Hai apa kabar? Semoga selalu
bahagia ya!
Jadi, sebenernya tema ini bukan
bulanan sih. Terakhir aja Juni, itupun hanya tema musik dengan postingan
Konstelasi Nada dan Irama. Tentunya butuh waktu untuk membaca, menonton, dan
mendengarkan bukan? Nah semua itu jadilah dirangkum sebagai rekomendasi
bulanan, udah anggep aja gitu mah ya. Kali ini semua kategori di atas termasuk
lawas, kecuali film. Yuk langsung aja.
BUKU: To Kill A Mockingbird – Harper Lee
Ini buku udah lamaaa banget dan
saya justru baca di semester lima kuliah sastra Inggris. Ironi nggak sih? Nggak
dong, baca mah nggak pernah terlambat. Saya bahkan udah beli bukunya sebelum
semester satu, kemudian ditimbun. Kemudian suatu ketika saya menang giveaway dan ada voucher buku senilai 100rb yang saya belanjakan untuk Go Set a
Watchman dan satu kumcer. Begitu paket GSAW datang, saya baru tahu bahwa hari
itu adalah hari ketiga sang penulis meninggal. Semacam suatu pertanda untuk
segera membaca kah?
Dulu saya kira To Kill a Mockingbird
semacam bacaan berat, ternyata hanya dari sudut pandang anak kecil berumur 8
tahun bernama Jean Louise “Scout”. Seperti kebanyakan anak diusianya, dunianya
diisi dengan rasa penuh penasaran, dunia bermain, mengamati tetangga, sampai
kegiatan sekolah. Sebenarnya hanya sesederhana seorang anak kecil perempuan
yang sedikit bandel mengamati bagaimana figur-figur masyarakat. Figur-figur itu
dimulai dari keluarganya yaitu Jem dan Atticus Finch, teman kecilnya Dill, guru
di sekolahnya, tetangga yang masing-masing memiliki keunikan, hingga pengasuh
keluarganya, Calpurnia.
“I wanted you to see what real courage is, instead of getting the idea that courage is a man with a gun in his hand. It's when you know you're licked before you begin, but you begin anyway and see it through no matter what.
- Atticus Finch”
Yang diangkat dari novel ini
sendiri adalah rasisme kulit hitam, dan bagaimana seorang anak kecil
memandangnya. Lebih seperti petualangan hidup sih yang dilakukan oleh Jem,
Scout, dan Finch. Yang perlahan-lahan mikir “Orang dewasa kok gitu, orang
dewasa rumit ya?” diselingi aneka kejadian lucu. Tapi sempet mikir juga sih
Scout ini pikirannya detail banget, apalagi pas di pengadilan. Saya jadi takut
yang ditulis di sini bukan si Scout tapi Ny. Lee sendiri. Walaupun bagi
beberapa orang membosankan, tapi saya menikmati TKAM tuh. Juga, banyak
petuah-petuah hidup dalam buku itu, seperti keberanian dan tanggung jawab.
Sementara ini ditulis, saya sedang
menyelesaikan GSAW, dan omg JEAN LOUISE itu favorit saya banget! Dari segi
penuturan cerita, GSAW mirip TKAM urutan-urutan dan detailnya. Maklum aja, dulu
malah sebenernya yang pertama malah naskah GSAW dulu kan yang mau diterbitkan
bukannya TKAM?
FILM: Oblivion (2013)
Sinopsis IMDB: A veteran assigned
to extract Earth's remaining resources begins to question what he knows about
his mission and himself.
“How can man die better: than
facing fearful odds, for the ashes of his fathers, and the temples of his
Gods.”
“I wonder, if I come to you, at night - in
dreams, in the day - as memories. Do I haunt your hours the way you haunted
mine? And I wonder if you see me, when you look at her.” – Jack Harper
Mungkin ini adalah film Sci-Fi
yang paling saya sukai. Saya menyukai bagaimana pemain memerankan tokoh mereka,
suka backsoundnya yang Starwaves, dan sangat menikmati
ceritanya tanpa skip. Dibintangi oleh sang suami aktor yang kondang, Tom
Cruise menambah nilai plus dalam film ini. Nggak kok, nggak hanya gara-gara
menang Tom Cruise doang. Dari awal udah disuguhi “kota” di atas awan dan
bagaimana Jack dan partnernya, Vica
melakukan misi sehari-harinya yang sebentar lagi selesai. Jack walaupun sudah
dibuang ingatannya, selalu ada sekelebat memori yang muncul dalam ingatannya,
hingga ia bertemu awak bernama Julia. Mungkin kalo perempuan yang nonton
Oblivion jadi agak bawa perasaan, gimana kalo misal dirinya hanya Vica “Another
Day In Paradise” di kehidupannya? Cielah. Terus, Oblivion ini elegan, backsound yang Starwaves seakan membawa
saya melayang ke luar angkasa dan damai. I
can say, film ini recommended!
“Is it possible to miss a place you've never been? To mourn a time you never lived?” - Jack Harper
MUSIK: Kansas – Dust in the Wind
Bawaanya kalo dengerin lagu ini
rasanya klasik banget, semacam Time In A Bottlenya Jim Croce. Ternyata yang
bikin saya jatuh cinta emang ada alunan biolanya, saya dari dulu suka suara
biola. Saya tahu lagu ini justru dari film korea berjudul Pure Love, film yang ada D.O EXOnya tuh. Di film
tersebut, rasanya malah lebih terbawa ke masa lalu. Ke masa-masa rambut lepek
karena lari-larian panas-panasan, baju basah karena hujan, dan teman-teman masa
kecil. Pun rasanya pas didengarkan di bulan September. Eh lagu ini katanya ada di film Final Destination juga kah? Nyahaha, untung ngehnya di film Korea aja jadi nggak serem bok.
Nah, itu rekomendasi baca, tonton dan dengar untuk bulan September. Mari, bagi juga rekomendasimu untuk bulan ini. Sampai jumpa di postingan selanjutnya! :)
***
Write a comment
Posting Komentar
Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.