Satu yang saya sadari dalam proses pengembangan diri adalah ada dua hal yang akan muncul. Pertama potensi yang selama ini sebenarnya kita yakin kita bisa namun terkubur karena beberapa faktor. Misalnya karena perasaan malu atau kurang percaya diri, atau juga belum menemukan lingkungan yang cocok. Yang kedua adalah kekurangan yang selama ini memang ada namun munculnya memang hanya di saat-saat sulit misalnya.

Sebagai contoh, ketika kita berada di lingkungan yang tepat seseorang akan lebih mudah berbicara dan mengutarakan ide dengan bebas. Namun bisa juga sulit untuk mengubah sifat procrastination karena terbiasa bekerja secara individual. Tak apa-apa, semua bisa dipelajari dengan hati-hati dan serius dengan dibekali niat yang besar terlebih dahulu.

Tapi gimana sih biar nggak kaget sama sifat tak terduga dari diri sendiri? Sebenarnya semua sifat kita telah kita pahami dan kenali dengan baik namun bisa saja kita memilih untuk denial atau mengabaikannya. Maka sebelum itu, kita bisa listing mana yang baik, mana yang harus ditingkatkan, dan mana yang sebaiknya dibuang karena mengarah ke toxic.

Namun bagaimana jika sudah terlanjur? Ya nggak papa, kita manusia kok — nggak ada batas waktu akhir kapan harus berhenti belajar. Justru dengan mengalami langsung kesadaran akan semakin kuat untuk bisa semakin mengembangkan diri. Betul? Ya tapi bandel-bandel dikit ngga papa lah, sekali-kali biar pernah biar puas juga. Terutama jika menyangkut tanggung jawab dengan orang lain, hal yang paling mudah adalah memosisikan diri jika kita menjadi orang lain itu, jengah nggak kalau kerja sama dengan orang seperti kita?

Selamat mengenali diri sendiri.