Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
Bersekolah
di SMK selama 3 tahun membuat saya nggak asing dengan kata wirausaha, bahkan
menjadi mata pelajaran-beserta prakteknya yang memang berada di sekolah bisnis
dan manajemen. Jaman SMK tuh ada pelatihan bikin makanan, bikin kerajinan
bernilai jual, jualan produk sampai jualan olahan makanan buatan sendiri
lengkap dengan laporan keuangan sederhananya. Duh, rindu jual kopi muter-muter
sampe sore.
Mungkin karena jodoh atau suatu saat saya jadi wirausahawan, suatu Sabtu saya kembali menemui acara tentang Kewirausaahan. Diterangkan secara terperinci oleh pembicara, Ariya Fikriyah mengenai kewirausahaan. Nah, daripada cuma ngendep di catetan, lebik baik dishare. Mulai 2016 kita udah masuk MEA kan? Yuk mari:
pict: Adeolu Eletu, unsplash |
Mungkin karena jodoh atau suatu saat saya jadi wirausahawan, suatu Sabtu saya kembali menemui acara tentang Kewirausaahan. Diterangkan secara terperinci oleh pembicara, Ariya Fikriyah mengenai kewirausahaan. Nah, daripada cuma ngendep di catetan, lebik baik dishare. Mulai 2016 kita udah masuk MEA kan? Yuk mari:
1. Motivasi yang Kuat
Pertama, yang diperlukan untuk menjadi entrepreneur adalah membangun motivasi yang kuat. Caranya dengan bertekad kuat untuk sukses, mengalahkan mitos bahwa jadi pengusaha itu harus punya bakat-yang ada pengusaha itu harus berusaha (hard work beats talent), dan menetapkan target agar bisnis termonitor. Misalnya dalam satu bulan harus dapet dua juta.2. Miliki Mindset Wirausahawan
Kedua
itu perlunya membangun jiwa dan mindset wirausahawan.
Nah jiwa wirausahawan itu yang gimana sih? Berani memulai bahkan perlunya juga
memaksa diri, dapat menangkap peluang, mampu mengelola emosi,berani mengambil
resiko,kreatif, jujur, percaya diri, inovatif, fokus dan konsisten. Dan
disarankan juga membaca buku profil-profil wirausahawan sukses untuk motivasi.
3. Business Plan yang Jelas
Ketiga, memulai bisnis atau usaha. Ada beberapa hal juga yang harus diperhatikan nih dalam memulai bisnis. Yang pertama itu dapatkan ide bisnis apa yang akan dijalani. Lalu dikembangkan menjadi business plan:
- Untuk siapa?
- Apa keuntungannya?
- Apa saja yang dibutuhkan?
- Bagaimana biaya produksinya?
- Bagaimana modalnya?
- Bagaimana peluangnya?
- Bagaimana strategi pemasaran nya?
Kenapa
sih kok ribet banget business plan
itu? Nah, business plan ini berguna
nantinya untuk perluasan usaha, memperkecil resiko usaha, sebagai pedoman dan
juga mendapatkan dana/modal untuk pembiayaan usaha.
4. Perluas Relasi dan Jaringan
Keempat,
yang nggak kalah penting adalah Networking
dan Relationship, membangun hubungan
orang lain sangat penting untuk keberhasilan usaha itu sendiri. Dalam menjalin
hubungan pasti diperlukan komunikasi yang bagus, terus caranya gimana? Yang
pasti berkomunikasi dengan baik dan sopan untuk membangun profil kita, latihan
perlu dilakukan. Tidak memotong pembicaraan dan tetap rendah diri.
5. Pertimbangkan Resiko
Kelima, sekarang, siapa yang berani jadi wirausahawan dan siap berkompetisi? Sembilan dari sepuluh pintu rejeki itu asalnya dari pedagangan, yang mana masuk dalam usaha. Dan juga sesuai kata Bob Sadino “setinggi apapun pangkat yang dimiliki, anda tetaplah seorang pegawai. Sekecil apapun usaha yang anda punya, Anda adalah bossnya”
Dalam memulai sebuah usaha, memang diperlukan keberanian yang besar dan kesiapan. Namun dengan pertimbangan yang tepat dan menyiapkan dukungan serta cadangan rencana, minimal bisa mengatasi detail-detail dalam usaha tersebut.
Demikian artikel mengenai pertimbangan untuk berwirausaha, semoga dapat bermanfaat ya!
***
Tidak ada komentar
Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.