Life Update: Motto Hidup dari Masa ke Masa

Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
Senin siang yang sendu karena mendung dan saya ingin menulis santai. Melanjutkan tulisan dari sebuah judul yang telah tercetus idenya dari dua bulan lalu. Untuk beberapa tulisan seperti ini, memang lebih enak diselesaikan dan diketik saat kondisi mood dan badan sedang enak.

motto dalam hidup
credit: freepik

Terpikir untuk menuliskan motto hidup dari masa ke masa selama merasakan dan menjalani hidup. Motto ini biasanya akrab ketika sedang mengisi keperluan identitas tertentu atau isian di internet misalnya profil akun. Begitu juga yang entah siapa yang memulai, menjadi isian yang ditampilkan di buku-buku album sekolah. Oh jangan lupakan juga terdapat pula pada lembar awal skripsi.

Sempat jeda beberapa menit juga ketika dahulu ada isian motto, hal itu karena memang belum memiliki dan belum memutuskan. Meskipun tidak wajib, motto seakan jadi seperti sebagian dari identitas bagaimana karakter, bertindak, atau proses mencapai tujuan. Sembari mengingat-ingat, 

  • Break Your Own Records

Wow, terlihat ambesyes sekali jika dilihat sekarang. Maklum sih, motto ini lahir semasa saya masih menjadi siswa SMK. Energi kala itu masih besar, waktu masih banyak pula, namun dengan jati diri yang masih belum kokoh. Jadi wajar sekali untuk memiliki misi untuk meraih pencapaian satu ke pencapaian lainnya. Dari sana lahir pula akhirnya pilihan yang diambil setelah mempunyai pengalaman satu dengan yang lainnya dan memiliki bahan pertimbangan.

Sekaligus saya ucapkan terima kasih pada kiddos kala itu, kamu keren dan kamu gokhil pakai h!  Terima kasih telah begitu berani dan terfokus pada milestone sendiri. Terima kasih atas memori-memori petualangan yang masih teringat sampai saat ini.

  • Choose Your Choice

Ini juga lahir ketika masih jadi siswa SMK dan jelang-jelang kelulusan. Terinspirasi dari satu mata pelajaran Akuntansi dengan penggunaan aplikasi MYOB (Mind Your Own Business), saya membuat pelesetan menjadi MYOD alias Make Your Own Destiny. Sebuah motto yang digunakan sebagai pegangan dan selamat dari terombang-ambing dan membandingkan diri dengan ornag lain.

Kemudian diubah untuk menjadi lebih halus yaitu choose your choice, di sisi lain lebih "lucu" juga untuk pelafalannya. Motto mengenai pilihan ini mengingatkan pula pada dua kutipan favorit saya dalam buku dan film.

Kalau versi buku adalah If I Staynya milik Gayle Forman yaitu:

'Sometimes you make choices in life and sometimes choices make you.'

Lebih berterima jika digunakan di usia saat ini dan akan berkaitan dengan poin motto selanjutnya.

Yang kedua merupakan kutipan dari JK Rowling melalui perantara karakter Albud Dumbledore dalam Harry Potter, yaitu:

'It is our choices, Harry, that show what we truly are, far more than our abilities.'

Kalimat ini ternyata tambah mengenai ketika memasuki usia dewasa muda, karena ternyata pertimbangan ketika memilih dan mengambil keputusan jadi lebih banyak yang suka bikin menunda-nunda. Takut salah, takut nggak tepat, padahal hidup kan juga terus berjalan adanya. Besides, it's okay kalau ternyata salah perhitungan, karena memilih dengan tepat juga membutuhkan strategi dari pengalaman. 

  • Whatever Happens, Happens—Nothing to Lose

Oh halo, motto yang umum ada terdengar dan akhirnya saya pakai juga sejak setahun yang lalu. Perubahan hidup sejak pandemi yang ternyata membuat saya berdamai kalau tak semuanya bisa dalam kendali, atau ketika jawaban dari apa yang sedang diupayakan berbeda dari apa yang diharapkan.

Sebuah keadaan yang cukup membuat bingung dan sedikit limbung, karena awalnya seperti sangat sulit diterima apalagi dicerna. Untuk menyelamatkan masa-masa tersebut supaya tidak tenggelam dalam perasaan negatif dan desktruktif, maka motto tersebut digunakan juga sebagai mantra. 

Saya jadi ingat pula kalimat bahwa hidup tak pernah menjadi lebih mudah, kita lah yang menjadi lebih kuat. Betul juga jika dipikir ulang kembali, dari kalimat tersebut juga sebenarnya tersirat hidup itu sendiri bisa dijalani menjadi lebih mudah, ya ketika kita sudah jadi lebih kuat dan terbiasa itu. Jadi inget juga kutipan dari film Black Widow yaitu "pain only makes us stronger."

black widow 2021 quote
credit: Cinema Bravo

Menjadi lebih kuat juga bukan artinya selalu mastering semua hal, adapun juga kala penerimaan dan mengakui ketidakberdayaan atau kekurangan justru menambah perasaan lega. Memberi kekuatan bahwa, selayaknya manusia biasa dengan segala pengalaman perasaan uniknya.

Toh jika memang sudah masanya, ya biarkan hal tersebut berjalan bagaimana adanya. Tak perlu terburu melabeli atau terburu juga mengambil hikmah, akan ada waktunya masing-masing pula. Lagi-lagi ternyata yang paling penting adalah melanjutkan hidup. Usaha sebaik-baiknya, paham sekali jika untuk bangkit saat ini juga sudah langkah yang luar biasa. Perkara hasil, prioritaskan dulu pada perasaan-perasaan saat berproses.

  • Fortuna Favi Fortus

Motto ini pernah digunakan, namun tidak begitu lama seingat saya. Alasannya karena terkadang perlu juga untuk tak merasa terus-terusan berani, meskipun definisi keberanian itu sendiri di dalamnya juga keberanian untuk vulnerable hehe.

  • You Have to be Stronger and Bigger than Your Problems

Dulu saya beranggapan bahwa masalah akan hilang sendiri, atau membuang lumayan banyak energi untuk menyalahkan karena adanya masalah-masalah ini. Hal tersebut ternyata memang tak memberikan apa-apa kecuali penyadaran. Mau menghindar sejauh apapun, lambat laun akan bertemu lagi karena ya menang jalan satu-satunya adalah menghadapi. 

Tak mudah memang, lebih banyak kalah dahulu di awal. Maju mundur juga progresnya, tapi dari sana jadi menemukan sisi lain dari diri yang "lah, kok ternyata bisa juga ya". Jadi titik juga dalam hidup karena sebenarnya polanya itu-itu saja, namun rasa takutnya selalu baru. 

Jawaban untuk menghadapi berbagai ruwet masalah dalam hidup apalagi yang asalnya bukan karena ulah sendiri ini ternyata adalah diri sendiri yang kudu lebih kuat dan tegar. Diajak ngobrol dan diajak untuk mlaku bareng, karena satu-satunya yang bisa nolong diri sendiri terlebih dahulu ya jiwa, pikiran, dan badan ini juga. Nggak perlu jauh-jauh lah ternyata ibaratnya.

  • Dipikirin Pusing, Dikerjain Selesai. The Sooner, The Better.

Perlu tertawa terlebih dahulu karena isu besar dalam diri setahun belakangan adalah overthiking yang mengakibatkan prokrastinasi. Saya kira dahulu ini karena tipe berpikir saja, eh ternyata lebih ke kondisi dan banyak artikel untuk belajar menghadapi hal-hal seperti ini. Misalnya saja belajar mengenai self-compassion, berani untuk mengkoreksi diri sendiri yang artinya salah juga nggak papa, dan lainnya.

Karena ya, untuk mengambil langkah atau keputusan ternyata nggak perlu nunggu diri sendiri 100% siap, dalam keadaan semuanya prima atau bagus, dalam mood yang bagus, seakan-akan itu semua bisa menjadi 'baju pelindung' dan siap menghadapi kemungkinan-kemungkinan terburuk. Seringkali malah waktu habis untuk menunggu momen tersebut.

you will never feel 100% ready
credit: @collectivehub


Terlalu banyak mikir dan so-called mempersiapkan malah waktunya habis di sana. Kemudian menyesal dan timbul rasa bersalah, mau mulai lagi kok ditambah menghadapi perasaan-perasaan bersalah lagi tadi serta overthinking. Ribet intinya lingkaran setan ini, nah motto ini digunakan kalau udah mulai muncul cemas-cemas itu tadi. Lagi pula, ternyata enak dan melegakan sekali bisa selesai lebih awal.

Itulah sekiranya motto yang ada dari masa ke masa, eh tiga doang sih ternyata. Tapi memang yang poin kedua dan ketiga sering digunakan dan berkali-kali diputar dalam ingatan serta relate sampai saat ini. Nah, share juga dong motto hidup teman-teman di kolom komentar ya! Ingin dengar ceritanya juga :)
***

1 komentar

  1. Mantep banget kata-katanya bisa dijadikan motto hidup, auto save dulu. Terima kasih, Mbak.

    BalasHapus

Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.