Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
Hal pertama yang terlintas jika
mengingat Anis Saadah selain koperasi adalah tentang chat. Iya, Ka Anis ini, klaimnya selalu clean-up chat yang numpuk
tiap pagi abis bangun tidur dan memastikan nggak ada “urusan” yang tertinggal.
Gini, pernah nggak sih ngerasa keren kalau punya chat numpuk? Terlepas dari chat
grup lho ya. Dulu saya kira hal
tersebut bisa dibilang keren karena berasa penting, padahal mah nggak banget
alias siapa sih yang mau kalau ada kepentingan apalagi sifatnya darurat jadi
ketunda-tunda? Nah jadi kalau mau slowrespon
tapi online mulu nih, think again! Disiplin dan telitilah pada
hal-hal kecil.
Balik lagi ke ka Anis tadi, ini
bakal jadi postingan dengan label profile
perdana di tahun 2019. Niatnya sih niatnya mau buat Desember tahun lalu sekaligus buat tugas journalism,
namun tertunda karena suatu dan lain hal. Let’s
see, beruntung banget bisa kenal Ka Anis dalam artian bercakap-cakap secara
langsung sebagai teman, bukan lagi sekedar tanya jawab temu sekali terus
selesai udah. Ibaratnya, jadi orang pertama yang saya tulis profilnya di blog
namun saya wawancarai secara langsung, kalo Agnes Harvelian, Yogi Adi, sama
Marreza Rifa kan kemarin online tuh
nyahaha.
Jadi, siapa dan bagaimana sosok
Ka Anis Saadah sendiri sih? Kalo versi saya sih kaya sosok dalam novel Semua
Ikan di Langit, sosok “beliau” yang selalu dikelilingi oleh ikan julung-julung.
Bedanya kalau Ka Anis sosok orang yang selalu dikelilingi ide-ide, selalu
semangat, dan jenis orang yang ketika kamu berada di dekatnya seakan potensimu
itu muncul, seakan kamu selalu pengin ikut gerak mewujudkan mimpi-mimpi atau
keinginan-keinginan lama yang terkubur jauh. Iya, Ka Anis auranya sepassionate itu!
Perlu diketahui juga Ka Anis
sendiri kating saya di univ yang sama, cuma beda jurusan dan angkatan tentunya.
Terus nih kita pasti udah sering banget liat profil-profil orang-orang kampus
yang menonjol, tapi biasanya kalo nggak dari bidang akademik ya dari pegiat
aktivis, iya nggak? Nah, kalo lahir dari koperasi pernah denger nggak? Asing,
jarang denger, atau paling dengernya cuma kopma? Samaan! Ini sih yang paling
bikin penasaran dan bahasan kita jadi ke mana-mana. Tentang bagaimana berproses
dan berprogressnya, gimana kegiatan dan gerakannya melalui lingkup koperasi apalagi
berada di Purwokerto, Kota Koperasi itu sendiri.
Well, kalau saya denger kata koperasi, paling mentok itu berada di
definisi simpan pinjam, soko guru, merakyat,
dan swalayan. Namun ternyata, udah
nggak cuma sekadar itu dan berkembang secara adaptif mengikuti perkembangan
jaman. Ka Anis sendiri berada di lingkup Kopkun Institute—yang saya kira masih
berada dalam naungan Unsoed namun sudah berdiri secara mandiri. Kopkun sendiri
berawal dari pergerakan—sesuatu yang dipercayai bahwa koperasi itu sesuatu hal
yang baik. Meskipun basisnya bisnis dan perusahaan namun tetap harus melahirkan
yang namanya generasi-generasi baru di lingkup kaderisasi, pendidikan. Jadi,
ada yang namanya proses rekruitmen yang menyasar utamanya ke mahasiswa sekitar
tahun 2014an ke bawah dan Ka Anis salah satunya.
The Matter of Finding a Mentor: A
key of developing the skill and potentials
Here it is. Sejarahnya juga nggak langsung melesat gitu aja, ada
proses yang panjang namun berprogress. Ka
Anis berangkat sebagai volunteer dulu
di sini, kerja part-time juga sampai
akhirnya banyak pengalaman dan pengembangan diri yang didapatkan dari lingkup
kampus. Banyak yang dipelajari, dan seperti kampus kedua. Di sini juga ada yang
namanya mentor jadi hasil belajar itu bener-bener nyata dan nggak habis di
tengah jalan. Katakanlah kemampuan leadership,
public speaking, dan decision making.
Belum lagi dua skill yang harus setidaknya dikuasai di sini yaitu desain
dan nulis. Pantes sih kalau saya ngeliat anak-anak muda atau bahkan yang udah
memiliki jabatan berpengaruh itu selalu punya tulisan di media internet. Pun
tulisannya nggak receh-receh, semi analisis gitu. Kan saya pengin bisa juga ya
nyahaha katakanlah Firdaus Putra, Novita Puspitasari, Aef Nandi, atau Fajar.
Iya sih, kan lingkupnya udah lebih ke real life gitu, bener-bener ngadepin
orang, bener-bener yang namanya berpikir dan berinovasi terus menerus. Hal
tersebut juga yang kemudian mendorong Ka Anis tak mau berjalan di tempat aja
dan lahirlah InnoCircle Innitiative.
InnoCircle Initiative as a form
of start-up coop incubator: How does
it come form?
Nah, di bawah naungan Kopkun
sendiri kan ada yang namanya wadah untuk anak muda. Harus ada peran dari anak
muda dalam koperasi dan nggak cuma sekadar membantu. Inno sendiri berawal jauh
dari komite mahasiswa dan kemudian Indonesian Creative Coop. Intinya sih Inno yang
terbentuk sejak Oktober 2018 ini wadah buat orang-orang yang udah punya potensi
dan memolesnya sedemikian rupa dengan kolaborasi dan lain hal agar terus
meningkat. Inno juga berangkat dari StartUp yang udah dikembangin sama
anak-anak muda rekan dari Ka Anis ini. InnoCircle punya misi mewadahi dan jadi
inkubator tumbuhnya StartUp di Purwokerto dengan basis koperasi menyongsong
revolusi industri ke empat, dengan melihat peluang dan kesempatan mulai
banyaknya karya berbentuk StartUp di era digital ini. Jadi, kalau ada orang
yang ngomongin tentang StartUp di Purwokerto, ingetnya bakal Inno yang memiliki
tagline Shift to the New Wave. Pun,
pengin dong kalau Purwokerto nggak kalah maju sama katakanlah Bandung,
Semarang, Jogja, ataupun malah Jakarta.
Nanti bakal ada tulisan lebih
lengkap sih tentang Inno di blog ini. Emang kerasa banget sih bedanya sistem atau
cara kerja di Inno ini, gerakannya nggak cuma lebih cepat namun juga mandiri,
ide-ide selalu ngantri dan otomatis ada keinginan buat selalu mengejar di sini.
Gimana enggak? Ketemunya sama developer,
programmer, graphic designer, dan semua yang expert di bidang IT, belum lagi praktisi, pebisnis, atau pengusaha.
Moving and Having The Impacts
Through The Coop
Perjalanan di koperasi nggak
hanya membuat dirinya menjadi CEO InnoCircle, namun juga ke mancanegara dan
membawa sesuatu, sebagai delegasi. Seperti menjadi speaker bertema The Future of
Work is Ours dalam Global Conference & General Assembly ICA 2017
Malaysia, spekaker Europe Development
Days 2018 di Brussel dengan tema Youth
As A Key Actor of Change, dan speaker
tentang Entrepreneurship di Filipina
Asia Pasific Cooperative Youth Summit 2018.
Kalau di Indonesia sendiri jangan ditanya berapa kali ngisi seminar, udah
sampai ngerasain nolak jadi pembicara juga nyahaha. Intinya sih kalau
dibandingin sama Ka Anis yang dulu itu beda banget, cara pikir, cara pandangan,
cara ngomong yang tertata, dan cara nyeselain masalah itu beda.
Terus saya suka penasaran sih sama
hal atau semacam motto hidup yang
selalu dibawa sama orang semacam Ka Anis. Nah kalau Ka Anis lebih membawa salah
satu kutipan dari Albert Einstein, yaitu the
important thing is not to stop questionining. Curiosity has its own reason for
exisitng. Jadi tetep dong, sehebat apapun wadah yang sedang kamu dalami
saat ini, sehebat apapun mentormu, akan pecuma juga kalau kamu sendiri nggak
ada gebrakan, nggak berani.
Well, di ranahnya (Inno) Ka Anis sendiri sekarang juga dia
satu-satunya perempuan. Penasaran lagi dong apa pernah ada diskriminasi atau
semacam direndahkan di sini, dan jawabannya, nggak ada. It trully amazing I think, jadi bener-bener saling mendukung nggak
ngeliat tentang gender aja, asal sama-sama berkompeten sih. Terus juga selain
gender, usia juga nggak ada batasan di sini dalam artian udah seprofesional
apapun orangnya tetep bisa belajar dan membaur bareng. Kan di sini ada juga yang
namanya produksi ilmu pengetahuan, jadi nggak heran walaupun Kopkun itu
bentuknya koperasi tapi juga kombinasi bentuk bisnisnya itu nggak cuma sekadar
modal, keuntungan, atau persaingan namun juga kekeluargaan.
Ka Anis adalah salah satu orang
yang membawa lambang dan anggapan baru sebagai orang koperasi, terutama di
kalangan anak muda dan mahasiswa. Antusiasnya menyala-nyala dan berkibar tak
mau kalah dengan yang bisnis konvensional, sistem organisasi yang biasa, serta
bertumbuh menghidupkan kembali koperasi yang pada masa lalu pernah juga
mengalami inersia dan post power
syndrome. Ka Anis berharap banget makin banyak anak muda millenial yang
bergerak di koperasi dan produktif karena ya balik lagi tadi karena Ka Anis ini
menemukan dunia dan sistem yang sejauh ini cocok, maka udah pasti pilihan berada
di koperasi ini sudah tetap. Kemudian banyak hal yang dia dapatkan jauh dari
sekadar aktivitas kampusnya dan berkontribusi besar juga, ibaratnya kampus itu
baru sebatas jembatan.
Wih, udah panjang aja. Masih banyak
yang bisa dibagi sih tapi dateng aja ke InnoCafe, tanya ke orangnya langsung atau
mau coba bikin Start-Up? Ngopi-ngopi dulu aja di sini terutama kamu, anak muda
Purwokerto. Semoga InnoCircle makin berkembang dan berdampak ya, Kak Anis. Nah
kalau kamu, apa yang kamu bawa dalam hidupmu?
Anis Saadah
IG: annissaadah || Twit:
@anissaadaah || Fb: @anissaadaah || Blog: anissaadah.com
Terima kasih informasinya, sangat membantu :)
BalasHapusSama2 ya kak :)
HapusSaya ingat kejayaan koperasi di akhir 70an di kampung saya. Para pengurus koperasi menjadi orang top
BalasHapusSekarang bagaimana bang?
HapusSampai sekarang saya masih tercatat sebagai anggota di beberapa koperasi. Sistemnya sangat sederhana dan prinsip kegotongroyongan itu sangat terlihat.
BalasHapusIya, sekarang koperasi juga mengikuti millenial biar nggak tergerus namun tetap berdampak dengan prinsipnya
Hapuska anis saadah inspiratif sekali. koperasi tuh terasa banget ya kegotongroyongannya. dari dulu.. aku kalo denger koperasi inget zaman sekolah dulu hehe
BalasHapusJaman sekolah buat beli jajanan atau buku tulis ya kak? Hihi
HapusKoperasi seringkali dianggap sudah ketinggalan zaman, tetapi berkat peran serta anak muda. Koperasi bisa dijalankan secara modern dan mengikuti perkembangan zaman ya.
BalasHapusBenar, harus ada peran kolaboratif yang saling mendukung
HapusSalam kenal buat kak Anis. Jadi inget beberapa waktu lalu aku diajak menghadiri acara bertema membangun koperasi zaman now. Memang ga mudah ya mengajak generasi milenial untuk bergotong royong dalam koperasi
BalasHapusNanti saya sampaikan hihi, iya karena pilihan semakin banyak sekarang dan milenial yang cenderung mudah bosan dan penasaran
Hapuscantik ya ka Anis 😚😚 Saya sampai sekarang masih pake koperasi loh mba untuk saving aja mba.. karena klo koperasi bisa untuk pinjem uang hehe.. tapi sekarang koperasi jadi sedikit menurun yaa
BalasHapusTentu, dong hihi! Kalau untuk beli keperluan sehari-hari bagaimana kak?
HapusWaah keren nih ada orang muda dan berprestasi kayak Ka Anis, seneng baca prestasi dan langkah-langkah yang dilakukannya untuk kemajuan koperasi
BalasHapusNah, turut seneng kan
HapusSaya baca sosok yang satu ini kok wow banget ya. Inspiring woman. Kehadiran orang2 seperti beliau ini bikin orang disekitarnya jadi up juga semangat nya. Ikut ketularan innovatif, dan merasa bahwa koperasi itu keren
BalasHapusBanget dong, passionnya kerasa
HapusHebat ya Ka Anis, bisa menularkan energi positif gitu ke orang-orang di dekatnya. Btw setuju banget soal sehabat apapun wadahmu, mentormu, kalau kamu gak action ya percuma! *ngaca sendiri, nih :)
BalasHapusWahaha, jadi teringat diri sendiri juga
HapusKeren banget nih kak Anis. Iya, selama ini kalau ngomongin koperasi gimana gitu. Tapi kalau untuk pegawai lumayan juga tuh dek kalau koperasi. Beli2 barang kebutuhan dikoperasi biasanya lebih murah. Btw ulasan ttg kak anisnya keren
BalasHapusIya, lebih murah sih kalo ketimbang minimarket gitu kak nyahaha
HapusHehe itu paragraf awal2 jadinya selesaikan urusanmu segera hari ini gu ya pesannya? :D
BalasHapusWow keren, anak muda dan koperasi, sesuatu yg skrng mulai jarang, alhamdulillah ya ada anak2 muda yg menggiatkan koperasi :D
Salam buat Mbak Anis moga sukses terus :D
Yash, bahkan sekarang sudah merambah ke start up hihi
HapusIya ya skrg koperasai semakin kehilanga nama, padahal banyak keuntungan yang bisa kita dapat dari menjadi anggota koperasi. bapak aku aja sampai skrg masih jadi anggota koperasi si daerahku.
BalasHapusNamun masih bertahan dan akan segera melejit kok kalau kader2nya kaya Ka Anis ini 😀😀
HapusBaru tahu sosok mbak Anis dan inspiratif sekali sejak awal baca. Emm.. Aku sendiri lebih sering bahas bmt dari pada koperasi. Em.. Sama nggak ya? Hehe
BalasHapusSepertinya sedikit berbeda :D
Hapuseh, kenya geliat koperasi makin baik deh, karena aku ingat bebrapa orang teman di tempatku juga mulai membuat dan komit dengan koperasi
BalasHapusWah share juga dong kak hihi
Hapus