Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
Halo guiese, gimana kabar?
Dalam beberapa waktu, kadang saya
tak menyukai persaingan. Selain takes
time, hidupmu pasti akan selalu dibayang-bayangi ketidaktenangan. Kadang
suka juga, namun dikerjakan dalam bagian yang saya bisa. Kemarin, di saat saya
lagi mode agak malas bersaing justru kemudian diberi kesempatan untuk mengikuti
4DX Training & Workshop pada
Rabu-Kamis, 19-20 Juni 2019 di Hotel Dominic, Purwokerto. Memang benar, kadang
sesuatu datang tak perlu menunggu kamu siap—namun kamu juga perlu menyambutnya
dengan maksimal dan sebaik-baiknya. Well,
kalau bayar ternyata mahal sampai 1,6jt—pelatihan termahal yang saya ikuti
dan jelas tak mampu saya bayar untuk saat ini. Sebagai gantinya, saya menulis
reportase 4DX ini di blog web Prakarsa Unggul Consulting—penggagas acara ini
yang bekerja sama dengan Kopkun Grup dan Kopkun Institute. Enak sih, jadinya
baca ulang dan kembali memahami lagi.
Sebelum lebih jauh mengenai apa
itu 4DX dan training selama 2 hari
yang padat itu, ini merupakan ilmu baru bagi saya. Bagi temen-temen yang
kebetulan membaca postingan ini dan berprofesi sebagai pimpinan-pimpinan,
manajer, direktur mungkin sudah akrab dan mungkin juga sudah
mengimplementasikannya di perusahaan masing-masing. But still, I’ll share the insights. Memang, sejak berada di
lingkungan startup saya banyak
mendapatkan ilmu pengetahuan baru mengenai bisnis dan manajemen—yes, karena startup nggak jauh-jauh dari yang namanya bisnis model baru.
4DX sendiri itu singkatan dari 4 Disciplines of Execution, pengeksekusian
strategi dalam mempercepat dan mengefesiensikan visi suatu perusahaan. Bukan
ya, bukan 4DX buat nonton film itu. Refensi 4DX sendiri bisa dibaca di buku
karya Chris Mcchesney dan Sean Covey, dan workshop kemarin adalah pendalaman serta praktiknya. Kenapa sih 4DX
ini sampai ada? Nah biasanya gini nih, di suatu elemen dalam tim itu orangnya
banyak yang skilled—tapi kok gerakannya
lambat-lambat aja. Atau punya ide yang besar namun hasil atau pendapatannya
tetap sama saja. Tujuan 4DX inilah biar lebih mengencangkan lagi,
mendisiplinkan lagi, dan lebih komitmen lagi. Namanya satu kumpulan, kan
macem-macem gimana isi otaknya, jadilah 4DX ini bisa buat ilmu pengaplikasian
manajemen SDM.
Kegiatan selama 2
hari tersebut diikuti oleh 13 bentuk perusahaan atau lembaga seperti Bookcircle,
Nemolab, KOSUKU, KSP Kopkun, InnoCircle Initiative, KPRI Sehat, Beceer, NEU, PT
Kolaborasi Prakarsa Unggul, Pedihelp, CV. Kolaborasi Karya Digital, dan USP
Kopkun. Yes, dalam ranah koperasi
memang dan juga platform coop di
Purwokerto. Untuk trainernya sendiri
dipandu oleh Bapak Purwanto Waluyo selaku 4DX specialist. 4DX seperti namanya, terdiri dari 4 bagian yaitu WIG, Lead Measurement, Scorecard, dan WIG Session. Sebelum masuk ke WIG,
kegiatan pada hari pertama tersebut diisi dengan penyampaian visi yang bakal
lebih ditelisik untuk dianalisis kembali oleh masing-masing peserta.
Ternyata visi jadi penting
banget, harus ada capaian jumlah dan kapan akan tercapai. Jadi nggak cuma dalam
bentuk narasi ya. Misalnya: memiliki 50
cabang di Jawa Tengah pada tahun 2022.
Makanya kemarin pas penyampaian visi banyak yang kind of direvisi karena terlalu naratif. Bedakan antara MIMPI dan
visi. Mimpi itu sifatnya jauh dari rencana yang tersistematis, nah kalau VISI
ini dihasilkan dari analisis yang dalam dengan analisis SWOT. Kemarin sih
bahasan VISI aja bisa seharian dan diulang lagi keesokan harinya karena ya
sepenting itu untuk menjadi akar pondasi sebelum melaksanakan 4DX. Tujuan dari
4DX kan selain eksekusi, juga terjadinya perubahan akan kebiasaan SDM dalam perusahaan.
Tahap pertama yaitu WIG atau Wildly Important Goal, adalah prioritas
di antara prioritas untuk langsung mencapai visi. Ambilnya satu sampai dua aja
karena semakin banyak hal yang dilakukan, justru semakin berkurang
pencapaiannya. Caranya dengan mengisi rancangan dulu dari gagasan WIG, hasil
awal, hsil akhir dalam ukuran dan durasi waktu. Seru banget kemarin berasa kaya
lagi revisi berjamaah, beberapa udah sampai yang mikir banget ternyata masih
harus direvisi juga. Ya karena ini bakal berpengaruh ke produktivitas sama
target hasil sih. Ada dong gagasan yang perlu dihilangkan kalau justru
memberatkan dan jadi beban, gagasan yang tak terukur tujuan akhirnya, sama
gagasan yang akan lambat dalam pencapaian. Kalau nggak ada perubahan, bisa
terjebak lagi ke whirlwind atau
kegiatan sehari-hari—atau kembali ke metode lama.
WIG yang dibuat harus bisa tepat
sasaran, karena indikator keberhasilan dari 4DX ini ya dalam gagasan itu nggak
perlu diubah-ubah lagi. Jadi bener-bener buat visi itu riset dan analisis yang
mendalam, kemudian baru WIG yang bisa lebih mudah untuk dianalisis. WIG
mengandung target kata kerja, dan fokus terhadap APA bukan lagi pada BAGAIMANA.
Kemudian baru lanjut ke disiplin yang kedua yaitu Lead Measure yang fokusnya ini ke cara atau BAGAIMANA.
Lead Measure dibagi menjadi dua yaitu small outcomes dan leveraged
behaviour. SO ini fokus pada tercapainya hasil mingguan tim akan
kemandirian pada setiap anggota, sedangkan kalau LH yaitu membentuk perilaku
khusus yang dilakukan tim sepanjang minggu. Ini nih yang penting dan mulai
kelihatan gimana akan perubahan perilaku dalam semua elemen yang kemudian akan
membangun budaya dalam perusahaan. Penyusunan SO dan LH ya sama, jadi pilihlah
yang langsung berdampak pada WIG, pilih yang realistis dan berdasarkan pada
kebutuhan.
Disiplin yang ketiga yaitu Scorecard, untuk menjadi penilaian dan
peninjauan akan masing-masing elemen setelah menyepakati WIG dan LM di atas.
Selain itu juga bisa untuk melihat apakah visi kira-kira akan tercapai atau
malah sama saja. Di sini yang dicari bukan hanya dicapai saja, namun
memenangkan jadilah scorecard menunjukan
transparasi. Fungsi dari scorecard yang
sebaiknya dibuat oleh pimpinan atau konsultan ini yaitu melihat sudah sejauh
mana perkembangannya. Akan bisa dilihat juga bahwa kinerja tinggi di sini dapat
dibentuk dari yang terikat secara emosional. Selain untuk mengukur prestasi,
juga bisa untuk diberikan pertimbangan secara fair untuk naik level seperti jabatan.
Disiplin yang terakhir yaitu WIG
Session, ini lebih seperti meeting dalam
kurun waktu hanya 20-30 menit saja tiap minggu. Jadi nggak hanya scorecard saja yang terpampang dan yang
punya bisa memerbaiki diri atau terus berprogress—tapi
melalui WIG Session ini bisa saling
memberi bantuan. Jadi nggak sekaku itu ya 4DX ini. WIG Session dipimpin oleh pimpinan, memberi apresiasi bagi yang
mencapai dan melebihi target, serta memberi solusi bagi kendala-kendala yang
ada. WIG Session ini akan menumbuhkan
tanggungjawab pada yang sudah disepakati, menjaga fokus, sharing the knowledge, memberi bantuan, meumbuhkan adaptasi yang
cepat pada kebutuhan bisnis, dan memberikan kesempatan untuk merayakan
keberhasilan.
4DX dapat terimplementasikan
kalau sasaran tercapai, tahu apa yang dilakukan, mengetahui skor setiap saat,
dan bertanggungjawab akan hasil. Kalau yang saya lihat sih, 4DX ini bakal lebih
mudah dan tepat sasaran dilakukan ke perusahaan yang udah stabil dan akar
pondasinya kuat. Kalau yang masih berkembang sih sebaiknya jangan dulu, lebih
ke ciptakan dulu budaya kerja yang disiplin dan terarah. Riskan apalagi misal
satu SDM dan lainnya punya pola kepribadian yang berbeda. Karena 4DX ini kan
perlu kesepakatan bersama, jadi selain didukung dari orang yang memiliki skill, memiliki pengalaman, tapi juga bervisi ke depan. Contoh
pengaplikasian 4DX ini udah ada di PLN Indonesia.
Sebenernya kalau nulis 4DX ini
bisa lebih panjang, silakan bisa baca di reportase saya sebelumnya di:
- InnoCircle Initiative & 3 Startup Inkubasi Ikuti 4DX Training & Workshop
I’m so blessed that bisa ikut pelatihan bareng pimpinan, direktur,
dan para dewasa-dewasa dalam lembaga, konsultan, swalayan dan lain-lain. Bisa
ngerti gimana mereka bekerja, gimana membangun ide yang ternyata ngga gampang.
Bisa jadi ilmu buat saya yang saat ini masih jadi mahasiswa. Thank you InnoCircle telah memberikan
saya akses.
4DX ini menurut saya bisa juga
diaplikasikan buat target harian pribadi sih, cuma kan kalau gagal bakal tetep
santai aja karena sendiri. Jadi, 4DX ini cocok buat yang berdisiplin dan
komitmen tinggi, atau perusahaan yang mencari profit. Semoga menambah wawasan
ya!
Wah terima kasih ini artikelnya sangat bermanfaat mbak. Saya juga udah mulai aktif menulis lagi di blog fotografi saya.
BalasHapuskalau jadi target pribadi harian mantab ini mah, apalagi kalau diterapkan untuk blogging. Tapi aku sanggup komit ga ya :D
BalasHapusMungkin kalau buat perusahaan baru lebih baik diterapkan dulu ke owner & beberapa tim yang dirasa kompeten ya, Mbak. Selanjutnya diterapkan bertahap. Agar mendapatkan tim yang solid.
BalasHapusAnita Makarame
Sekilas terpikir ini pelatihan teknologi 4DX di bioskop, ternyata pelatihan yang bermanfaat untuk manajemen SDM. Perusahaan yang berpartisiasi cukup banyak ya, terlebih juga sudah diterapkan di perusahaan seperti PLN.
BalasHapusSulit sekali pasti managemen SDM di perusahaan ya mbak. Cara ini dilakukan dengan sangat kompleks. Menguras waktu tenaga dan pikiran banget kayaknya.
BalasHapusini acara yang waktu itu kamu share di grup bukan ya? menarik euy. kamu mah rajin ikut workshop bermutu gini.
BalasHapusaku termasuk yang rajin banget bikin target dalam hidup. harian, mingguan, bulanan. tapi yaaa gitu, aku nya suka tiba-tiba ngilang dan terdistrak
Kayanya selain perusahaan 4DX ini perlu juga diterapkan dalam rumah tangga. Disiplin itu sangat perlu diperketat agar visi keluarga cepat tercapai
BalasHapusSaya jadi ingat di kantor saya pernah diadakan workshop sejenis, mulai dari basic hingga eksekusi, konsistensi dan sebagainya. Sangat membantu terutama untuk pengusaha atau insan yang masih belu jelas mau ngapain.
BalasHapusBisa diterapkan di keluarga enggak Mbak? Kayak visi dengan target waktu, lalu meeting yang 20-30 menit membahas pencapaian dan solusi terhadap kendala, kayaknya kalau diterapkan di rumah tangga bakal oke. Hehe. Next kalo saya punya bisnis sendiri bakal saya terapkan
BalasHapusKayanya setiap perusahaan sekarang tuh harus diterapkan 4DX deh ya supaya karyawannya dapat bekerja dengan maksimal.
BalasHapus.
Workshop yang sangat berguna untuk kita kedepannya.
Pasti sangat sulit memahami bagaimana menangani managament dengan benar, ini workshop penting banget ikut. Karena didalamnya banyak sekali informasi yang bisa digali dan diterapkan dalam mendirikan perusahaan.
BalasHapusWuah bagus nih pelatihannya mbak. Iya sih kyknya selain utk perusahaan/ organisasi bisa jg diimplementasikan ke pencapaian2 pribadi ya. Soalnya pd dasarnya pelatihan kyk gtu kan bisa berhasil kalau individunya mempraktikkan ke diri sendiri lalu menerapkannya bersama2 yg lain dalam organisasi yg lbh besar
BalasHapusWaaaa senang banget pasti ya dapat ilmu yang mahal banget kayak gini. Penting nih buat yang punya usaha-usaha atau yang berniat punya usaha sendiri. Bookmark ah, biar bisa gampang bacanya lagi hehehe
BalasHapusBagus buat aku yang masih awam nih. Masih sering banget nego sama diri sendiri. Hiks
BalasHapus