Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
Beberapa bulan yang lalu masyarakat Indonesia dikejutkan dengan adanya kebocoran data penduduk yang dijual oleh hacker. Tak pelak hal tersebut membuat kita sebagai pengguna merasa was-was dengan adanya pencurian data. Bisa dikatakan, bagian mengenai keamanan ini adalah urusan dari Cyber Security.
pict: solarseven, istockphoto |
Apalagi sekarang kita sudah memasuki era revolusi industri 4.0 yang memungkinkan segala aspek kehidupan tidak terlepas dari teknologi beserta produk-produknya. Hal tersebut membuat keberadaan Cyber Security sangat dibutuhkan, khususnya bagi setiap perusahaan yang memiliki banyak data.
Peranan Cyber Security pada Sebuah Industri
Peranan teknologi dari Internet of Things ini menghasilkan bentuk cloud computing dan juga big data. Besar kecilnya data yang dimiliki pada sebuah perusahaan tergantung pada seberapa besar perusahannya itu sendiri. Misalnya saja kumpulan data yang dihasilkan pada saat menginput data customer.
Koneksi internet ini dibutuhkan saat sedang input data. Pada proses inilah perusahaan diharuskan untuk memiliki integritas yang tinggi dalam menjaga data yang mereka miliki. Selain menjaga keamanan dari customer, dengan penjagaan yang ketat juga akan bermanfaat bagi perusahaan dalam menyimpan data tersebut. Hal tersebut karena data ini seringkali menjadi sasaran dari pelaku cyber crime.
Salah satu solusi sederhana dalam menanggulangi cybercrime adalah memakai Network Firewall. Bagi Anda yang belum mengetahui sebelumnya, Network Firewall merupakan salah satu cyber security dalam bentuk jaringan komputer. Fungsinya adalah menangkal serangan virus, malware, spam, dan berbagai serangan lainnya. Tugasnya untuk melakukan monitoring dan mengontrol semua akses masuk dan keluar koneksi jaringan berdasarkan aturan keamanan yang sudah ditetapkan.
Solusi Keamanan dengan Cyber Security
Sekarang ini sudah ada solusi yang diberikan perusahaan cyber security dengan menggunakan Network Firewall. Selain itu, cyber security juga memiliki pemahaman yang luas dengan memakai tiga konsep dasar, yakni confidentiality (kerahasiaan), integrity (integritas), dan juga availability (ketersediaan).
Dapar dikatakan, ketiganya merupakan konsep yang dirancang sebagai pondasi bagi suatu organisasi jika ingin menerapkan kebijakan cyber security pada bidang keamanan informasi. Untuk penjelasan detailnya dari ketiganya akan dijabarkan di bawah ini:
1. Confidentiality
Pertama ada confidentiality atau kerahasiaan yang merupakan aturan untuk membatasi akses informasi agar tidak dapat diakses oleh pelaku cyber crime. Adanya pembatasan ini maka yang memiliki otoritas atau mengakses informasi tersebut dibagi menjadi beberapa bagian yang sesuai dengan kategorinya saja. Siapa saja yang mengakses ini ditentukan dari tim manajemen dari suatu organisasi.
Bagi yang memiliki akses ini juga harus diberikan pelatihan agar tetap dapat membuka atau mengakses dengan aman sehingga tingkat keamanannya tetap terjaga. Selain dengan kata sandi dengan tingkat kekuatan atau keamanan yang tertinggi, langkah untuk memastikan kerahasiaan ini juga meliputi enkripsi data, otentikasi dua faktor, verifikasi biometrik, klasifikasi data, sampai dengan kode OTP.
2. Integrity
Kedua ada poin integrity atau integritas yang memastikan bahwa data haruslah bersifat konsisten, akurat, hingga dapat dipercaya dalam jangka waktu periode tertentu. Dengan kata lain data yang transit ini tak dapat dan tak boleh diubah, dihapus, apalagi diakses dengan cara ilegal dan suatu organisasi harus memastikan akan keamanannya ini.
Solusi terbaik dengan cara ini adalah dengan penggunaan izin file dan kontrol akses pengguna.Adapun dukungan tools dan juga teknologi juga perlu diterapkan seperti pada Network Firewall. Maka dari itu, cloud backup adalah solusi paling praktis yang dapat Anda andalkan.
3. Availability
Untuk poin yang terakhir ini mencakup sistem komputer dan perangkatnya, misalnya meliputi hardware, software, jaringan, dan juga perangkat teknologi yang berhubungan dengan keamanan. Tujuannya yaitu untuk memastikan bahwa fungsi dan pengaksesan data dapat berjalan dengan lancar dan terhindar dari gangguan yang tak perlu.
Selain hal yang disebutkan di atas, poin ketersediaan ini juga melibatkan pemilihan peralatan keamanan tambahan jika terjadi bencana atau arus trafik yang tinggi. Jadi bukan hanya bergantung pada peralatan yang memiliki fungsi utama tadi. Di sinilah Network Firewall, backup recovery disaster, dan proxy server yang tepat memiliki tugas untuk mengatasi serangan denial of service atau DoS.
Demikian tantangan cyber security di Indonesia, pengaruhnya pada industri atau perusahaan, serta langkah-langkah apa yang harus dipersiapkan secara tepat untuk menjaga data agar tetap aman dari cyber crime. Semoga penjelasan dalam artikel ini cukup jelas dan memberikan manfaat.
***
Tidak ada komentar
Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.