Jangan Sampai Habis Karena Ambis: Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental Untuk Produktivitas Harian di Tengah Pandemi

Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
Halo hai, apa kabar? 

Dalam satu tahun belakangan ini dan udah nggak ada mata kuliah, saya mencoba memaksimalkan berkarya dalam digital. Dari yang awalnya hanya blogging kemudian mencoba-coba podcasting serta memaksimalkan media sosial khususnya Instagram. Alhamdulillah, perkembangan paling menyenangkan adalah ketika ngeblog ide itu udah nggak perlu ditunggu-tunggu lagi namun udah pada ngantri satu per satu. Saya jadi teringat kata-kata penulis Dee Lestari di mana nantinya kalau udah ngebiasaain menulis ide-ide tuh bakal ngantri dan itu terjadi juga pada saya. Belum lagi mencoba belajar podcasting, kan kadang banyak pemikiran atau opini namun capek juga kalau ditulis terus alias penginnya diomongin langsung. 

kegiatan blogging

Dalam proses itu tentunya menyenangkan, sama sekalian ada kegiatan sebelum nantinya lulus dan melamar pekerjaan. Bebas, tanpa aturan, dan memiliki waktu yang bisa kita atur sendiri. Tapi gini nih kalau semangatnya kelewatan, saking passionatenya sering nggak menjaga kesehatan dengan suka begadang, makan tidak teratur, suka ngopi, serta jarang olahraga. Alhasil, dalam satu tahun tersebut naik 5kg tanpa sadar. Ya sadar sih, cuma saya kira 3kg aja. Kaget? Banget dong. Rasanya jadi sedih karena karya banyak tapi kesehatan kok disia-siain. Tuhan ngasih kesehatan luar biasa kok malah disia-siain mentang-mentang masih muda. Saya berasa jahat dengan diri sendiri dan tak bersyukur. Kok jadi gila sekali dan nggak mampu mengerem sampai lupa ini itu. Belum bekerja secara penuh, tapi udah gampang pegel-pegel. Ngejer apa sih sebetulnya? 

Hingga kemarin saat sedang mendengarkan sebuah podcast, saya menarik satu lini yang menarik yaitu: 

“Kesibukan, tugas-tugas itu sebenarnya akan ada terus selama kita hidup dan nggak akan ada ujungnya. Momen itulah yang sulit untuk dicari.” 

Deg! Kembali diingatkan, ah iya juga ya. Selama ini ngebut ini itu biar pengalaman serta kemampuan nambah namun menomorduakan kehidupan humanis lainnya seperti hubungan, pertemanan, atau ngobrol apa saja tanpa kenal waktu dengan teman-teman yang selama ini dikira hal tersebut nggak produktif. Saya lupa menjadi manusia, saya lupa untuk harus senantiasa merasakan hal-hal seperti susah atau kecewa. Tubuh ini bukan mesin, jangan diforsir. 

Ditambah lagi pada tahun ini seakan ditampar kenyataan buat nggak lagi menunda-nunda untuk lebih merawat diri untuk hidup lebih sehat. Misalnya dulu dapat berolahraga di ruang umum dengan mudah dan aman, sekarang harus sangat berhati-hati. Pun badan mulai protes karena efek sering begadang di tahun lalu, padahal tahun ini juga mau nggak mau sama-sama menjaga produktivitas agar keseimbangan kesehatan badan dan pikiran dapat seimbang. 

Biasanya, orang tuh nggak akan berubah kalau memang baru merasakan sendiri bagaimana nikmat sehari-hari itu diambil. Efek nggak sehat ini selain berat badan bertambah juga berdampak pada yang lainnya, seperti mudah jerawatan dan bekasnya susah hilang, gampang kesemutan, dan olahraga jadi susah karena berat nambah bahkan baju-baju ada yang nggak muat. Kan, nyesel emang belakangan tapi itu udah berlalu. Udah saatnya move on ke hidup yang lebih sehat secara penuh dan bukan coba-coba lagi. 

Selama ini, yang membuat saya sedikit susah dan nggak serius menjaga kesehatan dengan benar adalah nggak mengenali secara penuh diri sendiri. Baru sekali dua kali olahraga udah merasa cukup dan nggak konsisten. Ritmenya nggak diatur, jadi ya sama aja hidup nggak seimbang. Atau mengatur makan misalnya, langsung ekstrim ke mengurangi jajanan yang kita suka. Ibaratnya orang abis putus cinta langsung disuruh lupa—ya mana bisa kisanak. Justru dengan pelan-pelan dan berproses sedikit demi sedikit setiap harinya nanti luka pudar sendiri. Kok jadi ngomongin luka? Ahaha. Ya maksudnya jajanan di sini kurangin dulu aja sedikit demi sedikit—badan itu perlu ikut mindful kok ngerasain pas lagi susah atau pas lagi senang. Misalnya pas lagi badan beratnya naik, kok akivitas jadi lebih susah padahal cita-citanya geraknya ke sana ke mari dan beda sekali saat punya berat ideal. 

Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental Untuk Mendukung Produktivitas Selama Pandemi 

Karena saat ini sedang dalam masa pandemi yang sudah 8 bulan ini, maka otomatis bagaimana menjaga kesehatan juga mengalami perubahan. Kesehatan di sini tentunya menyeluruh ya, yaitu kesehatan fisik dan kesehatan mental karena tentu saja keduanya saling mempengaruhi. Apalagi selama berkegiatan di rumah saja, lebih terasa emosi apa saja yang muncul dan harus segera disadari agar regulasinya tepat. Nah karena terasa lebih ‘menantang’ nih, menjaga kesehatan agar nggak terasa berat harus melalui cara yang menyenangkan. Berikut cara asyik saya dalam menjaga kesehatan fisik dan mental selama pandemi 

1. Melakukan Olahraga Yang Disuka 

olahraga jogging

Dulu saya menyukai jogging yang biasa dilakukan pagi hari atau sore hari. Sempat kebingungan ketika pandemi, sampai akhirnya memutuskan untuk sedikit demi sedikit home workout, karena banyak juga tutorialnya di internet dan juga ternyata lebih mudah juga karena di rumah sendiri. Sebelum pandemi sebetulnya saya rutin renang karena itu juga olah raga yang saya senangi, namun saat ini masih menunda. 

2. Mengonsumsi Vitamin 

Dengan keseharian yang terus harus dijaga ritme produktivitasnya ini, peran vitamin penting banget di tubuh untuk menjaga badan lebih bugar. Saya biasa beli vitamin paketan untuk satu minggu, dan itu emang lebih kerasa badan nggak mudah capek atau ngantuk. Jadi bisa banget buat mengurangi kopi untuk lebih antusias, namun ke badan yang lebih sadar kalau “baterai”nya lebih tahan lama dari pada semangat yang cuma jangka pendek. 

3. Mengatur Jam Kapan Harus Berhenti Makan 

Yap ini penting banget ternyata. Biasanya saya bodoamatan mau makan jam berapa aja kalau laper dan seringnya saat malam-malam. Kayanya kok ada yang salah dengan makan cara seperti ini, akhirnya malam udah harus stop makan berat dan minuman manis dan diganti dengan air putih saja. Godaan pada awalnya sih ada, namun mengetahui kalau tiap bangun pagi badan lebih ringan itu enak banget dijadikan kebiasaan. 

4. Makan Sebelum Perut Lapar 

Ini masih ada kaitannya sama nomor 3, dulu sih bingung ya sama konsep ini yang termasuk sunahnya Rasul. Terus sadar kalau makan pas perut lapar itu justru bikin berantakan, karena apa? Sekarang kan jaman digital, dengan lapar itu yang udah nggak fokus sama kerjaan dialihkan buat milih-milih makanan buat delivery order. Bisa sampai sejam milihnya, belum nganternya—kan lama. Atau porsi makan jadi lebih banyak, abis itu ngantuk dan nggak ngelanjut buat ngerjain. Nggak cuma sekali dua kali aja namun udah sampai beberapa kali. Ganti aja metodenya, jadi ketika perut udah mulai tenang tapi belum yang lapar banget, tetep makan aja jadi porsi lebih berimbang dan energi jadi lebih lama juga. Bisa juga sih ngaturnya pakai sistem jam, 3-4 jam setelah sarapan buat makan siang dan seterusnya. Jenis makanannya juga dibedain kalau sarapan lebih ringan, makan siang berat, makan sore cemilan aja atau porsi kecil. 

5. Makan 3 Jam Sebelum Olahraga 

Sama kaya kerjaan, badan jadi lebih enak buat olahraga kalau dalam kondisi yang imbang. Kalau olahraganya maksimal, kan ngebakar lemak dan semangatnya maksimal juga. Pernah sih olahraga pas lemes, atau pas kekenyangan yang ada ya geraknya dikit. Nah ini nih perlu jeda, kalau saya sih amannya 3 jam sebelum olahraga jadi udah bener-bener ringan dari pada hanya satu atau dua jam aja. 

6. Banyak Minum Air Putih Sebagai Penyeimbang 

Dulu saya menyepelekan kegunaan air putih, bosen kan dari kecil seringnya air putih. Tapi semakin menua makin sadar betapa pentingnya air putih. Seperti abis ngopi pasti diseimbangin dengan dua gelas air putih. Jaman sekolah suka banget minum es teh sebagai pendamping makanan atau jajanan, eh gedenya udah nggak suka tapi ganti suka ngopa-ngopi. Nah mulailah nyoba membiasakan dampingi makan dengan air putih senggak suka apapun itu. Jadi lebih ringan badannya dan gerak jadi lebih enak. Jadi, percayalah meskipun berat saat ini masih belum ideal, gerak tetap enak karena nggak haus sama minuman-minuman manis. 

7. Melatih Mindful pada Setiap Kegiatan, Termasuk Tidur 

Saya tahu bahwa masalah pola hidup yang kurang baik akan berpengaruh terutama pada produktivitas. Sekalipun sudah mengatur jadwal harian dengan rinci, ada masalah lain yang ditemukan yaitu mudahnya terdistraksi dan nggak fokus. Belum lagi rasanya saat ini harus lekas cepat-cepat dan saling berlomba yang seringkali menimbulkan kecemasan. 

Dalam hal ini, saya mempraktikan mindfulness atau menyadari waktu saat ini, pikiran saat ini. Dengan mindfulness, saya belajar untuk tak mengkhawatirkan apa yang belum terjadi, apa yang belum dipunyai, dan juga meletakkan masa lalu pada tempatnya yang seringkali menimbulkan rasa marah, kecewa, atau takut. Praktik ini juga termasuk tidur, meskipun susah pada awalnya karena pikiran banyak datang membanjiri—sekarang setidaknya bisa lebih sadar bahwa pikiran sedang melakukan reaksi tertentu. 

8. Meminum Herbadrink Sebagai Minuman Relaksasi Badan 

Jadi, jangan sampai habis karena ambis semata. Masih banyak mimpi di depan mata yang yang menunggu pada waktu yang tepat. Nggak perlu segalanya serba cepat sekarang karena justru akan menimbulkan perasaan ketidakpuasan terus menerus. Nah karena perjalanan masih panjang, jangan lupa untuk menyayangi tubuh dengan lebih baik salah satunya dengan kebaikan alami. 

Karena saat ini sedang musim hujan dan kita masih diwajibkan melakukan 3M, maka ada baiknya mengonsumsi minuman herbal alami seperti Herbadrink. Saat kuliah dulu, saya selalu nyetok Herbadrink dengan berbagai rasa favorit yang tersedia. Sedangkan yang paling favorit bagi saya adalah yang rasa Sari Jahe, karena bisa disajikan panas maupun dingin bahkan dikreasikan dengan aneka resep camilan maupun minuman. Yang saya suka dari Herbadrink Sari Jahe ini adalah airnya yang jernih, tidak keruh, dan tanpa ampas. Jadi mudah dan praktis sekali untuk persediaan terutama jika sedang ingin me time saat pulang malam setelah beragam kegiatan. 

herbadrink natural

herbadrink


Selain praktis, Herbadrink Sari Jahe yang terbuat dari bahan alami ini tanpa pengawet dan tambahan perisa, aman juga dikonsumsi penderita diabetes atau yang sedang mengurangi gula karena tersedia juga varian sugar free. Nah sebagaimana kita tahu, jahe ini banyak sekali khasiatnya dan sering dikonsumsi saat cuaca sedang dingin untuk menghangatkan badan. Manfaat yang terkandung lainnya yaitu dapat meningkatkan kekebalan tubuh, mengobati masuk angin, meringankan nyeri saat haid, dan lainnya. Kebaikan alami untuk tubuh ini dapat dengan mudah didapatkan dari Herbadrink dengan resep minuman tradisionalnya. 

Herbadrink mudah sekali ditemukan baik di toko, minimarket, atau swalayan, sehingga jika sedang bepergian ke mana-mana dapat mudah ditemukan jikalau lupa membawanya. Selain rasa jahe, Herbadrink juga tersedia varian rasa lain seperti Chrysanthemum, Beras Kencur, Kopi dengan Ginseng, Lidah Buaya, Wedang Uwuh, Sari Temulawak, Kunyit Asam, dan Kunyit Asam Sirih. 

9. Rutin Melakukan Hal-Hal Kecil Favorit yang Bermanfaat 

journaling

Karena sekarang serba online dalam aktivitas baik pekerjaan maupun entertainment, saya perlu melakukan distraksi lain agar tak jenuh melihat derasanya arus informasi yang membanjiri lini masa. Sekaligus mengolah rasa dan mengolah pikiran, saya rutin melakukan kegiatan favorit yang membutuhkan sentuhan fisik. Seperti apakah itu? Misalnya journaling, membaca buku fisik, berjemur di bawah sinar matahari pagi dengan telanjang kaki, dan menuliskan hal-hal kecil rasa syukur atau gratitude journal setiap malam sebelum tidur. Ternyata kegiatan-kegiatan tersebut membuat saya lebih mindful atau menyadari hal-hal di sekitar, lebih menyadari proses sendiri selama ini, dan emosi menjadi lebih stabil dan tak menggebu-nggebu. 

Menurut saya, menjaga kesehatan fisik dan mental ini bukan hanya kalau kita saat sedang sibuk-sibuknya atau khusus sedang berkarya, namun juga untuk produktivitas harian karena energi betul-betul dibagi fokus dan energinya setiap harinya. Nggak perlu langsung sempurna dahulu, satu dua hal pasti ‘kecolongan’ entah karena merasa malas, lelah, atau hal lainnya. Mulai dari hal-hal kecil dan mudah dahulu, lama-lama akan berproses dan tak terasa sudah sejauh itu. Tapi, kalau udah menjadi kebiasaan positif ini, hidup ke depannya akan lebih mudah baik dalam harian maupun kesiapan menghadapi tantangan-tantangan di masa depan. Setuju? Nah kalau kegiatan favoritmu apa nih dalam menjaga kesehatan fisik maupun mental? Boleh berbagi pengalamanmu di kolom komentar ya!

25 komentar

  1. Bener banget kita sendiri yang harus ngertiin tubuh kita agar tetap terjaga dan setabil hehe

    BalasHapus
  2. Semoga kita tetap semangat jaga kesehatan fisik dan mental ya. Aku pun merasa belum konsisten banget apalagi soal olahraga. Jam tidur sekarang diatur, jangan keseringan begadang

    BalasHapus
  3. “Kesibukan, tugas-tugas itu sebenarnya akan ada terus selama kita hidup dan nggak akan ada ujungnya. Momen itulah yang sulit untuk dicari.”

    Well said! Memang asyik kok kalo kita masih ketemu aneka challenges dalam hidup.
    btw, HERBADRINK memang layak jadi andalan, ya.
    Terutama yg sari jahe daku sukaaa bangett!

    BalasHapus
  4. Wah aku sebelum olahraga jarang makan, cuma minum doank. Mgkn karena itu hbs olahraga aku makan lahap sekali

    BalasHapus
  5. Wah produktif banget Mbak, saya juga tertarik main podcast tapi kalau ngomong masih suka belibet. Saya juga minum Herbadrink Sari Jahe jika sedang masuk angin atau kecapekan.

    BalasHapus
  6. Akupun di rumah stok berbagai macam varian herbadrink loh mbak, lumayan banget buat jaga daya tahan tubuh praktis dan enak jg

    BalasHapus
  7. Aku mau coba ah
    Sepertinya saya harus percaya kalau boleh diminum busui meskipun nggak boleh terlalu banyak

    BalasHapus
  8. Saya setuju dg tulisan ini. Jadi pola makan dan pola hidup memang perlu dijaga baik-baik ya, agar tubuh tetap sehat. Saya juga suka minum minuman herbal, karena manfaatnya baik bagi tubuh

    BalasHapus
  9. Saya itu paling tidak bisa begadang, Mbak. Kapan dilanggar, besoknya kepala pusing hahaha. Makanya karena badan sendiri, aktivitas sendiri, maka saya sesuaikan saja. Apalagi masa pandemi begini, badan rentan capek, lalu sakit. Terus lainnya, saya sekarang tidak terlalu was-was menghadapi pandemi. Yang penting selalu jaga kesehatan, termasuk tidak bepergian bila tidak perlu sekali. Semoga pandemi ini segra berakhir. Aamin.

    BalasHapus
  10. Nah mengenai makan 3 jam sebelum olahraga. Ini kadang saya memang nggak makan sebelum olahraga. Malah makannya sehabis olahraga. Jadi nimbun lemak lagi istilahnya. Salah ya aku. Hehehe

    BalasHapus
  11. Banyakin minum air putih yah. Tambah Herbadrink biar makin sehat. Boleh dicoba nih OR sore², matahari udh engga panas. Aku biasanya pagi²...

    BalasHapus
  12. Herbadrink ini memang enak dan mantep untuk dikonsumsi. Minuman yang bisa menjaga daya tahan tubuh di masa rentan penularan virus seperti saat ini. Oh ya, tantangan blogger paling penting kaya saya juga ada, menjaga pola tidur yang kurang teratur nih. Harus mulai reschedule rutinitas harian lagi supaya lebih baik.

    BalasHapus
  13. Tata kelola waktu harian sangat perlu ya, dan imbangi dengan minuman hangat bermanfaat seperti sari jahe ini, karena khasiat untuk tubuh berdampak banget bagusnya

    BalasHapus
  14. Wah tadi kirain kenapa harus olahraga 3 jam setelah makan, ternyata kalau dah kenyang malah malas gerak ya?

    BalasHapus
  15. Menjaga kesehatan diri degan konsumsi vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh. Btw, belakangan aku coba mengurangi begadang. Dibawah jam 11 usahakan sudah tidur. Haha.. emang lagi lelah banget siy. TApi sebenarnya memang banyak manfaat kalau kita nggak begadang ya

    BalasHapus
  16. benar sekali mbak, di saat pandemi seperti ini memang harus lebih perhatian menjaga daya tahan tubuh ya mbak, kesehatan jadi harta yg paling berharga

    BalasHapus
  17. Di musim pandemi gini memang perlu mengatur ulang kehidupan dan polanya. Melakukan olahraga dan mengonsumsi vitamin, wajib banget. Semoga sehat selalu dan terus berkarya, ya.

    BalasHapus
  18. Sebenarnya, ketimbang menjaga kesehatan fisik, lebih susah menjaga kesehatan mental. Apalagi ditengah pandemi seperti saat ini. Yakin deh, banyak yang bosen dan stres karena kelamaan diem di rumah

    BalasHapus
  19. Di tengah kondisi pandemi seperti sekarang ini memang penting banget buat jaga imun. Btw saya juga usahakan konsumsi suplemen seperti Herbadrink ini yang praktis dan menyehatkan.

    BalasHapus
  20. Jaga kesehatan dengan olahraga penting, tapi cukup istirahat dan makan makanan bergizi lebih baik ya Kak

    BalasHapus
  21. Kalau saya kebalik, biasa workout di rumah, pandemi ini mulai lari lagi, mumpung suami wfh ada yang jagain anak-anak... Larinya abis subuh jadi di komplek masih sepi...

    BalasHapus
  22. Waini, melakukan olahraga yang disukai, selain membuat sehat memang beneran sebagai rabuk jiwa ... bisa membuat pikiran ringaaaaaan...

    BalasHapus
  23. karena kebetulan saya sudah tidak bekerja lagi di kantor, aktivitas di rumah saya perbanyak untuk belajar dan merawat rumah. Maklum dulu waktu kerja, rasanya waktu di rumah hanya di malam dan akhir pekan saja, dan di akhir pekan lebih seringnya keluar rumah. akhirnya sering rumah jadi tidak terawat.

    BalasHapus
  24. ((merasa sih, tapi kirain cuma 3kg doang)) haha.
    Makan kalau enggak "dijadwal" memang bisa jadi seenak sendiri, Kak. Sekarang aku mau coba rutinkan waktu makan, biar lebih mindful, bukan makan tiap kali "kerasa" laper atau pengen.
    Terimakasih tipsnya :)

    BalasHapus
  25. Aku tiap mau tidur malam malah pikiran berkelana kemana-mana hiks. Belum lagi godaan lihat hp. Jatuhnya jadi susah tidur. Mindfulness itu penting sekali ya ternyata. Sama olahraga nih juga belum rutin

    BalasHapus

Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.