Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
Kita semua pernah patah, dan
berusaha dengan sekuat-kuatnya juga untuk bisa merelakan. Ada yang patah karena
tak mampu saling mempertahankan, komunikasi yang tak kunjung mendapatkan titik
temu, atau justru patah hati sebelum memulai namun kehilangannya terasa dua
kali lipatnya—patah hati pada orang yang tepat.
Salah satu cara saya untuk
menjaga kewarasan selain menulis dan membaca esai adalah mendengarkan
musik-musik yang bercerita atau bernarasi. Musik-musik tersebut biasanya saya
temukan dalam aliran indie, seperti
Danilla, Hindia, dan Rara Sekar. Namun, ada juga karya-karya yang berlabel
seperti Kunto Aji atau Tulus. Dan baru-baru ini saya berkenalan dengan pendatang
lagu baru, judulnya Done dari Kun Saraswati.
Saya seneng banget kalau ngeliat
orang mulai berkarya, mulai melangkah, atau akhirnya berani membuat sesuatu. Done dari Kun Saraswati ini merupakan single pertama dan dikemas dengan
sangat cantik oleh Kun Saraswati. Langkah pertama yang menganggumkan bagi Kun Saraswati menurut saya ketika melihat video clipnya, saya sih percaya kalau
karya-karya berbentuk lagu Kun Saraswati
selanjutnya akan keren-keren dan memiliki tempat dan penggemar dari Kun Saraswati sendiri.
The sky starts raining, but my heart keeps tracingThe storms are raging, but my heart keeps falling
Lagu Done oleh Kun Saraswati nggak cukup ditelisik hanya sekali atau dua kali
mendengarkan. Saya mendengarkan first single Kun Saraswati ini beberapa kali dalam waktu yang berbeda-beda
pula, saat di keheningan malam, saat di perjalanan menaiki motor, bahkan saat
sore-sore beberes kamar kostan. Saya percaya sih, berikan kesempatan untuk
memahami karya karena kamu nggak hanya akan mendapatkan sesuatu atau pesan yang
disampaikan hanya dengan mampir saja. Kalau kata Mas Pam, patience—love takes time, begitu juga dengan karya. Saya menerapkan
ini bukan setiap untuk lagu saya namun juga film.
Dari judul lagu Kun Saraswati ini sendiri udah memberikan warna bahwa Done berasal dari proses. Nggak yang
langsung lari jauh melesat itu nggak, pelan namun tetap berjalan. Ada fase di
mana ia mengetahui namun masih gamang, ada masa di mana ia sedang menuntaskan
segala perasaanya yang ada di dalam diri, kemudian barulah selesai. Ya, kalau
misal yang kehilangan seseorang misalnya pasti kan bertanya-tanya apakah ada
kesempatan meskipun kemungkinannya sangat kecil--dan kilasan ini ada di karya Kun Saraswati ini.
Mengenai proses ini ternyata
nggak hanya ada di narasi lirik musik
Kun Saraswati aja namun juga proses produksi kreatifnya. Ditulis pada
pertengahan tahun 2016, dan dijadikan lagu pada Agustus 2019 lalu. Makanya,
saya rasa lagu Done ini sudah dikonsep
dengan matang—namun masih mencoba mencari pola. Benar seperti itu Kun? Pasti
akan selanjutnya menemui proses kreatif yang menyenangkan! Saya bisa melihat
Kun memiliki passionate dalam
mengembangkan bakat bermusiknya, ngga sabar sih buat terus mengikuti
karya-karya selanjutnya. Dengan Kun Saraswati saat ini berkuliah di jurusan musik pasti bakal
makin terasah dan nemu sudut pandang serta cerita-cerita yang lainnya untuk turut mewarnai jagat lagu Indonesia.
Seperti judul lagu Kun Saraswati, seluruh liriknya dibawakan dalam bahasa
Inggris dan dibawakan dengan ritme yang pelan dan bertingkat. Konsep videonya
juga sederhana namun cantik, nggak ada tuh kesan sedih yang sesedih-sedihnya.
Kesannya, Done ini adalah nostalgia
bahwa kita pernah bersedih dan segala dinamikanya. Sudah bisa didengarkan via
banyak platform juga seperti Spotify,
iTunes, atau Joox. Saya kira awalnya aliran indie
kalau lihat clipnya, namun ternyata bukan—labelnya sendiri
yaitu Passion Vibe. Nggak hanya mengudara di platforms dan YouTube aja, namun pada Jumat, 4 Oktober 2019 lalu telah diadakan launching single Done
karya Kun Saraswati ini.
Memaknai lagu Done ini bagi saya nggak hanya perkara
patah hati pada pasangan sih, namun juga hal-hal yang nggak bisa kita raih
dalam hidup. Misalnya kesempatan, waktu, dan hal-hal yang telah kita lewatkan. Kalau
opini pribadi sih, kehilangan kesempatan yang harusnya mungkin bisa membawa
perubahan besar dalam hidup itulah sepatah-patahnya rasa. Hanya saja kalau
sudah terjadi ya, waktunya melangkah lagi bukan? Kalau terus menyesali di
situ-situ saja ya kita bakal tambah menyesal karena waktu terbuang sia-sia.
Mungkin buat pendengar lain bisa interprestasinya adalah say goodbye untuk diri kita yang lama yang sangat kita sukai namun
kalau dipertahankan buruk. Misalnya hobi konsumtif, intoleran, dan gampang
nyerah.
Duh, kalau denger karya-karya lagu Indonesia bernada keren seperti
ini rasanya ingin terlahir kembali dengan bakat bermusik deh hihi. Dari lagu
dan lirik musik Kun Saraswati ini
juga sekali lagi memberi kesan bahwa yang bukan di bidang musik aja paham kalau
nada-nada itu bisa masuk ke lubuk hati. Saya suka gimana lagu Kun Saraswati memberikan ruang jeda nada sendiri untuk
pendengar menikmati instrumen-instrumennya. Ini ada unsur biolanya ya? Atau
alat musik lainnya? Coba deh barangkali kamu ingin menikmati juga.
Kalau misal kamu penasaran lagu Done cocoknya didengerin saat-saat apa,
saya akan jawab ketika sore hari dari pukul 3 sampai jelang senja. Abis pulang
kerja, kuliah, atau berkegiatan kemudian cuci muka dengan air dingin lanjut muter
lagu Done ini.
Akhir kata, dari Done saya dapat hal bahwa segalanya
memang hanya perkara waktu, namun bukan berarti kita menyerah pada diri
sendiri.
***
Wah, bisa nih mbak dengerin pas lagi senggang, kalo senja match gitu ya dengan lagu ini. Merepresentasikan aku banget... :)
BalasHapusWah ada apa nih terwakili dengan lagu?
HapusYah lagunya baru satu ya mbak? Ini aku lagi dengerin, musiknya bagus :D
BalasHapusiya baru satu namun sudah sekece ini :)
HapusSalut dengan anak muda yang bisa menghasilkan karya yang keren. Gak tanggung-tanggung untuk mengembangkan bakatnya, Kun Saraswati berkuliah di jurusan musik ya...
BalasHapusiya, aku juga salut dengan dia :)
HapusAku jatuh cinta saat telingaku pertama kali mendengar musik dan liriknya. Lalu kuputar dan kunyanyikan berulang-ulang. Cerita mengenai proses yang disodorkan di dalam lagunya juga apik banget. Bener-bener sampai ke pendengar.
BalasHapusdibuat dengan hati lagu ini :)
HapusTime heals ya, Mbak. Plus tentu self healing alias kemampuan diri menerima segala sesuatunya.
BalasHapusAnita Makarame
iya, beiringan dalam berututan :)
HapusIndonesia punya lagu-lagu yang bagus, lirik dan makna yang disampaikan juga bagus. Salah satunya lagu ini.
BalasHapusjelas salah satu talenta baru sih ini
HapusLirik lagu Indonesia udah paling mwnyentuh sih. Maknanya pun dalam dan bikin kita mikirnya dalam. Musiknya pun gampang diikuti. Ngga sadar ikutan nyanyi deh hehehe
BalasHapusini dalam bahasa inggris kak liriknya :)
HapusLagu yang mempunyai banyak sekali makna yang dalam membuat kita kecanduan mendengarkan lagu done tersebut ya kak
BalasHapusiya nih, easy listening :)
HapusMakna lagunya MakJleb ya.
BalasHapusJadi pengen dengerin deh..
Cuma ini single perdananya kan?
Kenapa liriknya memilih bahasa asing yah??
Apa ada niat dari penyanyinya untuk go international???
mangga ditanyakan ke penyanyinya kak :D
HapusPertama kali membaca namanya saya pikir penyanyi jepang gitu. Tapi kok ada saraswatinya? Ternyata pendatang baru di kancah musik indonesia ya mbak. Semoga kun sukses terus dalam karirnya
BalasHapusHihi Indonesia saja kak, amiin :)
HapusBaru pertama kali denger judul lagunya, begitu baca reviewnya langsung cus search dan dengerin lagunya.. sambil ngopi atau ngeteh kayaknya enak juga
BalasHapusiya nih nemenin sore-sore :)
Hapus