijak



Teman-teman pembaca dapat menggunakan konten yang ada untuk membantu edukasi mengenai keamanan transaksi baik di media sosial maupun ke orang terdekat seperti orang tua kita. Jika orang tua teman-teman memiliki akun Instagram, segera saranin gih untuk mengikuti akun tersebut pula. Jadi, tak perlu juga kita mencari info satu per satu sendiri.

3. Cek Akun Mobile Banking Secara Berkala

Edukasi telah dilakukan, kemudian untuk tetap memastikan aman secara penuh biasanya saya melengkapi dengan langkah terakhir ini, yaitu mengecek akun mobile banking mulai dari melihat mutasi, memperbarui aplikasi jika ada versi terbaru, serta memberitahu orang tua jika ada fitur tertentu yang belum dimengerti atau keluaran terbaru.

Yes ibaratnya kita selalu punya rencana yang matang dan melengkapi lubang atau detail-detail sehingga tak ada yang terlewatkan, sekecil apa pun itu. Memang mudah kok menjadi nasabah bijak itu, tapi jangan lupa ajak-ajak! Jangan hanya di media sosial namun juga cek orang-orang terdekat mengenai keamanan data termasuk dalam bertransaksi agar terlindungi dari kejahatan siber. Kalau seperti ini kan pastinya jadi enak ya, saya, kamu, kita semua aman!
***

Tidak ada komentar

Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.