Halo, apa kabar?

Kemarinan saya baru menemukan satu alasan lagi mengapa masih ngeblog: adalah sebagai ungkapan atau penyampaian rasa terima kasih. Pada apapun, terutama memang apa yang dilihat, dialami, atau murni ingin menuliskannya saja sebagai bentuk rasa syukur. 

Sejak 2022 dimulai, saya rutin mencatat highlights bulanan di ponsel. Niatnya akan ditulis secara rekapan di akhir tahun nanti, namun Mei ini rasanya ingin sekali segera menuliskannya. Soalnya nih soalnya, Mei ini Alhamdulillahnya sangat amat menyenangkan. Padahal bukan termasuk bulan favorit juga hihi, jadi berasa nggak disangka-sangka gitu.

Sekaligus mumpung euphoria dan sparksnya masih ada, mau nulis deh beberapa hal yang menyenangkan di bulan ini. Itung-itung juga semacam nostalgia postingan bulanan seperti kurun waktu 2016-2017. Selanjutnya gambar-gambar yang ada nanti, pokoknya yang dipotret selama bulan Mei 2022 kemarin ya.

Idulfitri di tahun ini memang berbeda karena setelah dua tahun akhirnya ada pelonggaran untuk mudik. Sebenarnya dari setahun yang lalu sih kalau di sini sudah lumayan longgar, maklum memang di desaan, tarawih aja udah pada nggak pakai masker tahun lalu tuh hihihi. Tapi selanjutnya nggak mau membahas ini karena nggak bakal ada ujungnya.

Balik lagi ke perihal mudik tadi, jadi tahun ini tetep berasa bertambahnya anggota-anggota keluarga yang mudik. Tahun ini juga terasa berbeda di saya karena kali ini bergantian yang mengunjungi saudara-saudara lainnya. Udah puluhan tahun biasanya yang disambangi apalagi memang rumah dekat dengan rumah nenek, berhubung tahun lalu sudah berpulang jadi bergantianlah.

Sebenarnya menghadapi Idulfitri ini masih takut ya karena lagi-lagi masih berada di sini, masih stuck, dan gini-gini aja. Mulai kerasa kalau nggak sebegitu siap menghadapi pertanyaan-pertanyaan legend dan tak merasa kenyamanan pada diri. Namun, ya sudahlah ya, nggak bisa kabur ke mana-mana pun akhirnya menghadapi apa yang di depan mata. Nggak selamanya juga kita kabur-kaburan mulu, hahaha.

Alhamdulillah ternyata kekhawatiran tersebut nggak terlaksana, lebih tepatnya karena berjalan cepat-cepat sih. Buru-buru gitu seharian harus ke sana ke mari, terus banyaknya saudara yang datang ya jadi pembicaraan cepat beralih. Tapi memang ada berasa sedih dari sisi personal juga belum jadi versi diri sendiri yang maksimal.

However, saya senang karena suasananya begitu haru, hangat, dan terasa nyaman. Bikin nyeletuk "duh, damai adem ayem ya, coba kehidupan tuh rasanya begini terus". Memang kan, harinya untuk pemaafan dan penerimaan, serta kerinduan yang benar-benar rasanya kembali ke masa-masa kecil dengan berkumpulnya keluarga besar.

Meskipun saat menulis ini sudah mulai kembali ke realita, tapi rasa Idulfitri 2022 masih terasa indahnya sampai sekarang. Maka dari itu, sebelum mulai samar-samar lagi, ditulis di sini kalau pernah merasakan suasana perasaan yang begitu indah dan hal itu nyata. Semoga tahun depan dipertemukan kembali dan sudah menjadi diri sendiri yang jauh lebih baik dari saat ini. Aamiin.

Marvel Day! Nggak nyangka waktu cepet juga, padahal tuh pertama ketemu sama teaser Multiverse of Madness pas nonton Spider-Man: No Way Home yang artinya 15 Desember 2021 lalu. Seperti biasa, memang mengejar premiere kalau untuk film Marvel. Alasannya sebenarnya justru datang secara tak langsung, ya gara-gara waktu nonton NWH berkat hadiah giveaway itu. Terus baru ngeh deh kalau nonton di hari pertama penayangan itu seru banget, ada audience reactionnya dan rata-rata memang yang Marvel-fan. Priceless ternyata experience ikut heboh-hebohnya, nontonnya jadi tambah seneng.

Terus, niatnya kan memang mau nonton sendiri alias kaya biasa. Beruntung banget terus ada seorang teman yang ikut dan sama-sama Marvel-fan, jadi nggak sendiri juga deh ngerti dan heboh-hebohnya. Kebetulan juga udah nggak ketemu selama 2 tahunan sepertinya, sekaligus mini reuni tipis-tipis. 

Pas dateng ke bioskop, rame betul karena masih lebaran season. Sempet telat masuk studio dan ada drama kecil yang mana tempat duduk ditempatin orang. Lucu juga dipikir-pikir dari pada kesal tuh, karena ya ada-ada aja. Tapi tetep seneng karena filmnya enjoyable dan dapet collectible ticket secara effortless. Maksudnya tuh tanpa beli paket combo atau gimana, tinggal nunjukin kertas tiketnya aja. Lumayan, buat kenang-kenangan dan stoknya juga nggak banyak serta sudah habis di hari kedua.

I'm not into doyan atau a fan of cake sampai nemu blueberry cheesecake enak ini. Awalnya juga iseng beli di coffee shop yang sudah beberapa kali didatangin sejak 2020 lalu. Kaget ternyata enak banget! Rasanya yang blueberry dan memang kebetulan suka sama selai ini. Harga per slicenya termasuk lumayan kalau ukuran di sini yaitu 35rb. Tapi menurut saya memang sesuai sekali dengan rasa dan porsinya, nggak nyesel.

Nggak punya foto yang proper karena udah duluan diicip waktu itu, tapi untuk cheesecake enak dan bikin mood naik ini ada di Coffee Brake Purwokerto.

Akhirnya kembali konseling ke psikolog setelah terakhir kali tuh awal tahun lalu. Namanya konsul tuh sebenernya kan dari diri sendiri yang sedang butuh apa, nah tahun ini baru kesampaian lagi untuk berkonsultasi.

Memang sih, sudah punya beberapa pertanyaan yang waktu itu ingin dikonsultasikan. Tapi takjub dan agak kaget juga di sisi lain ternyata sudah jauh lebih baik mengenai permasalahan di tahun lalu yang dialami. Ini pun karena dipancing pertanyaan dulu dari psikolognya, berdasarkan riwayat konsultasi. Rasanya ingin nangis yang nangis karena seneng, nggak nyangka juga karena berasa hancur dan nggak bisa melaluinya. Tapi memang ini juga ada dukungan banyak pihak sih, jadi memang kaya healing untuk satu hal namun hal lain juga turut mengikuti. Hal beginian dalam hidup kan ya memang saling berkaitan. 

Ibaratnya di tahun lalu, dateng pas lagi kacau-kacaunya dan tahun ini dateng sebagai manusia yang sedang berproses menjalani hidup seutuhnya. Jadi memang datang ke profesional itu benar membantu, selain ada juga support system yang lain. Mengenai pengalaman konsultasi ke psikolog sudah pernah di bahas di blog ini ya. Ada di postingan pengalaman konsultasi psikolog.

Tak bisa banyak bercerita secara detail mengenai ini, namun sangat bersyukur dan berterima kasih akhirnya mendapat hal-hal baik dalam hidup. Seperti dukungan baik lisan maupun materi, mendapatkan closure dari apa yang sebelum-sebelumnya mengganjal, dan rasanya jadi lebih banyak lagi terkoneksi dengan teman-teman. Ternyata hal-hal seperti ini selain membuat bahagia juga jadi pemicu semangat untuk bisa menjadi better and better person. Semoga terus bisa memanfaatkan momentum ini dan menularkannya kembali. Semoga jalan ini diridhoi pula dari Sang Pemilik Hidup.

Setelah melihat ke belakang, ternyata frekuensi bertemu dengan teman di bulan Mei ini lumayan banyak. Mungkin hal ini juga yang membuat suasana perasaan jadi jauh lebih baik, lebih bahagiam dan tentu saja jadi lebih banyak langkah jalan kaki harian. Tak hanya bertemu langsung, ada juga yang memang berbeda kota dan ngobrol melalui chat. Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah.

Memang di usia pertengahan dua puluhan dan ketemu masa adulting ini luar biasa banyak yang berubah, termasuk menjaga pertemanan. Dari yang dulunya rasanya effortless, sekarang ternyata perlu untuk merawat pertemanan itu. Ada juga momen kebingungan di mana ya ada aja yang menjauh tanpa memberikan closure, ada yang berjarak karena menikah atau pekerjaan, ada yang berjarak karena sudah tak nyambung juga.

Awalnya sedih memang, apalagi jika sudah menganggap bahwa pertemanan itu sangat berarti. Namun perlahan-lahan belajar juga untuk menerima dan tak semuanya sesuai apa yang kita harapkan. Maka dari itu, pertemanan yang masih ada dan intens ini sangat berharga. Semoga saya pun juga bisa menjadi seorang teman yang baik atau setidaknya, tak menyakiti.

***

Hihi sudah lumayan panjang ya ternyata. Bulan Juni nanti semoga bisa menulis seperti ini lagi, kalau pun tidak juga tak apa-apa karena bisa dimasukan dalam rekapan. Kan, sebenarnya menulis hal seperti ini juga rasanya senang sekali. Kalau teman-teman, bagaimana bulan Mei kemarin?