Bekraf Workshop Writerpreneur Bogor 2019: Menulis, Mengudara, dan Mengakar

Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
Halo guiese, gimana kabar?

ALHAMDULILLAH akhirnya bisa posting baru juga, bisa bagi-bagi cerita lagi.Mumpung masih seger, tulis langsung! Jadi, tahun 2016-2017 saya sempat aktif di dunia kepenulisan fiksi. Banyak medium saya ikuti seperti lomba cerpen di fakultas, di media sosial yang diumumkan, hingga ikut antologi yang berawal dari kompetisi. Hasilnya cukup memuaskan untuk rentang waktu tersebut, saya memiliki seitar 12 antologi puisi dan cerpen, dan mendapatkan 3 piala dan 1 plakat dari lomba-lomba yang saya ikuti. Satu keinginan untuk memiliki piala terwujud, dan mediumnya melalui tulisan: pada apa yang saya suka, saya usahakan bisa, dan saya suarakan.

Nulis fiksi mulai kendor pertengahan 2018, saya lebih fokus ke blog dan tulisan-tulisan yang sifatnya reportase, opini, atau nonfiksi ditambah lagi berada di lingkungan startup untuk serba realistis, cepat, dan tak ada waktu untuk gali ide-ide lagi. Katanya juga, tulisan bagus itu pas lagi jatuh cinta dan patah hati. Bener juga sih karena di rentang waktu tersebut sampai sekarang cenderung mati rasa, jadi ya makin jauh aja dari dunia fiksi. Bentar-bentar, ini kok gaya bahasa saya juga jadi kaku? Eh tapi yang mau baca beberapa fiksi aku bisa dibaca di blog ini dengan label FIKSI.

Well, bisa nulis fiksi itu kan juga bisa dari hasil ngamatin atau baca buku fiksi juga. Saya juga jarang gitu baca buku-buku fiksi dan sudah beralih ke self-development, budaya kerja, pertumbuhan diri. Beberapa kali baca tentang memoar atau perjalanan pribadi, namun ya memang perlu waktu yang intens dan fokus. I have a lot of distractions, termasuk kamu hiya hiya. Emm intinya sih dari berhentinya menjadi kontributor dalam antologi karena I need the bigger one. Saya punya cita-cita bikin satu buku aja kaya Harper Lee tapi jadi legenda, atau saya ingin terjun ke kolam-kolam antologi yang bukan dengan tema-tema sederhana yang saya ikuti sebelumnya—yang benar-benar terseleksi dan jadi mahakarya yang hebat. Jadi nggak ngejer kuantitas dari buku itu sendiri. Lebih serius, lebih dalam.

bekraf writerpreneur
Let’s see, ceritanya juga lagi sedih karena nggak terseleksi di Juguran Blogger Indonesia di Purwokerto 2019 ini padahal sudah dinantikan sejak 2 tahun sebelumnya. Pengin gitu rasanya ikut even blogger apalagi di daerah sendiri, tapi yaudah saat itu mah positive minding aja bakal ada gantinya and theeen I saw the flyer. Kebetulan narahubungnya Kak Delisa, yang biasa kontak-kontakan kalau ada blogtournya Kak Kirana Kejora. Singkat cerita daftar, terpilih jadi salah satu 50 kuota dari 300 pendaftar.

50 orang dalam acara Writerprenenur di Bogor, kota ke sebelas. Lokasi sebelumnya jauh-jauh di Bukittinggi, Medan, Surabaya, Madiun, Pontianak, Palu, Biak (Papua), Balikpapan, Lampung, dan Banyuwangi. Great ocassion banget karena pembicaranya 5 orang-orang keren: Kirana Kejora, Khrisna Pabichara, Jia Effendi, Agustinus Wibowo, dan PIDI BAIQ! Sebelum-sebelumnya belum tentu PIDI BAIQ! Astaga astaga kapan lagi dateng bukan lagi sebagai peserta-peserta seminar. Terus Kirana Kejora, nggaaak nyangka abis dulu tuh pertama banget nulis review bukunya yang Ayah Menyayangi Tanpa Akhir, barulah tahun selanjutnya dikontak Kak Delisa buat kerjasama blogtour Senja di Langit Ceko dan Yorick. Kemudian ketemu, dimentorin menulis, selama 4 hari 3 malam. Kalau kata Fiersa Besari semesta akhirnya lagi berkonspirasi ngapain nih ngapain sih?

Bentar nafas dulu, tisu tolong tisu

Dateng ke sini luar biasa rasanya, di saat saya cuma baru modal bawa 3 buku antologi cetak—yang lain udah buku solo bahkan dari berbagai background kaya dokter, anak teknik, bahkan anak coding, Di sini ketemu juga sama bloger yang biasanya cuma paham akun medsosnya, ketemu salah satu penulis buku Bertumbuh (Novi), ketemu penulis yang selama ini tahu nama dan karyanya aja (Stella). Berasa paling muda juga karena masih menyandang status mahasiswa nyahaha. Luar biasa, luar biasa, luar biasa. 

Oke, udah saatnya nih bagi-bagi insight tentang acara kemarin terutama dari para penulis. Sayang dong kalo di simpen buat sendiri. Karena bakal panjang, bakal jadi dua postingan ya biar nggak setengah-setengah.

Day 1: Kirana Kejora: Penulis Profesi Bergengsi

kirana kejora bekraf

Kirana Kejora: Menjadi Penulis yang Disiplin dan Berkomitmen

Setelah berangkat dari Purwokerto, turun di Jatinegara, tidur sampai Bogor di KRL, sampai juga di Hotel Royal Padjajaran Hotel. Kenalan dulu sama peserta lainnya, dan acara dimulai siang. Setelah sambutan dari Poppy Savitri, peserta langsung diarahkan oleh penulis Kirana Kejora bawasanya selama 4hari 3 malam tersebut materi akan padat dan jangan sampai menyia-nyiakan kesempatan sebagai peserta yang terpilih. Langsung dikasih semangat bahwa paa penulis yang terpilih diharapkan dapat menjadi garudanya Indonesia dengan literasi. Menjadi penulis yang peka, membumi, terbuka, dam berpijak. Karena semengudara apapun, haruslah memiliki langkah yang mengakar.

Kirana juga menambahkan salah satu alasan diterimanya peserta di sini adalah medsos yang tak dikunci. Well, jadi sesepele itu pun mungkin bisa jadi alasan gugur karena branding penulis dalam menyampaikan sesuatu ya lewat medsos—yang terbuka, dan terus membawakan pesan-pesan. Bener-bener jiwa penulis sejati ini udah merasuk ke Kirana Kejora—dan misi beliau di acara ini ya bisa melahirkan penulis-penulis yang hebat lainnya karena itulah tugas penulis sejati.

Masih tentang konsistensi penulis, yang tak kalah adalah sikap militansi apakah akan terbakar menjadi abu yang sia-sia atau arang yang akan terus menyala. Jangan pernah merasa menjadi besar, teruslah merasa menjadi debu dan jadilah pembelajar sejati. Jangan pernah takut untuk salah juga dengan jangan menunda menulis apa yang sedang ada di kepala.

bekraf bogor writerpreneur
Dikasih mindset juga dengan hadirnya para peserta di sini bukan untuk atau karena hasil dari berkorban, namun anggapan bahwa “Saya tertantang untuk hadir di sini”. Ini sih yang paling membakar untuk nggak minder dan fokus dulu berada di sini dari semua kerjaan. Namanya juga mau membakar semangat calon penulis hebat, pembawaanya kudu enerjik dong apalagi ngomongin penulis. Menurutnya juga, orang yang tepat tak akan pernah kehilangan pekerjaan, karena penulis sendiri adalah pekerjaan masa depan. Jangan lupakan hal-hal berikut juga bagi penulis: rendah hati, membumi, bersahaja, komunikatif, gemar silaturahim. Kemudian acara selesai sekitar jam 10, kembali ke kamar masing-masing dan siap buat esok hari.

Postingan selanjutnya bisa dibaca di Bekraf Workshop Writerpreneur Bogor 2019: Berkarya Itu Harus Totalitas. Pssst, ada Khrisna Pabichara dan Pidi Baiq loh!

Kalau postingan ketiga ada Jia Effendie dan Agustinus Wibowo, lanjut yuk ke Bekraf Workshop Writerpreneur Bogor 2019: Menulis, Perjalanan, dan Perenungan Makna
***

14 komentar

  1. Keren Mbak Marfa bisa ikut acara Bekraf ini. Pernah dengar pengumumannya beberapa waktu lalu, pesertanya harus lolos seleksi kan ya. Tulis lagi Mbak ttg keseruan lainnya. Ditunggu. Hehe

    BalasHapus
  2. Wah seru banget ya kak acaranya ini, tentu banya dapat pengalaman dan ketemu orang-orang hebat.

    Aku jadi kangen nulis fiksi, udah lama gak bikin cerpen-cerpen gitu sih. Huhu aku juga berkeinginan buat punya 1 buah buku karya sendiri, semoga nanti terwujud. Ditunggu kak cerita selanjutnya, hihi

    BalasHapus
  3. Ini tuh acara yang bikin aku mupeng tapi aku mah da blom punya buku yang tercetak nama aku selain buku nikah dan skripsi. tesis aja gagal tercetak. hicks....
    Kirana Kejora dan Pidi Baiq tuh yang bikin aku penasaran sih. Aku sendiri baru perdana baca tulisan Kirana Kejora sebenernya, Yorick, dan suka dengan cara bertuturnya.

    BalasHapus
  4. Keren banget nih kak bisa ikutan acara yang seru banget dan banyak penulis hebat disitu. Pasti jd pengalaman yg ga terlupakan. Aku pun pernah bercita cita menulis buku tapi apalah aku kadang nulis di blog aja suka malas huhu

    BalasHapus
  5. Jadi ingat, aku dulu awal-awal sebelum kenal blogger sering banget ikut kontes antologi cerpen gitu mbak, dan sempat dibukukan bareng cerpenis lainnya, tapi di tahun-tahun terakhir udah nggak menuliskan karya lagi, T_T

    Asyik ya kalau ada workshop kepenulisan gini, mau nggak mau semangat untuk menelurkan karya pasti muncul, huhuu
    Bersyukur banget Mbak Marfa bisa menghadiri acara BEKRAF nya ya hehehee
    TFS yah Mbak
    Cheers ^_^

    BalasHapus
  6. Pasti banyak banget ilmunya ya kak. Saya sendiri sudah buat buku major label satu buah.
    Mau nulis lagi tapi ngga punya waktu. Aku sedih banget padahal materi ada, bahan ada, semuanya ada tinggal menulis dan eksekusi akhir tapi ngga gerak. Jalan ditempat kaya latihan baris berbaris
    Mudah mudahan punya kesempatan buat ikutan beginian biar ada semangat menulis lagi

    BalasHapus
  7. Dulu aku suka ngobrol dengan Krishna Pabicara, sekarang boro-boro haha. Rindu saat masih aktif jadi penulis. Sekarang rasanya energiku habis.

    BalasHapus
  8. Lho, kemarin gak lolos di Juguran Blogger. Sini peluk. Etapi dapat ganti kan karena akhirnya malah bisa ikut Bekraf Workshop Writerpreneur di Bogor. Dan btw, aku udah lama gak nulis fiksi. Kudu gali ingatan deh kalau mau nulis lagi

    BalasHapus
  9. Sungguh pengalaman yang berharga ya bisa ikut dalam acara workshop penulisan seperti itu.

    Selain bisa menambah relasi dan koneksi dalam dunia penulisan, juga bisa menambah ilmu penulisan. Sungguh beruntung sekali.

    BalasHapus
  10. Sungguh beruntung sekali ya bisa datang ke acara workshop penulisan seperti itu, apalagi dengan banyaknya penulis yang datang. Tentu bisa menjadi ajang mencari ilmu penulisan dan mencari relasi koneksi dalam dunia penulisan.

    Sungguh pengalaman yang berharga.

    BalasHapus
  11. Bekraf sangat kreatif banget dalam membuat acara. Kayanya di acara tersebut kita mendapatkan banyak sekali ilmu yang bermanfaat banget yaa dan banyak pengalaman yang bisa diambil dari acara tersebut

    BalasHapus
  12. Marfaaa...
    Seneng banget dengernya...bisa ikutan acara yang kaya ilmu kaya BeKraf gini.
    Dinanti tulisan reviewnya yaa..

    BalasHapus
  13. Bentar ini masih cerita Day 1 berarti kira2 ada lanjutan ceritanya lagi gak? hehe
    Aku setuju banget bagian jangan pernah merasa udah pinter, kaya, dan lbh dr org lain, krn sesungguhnya di atas langit masih ada langit, banyak org lain lbh hebat dan sebaiknya kita senantiasa terbuka utk mau belajar yaa TFS :D

    BalasHapus
  14. Selamat ya kak sudah terpilih dari 300an peserta. Sayangnya aku lupa daftar 😂

    Tapi, program BeKraf itu memang pas banget buat pelaku industri kreatif seperti blogger. Aku juga pernah ikut programnya di tahun 2017..

    Oia, aku bakal tunggu ulasan dari pembicara selanjutnya ya 😉

    BalasHapus

Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.