Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
Perkenalanku di dunia start-up di 2018 lalu bukan hanya mempertemukanku dengan model bisnis yang tak jauh-jauh dari peran perkembangan teknologi. Di sana, aku juga belajar bagaimana meningkatkan soft skills dan hard skills yang sesuai dengan bidang yang dijalani. Tidak mengherankan karena pada waktu itu bukan hanya diisi anak muda, namun bertemu juga dengan praktisi dari beragam latar belakang namun menggeluti bidang yang sama atau relevan.
Skills Needs, Dahulu dan Sekarang
Tahun 2019 di mana start-up sedang menjadi banyak perbincangan, muncul juga bahasan-bahasan tentang skills yang relevan diasah namun juga dibutuhkan dalam dunia industri saat ini. Di sini aku sengaja mengambil bahasan skills pada 2019 karena 2020 terjadi perubahan besar di seluruh dunia. Dari sumber yang sama, tahun ini LinkedIn telah merilis skills yang paling dibutuhkan pada 2023. Sebagai perbandingannya pada waktu 2019 adalah sebagai berikut:
Meskipun pada sub judul ini aku menulis kata "dahulu", namun rentang perbedaanya baru 3 tahun jika dihitung sampai awal tahun 2023 ini. Waktu memang relatif dan 3 tahun rasanya baru sebentar, namun melihat perubahan skill needs di atas, kita bisa melihat cukup banyak perbedaanya.
Sorotan utama untuk hard skills adalah di bidang teknologi terutama pengembangan perangkat lunak (software). Keahlian IT ini memang bak primadona utama, namun kita tak bisa meniadakan skills lain yang juga sama pentingnya, misalnya analis keuangan, marketer, project manager, sampai sales. Hard skills jika tidak dibarengi dengan soft skills akan terasa kurang, untuk itulah masing-masing memiliki peran atau role dan bekerja sama dalam tim tersebut.
Keahlian-keahlian di atas sifatnya masuk dalam kompetensi global, karena kaitannya dengan kebutuhan yang menyesuaikan zaman ini. Memiliki kompetensi global ini memungkinkan seseorang memiliki kesempatan bukan hanya berkarir atau bekerja dalam skala nasional saja, namun regional, bahkan sampai tahap internasional.
Mempersiapkan Kualitas SDM Kompetensi Global, Dari Mana?
Mengasah kompetensi global tak hanya selesai cukup dari satu dua pelatihan saja, namun dibangun secara terus menerus dari learning by doing. Lingkungan atau wadah belajar dan praktik tersebut merupakan nomor wahid paling berpengaruh sejauh mana seseorang telah berpogres. Ukuran telah sampai tahap mana dapat dilihat dari pencapaian indikator yang terlampaui.
Akan karena kaitannya dengan kompetensi bekerja, maka perlu melihat lebih dahulu latar belakang sebelumnya yaitu pendidikan. Meskipun tidak semuanya, selalu akan ada persyaratan khusus jurusan dan tingkatan jenjang pendidikan tertentu pada pekerjaan. Adapun alternatif lainnya jika jurusan tak sesuai, maka menggunakan keahlian terkait dan dapat dibuktikan dengan sertifikasi maupun dokumen pendukung resmi lainnya.
Melihat dari segi pendidikan ini apalagi keadaan dunia yang lekas berubah dan tak pasti, memang perlu persiapan yang matang. Kuncinya adalah harus memiliki tujuan apa yang akan di dalami dan rencana karir atau pekerjaan setelah lulus. Hal tersebut tentu saja agar terhindar dari kebingungan atau memulai lagi kembali dari awal.
Relevansi Pendidikan dengan Dunia Kerja
Pada umumnya, setelah lulus dari pendidikan tinggi maka lulusan tersebut akan terjun ke dunia kerja. Ada yang langsung, atau terlebih dahulu melanjutkan kuliah lanjutan magister. Ketika melihat ke lapangan, kualifikasi lulus sarjana saja tak cukup. Harus ada keahlian tertentu yang menjadi daya tawar, sehingga memperoleh gelar akademik saat ini belumlah cukup.
Dari sinilah bisa ditarik benang merahnya, kebutuhan apa saja yang perlu dipersiapkan untuk menjadi pertimbangan masuk ke pendidikan tinggi. Dengan banyaknya informasi saat ini dan terbuka lebar, bukan hal yang susah untuk memilih perguruan tinggi yang cocok. Bukan hanya dari segi jursan, namun juga kurikulum, tenaga pendidik, fasilitas, sampai track record dari alumni.
Jika menyoal kaitannya dengan kompetensi global, tidak salah jika menyambungkannya adalah belajar pada lingkup yang lebih luas yaitu lingkup internasional atau dari negara maju. Jika begitu, apakah satu-satunya jawaban adalah menempuh pendidikan di luar negeri? Jawabannya adalah tidak karena terdapat kurikulum internasional yang diterapkan di kampus Indonesia.
Sampoerna University, Inovasi Pendidikan Sesuai Kebutuhan Zaman
Sebuah inovasi harus selalu dilakukan dalam apapun dalam kehidupan ini seiring melihat kebutuhan yang ada, termasuk dalam dunia pendidikan. Kaitannya dengan link and match antara kampus dengan dunia kerja, sudah menjadi hal yang umum pula jika kampus bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan untuk program magang. Ada juga kegiatan riset jika sifatnya berhubungan dengan keilmuan dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
- Kurikulum Internasional
Namun untuk mengadopsi kurikulum ala pendidikan internasional ini baru ada di Sampoerna University. Berkuliah di sini artinya mendapatkan kesempatan belajar dengan kurikulum internasional dan terdapat kesempatan untuk transfer kredit di luar negeri serta sekaligus mendapatkan double degree dari Sampoerna University dan University of Arizona. Alasan menggunakan kurikulum internasional ini yaitu pendidikan di Amerika sendiri termasuk yang terbaik di dunia akan kualitasnya.
- Menggunakan Bahasa Inggris
Mengasah kompetensi global kaitannya banyak dengan kemampuan mencerna, berbicara, dan menyampaikan ulang kepada orang lain. Ada pula skills terkait yang sama di 2019 dan 2023 di atas yaitu persuassion dan communication. Namun terlebih dahulu, penting untuk mahir berbahasa internasional, yaitu bahasa Inggris. Bahasa inilah yang menjadi pengantar dalam skala internasional.
Penggunaan bahasa Inggris bukan hanya sekadar paham terjemahannya, namun mahir. Kaitannya dengan kurikulum yang diterapkan, di Sampoerna University ini menggunakan bahasa Inggris dan sifatnya aktif. Kemampuan ini sifatnya diasah terus menerus dengan lingkungan yang mendukung, jadi akan ada efeknya pada cara berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
- Tenaga Didik dan Fasilitas dengan Terknologi Terkini
Nadiyah Asmaranti Anita Putri, salah satu alumni Sampoerna University mengatakan bahwa ada dukungan selain adanya kurikulum internasional dalam keberhasilannya menyelesaikan kuliah di Universitas Arizona dan Sampoerna University pada 2022 lalu. Adalah dukungan dari dosen dan fasilitas yang lengkap.
Di Sampoerna University sendiri, lebih dari 70% anggota fakultas memiliki gelar doktor. Fasilitas yang ada pun menggunakan terknologi paling baru, seperti laboraturium FET Sampoerna University hasil kerja sama dengan Lousiana State University.
- Pendampingan Menuju Dunia Kerja
Berimbang dengan kurikulum pendidikan internasional yang diterapkan, ada pula peningkatan kompetensi bekerja seperti adanya program layanan konseling karir, kerja sama dengan perusahaan multinasional dan mitra industri.
Lulusan dari Sampoerna University yang relevan dengan dunia kerja ini mendapatkan pekerjaan dalam 3 bulan sebanyak 94%. Begitu juga dengan Nadiyah yang mendapatkan pekerjaan dalam kurun waktu tiga bulan setelah sidang.
Penutup
Tak terelakan bahwa permintaan kebutuhan akan keahlian ini terus berubah seiring kebutuhan zaman. Dengan memilih wadah pendidikan yang tepat dan mendapatkan kompetensi global yang terasah, tantangan di masa depan dapat dihadapi dengan percaya diri dan keoptimisan.
***
Bener-bener zaman digital ini menelurkan banyak bisnis rintisan (startup) yg mau menerima karyawan dgn kompetisi khusus. Ga bs seenaknya mencari tempat kuliah dan hrs membiarkan si anak mencari tingkat kompetitifnya.
BalasHapusSemoga anak2ku nanti bs berkuliah di Sampoerna University, Jadi dapat pendidikan berkualitas dgn kurikulum internasional.
Selain ijazah, sekarang kalau mau bersaing juga kudu ningkatin skill ya. Asah kemampuan bahasa inggris, juga ningkatin soft skill.
BalasHapussoalnya kebanyakan perusahaan juga cari calon pegawai yg serba bisa dan skillnya banyak.
Kebutuhan dunia kerja thn ini semakin banyak kompetensi yg dibutuhkan ya harus benar 2 siap masuk dunia kerja
BalasHapusKeren sih ya Sampoerna ini, punya tujuan yang mendunia jadi terus bersaing nih, bisa jadi kesempatan anak-anak bangsa buat go Internasional :)
BalasHapusBener banget. Saya sih percaya pendidikan yang didapatkan bakal mempengaruhi kompetensi lulusannya. Makanya cukup melegakan adanya Sampoerna University bakal menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi global
BalasHapusCakep banget kampus Sampoerna University. Pembelajaran pake English dan kurikulum internasional. Berasa kuliah di luar negeri ya.
BalasHapusLulusannya pasti tokcer semua.
Banyak yang perlu dipersiapkan generasi saat ini untuk masa mendatang ya. Khususnya berhubungan dnegan kompetensi. Sampoerna University dengan berbagai keunggulan di dalamnya cocok untuk menjadi pilihan persiapan masa depan
BalasHapusYang menarik dari Sampoerna University adalah fasilitas dan juga pembinaan untuk mahasiswanya sehingga lulusannya bisa bersaing di era global
BalasHapusInovasi dunia pendidikan memang perlu dilakukan, terutama dari kurikulumnya ya, agar peserta didik dapat menerima dan mendapatkan keilmuan yang mumpuni dan kekinian, sehingga bisa jadi bekal buat masa depannya mendatang
BalasHapusInovasi dunia pendidikan memang perlu dilakukan, terutama dari kurikulumnya ya, agar peserta didik dapat menerima dan mendapatkan keilmuan yang mumpuni dan kekinian, sehingga bisa jadi bekal buat masa depannya mendatang
BalasHapuskayaknya sekarang ada baiknya ngga cuma belajar bahasa inggris aja ya kak, tapi juga bahasa lain karena semakin banyak peluang secara global untuk berbagai pekerjaan
BalasHapuszaman sekarang, bisa IT itu wajib yaa :) selain itu, soft skill dan hard skill juga harus selalu diasah.
BalasHapusHardskill yg dibutuhkan saat ini rata-rata berbasis teknologi ya kak, dan saya setuju untuk kemampuan bahasa asing itu membuat kadar percaya diri seseorang naik sehingga bisa menunjuknya kemampuan lainnya dengan lebih maksimal
BalasHapusNgga kebayang sih gimana Indonesia di tahun bonus demografi mendatang kalo gapunya kompetensi global, akan jadi percuma gitu ngga sih bonus demografinya, tapi hadirnya Sampoerna University ini semoga ngga jadi percuma yaahhh tahun 2035 nantii, aamiiN!
BalasHapussetuju sih kalau ingin kita punya skill berkompetensi global emang gak bisa didapat dengan instan tapi butuh proses dan gak cukup hanya dengan ikutan 1 pelatihan aja. lingkungan emang yang paling mendukung terutama pendidikan. sejak SD sih harusnya. makanya penting sih penerapan kurikulum internasional dalam sistem pendidikan indonesia jalan menyongsing kompetensi global. shortcutnya, ya kuliah dengan sistem kurikulum internasional seperti di sampoerna university ini nih.
BalasHapuskudu banget nih kita yang dari zaman kapan pun bisa menguasai kompetensi-kompetensi masa kini. karena kalau nggak bakal keteteran dan ketinggalan
BalasHapusPenggunaan bahasa inggris menjadi kompetensi utama yang wajib dimiliki saat ini ya,Mbak. bagaimana pun, dunia yang makin mengglobal tanpa batas ini menuntut demikian. Dan untungnya Sampoerna University memberikan fasilitas sebagai persiapan bersaing di dunia global ya
BalasHapusKalau kompetensi global itu tidak dimiliki bakal tertinggal ya Mbak jadi emang perlu persiapan dari sekarang biar bisa masuk ke dunia kerja dengan kompetensi tersebut
BalasHapusPoin ke 3 yang ditawarkan oleh sampoerna university menggiurkan mbak. Karena pendampingan menuju dunia kerja ini krusial. Karena rupanya lulusan2 itu pasca lulus kadnag masih bingung
BalasHapusDengan memiliki kompetensi global yang didapat dari kurikulum internasional seperti ini, jadi lebih siap hadapi persaingan kerja di era global ya mbak
BalasHapussampoerna academy seperti kampus idaman banget yaa mb, fasilitas oke, pandangan ke depannya juga udh jauh. tidak hanya hardskill namun juga softskin yang dipikirkan.
BalasHapus