Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
Mari mulai tulisan ini dengan sedikit kesedihan akan menjadi mahasiswa semester dewasa.
Kuliah, yang dalam waktu 4 tahun mempertemukan individu dari segala
penjuru akan kembali berangkat masing-masing menempui mimpi dan
rumahnya. Kecuali, yang jatuh cinta berada di sini dalam artian bekerja
dan akan menetap. Sudah sedemikian pula agar tak membanding-bandingkan,
namun akan tetap saja karena semester dewasa ini masing-masing akan
memiliki kesadaran akan masa depan dan kemudian saling aktualisasi diri. Menjadi orang dewasa, menjadi orang yang untuk bahagia saja membutuhkan alasan dan penyebab.
cr: 9152 images pixabay |
Saya,
mungkin juga salah satunya. Semester akhir di mana tak ada lagi mata kuliah
yang diambil selain skripsi dan kompre membuat saya mengalihkan
“kuliah-kuliah” di luar kampus. Sudah dilakukan sejak semester 7 memang,
namun intensitasnya lebih banyak di semester ini. Ada masa-masa
ketika kembali ke kampus sekadar ke perpustakan melihat teman-teman yang
proposal, barulah menyadari seberkembang apapun kamu di luar sana: kamu tetap anak dan mahasiswa kampus yang harus segera menyelesaikan kewajiban.
Memang,
cita-cita saya sebelum menerima gelar sarjana adalah setidaknya saya
sudah mampu berdiri di kaki sendiri. Dalam artian tidak menjadi
biasa-biasa saja saat seperti sekadar lulus seperti jaman SD, SMP, dan
SMK saya dulu. Banyak hal saya dapatkan, bukan hanya pengalaman yang
membuat berkembang saja namun pengalaman yang membuat saya belajar
banyak. Seperti tulisan-tulisan yang pernah saya baca, dalam fase
belajar itu saya juga pernah merasa agak lebih unggul. Kata orang,
memang kalau orang baru belajar itu langsung berasa melangit padahal
baru tau permukaanya. Kabar baiknya, saya tak terlalu suka banyak
bicara. Jadi, setidaknya anggapan tersebut hanya berhenti dalam pikiran,
tak tertuang dalam status-status dalam media sosial atau bahkan
tindakan. Heuheuheu.
Menjadi lifelong learner artinya
memang tumbuh belajar setiap hari, baik bertumbuh untuk meningkatkan
maupun memperbaiki. Satu hal yang perlu ditanamkan dalam pikiran untuk
para pembelajar ini. Di saat kamu mencoba mengakselerasi dirimu dengan
mencoba dan belajar banyak hal, bukan berarti teman-temanmu yang tak
mencoba hal yang sama denganmu itu tertinggal. Well,
ya karena semua orang memang akan mengalami pengalaman tumbuhnya
masing-masing. Semuanya pasti berproses masing-masing. Kita sama-sama
bergerak, dalam hal yang berbeda-beda. Sikap ini yang mengindarkanmu
dari besar kepala dan merasa lebih dari yang lainnya. Percayalah, merasa
lebih dari yang lainnya justru akan membawa ke jurang kehancuran. Buka
lagi pikiran selebar-lebarnya, melihat realita juga kalau sekarang
semuanya serba cepet dan memengaruhi perilaku SDM juga nggak cuma di
ranah profesional.
Yang
kedua, belajar dan menyelamlah sampai akar-akarnya hingga kamu bukan
hanya sekadar tahu permukaanya namun juga dapat menjadi pribadi yang
bertanggungjawab setelah menerima hal-hal baru. Gini deh, at least kalau
mau menyampaikan ulang ke orang lain itu seexcited pas kamu belajar dan
ngerti sampai detail-detailnya. Biar kamu nggak lupa juga, enaknya juga
berkali-kali sharing baik dengan orang baru atau yang sudah berada di
lingkup. Media sosial sekarang juga banyak, jangan pelit buat bagi-bagi
tulisan, platform, podcast, video dengan konten positif atau yang
temanya pengembangan diri. Ningkatin interkasi sama engagement juga
lewat diskusi. Jadi ya, jangan jadi user biasa, jangan hanya jadi
“konsumer produk” biasa.
Karena belajar itu tak perlu terburu-buru kok, yang penting jangan berhenti aja — boleh tapi harus punya tujuan setelah istirahat sebentar.
Ada yang lebih penting dari pengembangan softskill, menjadi orang yang dikagumi banyak orang, dan segala achievementsmu. Yaitu attitude, bagaimana
kamu akan melihat banyak sisi dan berpikir dari banyak sisi juga.
Bagaimana kamu akan memerlakukan orang, sesudah segala proses yang kamu
lalui. Bagaimana kamu akan membawakan diri kamu sendiri, nilai-nilai
yang kamu bawa.
Sebuah catatan sekaligus pengingat untuk diri sendiri.
***
Artikel sebelumnya telah dipublikasikan di Medium:Marfa U
Tidak ada komentar
Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.