Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
Sebenarnya, apa yang dicari ketika orang datang ke pameran produk lokal selain membeli dan melihat-lihat? Di pameran produk lokal UKM bertajuk UKM Great Sale lebih dari itu: kita ngobrol dan bercerita.
Sabtu, 29 Februari 2020 merupakan hari kedua saya di Yogyakarta dalam rangka liburan sejenak di sela-sela kesibukan. Ingin mencoba sensasi liburan yang berbeda dari biasanya seperti mengunjungi tempat wisata dan kulineran, saya memilih untuk ke Alun-Alun Sawandanan untuk melihat pameran produk lokal UKM yang diadakan oleh Dinas Koperasi UKM DI Yogyakarta dan PLUT Jogja. Sekilas jadi teringat pada Expo Hari Koperasi Nasional pada 12 Juli 2019 lalu di Purwokerto.
Pukul setengah sepuluh pagi baru memesan tranportasi online, saat cahaya matahari belum panas-panasnya dan terasa enak di badan sembari menuju lokasi. Mudah ditemukan tentunya, dan kios-kios yang berjejer ternyata tak sebanyak yang saya kira. Namun justru bagus karena interaksi antar pengunjung dan pegiat UKM menjadi lebih intens dan lebih lama. Tema kali ini menyuguhkan Craft, Fashion, dan Kuliner. Saya melihat aneka kain batik jumputan, batik ecoprint, aneka kerajinan, makanan, hingga obat-obatan. Yang mengisi stand-stand tersebut juga diisi oleh anak muda, seperti misalnya Craftown yang membuat kaos dengan desain unik dan kalender abadi.
Njajan,
Ngopi, Ngobrol di Pameran Produk Lokal UKM DIY
Saya mampir ke stand pertama yang selalu menarik mata: kopi! Yap, sebagai penyuka kopi tentunya langsung butuh asupan kafein, menemukan ada di pameran ini terasa seperti jodoh. Jodoh perkopian maksudnya hehehe. Kali ini ada kopi dari Tropical Cafe, Ngaglik dan memesan cappuccino panas. Cocok untuk mengisi energi untuk memulai hari. Di sini juga saya bertemu dengan bloger yang selama ini hanya mengenal namanya melalui internet, yaitu Mas Nasirullah Sitam yang lagi asyik mengambil foto sambil ngobrol-ngobrol dengan pemiliknya yang ternyata kenal. Jadilah ikut mendengarkan, sekalian saling bercerita mengenai dunia bloger. Beberapa kali menyebut nama mengenai bloger Purwokerto, Banjarnegara, Yogyakarta, hingga Wonosobo. Sebenernya sampai berpisah dari stand kopi ini saya belum tahu namanya, hingga bertemu kembali ketika sudah sama-sama keliling. Udah kaya ftv aja, udah ngobrol lupa kenalan nama. Hahaha. Ternyata Mas Rullah ini juga sedang mampir sehabis bersepeda dan tak lupa membawa kamera sebagai sahabatnya. Seru juga kalau bertemu bloger tanpa sengaja seperti ini, apalagi sama-sama menyukai kopi.
Beralih ke stand aneka makanan, hanya berjarak satu stand saya bertemu dengan Ibu Ratna yang menjual nasi bakar dan air alkali. Kebetulan saya baru sarapan roti, jadi ketemu makanan favorit nasi bakar juga langsung beli, dong. Isiannya sambel bandeng dan Ibu Ratna memilih bentuk yang berbeda bukan dari biasanya, yaitu kotak. Biasanya kan bentuknya seperti lontong, ketika ditanya alasannya, Ibu Ratna menjawab ingin mempunyai produk yang unik. Selain itu kami juga berbincang mengenai air alkali kangen water yang sering kita jumpai di mana-mana. Bercerita mengenai perbedaan harga di Yogyakarta sama Purwokerto, dan bentuk produk yang dikhususkan untuk anak muda milenial terutama kaum perempuan yaitu dibuat spray untuk menghilangkan jerawat.
Ketika berbincang, Ibu Ratna juga meminta saya untuk mereview nasi bakarnya yang ada di Google Maps. Wah, bener-bener dikelola dengan serius nih--pikir saya. Biasanya hanya menggunakan media Instagram, namun Ibu Ratna tak lupa juga menggunakan Google Maps untuk produknya. Ini juga salah satu strategi pemasaran online UKM yang bagus dengan menggunakan platform. Bisa dicari dengan nama Nasi Bakar Sambel Bandeng Banyuraden. Saya senang karena sambil bercerita, dan mengucapkan salam perjumpaan agar saya banyak minum air putih. Ah, tau saja si Ibuk saya kurang minum air putih.
Ketika berbincang, Ibu Ratna juga meminta saya untuk mereview nasi bakarnya yang ada di Google Maps. Wah, bener-bener dikelola dengan serius nih--pikir saya. Biasanya hanya menggunakan media Instagram, namun Ibu Ratna tak lupa juga menggunakan Google Maps untuk produknya. Ini juga salah satu strategi pemasaran online UKM yang bagus dengan menggunakan platform. Bisa dicari dengan nama Nasi Bakar Sambel Bandeng Banyuraden. Saya senang karena sambil bercerita, dan mengucapkan salam perjumpaan agar saya banyak minum air putih. Ah, tau saja si Ibuk saya kurang minum air putih.
dijepret sama ibu sebelah, ngomongin apa hayoo :) |
Pemberhentian ketiga ke Keripik Singkong Mbah Gayeng, keripik singkong yang ada rasa sambal ebinya! Ada empat rasa di sini yaitu original, balado, pedas manis, dan sambal ebi. Saya nyoba yang rasa balado dan pedasnya enak banget. Jauh dari anggapan bahwa makanan Jogja itu manis-manis, tapi keripik singkong Mbah Gayeng ini racikan sambalnya enak. Saya beli yang sambal ebi karena takut terlalu pedas, kirain satu bungkus untuk sendiri itu nggak bakal habis, eh habis juga. Keripik ini awet juga, kadaluwarsanya masih Juni nanti. Selain itu pedasnya alami dari cabai, dan bumbunya merata ke seluruh irisan keripik. Hal ini memang membuat ketika digigit tak serenyah keripik kering tentunya, namun pas untuk kunyahan. Jika kamu suka keripik singkong pedas sebagai camilan, Mbah Gayeng bisa jadi teman camilanmu dengan harga hanya 15rb saja.
Bergeser sedikit dan saya menemukan minuman sehat dalam kemasan yaitu WedangKu. Ada dua jenis yaitu Serai Lemon dan Bunga Telang, saya langsung membeli yang serai lemon dan rasanya enak, manisnya pas, serta menyegarkan karena disajikan dalam keadaan dingin. Harganya juga murah hanya 8rb, ah dari tadi beruntung sekali mendapatkan kudapan-kudapan murah. Berkunjung ke pameran produk lokal tak pernah rasanya semenyenangkan ini, sudah murah, bisa sambil ngobrol, ketemu banyak kejutan pula.
Di Pameran Produk Lokal, Bisa Cek Kesehatan Gratis Juga Lho!
Berjalan lagi dan menemukan pengunjung sedang melakukan cek kesehatan gratis. Ngikut dong, kan mumpung gratis hihihi. Ada di stand Naturindo Fresh untuk cek kesehatannya dan cuma-cuma, kebetulan dari beberapa hari yang lalu pengin cek kesehatan yang biasa ada di posyandu lansia gitu loh eh ternyata jodohnya di sini sekalian, jauh bener harus ke Jogja dulu hahaha gaya. Saat ditanya keluhannya apa, saya jawab saja sedang buruk pola makan dan olahraga dan ternyata benar ada sedikit yang harus diperhatikan yaitu lambung, saraf pinggang, dan tulang belakang yang saling berhubungan. Benar saja karena saya terlalu banyak duduk dan jarang bergerak akhir-akhir ini, serta air putih yang suka kalah sama kopi, belum lagi pikiran yang memang bisa memengaruhi kesehatan lambung. Ah baik, harus kembali memperhatikan tubuh nih demi petualangan-petualangan lain dalam hidup.
Kaya lagi menerawang jodoh ya hehehe |
Dari Anak Muda Hingga Yang Lebih Tua: Semuanya Antusias!
Semakin siang ternyata semakin ramai meskipun cuaca mulai menerik, ada banyak anak muda yang hunting foto, membeli aneka makanan, sampai keluarga kecil yang asyik memilah milih aneka jenis batik. Sebenarnya saya naksir juga dengan salah satu outer batik dan batik yang berbentuk kebaya, sayangnya sangu belum cukup hahaha lain kali ah yaa. Semakin siang, ada juga hiburan di panggung UKM Great Sale berupa pegiat-pegiat UKM saling memamerkan produknya masing-masing. Dengan mengenalkan di panggung, pengunjung bakal lebih tahu lebih detail mengenai produk yang ada di dua hari kemarin dengan hari ini. Seperti misalnya pakaian ecoprint, yang sama sekali tak merusak alam karena daun-daunan yang dipakai adalah daun yang sudah tumbang dari pohon. Antusias sekali lho para pegiat ukm produk lokal ini, sampai antre di samping panggung dan tak sabar untuk merayu-rayu pengunjung untuk datang ke stand masing-masing.
Dolan ke pameran produk lokal UKM ternyata memberi cerita tersendiri di perjalanan kali ini. Sebelumnya juga ternyata ada kegiatan semacamnya yaitu Pasar Rakyat pada 7-9 Februari 2020 dan Lokal UKM pada 24-25 Januari 2020 lalu. Datang ke sini serasa ikut membaur ke masyarakat aslinya dengan berbincang-bincang, tentunya memberikan pengalaman yang berbeda. Bukan hanya semata transaksi jual beli namun ada cerita semangat di balik menjadi pegiat produk lokal. Atmosfir kemandirian dan kekreativitasan terasa sekali oleh tangan-tangan di balik pembuat produk lokal. Selain memang seperti yang disebutkan di atas dengan semacam pengenalan singkat di panggung, pameran ini bisa mendekatkan masyarakat umum untuk mengenal dan mengetahui produk baru lokal yang sebelumnya belum pernah ditemui. Apalagi ketika mengetahui saya berasal dari Purwokerto, wah pasti cerita-cerita juga mengenai produk lokal apakah ada yang sama semacamnya di Purwokerto. Benar ya, warga Yogya ternyata ramah-ramah sekali. Semoga kegiatan ini terus ada karena bukan hanya untuk mendekatkan dan mengenalkan lebih dekat kepada warga lokal, namun juga luar kota seperti saya jika ingin merasakan pengalaman backpackeran yang berbeda.
***
Produknya menarik-menarik dan harganya terjangkau. Kalo misalnya nggak di pameran ini, produk-produknya bisa didapat di mana, ya? Khususnya kalo berwisata ke Yogya. Selain batik, produk-produk di atas rasanya kurang familiar buat wisatawan. Atau memang pasarnya bukan wisatawan ya?
BalasHapusbisa didapatkan di masing-masing ukm kak, memang bukan dkhususkan untuk wisatawan, hanya mampir ke sini karena lebih dikhususkan pameran ke warga lokal :)
HapusAsyik banget ya Mbak, bisa melihat pameran produk lokal UKM di GReat Sale Yogyakarta.
BalasHapusYogya itu pusat produk kreatif dan inovatif. Kuar biasa bagaimana masyarakatnya menikmati hidup. Saya selalu merasa nyaman di kota ini
Wah iya mba banyak banget yang kreatif dan inovatif mulai dari kerajinan sampai teknologi, saya juga pengin nyoba di sini setengah tahun hihi :3
HapusBerkunjung ke pameran2 begini menyenangkan ya. Apalagi kalau ada product knowlagenya. Tentang kopi2 itu, aku tertarik sekali. Menyesap perbedaan rasa pahit yang ada pada tiap jenisnya tentu seru.
BalasHapusIya kak, jadi ngerti gimana proses yang ada di baliknya. Kopinya khas dari pegunungan sini nih kak
Hapusbetul. kaya pengalaman menarik. apalagi kalau kita korek gimana awalnya bs berdagang, pasti kisahnya kaya hikmah deh
HapusIni aku cuma mampir baca kok ya pengen ikut belanja sih. Kopi khas, nasi bakar, berbagai cemilan, kalap aku hahaha
BalasHapusHehe iya kan XD belanja di pameran produk lokal ini seneng pokoknya kak karena murah-murah :)
Hapuswha keren banget ini mah, produk lokal sudah ada wadahnya sendiri jadi enak banget bisa belanja dan juga turut mengembangkan UKM yang sudah ada, hihi
BalasHapusIya betul, sudah rutin lagi dan temanya selalu beda, jadi nggak bosen :)
HapusBangOji: wah seru banget ini pameran, salah satunya ada pameran kopi. ya kopi, kesukaan banget kopi ... ternyata banyak juga ya ragam kopi yang dipamerkan dipameran ini.
BalasHapusIya nih, awalnya aku ga ngira bakal ada kopi2 d sini, ada juga eh 😁
HapusItu cek kesehatannya pakai alat apaan mbak? Kok kyk ada kabel2nya? hehe
BalasHapusWah produk lokal Yogya banyak yaaa. Gak cuman bakpia tapi juga banyak camilan lainnya yang ditonjolkan kalau ada acara seperti ini, termasuk kopi, aku kepoh rasa kopinya :D
Hehe iya itu seperti deteksi dr permukaan tangan, iyak banyak bgt camilannya :3
HapusJogja selalu menjadi kota yang dirindukan.
BalasHapusBukan hanya ramah warganya, tapi juga budayanya...juga kuliner dan tempat wisatanya yang gak terlupakan.
Aku pengen banget kripik singkongnya euuii...enak kali yaa...
Enak banget keripiknyaaaaa :3
HapusWedang dan kopi nya menarik untuk di coba :) senang ya saat datang menghampiri event seperti ini, banyak hal baru yang kita temui
BalasHapusWedangnya seger bangeeet, enak buat siang-siang, sehat lagi nggak kemanisan :3 iya seneng, jadi sekaligus mengenal punya kota lain
Hapussuka banget kalo ngejajan di UKM begini, selain home made hargaya juga bersahabat dikantong. Pameran yang diadakan sama dinas-dinas juga gratis apalagi cek kesahatan cuma-cuma ya mak emang gaboleh disia-siain
BalasHapusIyaaa haragnya murah murah dan penjualnya baik-baik nih :3 he eh ini pamerannya khusus yang bermintra dengan dinas
HapusWah asik banget fa explore nya, jadi pengin di terawang jodohnya juga, eh di cek Kesehatan maksudnya. Kalo di purwokerto pameran produk lokal kapan ya fa ?
BalasHapusHahaha kalau kita berjodoh gimana? Aww mlu bangeet. Belum ada info nih
HapusMantap ya kalau UKM didongrak pamornya. Bakal bisa mendunia deh. Secara kualitas toh bisa diadu. Ya kan? Bakal banyak pelaku UKM yang mandiri deh. Lama-lama rakyat akan makmur sentausa.
BalasHapusiya bener cuma beda jumlah dan strategi pasarnya aja yang lebih kecil namun nyatanya bisa membuat masyarakat lebih berdaya
HapusKeren-keren ya produk UKM nya
BalasHapusSelalu salut sama para pengusaha UKM yang pantang menyerah ditengah gempuran pasar global kayak gini. Apalagi yang produknya unik, makin menarik dan dicari orang
Semoga sukses UKM-UKM Indonesia, siap masuk pasar dunia
iya selalu nemu hal-hal atau produk unik di ukm2 nih, kreativitasnya luar biasa, kudu terus dikenalkan
HapusSalah satu hal menarik kalau ke pameran itu ya bisa ngobrol sama banyak merchant menarik, jadi bisa banyak dapet ilmu juga. Kalau mesti ke tempat jualan satu-satu pasti gak bakal bisa ketemu UKM sebanyak ini, pameran kayak gini sih membantu banget. Itu keren banget ampe minta review di Google Maps, kadang orang-orang terlalu fokus sama Instagram sampai lupa kalau sebenarnya juga bisa lewat media lain kayak Google Maps
BalasHapusiya betul banget kalau pameran tinggal geser beberapa langkah aja kalau buat ngobrol dan mengenal produk lebih dekat. iya nih, aku aja takjub :D
HapusDewi suka bnget ke Yogya, salah satunya tuh nuansa tradisional yang begini nih produk-produk lokal yang begitu menawan. Jadi makin cinta sama Indonesia😍
BalasHapusHihi sudah pernah ke pameran umkm yang satu ini kak?
HapusSaya senang kalau ada pameran produk lokal gini, jika saya posisikan sebagai pedagang, tentu akan saya sambut dengan rasa gembira, karena dengan adanya pameran seperti ini, Pemda juga mendukung produk² Dalam negeri.
BalasHapusIya, bisa jadi wisata baru bagi warga sekitar yang bosan itu2 saja :D
HapusSeru, saya pribadi juga suka ikut hadir dan meramaikan acara-acara yang berbau UMKM. Selain memajukan perekonomian masyarakat sekitar juga senang aja bertemu dengan orang-orang kreatif. Kegiatan seperti ini semoga semakin ramai dan rutin diadakan yaa
BalasHapusnah iya seru kan kak, bisa nemu pernah pernik khas gitu yang nggak pasaran juga :3
Hapusseru ya acaranya ada banyak UKM yogya disana, jadi bisa tau produk hasil UKM yogya. Ada cek kesehatan gratisnya juga, asyik banget
BalasHapusbanget asyiknya, dan ternyata beda2 tiap ada pameran gini
Hapuskeren banget! Jadi kangen Jogja lagi deh akunya hihi, seru banget bisa ikut serta meramaikan event UKM ini semoga makin lancar terus karena aku selalu bangga sama produk lokal kita
BalasHapusHihihi kemarin Ka Grandys ke Jogja juga kaaan? Kapan-kapan bisa nih mampir ke marii
HapusMenarik banget bisa langsung turut serta di acara UMKM seperti ini. Yang jelas bisa cobain profuk lokal daerah kita sendiri ya.
BalasHapusMampir doang sih kak :D betul, mupeng sekali sama tas2 etniknya
HapusAku seneng tuh dateng ke pameran UMKM. Suka ada produk-produk inovasi, yang engga ada di toko. Paling suka kripik-kripik, serumah suka nyamil. Duk...keripik singkongnya endez...
BalasHapusenak banget ini sih kripik singkongnya, aku jarang banget nemu keripik enak tp d sini enak bgt hwhwhhwhw heran :3
HapusAku juga suka tuh kalo datang ke acara expo UKM, biasanya selain makanan, aku suka beli kerajinan handmade
BalasHapusYang unik2 pasti ya kak
Hapuskalo di pameran UKM jogja, adakah yg lebih unik daripada pameran-pameran pada umumnya yg membuat byk org kepengen liat langsung kesana mb?
BalasHapusBeruntung sekali mbak udah ke pameran UKM di alun-alun. Saya aja yg tinggal di Jogja malah belum pernah ke sana heheheee...
BalasHapusNext time jadi pengen ke pameran UKM buat cari great sale, ah :)
di jogja memang selalu bikin kangen dan rindu akan keistimewaannya, budaya, kuliner dan aneka tempat wisata
BalasHapus