Mengenal Jenis Musik Tradisional di Korea Selatan

Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
Jumlah penggemar Musik K-Pop makin bertambah di Indonesia, hal tersebut tak mengherankan sebab talent-talent muda pendatang baru terus ada maupun karya-karya musik yang unik diiringi performa para anggotanya. Namun apakah kamu penasaran bagaimana jenis musik tradisional yang ada di Korea Selatan ini? 

Jenis Musik Tradisional di Korea Selatan

Jenis Musik Tradisional Korea Selatan

Bagi pecinta drama korea bertema kolosal atau sejarah (sageuk) pasti sudah sangat sering mendengar musik dengan tema mendayu-dayu dengan tempo lambat dan memiliki sensasi tersendiri. Secara tidak sadar, kamu telah dikenalkan salah satu jenis musik tradisional Korea Selatan. Selain musik yang membuat sensasi seperti sedang berada di istana kerajaan Korea zaman dulu, masih ada banyak jenis musik tradisional Korsel ini, yaitu:

1. Musik Istana

Jenis musik inilah yang sering diperdengarkan pada drama kolosal sebagai background musik agar memberikan rasa atau kesan seperti sedang berada di dalam kerajaan Korea zaman dahulu. Jenis musik istana ini juga dikenal sebagai Jeong-Ak.

Jeong-ak sendiri memiliki arti musik yang pantas karena penggunaannya untuk kerajaan yang sangat menjunjung tinggi etika dan budi yang baik. Musik jenis ini mulai berkembang pertama kali pada masa Kerajaan Silla.

Saat itu musik istana dibagi menjadi dua jenis yaitu Hyang-Ak dan Tang-ak. Hyang-Ak adalah musik yang berasal dari Korea sedangkan berbeda dengan Tang-Ak yang menurut sejarah berasal dari China. Keduanya lalu melebur menjadi satu setelah tercampurnya budaya China yang mulai masuk ke Korea pada saat itu.

2. Musik Militer

Jenis musik tradisional di Korea Selatan selanjutnya berasal dari bagian militer yang dinamakan sebagai Chwita. Musik ini dimainkan saat gerbang raja dibuka dan hendak pergi atau baru saja pulang dengan pasukan militernya.

Musik Chwita ini dimainkan dengan menggunakan alat musik yang besar didominasi dengan Tapyoengseo atau melodi utama. Awal musiknya ditandai oleh seorang pemimpin yang berteriak sangat kencang mengatakan “myonggeum-iha… Daechwita!” sambil mengangkat tongkatnya.

3. Musik Konfusianisme

Musik konfusianisme merupakan musik yang dihadikan dari Kaisar Taizu, pendiri Dinasiti Ming kepada Raja Gongmin. Kaisar Taizu memberikan perangkat alat musik yang digunakan untuk ritual untuk memainkan musik konfusianisme atau disebut juga Taeseong-ak.

Jenis musik tradisional di Korea Selatan ini dianggap sangat penting bagi negara dan juga agama. Menurut konfusianisme, musik dapat menentukan baik-buruknya perilaku karena perilaku manusia hadir berdasarkan musik yang didengarnya.

4. Musik Buddisme

Seperti namanya, musik tradisional Korea Selatan ini biasanya akan digunakan untuk upacara keagamaan Buddha. Jenis musik tradisional Korea Selatan ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu yeombul merupakan mantra sutra yang biasa dilantunkan pada upacara setiap hari dalam ruangan. Yang kedua yaitu beompae merupakan jenis mantra yang biasa dilantunkan pada luar ruangan oleh biksu yang sudah menguasai musik buddhis. Terakhir, jenis hwacheong merupakan jenis mantra yang diperdengarkan dalam bahasa korea dan paling mudah dipahami.

5. Musik Shamanisme

Jenis musik tradisional di Korea Selatan selanjutnya adalah musik shamanisme. Musik ini biasanya akan diperdengarkan saat dilakukan upacara persembayangan yang berkaitan dengan dunia perdukunan, pengusiran roh jahat, dan juga ilmu gaib. Untuk mengalunkan jenis musik tradisional ini menggunakan alat musik tradisional yang terdiri atas 60 jenis seperti gayageum, geomungo, dan lainnya.

Demikian beberapa contoh dari jenis musik tradisional yang ada di Korea Selatan. Pastinya hype akan Korea Selatan ini bukan hanya terbatas pada K-Popnya saja ya, namun budaya yang ada di sana bahkan mengenal periode sejarahnya melalui jenis musik tradisional yang ada di sana. 
***

Tidak ada komentar

Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.