Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
Halo, diri sendiri
Hari ini kamu menangis lagi, hari ini kamu
terpukul, dan hari ini kamu patah hati lagi. Kamu teringat masa-masa kecilmu
dan lupa warna-warna kala itu. Apakah kau dilahirkan dengan membawa beragam
warna keceriaan dan keramahan, atau justru hadir dalam keabu-abuan.
Jalanmu tertatih-tatih berusaha menyembuhkan
diri sendiri selama satu tahun ini, berkali-kali pula kamu gagal di hari
pertama memulai. Pedih rasanya, malam-malammu yang biasanya sulit tidur karena
efek kopi yang telah menjadi candu beralih menjadi sulit tidur karena
mimpi-mimpi buruk. Dulu, kamu bertanya-tanya mengapa ada yang bisa sampai
kesulitan tidur karena mimpi buruk—dan kini kau akhirnya merasakannya juga.
“Maaf
ya, lama.”
Kata-kata itu terucap kemarin sore ketika
pada akhirnya kau bisa menyelesaikan satu dari empat proses yang kamu kira
susah sekali akan menaklukannya. Ternyata mudah, padahal untuk melaluinya kamu
butuh banyak air mata akan ketakutan dan kekhawatiran. Selanjutnya akan kau
lalui dengan begitu luar biasa juga. Kamu percaya hidup akan selalu kembali
baik-baik saja, dan selalu akan seperti itu.
Ada masa-masa bahkan kamu sudah tak bisa
menangis lagi karena bosan—tubuhmu barangkali bosan dengan pola yang sama dan
tak kunjung merasakan bahagia. Lagu-lagu sedih yang kaudengarkan sudah tak lagi
membuatmu meneteskan barang satu tetes air mata, menggenang saja tidak. Pegal
di pundakmu, sakit di kedua kakimu, dan pusing di kepalamu. Hidup memang tak
akan berubah menjadi lebih mudah, kitalah yang harus menjadi lebih kuat. Kau
meyakini itu.
Halo, diri sendiri. Terima kasih sekali kamu
telah bertahan melalui masa-masa tak menyenangkan dan masa-masa ingin menyerah.
Terima kasih untuk berani pernah gagal dan ribuan kesalahan. Terima kasih untuk
setidaknya pernah menyalahkan Tuhan akan keadaan namun akhirnya kamu kembali.
Terima kasih untuk pernah menjadi bodoh, arogan, dan terlalu ambisius hingga
lupa masih banyak hal-hal sederhana namun bisa membuatku bahagia dan tersenyum
lebar. Terima kasih untuk tetap tak menyerah meskipun kewalahan dan kepayahan
namun tetap menggunakan tenaga terkecilmu untuk terus bertahan hidup. Sekali
lagi, tak apa-apa untuk terus mendengarkan lagu-lagu self-healing sampai menangis untuk memeluk diri sendiri, sampai tak
berbentuk rasanya. Tak apa-apa menjadi sedikit berbeda. Terima kasih untuk
terus menyalakan cahaya dalam hidup.
Kamu meyakini kamu akan menjadi sesuatu
suatu saat nanti. Jangan pernah berhenti untuk memulihkan dari luka. Ingatlah, kamu
akan berbahagia karena kamu memiliki banyak luka yang membuatmu tak sempurna.
Itulah yang membuatku bertahan bahwa kamu mampu dan kamu begitu kuat. Terima
kasih untuk terus memiliki keberanian dan keyakinan bahkan ketika kamu bukan
siapa-siapa dan tak memiliki apa-apa. Aku bangga padamu, untuk terus mencoba
mencari arti dan terus mencoba bermakna dalam tubuh ringkih dan kecil. Harapan
itu selalu ada di setiap pagi kau membuka mata. Begitu juga dengan semangat
yang kadang naik turun dan perlu selalu dirawat. Jangan menyerah, jangan
menyerah, jangan menyerah. Terima kasih, untuk tetap bertumbuh dan mengambil
kesempatan dengan susah payah dan sesak.
Tidak ada komentar
Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.