Apa Itu Distribusi, Tujuan, dan Jenis-Jenis Distribusi

Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
Istilah distribusi bukan kata yang asing, justru begitu dekat dengan kegiatan sehari-hari. Dari hal kecil saja misalnya menerima paket belanja online, itu merupakan tujuan terakhir dari sebuah proses apa itu distribusi. Dari sini bisa melihat bahwa distribusi adalah pilar ekonomi dan termasuk dalam proses di antara produksi dan konsumsi.

apa itu distribusi
pict: 652234, Pixabay

Apa Itu Distribusi

Secara umum, distribusi merupakan proses perpindahan barang atau produk melalui pengiriman dari produsen menuju ke konsumen atau dari satu pihak ke yang lainnya. Tujuannya memang menghubungkan sehingga saling menguntungkan dari kedua belah pihak, namun jika ditilik dari kacamata ekonomi, tujuan dari distribusi ini lebih dari itu. Untuk itu, mari simak tujuan distribusi lebih berikut:

Tujuan Distribusi

Selain mengantarkan atau memindahkan barang dari produsen untuk sampai ke konsumen, tujuan dari kegiatan distribusi ini juga memiliki beberapa nilai, yaitu:

1. Memberikan Nilai Kelancaran Produksi

Barang yang telah diproduksi akan memberikan nilai ekonomi jika mengalami proses distribusi dan sampai akhir ke tangan konsumen.  Hal itu dikarenakan barang atau produk tak bisa begitu saja diam di dalam gudang atau bahkan menumpuk. Perlu tangan ketiga yaitu distributor dengan melalui jasa transportasi ataupun kepemilikian sendiri. 

Begitu juga untuk mendapatkan feedback seperti berupa perbaikan, akan bisa dilakukan atau dievaluasi jika telah sampai di customer. Tentu saja ini akan mendukung dan memberikan jaminan keberlangsungan produksi itu sendiri di masa mendatang.

2. Menjaga Kepuasan Pelanggan atau Konsumen

Masih berhubungan dengan poin pertama, proses distribusi bukan hanya selesai ketika barang telah sampai ke konsumen. Pemilihan layanan dalam distribusi ini juga bisa menjadi nilai tambah akan pelayanan pelanggan selain dari kualitas produknya. Adanya kepuasan pelanggan dari sini yang terjaga juga memungkinkan untuk terjadinya pemesanan ulang. Maka dari itu, tak heran jika perusahaan atau produsen juga memperhatikan kualitas bukan hanya produksi namun juga distribusi untuk kepuasan pelanggan ini.

3. Menjaga Iklim Ekonomi Bisnis

Proses perpindahan dari produsen ke konsumen ini jika dilihat dari garis besar, saling terkait dengan nilai ekonomi. Keberadaanya yang membuat kegiatan perekonomian dalam suatu negara juga berjalan lancar akan saling berkaitannya ini. Begitu juga efek sebaliknya dengan semakin adanya peningkatan dalam moda transportasi yang digunakan untuk proses dstribusi.

4. Memberikan Nilai Guna Produk

Suatu produk akan lebih bernilai guna jika tujuannya digunakan atau dimanfaatkan. Begitu juga dengan proses distribusi yang bisa mendukung proses penambahan nilai guna ini dengan penyaluran yang tepat waktu atau tergantung kelancarannya, terutama pada produk yang masa gunanya terbatas.

5. Produk atau Barang Merata ke Seluruh Wilayah

Sudah pasti jika nilai guna produk terdengar gaungnya, tentu akan meningkatkan jumlah penjualan. Hal ini juga bisa berdampak pada pemerataan jumlah produk dengan adanya pengadaan di berbagai wilayah yang lebih luas. Produsen juga tentu saja dapat menjangkau lebih banyak konsumen dari luasnya wilayah yang dijangkau ini.

Jenis-Jenis Kegiatan Distribusi

distribusi adalah
pict: mohamed_hassan, Pixabay

Meskipun secara proses utamanya adalah melakukan perpindahan atau menyampaikan produk maupun barang sampai ke konsumen, distribusi ini memiliki beberapa jenis lho. Berikut beberapa jenis untuk proses tersebut:

1. Secara Langsung

Distribusi secara langsung merupakan kegiatan penyaluran barang tanpa perantara atau langsung dari produsen ke konsumen itu sendiri. Bisa dikatakan juga bahwa di sini produsen juga merangkap sebagai distributor sehingga masih termasuk dalam satu naungan.

2. Secara Tak Langsung

Untuk distribusi yang tak langsung ini menggunakan pihak ketiga sebagai distributor dengan cara bekerja sama. Biasanya pemilihan dari pihak ketiga ini dinilai dari jaminan kualitas akan tawaran dari pelayanannya. Tentu saja antara langsung dan tak langsung ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tinggal bagaimana perusahaan atau produsen memilih yang efisien.

3. Secara Intensif

Jika secara umum distribusi dilakukan dari produsen menuju konsumen, maka prosesnya akan sedikit berbeda untuk jenis intensif ini. Distribusi di sini praktiknya menyalurkan produk dari produsen ke retail-retail yang ada di berbagi lokasi. Sifatnya tentu saja menyesuaikan khusus untuk produk yang mudah terjual atau dapat dijual kembali, seperti makanan dan minuman.

4. Secara Ekslusif

Untuk produksi secara ekslusif ini merupakan proses distribusi untuk waktu-waktu tertentu dan biasanya dalam jumlah besar, jadi bukan proses distribusi reguler atau secara hariannya. Proses distribusi ini perlu melalui kesepakatan terlebih dahulu antar dua pihak yaitu antara penjual dan pengecer. Contoh dari distribusi ekslusif ini yaitu penjualan produk handphone dengan seri keluaran terbaru.

5. Secara Selektif

Produksi ini dilakukan berkebalikan dengan distribusi secara intensif yang membaginya secara rata dan dalam jumlah yang lebih banyak. Proses pengiriman produk ini hanya mengarah ke beberapa lokasi dan jumlahnya juga tidak banyak. Jadi sifat dari barang yang didistribusikan tersebut sifatnya terbatas karena hanya di beberapa tempat terpilih saja, begitu juga jumlah barangnya.

Itulah pengertian mengenai apa itu distribusi, jenis-jenisnya serta manfaat yang terdapat di dalamnya terutama dari sisi kegiatan ekonomi. Proses distribusi ini juga saling berkaitan antar kegiatan di dalamnya, bukan hanya sekadar perpindahan produk dari produsen ke konsumen. Semoga informasi di artikel ini bermanfaat ya!

Tidak ada komentar

Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.