Bagaimana patah hati terhebat yang pernah kamu
rasakan? Di film Koala Kumal yang diadaptasi dari novel berjudul sama ini
Raditya Dika menceritakan bagaimana rasanya. Jadi, hari ini saya ditraktir
nonton sama Tria, bisa dibilang fans berat Raditya Dika sampai-sampai saya
berharap dia bisa bertemu langsung dengan bang Radit. Sekalian minta tips biar
nggak kelamaan jomblo. Skip, lanjut filmnya.
KOALA KUMAL
Sutradara : Raditya Dika
Penulis Skenario : Raditya Dika
Produser : Chand Parwez Servia, Fiaz Servia
Pemain : Raditya Dika, Sheryl Sheinafia, Acha Septriasa,
Nino Fernandez dkk
Tayang : 5 Juli 2016
Baca dulu review buku Koala Kumal.
Dika (Raditya
Dika) baru aja ngalamin patah hati karena ditinggal sama pacarnya pas lagi sayang-sayangnya, terus
ketemu dengan Trisna (Sheryl Sheinafia). Nah, peran Trisna di sini membantu
Dika balas dendam ke mantannya, Andrea (Acha Septriasa) dengan berbagai cara.
Dalam proses ini juga, ternyata Dika dan Trisna adalah dua orang yang sama-sama
mengalami patah hati. Terus akhirnya gimana nih, Dika jadi balik sama Andrea,
atau malah jadian sama Trisna?
Film
ini bertajuk komedi romantis, masih ala Raditya Dika dengan humornya yang
absurd namun bisa menyentuh hati. Satu studio bisa kompak ketawa dan juga
hening bersamaan. Patah hati adalah perkara mengikhlaskan, seberat apapun itu.
Karena semua orang pasti akan mengalami patah hati, dalam bentuk apapun.
Baca juga: Kepadamu, Masa Laluku. Ketika kamu bahkan tak
menoleh ke belakang pada gadis yang masih menunggumu sekian tahun ini. Dan pada
pertanyaan-pertanyaan yang kutanya saja belum sempat.
Oh iya.
Beberapa YouTubers juga diikutkan dalam film ini seperti Kevin Anggara, Pao Pao
Last Day Production (Listia Magdalena), dan Tommy Lim. Saya juga suka sama akting
Sheryl, yang biasanya hadir ala-ala gadis
gitaran di film ini tampil humor. Unpredictable! Semacam suitable dalam memarankan tokoh Trisna. Saya juga suka cara Raditya Dika
menyelipkan ide-ide yang nggak masuk akal tapi nggak garing dalam bagian-bagian
dalam film. Koala Kumal juga adalah dua bentuk nyata karya Raditya Dika dalam
mengekspresikan patah hati. Filmnya ngalir sampai akhir, tau-tau udah selese
aja. Dan juga jika dilihat dari film-film sebelumnya saya bisa menyimpulkan
kalo Raditya Dika suka banget pose-pose jelek, jelek banget, bibir dimonyong-monyongin segala rupa. Dari film ini juga
mengajarkan, apa yang harus diperjuangkan, dan apa yang harus direlakan.
“Jika suatu saat aku meninggalkanmu, apapun alasannya,
jangan pernah membenciku. Namun, bencilah perpisahannya.” – Coki.
***
PS: Nulis review ini
sambil dengerin lagu soundtrack Angel
Beats! – Ichibann no Takaramono.
PSS: Kalo abis nonton film ini dengerin lagu All I Ask. Baper nggak ditanggung.
Write a comment
Posting Komentar
Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.