Bagaimana Sling Bag Lokal Tetap Eksis di Tengah Maraknya Produk Imitasi

Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
Hola!

Siapa yang demen pakai sling bag? Udah tau kan model sling bag ini udah jadi item fashion yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Bahkan dari zaman prasejarah untuk membawa batu atau potongan kayu loh, namun bentuk tas masih sangat sederhana. Bahannya pun terbatas pada bahan kayu atau kulit. Dalam perkembangannya, orang-orang China sendiri di masa Dinasti Tang sudah mengenal paperbag untuk menyimpan teh atau obat-obatan herbal.


Sejarah tas wanita (termasuk sling bag) yang belum banyak diketahui warganet 


Pada abad ke 14 mulailah muncul model tas yang lebih modern dengan bahan kain, vinyl, dan juga kulit sintetis. The Seal Bag mulai populer di abad ke 15, karena dirasa kurang praktis, diciptakanlah handbag berukuran besar di abad berikutnya. Handbag tersebut berbahan kulit dan sudah dilengkapi kancing pengikat.

Dari mulai abad ke 17 hingga sekarang, perkembangan tas semakin pesat. Bahan dan modelnya mulai semakin beragam dari hand bag, sling bag sampai clutch bag. Setelahnya bermunculan merek-merek terkenal seperti LV, Hermes, Chanel pada tahun 1950.

Saat ini, ada banyak pengrajin fokus membuat tas unik secara handmade. Misalnya, model sling bag. Sling bag paling pas dipakai untuk acara santai dengan barang bawaan tak terlalu banyak namun tetap stylish. Buat pembeli yang ingin tampil unik, ada sling bag model etnik dihiasi ornamen bernuansa tradisional seperti batik atau tenun. Sling bag biasanya berbahan kulit asli dan sintetis yang cocok untuk pembeli yang ingin mendapatkan tas tahan lama. Selain itu ada bahan rajut, kanvas, kreasi limbah yang tak kalah menarik.


Namun bisa jadi, produk-produk nan kreatif di atas akan punah karena ini


Sling bag unik buatan pengrajin lokal harus terus didukung. Sebab, kerajinan tangan adalah salah satu sektor industri kreatif yang berpengaruh besar pada ekonomi negara. Sayangnya industri kerajinan tangan ini bisa jadi akan cepat punah. Beberapa penyebabnya adalah ekspansi produk China ke Indonesia dan maraknya produk imitasi yang terlihat hampir sama namun lebih murah.

Saat ini barang China akan dengan mudah ditemukan di pasaran, dari mulai jajanan, mainan hingga fashion. Harga yang mereka tawarkan pun sangat terjangkau. Apalagi setelah diberlakukannya CAFTA (China ASEAN Free Trade Area), produk mereka bisa masuk ke pasar lokal tanpa biaya. Produk China banyak diminati karena selain harganya murah, kualitasnya juga tak kalah bagus. Kondisi ini membuat suram masa depan hasil kreasi pengrajin lokal.

Dari pantauan di sejumlah pasar fashion dan mainan di berbagai daerah, pasar di Jabodetabek hingga sentra batik Pekalongan mengalami penurunan omzet. Menurut salah satu penjual batik, permintaan batik menurun drastis sejak tahun 2010 yaitu ketika diberlakukannya CAFTA. Sedih nggak sih giliran ada yang kreatif namun akhirnya tetap kalah saing?


Mental masyarakat soal produk kreatif ikut berperan dalam kemajuan dan staganansi produk lokal.

Faktor lain yang menjadi penyebab ancaman musnahnya produk kreatif lokal adalah mental masyarakat Indonesia yang senang membeli barang tiruan. Orang akan memilih tas wanita imitasi karena bisa tampil keren dengan merek internasional seperti LV atau Chanel. Selain itu, harga lebih murah sehingga mudah terjangkau untuk orang dengan kondisi ekonomi pas-pasan. Apalagi tas wanita imitasi juga punya tingkatan kualitas sebanding dengan harga. Padahal sayang sekali ya kalau hanya menuruti gengsi, kan menjadi unik sebenarnya enak juga.


Peran berbagai pihak diperlukan untuk ciptakan ekosistem pasar produk lokal yang positif

Melihat karakter masyarakat Indonesia yang cenderung konsumtif, Indonesia berpotensi menjadi tempat tumbuhnya bisnis yang baik dan tidak baik. Contohnya perihal pembajakan atau pemalsuan barang. Sebenarnya pemerintah sudah berupaya untuk mengatasi maraknya barang imitasi. Tetapi, sebaik apapun sebuah sistem atau peraturan dibuat, semua tergantung masyarakat sendiri.

Jadi, hal yang lebih penting untuk dilakukan adalah menumbuhkan kesadaran pada masyarakat. Kesadaran tentang bahaya produk imitasi harus ditanamkan sejak dini di lingkungan keluarga atau sekolah. Kampanye memerangi barang tiruan harus dilakukan untuk mengedukasi masyarakat. Selain itu, semangat produsen brand original lokal harus terus dipupuk. Jangan sampai patah semangat karena kehadiran barang tiruan.

Untuk mendukung pertumbuhan produsen lokal terutama usaha handmade inilah Qlapa.com hadir. Marketplace ini konsen membantu pengrajin lokal untuk membantu penjualan produk mereka. Sehingga pengrajin dapat fokus dalam proses produksi dan tak perlu lagi memusingkan masalah pemasaran. Di situs ini, sudah ada banyak penjual yang menjual hasil karya mereka, dari mulai fashion untuk wanita, pria, anak-anak, kuliner, gadget, dan sebagainya.

Bagi wanita penyuka sling bag berkualitas, unik, dan berbeda, ada banyak penjual yang menawarkan produk mereka. Dari mulai sling bag model kasual sampai formal bebas dipilih. Di situs belanja online ini, pembeli juga bisa melengkapi penampilan dengan sling bag bernuansa modern, klasik sampai model etnik. Semua produknya merupakan original branded hasil kerajinan tangan lokal yang kualitasnya tak usah diragukan. Tenang aja, nggak hanya buat perempuan namun buat kaum adam juga banyak kok, hihi. Ayo, jangan hanya jadi konsumer yang mencintai produk lokal, namun bangga ketika memakainya!
***

*All the pictures are taken from Qlapa.com*
- Fossil Grey Sling Bag 
 - Tas Selempang Firefly Bailey Khaki / Sling Bag
 - FRUNK SLING BAG DEVI - KHAKI
- Pleated Sling Bag C02 – Cicicococraft

2 komentar

  1. Lebih baik makai sling bag dengan harga biasa aja, daripada harus makai produk imitasi alias kw, hihi.

    BalasHapus

Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.