Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
Seneng banget, pada tanggal 10-14
Juli 2019 kemarin berkesempatan mengikuti serangkaian acara Hari Koperasi
Nasional ke 72 di kota sendiri, yaitu Purwokerto. Merupakan tahun pertama juga
saya berkenalan dengan koperasi, sejak Oktober 2018 sih tapi waktu itu masih di
bagian komunitas anakan yang dibentuk. Pertama kalinya juga saya ikut Harkopnas,
dan langsung sekaligus event besar nasional yang pertama kali diselenggarakan
di Kabupaten, biasanya di kota provinsinya. Pemilihan Purwokerto ini tak lain juga
karena sejarah kelahiran koperasi ada di sini. Jadi ya selain megah, sakral
juga acaranya. Kapan lagi juga ngikut even gede tapi di kota sendiri, yang dari
penjuru daerah ke sini. Suka sekali dengan atmosfirnya kala itu.
Kebetulan juga jadi panitia lokal
kecil-kecilan, karena memang banyak sekali bagian dari beragam rangkaian acara
juga. Kemudian dibagi lagi saya menjadi penulis reportase buat berita di MyCoop selama 10-14 Juli kemarin. Asyik
bener emang kalau ngerjain tugas sesuai passion, berasa kaya jurnalis beneran
muter ke satu acara ke yang lainnya. Seru hahaha! Selain itu dapat akses dong
kaya seminar, jambore, dan lain-lain. Terus nih, emang kan Harkopnas ini
rangkaiannya udah dari Maret sampai Oktober nanti di seluruh Indonesia, tapi
untuk puncak kemarin emang di Purwokerto dan banyaaak juga rangkaian acaranya.
Nih dijabarin satu-satu:
JAMBORE KOPERASI (10-12 Juli 2019)
Ini acara seruu banget dan lumayan menguras
tenaga bagi teman-teman sepanitia karena udah lokasinya di Baturraden (minim
sinyal karena masuk kaki gunung), beberapa kali perubahan jadwal acara, dan ngehandle peserta juga. Gimana nggak hectic kalau pesertanya dari seluruh
daerah di Indonesia? Diikuti sekitar 400 peserta dari utusan dinkop provinsi se
Indonesia, dinkop seJateng, Gerakan Koperasi seJateng, Kopma dan Koperasi
Pemuda serta ada yang baru yaitu dari startup
coop atau platform coop. Tema
dari jambore ini yaitu Koperasi Milenial Inovatif Kolaboratif, jadi emang udah
nggak jaman banget anggapan koperasi itu identik sama anggapan-anggapan lama
dan outdated.
Rangkaian acaranya sendiri ada talkshow, seminar, dan lomba-lomba inovasi
berhadiah, serta di hari terakhir ikut Puncak Harkopnas. Yang jadi peserta mah
pokoknya seneng bener, karena talkshow sama
seminarnya juga nggak ngebosenin,
banyak dari pelaku startup. Udah gitu full
akomodasi dan transportasi lokal. Seneng dong ketemu banyak teman baru dari
berbagai latar belakang dan daerah seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, DIY,
Sulawesi, dan Papua. Nama-nama
kelompoknya juga unik-unik ada Pejuang, Blockchain,
Kreatif, Inovatif, IoT, dll. Acara selama 3 hari 2 malam tersebut
diharapkan menggerakan kembali semangat koperasi dengan kolaborasi ide dan
inovasi, kembali mengenali jatidiri koperasi, paham akan nilai-nilai Pancasila
sebagai landasan berkoperasi, menjadi manusia yang dinamis dan militan dalam
berkoperasi karena koperasi berada di tangan mereka yang tangguh.
DISKUSI KAFE: Digital Platform dan Kolonialisme Gaya Baru, Adakah
Platform Koperasi Menjadi Solusi? (10 Juli 2019)
Sorenya turun buat liputan di
beda tempat pada waktu malam. Ini nih menarik, ada 3 pembicara dan free entry. Jelas kudu ngikut dong
apalagi pembicaranya keren-keren seperti Firdaus Putra (Komite Eksekutif ICCI
& Direktur Kopkun Institute), Endy Chandra (Dirut PT. SKK), Novita
Puspasari (Ka. Lab Koperasi Unsoed), dan Ahmad Haris (Pegiat Open Source Asia).
Diskusi ini menanggapi tayangan CNN tentang kolonialisme mode baru akan pendanaan
dari asing untuk startup karya anak bangsa, dan memberikan alternatif koperasi
sebagai solusinya. Pendanaan ini yang nantinya akan mempengaruhi kepemilikan
dari startup.
Efek digitalisasi kan apa-apa
jadi serba mudah dan murah nih, termasuk koperasi juga yang udah bukan lagi
hanya sebagai pengguna digitalisasi tapi berinovasi juga agar tak tergilas.
Contohnya saat ini di Purwokerto sendiri sudah ada yaitu startup coop atau startup koperasi. Tricky banget bisa dibandingkan kalau ada even koperasi sama
startup, maka masih banyakan startup dan dari sinilah kita berkolaborasi.
Kemudian dari startup
coop bisa berkembang lagi dengan membentuk venture community, jadi bukan venture
capital dan membangun ekosistem koperasi dalam creative innovation hub. Sudah saatnya juga koperasi berani untuk
unjuk inovasi yang akan menghadirkan sharing
knowledge, skills, and experiences. Ah buset, nyangka nggak tuh koperasi
udah ikut sejauh ini?
HARKOPNAS EXPO 2019 (11-14 Juli 2019)
Serangkaian Harkopnas ini emang
tujuannya nggak eksklusif buat pegiat koperasi aja tapi buat seluruh masyarakat
yang ada di sekitar. Ini expo juga luas dan rame bener sekalian ada macem-macem
booth, food stalls, dan panggung
hiburan. Selama 4 hari puas-puasin keliling Indonesia versi mini, ya emang boothnya tuh dari dinas koperasi seluruh
Indonesia. Banyak kain, aneka kopi, makanan, kerajinan ada di sini semua. Kalau
laper tinggal beli makanan, free entry lagi!
SEMINAR NASIONAL KOPERASI (11 Juli 2019)
Ini juga menariiik bener, padet
banget dari jam 8 sampai 4 sore di Hotel Aston, Purwokerto. Pematerinya banyak
soalnya, sebut saja seperti Nurdin Halid (Ketua Dekopin), Rully Indrawan
(Kemenkop UKM), Iwan Setiawan (Ketua KSB Mart), dan Dedi Setiadi (KG Koperasi
Susu). Ngebahas ide, bisnis, dan koperasi sendiri. Pesertanya membludak dari
kuota 300 ke 500 orang, dan lagi-lagi nggak dari pegiat koperasi aja tapi
organisasi kepemudaan, bisnis, dan UKM.
Di sini diberikan opsi apakah mau
bertransformasi atau mati karena
sudah 72 tahun berdiri, tak ada lagi kata lamban dan kalah dengan sistem
ekonomi liberal. Karena sistem koperasi ini sudah sesuai dengan Pancasila dan
UUD 1945 memang sudah menjadi PR yang harus diperjuangkan bersama. Caranya gimana?
Menurut Subhan Noviansa, pertama yaitu go digital (merupakan proses
survival bukan hanya ditingkatkan), choose the right platfrom and partner (kolaborasi
agar energi dapat berkembang untuk investasi mendatang), dan innovation (inovasi
bisnis model bukan hanya produk).
Heri Iskandar juga menambahkan
yaitu manajemen office of human resources (OHR), organization, dan operational yang saling berkaitan dan perlu riset
yang mendalam agar tak tergilas. Seminar dengan tema Reformasi Total Koperasi Mewujudkan Ekonomi Yang Berkeadilan ini
juga diikuti dengan penandatangan MoU kerja sama. Nurdin Halid juga menambahkan
bawasanya NKRI akan terjamin sepanjang masa jika menggunakan sistem koperasi
dengan semangat gotong royong, kebersamaan, dan semangat kekeluargaan.
GREBEG KOPERASI (12 Juli 2019)
Merupakan pameran berjalan
berbagai kesenian dari berbagai daerah di Indonesia seperti tari, kentongan,
dan gunungan hasil bumi untuk menandakan rasa syukur atas berkembangnya
koperasi di Indonesia.
PUNCAK PERINGATAN HARKOPNAS KE 72 (12 Juli 2019)
Ikut ini merinding banget,
apalagi pas pemutaran sejarah koperasi di Indonesia. Betapa banyak orang yang
memerjuangkan demokrasi ekonomi melalui koperasi. Presiden RI juga sebenarnya
dijadwalkan hadir di Puncak Harkopnas ini tapi berhalangan hadir, tapi atmosfirnya
tetep sakral sih. Diawali dengan Grebeg Koperasi, kemudian tarian tradisional,
dan sambutan dari Gubernur Jawa Tengah. Beliau mendukung ragamnya koperasi di
Indonesia karena bukan hanya anggota yang diuntungkan namun masyarakat kecil
dan menengah juga.
Pemerintah juga turut mendukung gerakan koperasi ini seperti
pengelolaan hutan sosial oleh koperasi, bantuan kapal dan alat tangkap hanya
diberikan ke koperasi nelayan, dan lain-lain. Yang lebih membahagiakan lagi
sambutan dari Nurdin Halid, beliau menyampaikan bahwa perayaan Harkopnas tahun
ini menjadi yang terbesar apalagi bertempat di Kabupaten. Juga disampaikan
kembali koperasi ini emang cerminan dari nilai-nilai bangsa Indonesia di mana
kekuatan terletak pada anggota, bukan modal. Kemudian diakhiri dengan
penandatangan MoU, pemberian penghargaan prestasi, dan diiringi 1000 kentongan
oleh seluruh tamu undangan. Gilaaa, sore itu rasanya luar biasa sekali.
Ada dua even lainnya juga yang
belum tertulis yaitu Ziarah Makam Wiraatmadja (11 Juli 2019) dan Seminar
Koperasi: Raden Aria Wiraatmadja, Perintis Koperasi Perdana? Telisik Historisitas,
Idealitas, dan Kontektualitas Koperasi Sebagai Model Ekonomi Rakyat (11 Juli2019)
karena saat itu bukan saya yang ngeliput, bakal panjang juga nanti kalau buat
postingan nyahaha. Luar biasa sih kemarin, jadi nggak cuma perayaan seremonial
aja tapi sudah berinovasi dan bertumbuh. Temanya aja keren dong, Reformasi Total Koperasi di Era Revolusi
Industri 4.0 , dan untuk seluruh kegiatan terangkum dalam satu aplikasi
yaitu MyCoop. Di MyCoop ini tersedia jadwal kegiatan, lokasi, penginapan, aneka
makanan khas dan oleh-oleh, nomor-nomor penting, salon atau pijat, dan
lain-lain. Udh mulai keren kan?
***
Wah Juli kemarin ya ternyata acaranya, saya sendiri baru ada job dengan koperasi di Sukabumi nanti di awal Agustus.
BalasHapusOh iya mbak kalau mau baca seputar fotografi boleh mampir ke blog saya di gariswarnafoto.
Makasih ya udah share artikelnya
Meriah banget acaranya mba. SeIndonesia ya. Keren banget panitianya bisa mengatur peserta sebanyak itu dengan agenda yang menyenangkan. Saya jadi flashback nih sama keindahan alam wisata Baturraden. Purwokerto alamnya memang terbaik. Tema acara yang keren juga, semoga acara serupa bisa berulang ya mba. Sukses :)
BalasHapusSeru banget acaranya, oh sejarah lahirnya koperasi di purwokerto ya, duh baru tau, ketauan banget dlu pas pelajaran ekonomi gak nyimak.. he
BalasHapuswah ada inovsi baru ya Startup coop, semoga bisa menambah minat masyarakat terutama generasi millenial untuk jadi anggota koperasi.
Seru nih kalau dibuat gede gini acara koperasi, jadi gak kalah sama Bank-bank yang berseliweran. Masyarakat yang masih awam jadi semakin paham dengan sistem dan bentuk kerja Koperasi yang lebih menguntungkan.
BalasHapuswuah rame banget ya peringatan harkopnasnya
BalasHapusapalagi pas 1000 kentongan dibunyikan rame-rame..
loh, ada pemkab jember...
di sini koperasi2 di seluruh wilayah bersatu padu ya...
ya semoga dengan berevolusinya koperasi, orang2 makin cinta, sayang dan memanfaatkan koperasi sebaik-baiknya
Gak nyangka juga yah, koperasi sekarang sudah semakin keren. Perlu nih ada sosialisasi lebih lanjut supaya masyarakat sekitar semakin paham akan koperasi. Apalagi menghitung sistem yang lebih menguntungkan juga, toh. Mantap!
BalasHapusWah.. Keren acaranya. Banyak banget yang hadir. Rangkaian acaranya juga banyak dan menarik. Pasti senang banget yang bisa join acaranya.
BalasHapusSemoga Koperasi Indonesia semakin jaya dengan berbagai inovasinya. Termasuk juga dengan teknologi. Keren..
ramai ya yang datang, pake baju merah-merah. pasti seru tuh kumpul dengan banyak orang.
BalasHapusNgomong-ngomong tentang koperasi jujur aku belum begitu mendalami, padahal kan bagusnya kita semua jadi anggota koperasi
Mantul..
BalasHapusDari namanya acaranya saja Reformasi Total Koperasi di Era Revolusi Industri 4.0 yang pasti pengunjungnya ialah melek Teknologi. Tapi itu acara di tempat yang kurang bagus jaringannya, tema tersebut akan menjadi Lips Servis doang.
Heheheehe. Semoga Koperasi Di Indoneaia semakin berinovasi.
Peringatan Hari Koperasi yang keren, mengajak anak muda dan masyarakar mengenal koperasi. Bukan sebagai suatu hal yang ketinggalan zaman, tetapi terus berinovasi dan mengikuti teknologi.
BalasHapusWah iya ya berasa keliling indonesia versi mini.
BalasHapusBtw,aku baru tau sama hari koperasi ya ampun, hahaha
Acaranya seru banget mb dna rame pula, jadi pengen ikut.
BalasHapusMba Marfa asal Purwokerto?
Saya juga asal sana toh mba, tempatku di desa pliken, .
Kalau ke baturaden sekitar kurleb 10menitan. ")
Waah ternyata peringatan Hari Koperasi sudah ke 72 tahun, pantas dirayakan dengan meriah apalagi sekarang koperasi sudah berkembang sedemikian rupa di era digital ini
BalasHapusMau ga mau koperasi juga berinovasi ya Mbak. Keren ada jamborenya segala. Di era digital gini pasti harus ada perubahan
BalasHapusWah Juli peringatan Hari koperasi. Alhamdulillah koperasi masih eksis ya mbak, apalagi ditambah kemajuan teknologi gtu, emang mau gak mau harus mengikuti dengan mengadakan bbrp perubahan yang mengikuti zaman
BalasHapusUdah keren banget kak acaranya. Seru deh hari puncak koperasi semeriah ini. Di Jakarta adem ayem aja malah*
BalasHapus