Bloger Kok Males

Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
Halo, apa kabar?

Dalam dunia perbloggingan, saya tentu saja ingin sekali menjadi bloger yang jalan-jalan. Maksudnya, bukan hanya mengolah ide-tulis-sunting-posting saja namun mendatangi acara-acara seperti bloger-bloger Ibukota dan sekitarnya—kemudian baru menulis. Di Purwokerto ada sih, cuman kalo yang undangan rutin perbulan belum ada. Jadinya jalan-jalan independen aja dong nyari inspirasinya, nyahaha.

Sampai akhirnya ada dong acara dengan tema Hidup Dari dan Dengan Konten Digital, pembicaranyapun sudah terkenal seantero jagat perbloggingan yaitu Pradna Paramita (founder Blogger Banyumas) dan Pungky Prayitno (Lifestyle Blogger). Enaknya lagi, acaranya gratis—bikin tambah iri para bloger di kolom komentar instagramnya Kak Pungky, nyahaha. Masih dikasih vocer makanan pula, rejeki anak kuliahan semester akhir.



Sesi pertama dibawakan oleh Kak Pradna, dan ada beberapa insight yang saya dapatkan terutama buat yang mau bener-bener punya blog yang menghasilkan. Yaitu punya niche blog yang fokus, misal travel blog, edukasi, atau keuangan. Tujuannya ya biar lebih mudah mengarahkan maupun mendapatkan pembaca, kalau mau kerja sama dengan brand juga udah jadi portofolio yang jelas. Kan nggak lucu juga misal masih gado-gado, kadang traveling kadang otomotif. Yhaaa.

Kalau masih yang umum bisa aja sih cuman kudu bener-bener punya bahasan atau series. Bawaan gaya bahasa juga sebisa mungkin enak dibaca. Pandai-pandai juga memilih kerja sama content placement biar nggak keluar jauh dari blogmu. 

Yang terakhir adalah tentang KONTEN. Bloger, jangan lupa untuk selalu ngonten untuk melatih konsistensi. Nggak mau lah ya kalah sama platform lain, jangan cuma stuck di itu-itu aja tapi meluaslah dalam ranah digital.

Kemudian yang kedua oleh Kak Pungky junjungan. Nah karena sekarang dese kerja juga sebagai digital officer, feeds IGnya yang makin ciamik, jadi bahasannya udah lebih luas dari pada ngeblog aja. Dese ceritalah kalo misi dalam penyebaran kontennya itu berbagi kebahagiaan—jadi nggak heran juga kalo caption-caption di Instagramnya suka lawak tapi tetep punya pesan. Mulia sekali, kisanak.
Saya kira, di sini Kak Pung cuma mau ngasih rahasia-rahasianya dalam konten digital terutama perbloggingan. Salah dong saya, ada insight yang lebih menarik dari pada itu. Nah dalam proses produksi konten ini, hal yang paling penting adalah menjalin hubungan baik (engangement) dengan semua orang. Contohnya misal di Instagram ada yang komen tentang cerita anak, nah cobalah jangan dibalas dengan biasa aja. Coba cari tahu nama anak tersebut kemudian bisa dibalas dengan “Wah, Ibu (masukan nama anak) juga?” misalnya. Jadi perhatian sekecil itu loh yang bikin kita tuh bukan cuma sosok yang punya skill aja namun ada interaksi yang hidup.


Lanjut nih, ngomongin soal konten menurut KakPung sendiri sebenarnya kita adalah bentuk dari produksi diri sendiri. Produksi yang dihasilkan dari hasil belajar, dari hasil melihat banyak orang. Jadi, tiap konten yang dikeluarkan baik tulisan di blog maupun unggahan foto, ya itu hasil dari olah produksi diri sendiri dengan ilmu yang didapat yang sudah menjadi konten. Misal nih ketika KakPung ngevlog, ya nggak cuma asal bikin-ngomong di depan kamera namun juga telah belajar di menit ke berapa orang mulai bosan, angle mana yang bagus dan lain-lain.
Jadi creator, menurut KakPung adalah investasi. Itulah kenapa jangan jadi creator yang malesnya nggak ketulungan. Karena sekarang kan serba online, apapun tersedia dan belajar juga udah gampang. Kalau udah mulai kendor gimana? Ya inget-inget aja tujuan content creator itu apa, belum tentu punya kita bagus tapi udah ogah-ogahan duluan kan juga nggak lucu. Terus KakPung ini nggak membatasi belajar tema blog apapun termasuk otomotif dan gadget, jadi selain nambah insight juga kalau diajak ngobrol dengan tema tersebut bisa nyambung.
Terus, insight terakhir yang saya dapat dari Kak Pung adalah tentang bagaimana kita memegang prinsip dalam menghasilkan konten terutama kalau lagi kerja sama dengan brand. Jangan kalap sama duit dan menerima semua tawaran—apalagi kalau jenis produknya sama. Meskipun misal bisa diakalin nih pakai caption sedemikian rupa, tapi citra kita nanti jadi terlihat nggak profesional. Jadi fokus aja, karena ya kembali lagi ke investasi tadi. Nggak segan-segan brand nanti akan kembali lagi ke kita tiap ada produk baru mereka. Jadi, pilih bijak juga ya.
Sempet nanya juga dong saya gimana nih kalau misal mau nolak tawaran kerja sama dengan sopan. Tetap ramah adalah kuncinya, dengan memohon maaf karena belum bisa menerima karena berbeda dengan prinsip. Nggak cukup dari situ saja dong biar nggak kosong-kosong amat, namun juga bolehlah diberi beberapa rekomendasi bloger lain dari kita yang sesuai. Jadi sama-sama enak, mungkin yang direkomendasiin juga kebagian jatah job dari kita kan.

Jadi, selain kualitas dan konten—tetap jangan jauhin prinsip ya karena hal tersebutlah yang senantiasa membuat kita berkembang dan fokus. Buat yang mau lihat keseruan acara kemarin bisa dilihat di video YouTube Hidup Dari dan Dengan Konten Digital #JuguranKomunitas2 atau di postingan: Juguran Komunitas #: Hidup Dari dan Dengan Konten Digital dan Blogger Banyumas Bicara di Juguran Komunitas #2. Semoga bermanfaat ya!

18 komentar

  1. Wah, ada Kak Pungky! Beruntung bgt Mbak bisa ikut acara keren begini. Intinya branding yang oke pasti berhasil kerja di dunia digital ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha iya gratis lagi mana dapet voucher :3

      Hapus
  2. Seru itu saat kita bisa mendapat banyak pengetahuan baru. hidup jadi lebih efektif dan berguna jika berada disuatu kegiatan "berisi" seperti ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya menyenangkan rasanya, nambah ilmu faedah :D

      Hapus
  3. memang kalau ikut acara beginian ada...aja keseruan dan ilmu yang didapat, aku juga mau dong ikutan

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihi ayo kak lain kali kalau ada acara ikut :D

      Hapus
  4. Wah insight insightnya! Aku setuju sama beberapa hal yang kak Pungky omongin. Apalagi tentang menolak pekerjaan. Dan betul banhet bikin konten tuh emang butuh banyak perjuangan hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihi untuk sampai ke proses itu juga bener-bener kudu tahan memilih pilihan ya

      Hapus
  5. Mantep jiwa nih acaranya mbak
    Pantas berhasil bikin mupeng komentator ini mah, kwkkwkwkwk
    Ya kali aja Mbak Pungky bisa mampir ke Jember hheee
    Catet banget nih sluruh isi dari acara di atas mbak,,,
    TFS yah mbak ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihi mba pung lagi sibuk dan senang di profesi barunya, tp sharingnya tetep kereeen doong

      Hapus
  6. Acaranya bergizi sekali, banyak ilmu bertaburan. Ada Mbak Pungki pulaa..!
    Memang paling berat itu mengatasi rasa males ya... PR bangeet!

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe siapa yang nggak tau mba pungky yaa :D betul kaaaks aaa jan males2an ayo dirikuu

      Hapus
  7. Bener juga tuh, hati2 memilih content placement. Salah2 nanti konten atau gaya penulisannya beda banget sama tulisan kita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihi apalagi yang kita jadi hampir ngedit banget semuanyah hmm

      Hapus
  8. Masalah job ini yang dari dulu bikin kagok ya...
    Mau ga diambil, karena mungkin gak sesuai niche mah...gampang nolaknya.
    Tapi kalau gak bisa ngambil karena kerjasama sama brand yang serupa, dan gak kelar-kelar kontraknya.
    Duuh~

    BalasHapus
    Balasan
    1. hmm jadi jangan mengandalkan satu aja yak :3

      Hapus
  9. Harus kreatif dan gak males ya kalau mau bertahan di industri kreatif era digital ini.
    Seneng banget pastinya bisa ngambil ilmunya langsung dari dua suhu keren itu. Hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya dan jangan lupa manajemen waktu ya kak biar tubuh nggak tumbang :3

      Hapus

Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.