Saya ingat saat
mata kuliah Jurnalistik semester 7 lalu dan masing-masing kelompok diberi tugas
oleh dosen. Dengan kategori feature, ada
salah satu kelompok yang membuat berita mengenai financial technology dan jenis-jenisnya. Kala waktu itu belum
seramai sekarang penggunaanya namun sudah mengenal dan menggunakan mobile banking. Namun, mobile banking memiliki sedikit
perbedaan dengan fintech untuk digital payment atau pembayaran digital.
Jika mobile banking hanya sebatas
transfer, mengecek, atau pembayaran di tempat-tempat makan saja—fintech jauh lebih dari itu yaitu bisa
untuk memesan tiket bioskop, pembayaran transportasi secara daring, pembayaran
listrik dan asuransi, pembayaran toko buku daring, bahkan sampai merchant toko daring seperti Tokopedia.
sumber gambar:
inet.detik.com/business/
Ketika sedang
berdiskusi dalam salah satu mentor bisnis, beliau juga bercerita bahwa anaknya
lebih memilih untuk dikirimkan saldo OVO (salah satu fintech di Indonesia) dari pada berbentuk uang bulanan untuk
kuliahnya. Ketika ditanya alasannya, sudah pasti jelas karena praktis dan
banyak cashback. Saya sendiri
merasakan kemudahan digital payment, terutama
saya jadi lebih mempunyai banyak waktu ketika leisure time. Misalnya, jika dahulu membutuhkan waktu lebih untuk
berkendara, memilih tiket bioskop, serta kemungkinan penuh dan tak mendapat
kursi yang strategis selalu ada. Namun dengan menggunakan aplikasi yang
mendukung digital payment, memesan
tiket bioskop sudah tak perlu repot. Kemudahan yang lain bagi saya yang sengaja
tak menggunakan mobile banking setahun
belakangan adalah pembayaran di toko daring dan bisa untuk transfer ke
rekening. Nggak perlu lagi ke minimarket atau bank—waktu yang terbuang tersebut
bisa dialihkan untuk membaca buku atau menulis esai. Kemudahan ini bagi saya
dapat dimanfaatkan anak muda milenial atau Gen Z membantu aneka jenis
pembayaran untuk orangtua yang sedikit atau belum paham teknologi.
Budaya Cashless
Society Pada Milenial, Apakah Dapat Menimbulkan Budaya Konsumtif?
Dengan adanya
pola ini, maka istilah cashless society muncul
atau diartikan sebagai gaya hidup tanpa uang fisik. Alih-alih banyak melihat
orang-orang membawa dompet ke mana-mana atau mencari uang yang terselip dalam
tas yang kadang membuat jengkel—sekarang kira hanya perlu mempersiapkan
internet dengan lancar untuk pembayaran. Praktis, mudah, cepat, dan ala milenial
sekali! Sebagai anak indekos dan harus mengukur pengeluaran, fintech ini juga sangat membantu untuk
dapat “makan enak” dengan harga yang murah dengan adanya diskon yang
menggiurkan. Pun lagi-lagi, layanan yang bekerja dengan fintech ini tak memberi promo secara musiman namun hampir setiap
hari dengan nominal yang berbeda-beda.
Hal di atas
menjadi perhatian sendiri bagi saya, dan sebagai salah satu yang mengalami—ada
juga dampak buruk dengan kemudahan pembayaran digital ini yaitu lebih konsumtif
dan boros. Menghabiskan uang elektronik untuk makanan, perawatan wajah, atau
baju-baju menjadi alasan salah satunya. Namun, hal tersebut tentunya bukan
tanpa solusi di kalangan milenial sendiri yang memiliki karakteristik suka
belajar dan mudah beradaptasi terutama dengan teknologi. Sekarang, kita akan
lebih mudah menemui aplikasi untuk mengatur pos-pos keuangan seperti Jenius.
Belum lagi, banyak anak muda sekarang sudah mulai belajar berinvestasi emas,
reksa dana, atau mengenal asuransi kesehatan bahkan sebelum memasuki dunia
kerja. Jadi dengan adanya fintech ini,
saya rasa justru sangat akan lebih memudahkan untuk menerapkan gaya hidup
menabung untuk kesejahteraan di masa depan.
QR Code Indonesia Standard, Jawaban dan
Solusi Kemudahan Pembayaran Digital Bagi Milenial
Sumber gambar:
thelowdown.momentum.asia
Hal yang cukup
“ribet” dalam penggunaan fintech adalah
kita harus memilih. Misalnya apakah kita harus memilih GoPay, OVO, DANA, atau
LinkAja. Ketika berada di tempat makan atau bioskop, tak jarang akan menemui QR
Scan masing-masing fintech secara
berjejer. Namun ada juga yang hanya menyediakan satu misalnya GoPay atau OVO
saja—meskipun memudahkan namun membuka banyak aplikasi tetap saja bukan hal
yang efektif. Ini mungkin yang juga menjadi pertanyaan dari mayoritas pengguna,
bagaimana jika satu QR untuk semua fintech
saja?
QRIS untuk tahun ini sudah aktif disosialiasikan oleh Bank Indonesia dan salah satunya di acara Feskabi di kampus-kampus. Taglinenya yaitu UNGGUL yang terdiri dari:
Dan ternyata hal
tersebut sudah ada jawabannya, yaitu QR Code Indonesia Standard atau QRIS yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia dan saatnya kita beralih ke #pakaiQRstandar. Tujuannya
yaitu agar sistem pembayaran lebih fleksibel, cepat, aman, dan mempermudah
komunikasi antara penerbit QR dan merchant.
QRIS untuk tahun ini sudah aktif disosialiasikan oleh Bank Indonesia dan salah satunya di acara Feskabi di kampus-kampus. Taglinenya yaitu UNGGUL yang terdiri dari:
- Universal: Inklusif untuk seluruh
lapisan masyarakat serta dapat digunakan di domestik maupun luar negeri.
- Gampang: Nantinya transaksi akan
dilakukan dalam satu genggaman secara aman
- Untung: Dengan cukup satu QR maka
akan lebih efisien tentunya.
- Langsung: Transaksi cepat dan
seketika mendukung kelancaran keamanan.
Kalau mau lihat gambarannya, di Instagram Bank Indonesia juga ada IGTV mengenai edukasi QRIS ini. Bisa dilihat
di video ini nih termasuk cara penggunaanya juga:
QRIS yang
dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI) ini mulai aktif pada 1 Januari 2020
mendatang. QRIS ini menurut saya ide jenius untuk pengguna maupun UMKM sekitar
seperti pedagang makanan di sekitar kampus-kampus maupun kantor-kantor dalam
gerakan #majukanekonomiyuk dengan menyesuaikan dengan teknologi. Jadi, pertumbuhan ekonomi ini akan
merata walaupun budaya hidup dengan adanya digitaliasi ini sudah berubah. Saat ini sekitar 12 perusahaan yang sudah
mendapat izin dari BI yang akan menggunakan QRIS. Jadi bayangkan saja, lebih
mudah kan kalau satu QR bisa sekaligus untuk GoPay, OVO, DANA, atau LinkAja?
Nah, kalau udah tahu kemudahan tersebut—jangan lupa hobi menabung dan investasi
juga ya. Sering-seringin dengerin podcast
mengenai literasi keuangan atau mengikuti akun literasi di media sosial. Ada
juga seminar-seminar, talkshow atau
acara bertemakan literasi keuangan ini loh, misalnya #feskaBI2019 yang
diselenggarakan oleh BI dan Metro TV. Tujuan Festival Edukasi Bank Indonesia
atau feskabi ini yaitu BI mengajak anak muda milenial untuk menggerakan sektor
ekonomi digital, serta sekaligus peluncuran QRIS dan dapat ditemui jadwalnya
dalam tour (info lengkap kunjungi
media sosialnya ya). Yes, anak muda
selain harus Jauh-jauh yuk dari label konsumtif juga udah saatnya
#gairahkanekonomi bisa dengan wirausaha atau wirausaha digital seperti startup. Sayang kan kalau idenya
terbuang percuma padahal siapa tahu bisa jadi pemecahan masalah (problem solver). Yuk, jangan hanya jadi
pengguna!
***
Referensi:
1. Inilah Manfaat Sistem Pembayaran Digital Bagi Kaum Milenial
(https://www.duniafintech.com/pembayaran-digital-kaum-milenial/)
2. Candu Uang Elektronik para Milenial
(https://tirto.id/candu-uang-elektronik-para-milenial-c5jY)
3. "Fintech" dan Perilaku Keuangan Generasi Milenial
(https://money.kompas.com/read/2017/02/14/090100326/.fintech.dan.perilaku.keuangan.generasi.milenial?page=all)
4. Di Era Digital, Milenial Lebih Memilih Cashless untuk Transaksi Pembayaran
(https://akurat.co/ekonomi/id-761318-read-di-era-digital-milenial-lebih-memilih-cashless-untuk-transaksi-pembayaran)
5. "BI Luncurkan Standar QR Code Indonesia"
(https://tekno.kompas.com/read/2019/08/17/11055727/bi-luncurkan-standar-qr-code-indonesia)
6. Dampak Cashless Society Bagi Perilaku Milenial dan Cara Menghadapinya
(https://blog.mokapos.com/dampak-cashless-society-bagi-milenial)
7. BI Kenalkan Ekonomi Digital Melalui Feskabi 2019
(https://www.metrotvnews.com/play/KRXCGW1L-bi-kenalkan-ekonomi-digital-melalui-feskabi-2019)
Zaman sekarang memang semuanya serba mudah ya Mbak, berkat adanya teknologi yang semakin canggih. Terimakasih banyak untuk informasi yang sudah dibagikan ya Mbak, pasti akan sangat bermanfaat.
BalasHapusIya sama-sama, tinggal menunggu kemudahan dalam satu QR saja :)
HapusEnaknya pakai QRIS ini. Jadi bisa sekali scan dan bisa bayar2. Kalau aku isi saldo gak banyak2 biar gak boros. Kalau pedagang, jadi bisa lebih aman menurutku daripada tunai
BalasHapusIyaaa hati2 pengeluarannya walau nanti jadi lebih mudah ya ka :D
HapusSebagai anak milenial, diriku pun lebih suka menggunakan uang digital. Lebih mudah dan praktis dan tentu lebih aman sih menurutku. Semua ada dalam genggaman dan lebih nyaman juga kalau traveling. Simpel lah
BalasHapusDengan adanya QRIS nanti jadi lebih mudah lagi ya kak jajannya hehe
HapusDampak sistem pembayaran digital ini bagaikan dua mata pisau ya...
BalasHapusDi satu sisi bisa lebih praktis karena tidak perlu membawa uang fisik, tetapi di sisi lain jadi menimbulkan gaya hidup konsumtif dan boros
Hihi, tapi saya percaya penggunannya cerdas2 koo dan semoga berhati2 selalu :)
HapusBtw, qris itu sendiri apa ya?. saya gak ketemu definisinya.
BalasHapusQR Indonesia Standard, sudah ada informasinya di video yang ada di postingan kak :)
HapusSatu toko/ukm/restaurant gaperlu lagi banyak2 QR misal ovo gopay tp satu jenis saja
Pembayaran kaum milenial sekarang banyak ya. Seneng deh menyambut kedatangan QRIS, bikin makin simple
BalasHapusYuhu jadi tinggal pilih satu aja kak :3
HapusMasih tahun depan diluncurkan ya mbak
BalasHapusAsyik deh kalau cukup instal sekali aplikasi gini bisa untuk transaksi berbagai aplikasi lain, jadi yg sekiranya nggak terlalu dipakai bisa diuninstall supaya lebih enteng hpnya hehee
Tahun depan ngggak ada dua bulan lagi lho kak hihi :3 nah iya bisa ga ribet
HapusQris baruu aktif awal tahun 2020, to? Oalah. Kupikir sudah mulai sekarang.
BalasHapusStandarisasi seperti ini memang sangat penting. Selain trust juga ga confuse.
Meski bukan generasi milenial, aku juga pakai uang digital, dong. Lebih praktis dan banyak diskonnya
Sudah mulai disosialiasikan sih kak di mana2 sama pengenalannya, biar nanti nggak mengulang2 lagi hehe
HapusMakin banyak fintech yang lebih mempermudah sistem pembayaran dan pengiriman uang.
BalasHapusQRIS ini nanti akan sangat memudahkan :D
HapusWaktu itu aku mau ikut event FeskaBI di Jakarta tapi ga sempat karena banyak DL.
BalasHapusMemang sih sekarang sudah era cashless society makanya lebih banyak milenial yang menggunakan kartu*
Yhaaa sayang sekali nggak ikutan feskabi hehew :3
HapusSekarang makin canggih iya kak,
BalasHapuspembayaran digital lebih mudah dan aman dalam transaksi pembelian. :)
Yoi, menjawab dan memudahkan pembayaran digital
HapusZaman sudah jauh berubah yaa..
BalasHapusYang dulu katanya gak mungkin, nyatanya sekarang jadi mungkin.
kemudahan dalam pembayaran cashless ini sekarang jadi pilihan dalam bertransaksi.
Iya benar, siapa menyangka ibaratnya hehe selain inovasi juga terus berkembang dari inovasi itu
HapusTeknologi udah canggih banget , tapi kita jangan terlalu tergantung.., pasti ada kelemahan.., Palagi ..bisa terjadi semacam pencurian online dan semacamnya.. kudu pastikan dulu aplikasinya..d
BalasHapusBenar karena sifatnya memaudahkan maka kitapun harus bijak :)
HapusMemudahkan kita dalam melakukan transaksi ya, tapi repot juga saat ga ada kuota atau susah sinyal.
BalasHapusIya betul, nah ini kalau pas di tempat mall yg basement misalnya suka ilang sinyalnya wkwk
HapusPerasaan kehidupanku semakin dimudahkan banget deh..
BalasHapusMulai dari alat hingga media.
Yah, semoga pengguna tetap ramah sama saldonya ya. Hihi
Iya dong, enak banget udah kita idup. Tinggal gimana bijaknya aja
HapusSemakin kesini semakin mudah saja hidup, apa-apa serba nggak ribet. Cocok buat para millenial
BalasHapusIya, tinggal gimana bijaknya kita saja ya kak
Hapus