Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
Hai!
Jadi kemarin pasca lebaran ada pasar rakyat di Alun-Alun Banyumas, yang masih
satu rangkaian dari Jumenengan R. Djoko Kaiman. Jumenengan R. Djoko Kaiman sendiri
adalah acara tradisi tahunan dengan serangkaian agenda seperti Juguran
Banyumasan, Ziarah Makam R Djoko Kaiman sebagai pendiri Banyumas dan Bupati
Banyumas yang pertama, Malam Pengetan Jumenengan, Festival Budaya (Kentongan,
Pagelaran Kuda Lumping, Wayang Kulit dkk) dan Pasar Rakyat.
Pasar
rakyat berlangsung pada tanggal 9-13 Juli 2016 dan diisi oleh stand dari desa-desa di kecamatan
Banyumas dan juga kelompok. Mayoritas stand
dari desa menyuguhkan aneka macam makanan khas, kain batik dan juga
kerajinan tangan. Dari desa saya sendiri menampilkan kain batik khas Desa
Papringan beserta contoh hasil produknya. Ada dua macam batik: dengan cat warna
biasa atau cat warna alam. Buat yang nggak sempet tau Batik Papringan itu
seperti apa, bisa aja dateng ke galeri showroom
Pring Mas.
Batik-batik
yang dijual di sini merupakan buatan dari masyarakat Desa Papringan itu
sendiri. Karena dulu mayoritas perempuan di sini suka membatik, jadilah sentra
batik Banyumasan ini. Bisa juga diintip di akun-akun media sosialnya untuk melihat contoh-contoh motif
batiknya. Oh iya, di sini juga bisa
loh belajar membatik dan juga cara-cara pengolahan pembuatan kain batik itu
sendiri. Mahasiswa-mahasiswa dan instansi-instansi juga sering “main” ke sini.
Kepunyaan: panoramio - Mufid Majnun
Sentra Batik Banyumasan
Alamat: Desa Papringan RT 2/1
Kec. Banyumas. Kab. Banyumas. Jawa Tengah 53192.
Twitter: @pringmas
Facebook: Batik Pringmas
Instagram: @pringmasbatik
Kembali lagi ke Pasar Rakyat.
Selain stand masing-masing desa, ada
juga stand makanan, mainan, alat-alat
masak dan buku. Saya paling excited dong
ke stand buku. Berhubung kalo ke
Gramedia itu adanya cuma di Purwokerto. Stand
bukunya cukup lengkap, ada buku anak-anak, pendidikan, religi, fiksi,
biografi dan juga motivasi. Saya nggak mengendus isinya buku-buku bajakan juga
walaupun beberapa cover emang udah mengelupas. Buku bajakan itu yang
gimana? Cek dulu postingan ini biar kamu nggak nyesel. Sayang, iya sih yang
didapet bukan buku bajakan, tapi harganya lebih mahal. Yang harusnya 58rb jadi
65b, yang harusnya 35rb jadi 40rb. Itu kalo beli online kan udah diskon sekalian
ongkir, tapi saya nggak bakal tau sih kalo ada buku ini di bazzar. Tetep ada
sensasinya sendiri.
Well, setelah mondar-mandir, akhirnya
saya memilih dua buku random, Jika
dan DO (Drop Out) yang ternyata keduanya diterbitkan oleh GagasMedia. Milih
random karena saya nggak tau ada kedua buku tersebut ada. Saya milih “Jika”
karena ada tagline yang ngikutin “dan hanya jika”, sedikit mengingatkan
saya akan luka lama terhadap pelajaran Matematika.
Selain itu, buku ini juga
kumcer. Banyak orang yang nggak suka kumcer, tapi saya tidak. It’s kind of awesome kalo saya baca
kumcer, semacam banyak ide dari berbagai kepala dalam satu buku. Karena kadang
ada rasa bosan juga terjebak dalam alur yang sangat lama dalam sebuah novel
tebel. Untuk selanjutnya saya juga akan mereview
buku ini. Ketika postingan ini diketik, buku DO sudah selesai saya baca dan
punya niatan untuk giveaway. Bagaimana,
kamu tertarik?
***
Tidak ada komentar
Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.