Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
Selalu ada pengalaman dan perasaan personal yang diwakilkan dalam elemen cerita pada film atau drama Korea. Melalui media tersebut, terkadang pengalaman yang sangat personal dan tak bisa diungkap dengan kata-kata jadi dapat dideskripsikan. Apalagi ketika pengalaman tersebut hanya dilalui seorang diri, atau kesulian merasakan rasa "sepadan" di orang lain pada kehidupan nyata.
Menonton film Korea menjadi satu hal tersendiri yang spesial. Jika menemukan film yang pas, rasanya saya suka diajak untuk merasakan dan mengakui sisi vulnerable sebagai manusia, melembutkan kembali hati yang keras, serta percaya lagi banyak hal-hal baik di dunia ini dan tak seburuk yang dikira. Mungkin dari bahasa saja lebih vokal dan ekspresif, jadinya tak banyak yang perlu untuk dipendam.
cr: soompi.com |
Kalau untuk drakor sendiri, saya jarang sekali nonton atau mengikuti. Alasannya karena bosan harus menunggu waktu yang lebih lama dari film, dan juga saya mudah terbawa cerita. Ibaratnya kalau kata salah satu komentar di YouTube begini "nontonnya beberapa hari, gagal move onnya bertahun-tahun". Yes, saya entah kenapa suka secara otomatis saja kepikiran beberapa hari setelah drama tersebut usai. Rasanya pengin sih mengikuti drakor gitu, namun rasanya harus mengefisiensi waktu. Mungkin nanti, toh tak ada yang mengejar-ngejar pula.
Seperti pada tahun ini, saya baru menonton Reply 1988 (okee, ke mana ajaaa luh?). Fun factnya, file drakor ini sudah ada di laptop saya sejak 2016 dan yep yang artinya itu sudah lama sekali, sudah ganti laptop juga berarti cuma dipindahin. Okay okay, ini ilegal karena nggak streaming dan dulu cukup umum kalau mau nonton film/drama suka pada copy file. Namun poinnya adalah, artinya series ini been here all along dan dekat namun belum sempat tersentuh. Mungkin memang menunggu waktu bertemu ini perlu momen yang pas.
Reply 1988 ini mulai muncul ramai kembali pada 2020 lalu, efek quarantine kali ya jadi orang-orang banyak menonton drama-drama di tahun-tahun lalu. Karena sering dengar yang katanya bagus dan berkesan sekaligus banyak dijadikan rekomendasi, saya akhirnya jadi penasaran. Saya kira, Reply 1988 ini karena kesan "lawas"nya itu dibuat tahun 2010an seangkatan sama Dream High gitu namun ternyata tahun 2015. Saya rasa, Reply 1988 ini akan menjadi tontonan 2021 versi saya seperti The Gifted Graduation pada 2020 lalu.
cr: soompi.com |
Menonton Reply 1988 di tahun 2021 artinya adalah ketika saya mulai merasa kesepian karena efek pandemi dan berjauhan dengan teman-teman. Kegiatan saat ini begitu terbatas dan minim interaksi, beberapa kali mimpi saya isinya kembali ke masa SMP, masa SMP, atau ketika kegiatan perkuliahan. Mungkin manifestasi rasa rindu yang begitu kuat namun saya tekan agar tak terjebak melankoli. Ditambah juga, berada di lingkungan rumah saat ini bukan lagi sebagai anak kecil terkadang membuat saya kebingungan akan memori apa yang harus dibentuk.
Reply 1988 berhasil membuat hati saya kembali hangat dan lepas, terlebih karena keadaan di atas membuat saya lebih mudah down dan perlu betul menjaga agar tetap waras dan berfungsi. Latar yang lawas dan nyaman di dalamnya membawa saya ke ingatan masa kecil di lingkungan kecil ini. Paling jauh bepergian kala itu hanya ke sekolah atau ke tempat saudara, benar-benar minim tekanan (ya iyalah, anak kecil).
Anyway, karena Reply 1988 ini sudah di mana-mana ada dan mayoritas juga pasti sudah tahu, maka postingan ini isinya hanya tentang pengalaman menontonnya saja, ya. Nanti kalau ditambah review malah jadi lebih panjang, hehe. Reply 1988 ini memang sifatnya nggak terburu-buru karena alurnya lambat, namun justru itu yang membuat rasa lapang dan menyenangkannya.
cr: nyarispuitis.com |
Tiap mendengar tawa Deok-Sun yang nyablak dan tak ditahan-tahan, saya jadi seperti ikut tertawa lepas ketika nongkrong dengan teman-teman. Kekocakkan lima sekawan Sun Woo, Jung-Hwan, Choi-Taek, dan Dong-Ryong juga mengingatkan akan masa-masa kebodohan namun menyenangkan saat sekolah. Tentu saja ya, rasanya ingin merasakan berada di lingkungan seperti itu dari kecil sampai menuju dewasa. Rasanya sudah punya raga dan jiwa yang kokoh duluan sebelum mengenal dunia luar. Namun yang paling diinginkan sih tentu saja dipertemukan dan dicintai oleh sosok seperti Choi Taek hahaha.
Mungkin karena ditonton saat kondisi serba krisis seperti ini, rasanya lebih mengena. Unik dan ajaib, hati rasanya lebih hangat dan menyadari kalau selama ini sudah terbiasa hanya menjalani saja dan cenderung tanpa rasa. Perasaan rasanya kembali campur aduk untuk kembali merasakan sebagaimana menjadi manusia, yang apa adanya dan ekspresif tanpa perlu merasa takut. Kemudian saya merasa diajak untuk menikmati hidup dan mimpi secara bersamaan. Iya, menikmati mimpi akan terasa lebih ramah dan penuh dari pada kata meraih yang belum tentu nanti kita bisa menikmati karena bisa jadi sudah tak relevan.
cr: funcurve.com |
Kalau ditanya Tim Jungpal atau Tim Taek, maka saya akan dengan optimis menjawab Tim Taek! Taek ini karakternya tak lebih dominan karena kalem, sabar, manutan, dan terlihat "polos". Apalagi ditambah kegiatannya itu seperti "hanya" main Baduk saja untuk pertandingan, tak bersekolah seperti yang lainnya agar fokus jadi pemain baduk profesional. Namun saya rasa meskipun seperti itu, justru Taek itu sangat passionate pada apa yang dikerjakan dan sangat menaruh perhatian pada hal-hal kecil di sekelilingnya. Taek juga lebih vokal dalam effortnya mendekati Deok Sun dengan tak segan memberikan pujian. Itu terlihat sederhana namun bagi Deok Sun yang selama ini (meskipun dalam usahanya tak terlalu dipikirkan) dinomorsekiankan adalah hal yang sangat berarti. Begitu juga sebaliknya, Deok Sun juga memberikan lebih banyak warna pada sisi-sisi Taek yang sunyi.
Hahaha. Sorry sekali ya untuk Tim Jungpal, sebagai gantinya setidaknya kapal kalian berlabuh beneran di dunia nyata. Anyway, di media sosial ini sering sekali muncul gambar Deok Sun dan Jungpal dari series 1988 dan dulu membuat saya bertanya-tanya apakah mereka couple dalam series ini. However, series ini nggak yang percintaan-percintaan banget gimana karena banyak ketawanya juga. Terus jadi nggak drama jadi terpecah belah persahabatannya sekalipun timbul rasa, mungkin karena raised dan tumbuh bersama dari kecil membuat mereka saling menghormati.
Jadi siapa di sini yang akan terus bertaut dengan Reply 1988?
Udah tau Reply 1988 pas masih on going, tapi baru nonton pas udah tamat. Soalnya waktu itu rame banget yg ngeributin ending dan couple finalnya. Alasan nonton lainnya karena saya fans Girls Day, kebetulan juga biasnya Hyeri. Awalnya sih ga terlalu ekspektasi soal akting dia, ya biasanya idol cuma buat pemanis doang gitu, ternyata bagus.
BalasHapusSaya tim Junghwan dari awal sampai akhir haha, kalau ga salah pernah juga nulis soal ini seberesnya nonton Reply 1988.
UWAAAH beruntung banget! Nggak terlalu lama kenalnya jadinya hehe. Nah iya series reply ini emang selalu ada tebakan untuk menebak siapa si suaminya ya XD
HapusSetuju kalau Hyeri keren siik perannya d sini. Oh ada di blog tulisannya? Mau meluncur dong
Aku baru nonton tahun 2022 dan udah nonton lagi.. *gagal move on hahahaha #team Taek doonnggg...
BalasHapustooooos wkkwkw
HapusDuh, ini akan jadi drakor yang paling memorable sih.. semua karakternya bener-bener "hidup" dan membekas gitu. Sempet pengen rewatch tapi cuma tahan sampe beberapa episode awal, takut keburu baper aja gitu wkwkk
BalasHapusKalau aku gak kuat sama rasa kosong kalau abis nonton ini wkwk
Hapus