Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
Halo, apa kabar?
Alhamdulillah sudah 2020 ya,
semoga tahun ini lebih hebat dari tahun sebelumnya, luka-luka lama segera pulih
dan menggantikan cerita-cerita lama yang menyesakan dada. Cielah pembukanya.
Alrite, ini adalah postingan pertama di 2020—sebenernya sih ada
beberapa draft namun biar ikutan
seger dan termotivasi maka ngomongin perakademikan dulu deh. Mumpung vibesnya masih seger banget buat gedein
motivasi dalam diri juga ya kan. Udah lama juga nggak nulis mengenai akademik
yang biasanya ditulis dengan label college life atau youth & inspire. Kangen hehe, eh udah cek label itu belum? Segmennya sih memang
untuk anak muda dan mahasiswa, jadi ceritanya ya seputaran itu.
Tema mengenai skripsi sebenarnya
sudah lama ingin saya angkat dalam podcast, tapi kok ya kalau rekaman sendirian itu masih kurang klik karena
biasanya ada teman ngobrolnya. Kemudian kalau podcast juga kan harus didengarkan misal 30 menit—orang siapa yang
lagi seselow itu buat dengerin tips skripsi? Lebih baik juga dalam bentuk
tulisan, ditulis poin-perpoin. Nggak ada 5 menit baca paling selesai, bisa
dibintangin/bookmark dan
sewaktu-waktu bisa kembali lagi ke sini untuk baca ulang. Hihi.
Oke, jadi tema ini juga merupakan
salah satu request gimana sih skripsian
yang biar bisa lulus cepat, biar nggak mangkrak, ataupun gimana nyari topik
yang menarik buat skripsi. Kemudian banyak banget yang misal nanya gimana sih
biar nggak males skripsi, atau biar skripsi cepat selesai namun jawabannya
hanya JANGAN MALES/MAGER dan FOKUS. Nggak dijelasin nih
teknis-teknisnya gimana, dan cara belajar orang kan beda-beda. Jadi perlu juga
menurut saya untuk tetap dijelaskan langkah-langkahnya.
Ya masa apa-apa kudu dijelasin sih?
No, no, no. Tulisan ini harapannya bisa bikin teman-teman lebih
cepat lagi sih laju dalam mengerjakan skripsinya. Atau bagi yang masih semester
awal bisa siap-siap dulu tanpa rasa takut dan tertekan karena sebenarnya skripsi itu nggak semenakutkan
itu. Makanya ayo coba kita bedah di sini.
LANGKAH-LANGKAH SKRIPSIAN & HAL YANG SERING TERLUPAKAN:
1. Sebelum masuk ke topik
skripsi, kamu harus paham alur tugas
akhir di jurusanmu itu seperti apa. Lebih baik emang kepo lebih awal lah,
semester 5 udah mulai cari tahu bisa ke seminar kakak tingkat, melihat alur
seminar, sampai alur wisuda. Karena masing-masing jurusan itu beda alurnya
meskipun satu fakultas, atau tergantung juga sama kebijakan universitas. Karena
nih, ada yang semester 5 udah dikenalin sama metopen—ada yang baru semester 7.
Maka yang paling penting memang kenali dulu alur-alur menuju lulus di
jurusanmu. Termasuk misal ngumpulin sertifikat, hasil tes TOEFL, dan berkas
pendamping lainnya.
Misal di jurusan saya harus upload draft proposal bab 1-3 kemudian baru
dapat dosen pembimbing, kemudian bimbingan, kemudian seminar proposal,
revisian, seminar hasil, revisian, ujian kompre. Ada juga jurusan yang
ditentuin dulu dosen pembimbingnya, ada yang nggak perlu pakai seminar
proposal, dan lain-lain.
2. Kalau udah mengetahui alur dan
persyaratan gimana dan apa aja, jangan lupa catat tanggal-tanggal penting.
Misalnya libur kuliah, mulai perkuliahan, hingga jadwal-jadwal UAS. Mencatat
tanggal penting untuk kamu bisa nargetin kapan aja mau ngejer seminar proposal,
seminar hasil, atau pendadaran.
3. Kemudian gimana nentuin topik
skripsi? Ilmu itu sebenarnya saling berkaitan, kemudian dipisah-pisahkan untuk
diturunkan lagi detail-detailnya. Kunci utamanya adalah questioning everything dan banyakin baca referensi biar nemu titik
tengahnya atau perbedaan spesifik yang akan kamu ambil nantinya. Terus jangan
hanya terpaku sama apa yang mau ambil juga, cari topik di internet apakah
penelitian kamu udah ada yang neliti ataupun di perpustakaan kampusmu. Biar
nggak sia-sia udah excited namun udah
ada yang sama.
Kemudian pastiin juga topik
skripsi kamu ada keunikan dalam akademik maupun non akademik—kalau di jurusan
saya biasanya ditanyain. Topik skripsi bisa banget diambil nggak jauh-jauh dari
kegiatan sehari-hari kita, hobi misalnya, atau kasus-kasus yang membuatmu ingin
sekali menguliknya. Dan kalau ada kakak tingkat atau senior tuh tanya juga
gimana sih, apalagi jika topiknya hampir serupa. Curiosity is the key!
4. Pahami dosen pembimbingmu itu
seperti apa—kamu mungkin akan familiar ketika bagaimana beliau mengajar. Saran
saya sih kamu pas bimbingan udah punya kerangka atau setidaknya mini analisis
dulu jadi jangan kosong-kosong banget. Asyik kan kalau misalnya sama dosen
pembimbing jadi diskusi? Enaknya skripsian ya salah satunya melatih pikirian
kita jadi kritis, selain melatih kesabaran tentunya hahaha.
5. PAHAMI POLA DAN METODE BELAJARMU! Ini juga penting banget karena
kebiasaan saya mepet deadline karena
kedistraksi kebawa sampai skripsi. Makanya habit
buruk seperti procrastinate itu coba dilepasin dulu deh. Pas fase ini saya
juga sadar kalau kadang enakan belajar versi audio, jadi pas bimbingan nggak
ada salahnya sekalian direkam biar nggak lupa.
6. Berdoa. Yoi, masa nggak sih
nyahaha. Biar jadi tenang langkahnya.
7. Jangan ngeremehin orang lain dan jangan menggampangkan skripsi. Kamu
bakal kaget misalnya yang biasa-biasa saja seminar duluan, bisa jadi karena dia
lebih rajin, atau dosennya baik, dan lain-lain. Penting banget buat nggak
meremehkan orang lain dan nggak menggampangkan skripsi. Bervisi aja kalau
prosesnya itu lama seoptimis apapun kamu. Selalu punya rencana jika hal-hal
buruk terjadi.
TIPSNYA DONG BIAR NGGAK MALES, FOKUS, DAN NGGAK DEMOTIVASI
Sebelum masuk ke persiapan di
atas nih, perlu diketahui skripsi itu terdiri dari banyak hal: orang tua,
alasan kamu masuk kuliah, dosen pendamping akademik, teman, mimpi-mimpimu, dan
lain-lain. Coba kembali renungin dulu kamu maunya bagaimana, dan ada
rencana-rencana apa. Karena nih pas skripsian selalu ada aja godaan bukan hanya
negatif kaya males berketerusan namun distraksi lain misal seperti magang,
mulai mendirikan usaha, mencari pengalaman karena waktu luang, hingga baru nemu
golden time yang pas saat kuliah.
Tiba-tiba banyak kesempatan yang kalau misal nggak diambil kok sayang,
tiba-tiba ada panggilan ke mana-mana, tiba-tiba ada lomba menarik yang susah
dilewatkan dan lain lain.
Kuncinya adalah motivasinya
digedein dan tekadnya dikuatin. Beberapa bilang kalau motivasi aja nggak cukup
kalau aksinya nggak jalan. Nah biar motivasi terus tertanam dalam otak nih,
perlu berkali-kali membangun kesadaran. Kalau saya sih biasanya nyatet
motivasi-motivasi kalau misal nanti lulus mau ngapain aja, atau bisa ngelakuin
hobi sepuasnya pas nunggu kelulusan misalnya traveling atau blogging sepuas-puasnya.
- Datang ke perpus setiap hari. Ini kayanya ada di semua tips tapi
emang beneran works sih, dari pada
nongkrong di kafe dan kedistraksi sama hal lain lebih baik ke suasananya academic vibes gitu. Suasana temen-temen
yang lagi nunggu bimbingan, adik tingkat yang nggak mau kalah, serta
teman-temanmu yang mulai lulus satu persatu jadi semangat terpacu lagi.
- Fokus ke skripsi sebagai prioritas. Yoi, lagi-lagi ke pikiran
sih, tahan dulu hobi-hobinya. Nanti selalu ada kok waktu menunggu dosen
pembimbing sedang melihat draft, kamu
bisa alihin cemas sama hobi. Kalau tanya ke temen-temen lain yang terlihat
melesat kuncinya emang satu kok: FOKUS! Nah
fokus ini juga harus dibagi jangan sampai kamu burn out, tetep istirahat. Ingat: skripsi first, then your hobby!
- Jangan lari: datang ke
seminar teman, ke wisuda kating, ke perpustakaan tiap hari meskipun nggak ada
kuliah. Ini juga kadang bikin insecure
atau mental breakdown tapi jadi
bangkit lagi sih bahwa masih ada loh hal yang kamu perjuangin. Percaya deh
4tahun masa kuliah itu sebentar banget, kalau kamu menghabiskan waktu dengan
sia-sia—kamu juga akan membayarnya nanti. Apa
nggak pengin lulus bareng temen-temen seangkatanmu dan sama-sama merayakan
euforia?
- Mengingat orang tua. Ini yang paling ampuh sih, kan kita
melakukan sesuatu pasti ada dasar atau alasannya. Biasanya untuk tetep bisa
terus maju ya karena keinginan untuk lebih baik atau membahagiakan. Misalnya
kamu nggak pengin membebani, pengin membantu adik, atau pengin langsung meniti
karir. Misal kamu juga ngerelain hal lain penting selain skripsi, worth it engga?
- Mengingat lagi mimpi dan tujuan. Nggak dipungkiri dalam masa kuliah bisa jadi kita akan berbeda dengan masa sekolah menengah atau beralih dari tujuan-tujuan lama. Tapi menengok sebentar juga nggak papa biar dapet feel lagi kalau "dulu lho saya pernah berani bermimpi sebesar ini, pengin jadi ini, masa sih udah capek aja?" Caranya bisa dengan membuka catatan lama yang nggak pernah dibuka, pulang ke rumah, atau mengunjungi tempat-tempat lama yang berkesan mengenai mimpi.
TAPI UDAH TERLANJUR AGAK TELAT NIH KARENA LAGI PENGIN NINGKATIN SKILL ATAU NYARI JATI DIRI
Saya bakal bilang juga: nggak
apa-apa banget. Emang tiap pilihan itu selalu ada baik buruknya dan itu menurut
saya nggak salah. Kamu berani, namun juga sekaligus memilih rasa pedih karena
skripsi jadi sedikit tertunda. Yang penting bangkit kembali dan
menyelesaikannya, skripsi yang bagus itu skripsi yang selesai. Namanya juga
berproses dan bertumbuh, dari pada nggak gerak sama sekali kan? Nantinya juga
sama-sama belajar. Bisa nulis ini karena saya nggak tepat 4 tahun juga dan
lebih milih nyeriusin hobi dan nemu golden
time—yang biasanya mahasiswa itu ditemukan saat semester 3-4, saya baru
saat semester 7 kala itu. Kapan-kapan saya cerita soal ini jika sudah wisuda Insha Allah. Jangan lupa untuk menjaga kesehatan fisik dan mental kala skripsian.
Oke, kalau kamu ada tips atau
masukan bisa juga komen di bawah. Nanti saya tambah-tambahin kalau misal pas
hihi. Selamat berjuang, ya!
***
Baca juga artikel mengenai perkuliahan lainnya:
Tidak ada komentar
Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.