Halo, apa kabar?
Sebenernya seminar ini udah lama
banget sih pas 28 September lalu, namun ingatan tetep jalan dong. Karena ya,
kapan terakhir kali kamu ketemu dengan orang yang unik? Kalau saya, jawabannya
sudah tertera dalam judul postingan ini.
Mungkin dari beberapa pembaca
sudah paham atau mengenal, kalau saya baru saat itu mengetahui Pak Andi ini.
Seminarnya beda sama pembicara-pembicara seputar kuliah di LN yang alurnya
gitu-gitu aja. Pak Andi ini mengajak namun juga merangkul audience buat tetep percaya akan dirinya sendiri, bukan
terorientasi dengan pengalamannya Pak Andi aja. Dari awal dijelasin tuh tentang
gimana kondisi dunia sekarang yang seperti tanpa garis batas. Yang mana bisa
jadi kesempatan atau potensi besar bagi individu yang mau menempa diri.
![]() |
Daftar negara yang sudah dikunjugi Pak Made Andi, nyusul juga ah :3 |
Nah kunci di sini mungkin materi yang dibawain Pak Andi sendiri juga, kemudian diarahin tuh gimana persiapan Indonesia di G20, ekonominya gimana, kira-kira potensi atau inovasi apa yang sudah atau sedang berjalan. Dibahas juga tuh tentang fourth industrial revolution dan tentang segala sesuatu yang sudah bertransformasi menjadi digital, bisnis-bisnis di dunia digital dengan pemanfaatan aplikasi, dan penggunaan sosial media era sekarang. Poin terakhir itu yang paling penting juga karena sudah seberapa bijak kita menghabiskan waktu di media sosial. Dan yaa, Pak Andi ini juga seorang bloger, tambah menarik perhatian saya karena sesama bloger namun beliau bisa sehebat itu di berbagai bidang-saya juga mau! Postingan di Instagram beliau juga selalu berisi, dan profil LinkedInnya beuh—udah nggak perlu diragukan lagi. Saran saya silakan diikuti karena menginspirasi sekali dan ramah juga pribadinya.
Baca juga: Mengapa Kita Perlu Melatih Public Speaking?
Then, kunci dari bagaimana individu dapat berkembang dengan proses
yang cepat adalah melalui pendidikan. Bentuknya ya bisa dengan kuliah di luar
negeri ini dengan dukungan wawasan baru dan relasi yang lebih banyak yang kita
akan dapat. Dijelasin juga mengapa kuliah di luar negeri, dimulai dari memang
keliling dunia mencari ilmu, memanfaatkan dan melatih mental dengan kerja paruh
waktu di LN, belajar mengenai keberagaman dan perbedaan, menemukan sahabat-sahabat
baru.
Yang perlu dipersiapkan hampir
sama sih seperti seminar beasiswa yang lain pada umumnya, ditambah lagi jangan
hanya melengkapi isian namun lampauilah
agar berbeda. Nah, dalam berproses ini jangan pesimis atau menghakimi diri
sendiri dulu karena masih dalam taraf mencoba, karena “don’t judge yourself through
someone else’s eyes”. Hal penting lainnya yaitu manfaatkan mesin
pencari, mencari negara tujuan yang pas dengan kita, memersiapakan rekomendasi
dan motivation letter, memersiapkan
paspor paling penting, memenuhi skor toefl atau ielts, concern pada bahasa Inggris, mencari
celah topik berbeda dan baru dari proposal penelitian, membuat CV dengan out of the box packaging dan detail
menggunakan padanan istilah (misalnya dari “Pembantu Umum” ke “General affairs assistant taking care of
all detailed non substansial aspects to ensure the accuracy of program
execution”).
Wah keliatan banyak ya, namun itulah
perjuangan. Menurut beliau nih, nggak
masalah di mana kita lahir namun di mana kita bermimpi. Kuliah di luar
negeri itu bukan tujuan akhir melainkan kita harus punya tujuan di sana. Boost terus
semangat yang ada dalam diri kita, tahu saatnya kapan kita down dan gimana ngatasinnya. Percayalah
dan yakinlah mimpi kalian akan berguna untuk orang lain jadi jangan pernah berhenti
di tengah jalan. Nah dari tadi keliatannya pengalaman Pak Andi hebat banget kan? Namun tau nggak kalau dahulu Pak Andi ini juga dari keluarga biasa saja, IPKnya pernah 1,2 aja. Nah loh, beneran kan nggak ada yang nggak mungkin asal kita serius berjuang!
Nah, semoga tambah memotivasi
kalian para pejuang dan pemimpi hebat kuliah di luar negeri ya. Ayo sama-sama raih mimpi kita.
Semangat!
***
Sumber gambar: Made Andi’s PPT.
Mimpi saya S3 ke LN nih.
BalasHapusTrims ulasannya
Amiiin, semangat kak!
Hapus