Tampilkan postingan dengan label fiksi. Tampilkan semua postingan
ke mana jiwa yang patah pergi

Aku mencoba melakukan banyak hal untuk menghilangkan rasa tidak enak (lebih tepatnya: sakit, pedih, atau menderita) karena hati yang patah. ...
Pada Sebuah Teater

“What’s your biggest fear?” “Being forgotten.” …              Aku kira aku akan berhenti menulis hal-hal tentang kita, aku kira tak a...
Tempat-Tempat Terburuk

Aku ingin mati Di tempat-tempat terburuk manusia Penjara, rumah sakit jiwa, jalanan Aku ingin mati tak berbentuk Kepanasan, tak dikenal...
Sang Penyair

Sang penyair menghadap jendela Menemui angin malam dan sedikit bintang Kulit wajahnya kering, pandangannya sayu Bias...
Merayakan Perpisahan

Saya terbiasa membakar barang-barang Yang tidak saya suka Sepatu yang terlalu longgar Padahal dapat dikecilkan Baju dari teman...
D E T A I L

Aku suka memperhatikan detail, hal itu tentu saja didapat dari sebagian dari sifat perfeksionisku—juga dari sebagian karena sifat tak b...
To a Man of June 22

When I see you with that white lab coat I know I adore you as a person, my person 'Till the universe makes us closer 'Till th...
PULANG

Hari ini aku berjejalan Dengan manusia-manusia yang akan pulang Dengan sanak keluarga Kali ini, aku sedikit terlambat Akibat keduni...
Dirampas Haknya

Pada suatu siang Mendadak segala sesuatu menjadi tak biasa Seorang gadis cilik menangis Karena dia tak bisa menyisihkan sedikit harta...
Aroma Tubuhmu, Sigaret

Pukul lima belas dua empat Kududuk di sampingmu Badai yang berkobar dalam jiwa kemudian luruh Pada sosok dirimu Bagaimana caramu be...
Dua Orang Yang Patah Hati

Saat ini duduklah dua insan manusia Berbicara, ditemani gerimis dan udara dingin Sang puan: “Jadi, bagaimana?” Sang lelaki: “Mungkin...
Impian Setiap Wanita

Impian setiap wanita adalah menikah Memakai gaun yang indah saat harinya Tersenyum dengan sangat bahagia pada ayah ibunya, sahab...
Pada Hari Aku Akan Bercerita

Kepada cinta pertamaku Kukirimkan syair-syair ini padamu Setelah sebelumnya kusesap satu cangkir kopi hitam pekat itu Teringat dan me...
Pencarian Tak Berujung

Surti kembali menapaki jalan beraspal tempat dia melangkahkan kedua kakinya setiap hari. Jalan bisu yang menjadi saksi atas pencarian tuju...
Pada Waktu Itu, Saya Duduk di Sebelahmu

Pada waktu itu, saya duduk di sebelahmu. Menangis, kelelahan dan mengadu padamu. Mengapa saya tak sebahagia dia? Mengapa sa...
Pada Suatu Sore

Aku iri Pada rintik hujan Yang menerpa wajah dan bibirmu Aku iri Pada gerimis Yang tak kau tolak jatuh pada badanmu Aku in...