Mengapa Lulusan SMK Harus Lanjut Kuliah?

Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
Hola fellas, bagaimana kabar?

Tiba-tiba pengin banget nulis postigan dengan tema anak sekolahan lagi, nulis yang receh-receh aja berdasarkan pengalaman yang telah dirasakan sehari-hari. Ibaratnya kaya abis kena mata pelajaran terus ngacir ke warnet terdekat atau pakai WiFi sekolah buat publish postingan yang udah didraft sejak tiga harian sebelumnya. Nyahaha, sungguh gold old days. Kemudian juga untuk menambah postingan bertema pendidikan di blog ini, karena saya sangat-sangat sukaaa~

Sebelumnya saya perlu ngasih disclaimer dulu bahwa postingan ini akan lebih merujuk ke anak-anak SMK yang ingin melanjutkan kuliah namun masih ragu-ragu dengan pilihan, bagaimana, kemudian apa saja yang harus dipelajari dan dipersiapkan. Postingan ini dibuat berdasarkan pengalaman pribadi, dan juga ditambah opini pribadi mengapa penting lulusan SMK untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi yaitu perguruan tinggi

cr: @freegraphictoday - unsplash

Perlu juga saya memberikan beberapa poin bahwa pernah ada di masa-masa terburuk kala saya di SMK, yaitu:
  • Pernah ranking 28 & 30 dari 32 siswa. Kaget dong karena jaman SD-SMP ranking selalu 3 besar terus walau nggak pernah paralel juga, ini masa-masa yang cukup membuat down ternyata.
  • Tak pernah terpilih mengikuti lomba untuk mewakili sekolah. Well, mungkin karena saya lebih terlihat pendiam as an introvert jadi jarang kena lirik. :P
  • Biasa saja, bukan anak OSIS. Ikut ekstrakulikuler juga nggak terpilih untuk mengikuti lomba.
  • Nggak pernah dapet beasiswa apapun dari jaman SD-SMK, bukan karena anak orang khaayaaa namun karena status pekerjaan ayah sebagai perangkat desa yang sering dinilai sebagai PNS, jadi dianggap mampu. Padahal kita semua berusaha jungkir balik gimana biar tetep hidup dan sekolah nyahaha.
  • Pernah dipanggil ke ruang BK karena…. Salah paham di media sosial nyahaha coba kalau sekarang, mungkin rame bener. Wow, I was lit.
  • Pernah nangis karena ujian praktik akuntasi nggak imbang, tau kan kalau laporan akuntansi yang seabreg ada 5 jenis laporan itu kalau salah nol saja jadi salah semua. Takut nggak lulus lah hamba, nyahaha.

Iyaaa, sedih bukaaan. Hahaha. Iyap jadi jaman SMK saya bener-bener biasa saja, kecuali punya keyakinan yang besar dan mimpi “balas dendam” yang perlahan-lahan dipupuk. Sempet sih marah dan kesel karena tiba-tiba masa SMK seperti dijungkirbalikan dari zona nyaman dari SD sampai SMP. Eh engga juga sih, TK & SD pernah dibully, SMP pernah apa lupa sih hanya saja nggak langsung jadi satu tumpah ruah.

Back then, kala SMK saya ngerasa benci banget karena merasa nggak berkembang dan I wasn’t belong here—bahkan sampai cekcok dengan orang tua karena saat itu ya masih dibiayai dan semacam terperangkap. Iri dong sama temen-temen yang masuk SMA, dulu pengin juga ke SMA namun ngikut rekomendasi aja. Inilah pentingnya mini riset, zaman sekarang mah gampang udah ada internet dan cerita pengalamannya. Dulu boro-boro, alhasil masuk jurusan Akuntansi yang.....saya nggak ngerti apa-apa dan lemah sekali di angka. Jadi sebelum istilah salah jurusan salah di perkuliahan, saya udah duluan tuh pas jaman SMK. Keren nggak? Biasa ajaa, sisteeer.

Baca dulu kira-kira SMK itu bagaimana di Butuh 3 Tahun Untuk Postingan Ini

Nah setelah babad kehancuran itu rasanya pengin dong bangkit, pengin dong nggak disitu-situ saja, dan lagi-lagi pengin dong jadi anak yang membanggakan orang tua lagi. Yap, meskipun serba terbatas dan tertatih-tatih ternyata bantuan dari Tuhan itu selalu ada—saya bukan orang yang relijius namun kasih sayangnya memang terasa sekali. Memang sih, nunggunya berasa lamaaaa sekali, namun ketika sudah waktunya rasanya indah sekali anugrah tersebut. 

What doesn’t kill you makes you stronger….

Saya setuju sekali dengan kalimat di atas, ternyata dibentuk se”pegal” itu selama SMK membuat saya biasa saja atau tumbuh resiliensi ketika kuliah—namun tetap masih belajar sih. Keinginan untuk kuliah baru muncul saat saya kelas 2 SMK. Kala itu atmosfir mengenai kuliah nyalanya redup sekali di SMK. Sekarang sih sepertinya sudah beda, gedung dan fasilitasnya udah bagus-bagus men—kualitasnya pasti beda jauh juga.

Masa SMK tanpa sadar mengajarkan saya tentang life skill, ah kala itu sama sekali nggak kenal skincare alias modal lipgloss sama bedak doang nyahaha. Karena sewaktu SMK itu kan orientasinya mau mempersiapkan tenaga kerja, jadi dihadapkannya ya ke mata pelajaran yang dipakai di dunia nyata—meski ternyata masih beda tipis-tipis sih nyahaha. Ada mapel kewirausahaan dan praktiknya, saya yang nggak suka banget tapi jadi terngiang terus di kepala sampai sekarang ilmunya. Ada mapel bertema akuntansi dari Senin-Rabunya dan itu jam-jam yang membosankan dan ingin lari saja ke dunia fiksi. Dulu saya merasa sia-sia, sekarang berguna banget. Nggak sia-sia udah jungkir balik selama sekolah dong. Wah Bapak Ibu, bangga nih banggaa~~

Kemudian masa SMK juga membentuk agar diri ini tahan banting, tetap maju sesusah apapun itu, nggak takut menjadi beda, dan juga untuk mengapresiasi tinggi sebuah pertemanan. Sampai sekarang, masih ada sahabat-sahabat seperjuangan kala SMK yang masih rutin cerita hidup sambil kopdaran sampai sekarang. Pertemanan yang tulus ternyata lebih-lebih sangat penting di atas relasi dan pengalaman saat seiring kita bertumbuh dewasa.

Prakerin atau praktik kerja industri juga menambah sekali pengalaman walau sebagai anak sekolah seringnya diremehkan dan kerjanya cuma mintain tanda tangan sama fotocopy hahaha. Nah karena udah ditempatin di suasana qerjha sejak dini maka seringnya jadi ngamatin orang, kerja itu gimana, melayani orang gimana, hingga milih pakaian gimana. Hahaha, fasyun~~

Kuliah Sastra, Lulus Mau Jadi Apa

cr: @flpschi - unsplash

Kala itu nggak ngerti kuliah seperti apa, takut nggak bisa mengikuti, takut nggak bisa bayar, nggak ngerti bakal milih jurusan apa karena nggak punya dasar, gimana biaya hidupnya, dan banyak ketakutan lainnya karena kuliah ya abstrak sekali. Pernah nulis pokoknya kuliah mau bayar sendiri sambil kerja padahal anaknya nggak seberani itu, Alhamdulillah ternyata diwujudkan dengan beasiswa bidikmisi dan sampai sekarang masih bisa hidup sehari-hari dengan ngeblog yang saya bangun dari SMK. Well, kalau kamu baca postingan 2014-2015 itu masih bau-bau anak sekolah.

And then, here I am sudah mengenyam rasanya kuliah selama 4 tahun, tentunya ada perbedaan dari jaman masih anak sekolah dan saat menjadi mahasiswa. Kira-kira, inilah manfaat yang akan kamu dapatkan dan alasan mengapa anak lulusan SMK melanjutkan kuliah:

- Perubahan dan perkembangan pada mindset menjadi growth mindset. Yang saya percayai mindset adalah hal yang paling dasar untuk bagaimana manusia akan berkembang. Dulu ketika masih memiliki banyak kekurangan dan fasilitas sering juga kok ngeluh dan menyalahkan keadaan, membanding-mbadingkan privilese orang lain, atau ya nggak berjuang untuk diri sendiri. Hal tersebut sangat wajar sih, manusia juga perlu merasa putus asa namun jangan terus-terusan berkubang dalam negativity. Kenapa? Ya karena selain nggak berkembang, malah bisa jadi mundur—nggak enang dong? 

Nah berkat kuliah ini kita bakal ketemu banyak orang dan variasinya, bukan hanya di kelas namun organisasi bahkan magang. Beberapa kali kita bakal nemuin yang namanya mentor dan itu bakal ngebantu banget buat nerapin growth mindset, atau pikiran yang bisa terus bikin kita bertumbuh. Lama-lama dari yang malu-malu bisa nambah percaya diri, ngebuka potensi yang selama ini belum diasah, dan lain-lain. Ini filosofis banget sih, tapi kalau kita bertumbuh ke arah-arah positif kita bakal nambah bahagia. Orang yang bahagia itu nular lho, ke sekitar juga lebih ramah, dan lebih enak menjalani hidup.

ps: buat yang baru tahu mengenai istilah growth mindset, ada baiknya untuk googling dulu.

- Lebih bijak dalam menyikapi apa yang terjadi dalam hidup. Dulu saya kira kuliah itu semenakutkan dan takut nggak bisa mengikuti mata kuliahnya, ternyata ya nggak serumit itu juga. Mengikuti organisasi, kepanitiaan, menemukan tujuan diri sendiri, serta bertemu banyak orang membuat pikiran dilatih untuk tak terus-terus memberi makan ego.

- Menemukan dirimu yang baru atau menemukan pertanyaan yang selama ini kamu cari. Di masa remaja, kita semua begitu memiliki banyak pertanyaan yang segera ingin kita jawab. Ketika kuliah dan semakin beranjak menuju dewasa satu persatu pertanyaan tersebut akan terjawab, namun kamu juga akan bertemu ke pertanyaan-pertanyaan yang lebih besar lagi. Wow, seni hidup.

- Lebih menghargai hidup dan belajar bersyukur. Ada banyak hal dan pengalaman yang kamu dapat selama kuliah, mungkin seperti KKN, exchange, hingga ke conference. Jika kamu melihat satu tahun saja proses berprogresmu, kamu akan bangga terhadap diri sendiri yang mungkin kamu nggak percaya bisa dan telah melalui hal-hal tersebut.

discuss cr: @youxventures - unsplash
- Melihat dunia lebih luas, lebih peka terhadap sekitar, dan memperluas cara pandang. Terkadang kita merasa udah paling ngerti hidup mau dibawa ke mana, udah paling bisa, namun ketika nyoba melihat sekitar lebih dalam bakal melihat juga mengenai banyak hal dan sadar betapa kamu baru ngerti sedikit. Apalagi jika mungkin kamu bagian dari komunitas atau kumpulan yang kamu bangun, bakal ngelatih biar lebih peka dan nggak egois. Lingkungan juga ngaruh, misal kamu suka sama akademik juga bakal beda banget sekaligus ngelatih nalar kritisnya.  

- Khususnya banget buat anak SMK, lebih mengenal lebih dalam dunia kerja atau dunia profesional secara praktik dan teori. Salah satu keinginan mengapa saya ingin kuliah adalah ketika saya mengikuti prakerin selama dua bulan dan waktu itu ketemu mbak-mbak mahasiswa. Jadinya pengin kuliah dong, kayanya seru kalau jadi mahasiswa dan kala itu yang saya inginkan adalah “kalau jadi mahasiswa, sepertinya perbendaharaan jokes saya bakal nambah”. Dari situ kemudian mencoba belajar dan menata ulang masa depan. Lah ternyata dulu pernah seberani itu juga ya, kenapa sekarang jadi banyak mikir?

Nah karena kamu udah kebiasa sama dunia kerja nih, abis lulus kuliah kamu mandang ngelamar kerjaan itu minimal nggak terlalu frustasi dan membuat itu sebagai tantangan. Akan lebih baik jika kamu magang jangan di kampus aja, seru bener jadi ketemu banyak orang dan bikin kamu terbentuk serta bertumbuh. Gampangnya, nggak kaget.

- Jika kamu memiliki mimpi untuk membangun sesuatu yang bermakna dan berdampak, akarmu akan lebih kokoh dan lebih mendapat banyak dukungan. Jujur, banyak teman-teman saya yang berubah bahkan melejit dari pada waktu sekolah. Kenapa bisa? Jadi gini fren, makin dewasa kamu akan paham kalau kesuksesan juga ternyata sangat-sangat relatif. Salah satu faktor dari kesuksesan itu bukan hanya diri sendiri yang disiplin dan kuat namun kolaborasi dan lingkungan yang mendukung. Lingkungan yang positif bisa membuat kita bukan hanya terus maju namun juga punya resiliensi kalau misal jatuh.

cr: unsplash

- Jika mimpimu menjadi wirausaha, ilmu akan lebih banyak didapat dan bertemu lebih banyak yang ahli di bidangnya. Ini hanya salah satu contoh, di dunia wirausaha yang misal kamu rintis dari usia muda atau mahasiswa itu juga sekaligus kesempatan buat bertemu banyak mentor. Energi dan semangat kita masih banyak, dan masih mau untuk melakukan banyak kegagalan. 

- KULIAH ADALAH GOLDEN TIME

Bagi saya, kuliah itu waktu yang sangat-sangat pas bukan hanya buat kamu melakukan pengembangan diri, melakukan banyak tantangan dan hal baru, melakukan banyak kesalahan, namun juga golden time untuk memperbaiki diri kamu. Misal kamu anaknya pemalas, kamu bisa balas dendam berubah menjadi lebih baik di sini. Karena nih, setiap anak manusia terlahir berbeda dari latar belakang keluarga masing-masing. Dan kamu yang tidak dilahirkan dengan segala bentuk privilej, kamulah sendiri yang harus berjuang dan mengusahakan—salah satunya dengan berkuliah.

Saya nggak menjamin juga hal-hal di atas berlaku bagi semua orang, namun setidaknya hal-hal tersebutlah yang bisa saya rasakan manfaatnya. Seorang teman pernah berkata bahwa kuliah itu utamanya bukan hanya ilmu yang didapat di ranah akademis namun juga kesempatan besar untuk berdinamika membangun relasi dan mengembangkan soft skill. Namun yang pasti, mengutip dari akun seputarkuliah—saya setuju dengan kalimat “serunya kuliah tak terulang dua kali” baik suka maupun dukanya. 

Kemudian buat yang bertanya bagaimana jika belum ada biaya? It’s okay kalau mau ambil satu tahun gap year untuk bekerja sambil mencari pengalaman. Namun pastikan keinginan untuk kuliah kamu sudah mengakar dan besar jadi nggak tergoda sama uang uang uang hehe. Pengalaman sendiri sih kuliah semester akhir niatnya nambah pengalaman terus nerjang di hobi yang menghasilkan jadi agak tak memerhatikan skripsi hehehe. Namun yang perlu diketahui beasiswa untuk kuliah itu banyaaaak banget seperti bidikmisi, PPA, Bank Indonesia, bank Djarum, beasiswa kader surau, beasiswa dataprint dan lain-lain. Percaya selalu ada jalan meskipun dimulai dengan segala keterbatasan, asal ada usaha tentunya.

Nah buat temen-temen yang ingin mengetahui seputar dunia kuliah, anak muda, dan pengembangan diri, di blog ini ada label GROWTH di mana isinya mengenai kisah orang-orang yang menginspirasi, artikel pengembangan diri, perbahasa Inggrisan duniawi, tips beasiswa, hingga seputar jurusan sastra inggris. Silakan diklik-klik, yaaa~~

23 komentar

  1. Kak, aku suka banget tulisannya.
    Kuliah, ga cuma soal gengsi-gengsian dan dapatin gelar aja. Banyak pelajaran yang ga kita dapatkan di tempat lain, tapi kita dapatkan di sini.

    BalasHapus
  2. Apapun sekolahnya, kuliah buatku penting. Ini proses latihan berpikir runut dan kritis. Juga tempat membangun jejaring.

    BalasHapus
  3. Saya juga lulusan SMK, Alhamdulillah kuliah sesuai dengan jurusan dulu waktu SMK, ya kalau sudah kuliah sesuai dengan minat dan bakat sih pasti menyenangkan.

    BalasHapus
  4. Keren bangeeet sih! Ngeblog dari SMK? Wow! Aku zaman sekolah menengah belum kenal ngeblog, masih nulis diary, ketahuan tua deh hahaha.

    Btw aku dulu SMA sih, tapi pengalaman hampir sama... pernah dapat rangking paling bontot di kelas, wkwk. Baru bisa berprestasi pas mulai penjurusan di kelas 3 karena masuk kelas Bahasa yang memang sudah jadi incaran sejak kelas 1, hehe.

    Dan setuju sama poin-poin tentang pentinnya kuliah. Hmm, jadi pengen kuliah lagi nih.

    BalasHapus
  5. kayaknya tulisan ini bisa aku rekomendasikan untuk adikku yang saat ini ada di kelas 2 SMK dan dia juga sedang bingung mau lanjut kuliah atau enggak

    BalasHapus
  6. Di awal cerita kenapa aku sungguh merasa mirip dengan mu Mba. Masa2 SMA adalah masa kelamku, dimana dulh utk dapatin rangking 1 di TK-SMP itu segampil buka salak (kecuali Nia Ramadhani), eh pas di SMA adooh, jungkir balik aku. Tapi bener, kemudian Alloh kasih sesuatu dari sana, manis banget, ternyata jodohku anaknya guru SMA. Disitu aku rasanya merasa ada hikmahnya perubahan dari SMP ke SMA yang tajam banget (aku dulu SMP petakilan, pas SMA jadi super kalem, bukan karena apa2 tapi krn PD ku anjlok sampai palunh terdalam krn banyak hal).

    Jadi ya bener itu quote nya, What doesn't kill you, will make you stronger

    BalasHapus
  7. Saya dulu juga anak SMK tapi masih namanya STM, Mbak Marfa. Mau kuliah, biaya terbatas. Akhirnya langsung kerja, dan setelah bekerja di berbagai tempat, memutuskan jadi freelance saja, Mbak hehehe.

    Tapi bila ada biaya dan kemauan, sebaiknya kuliah. karena sekarang kan cari pekerjaan juga dilihat ijazahnya. Lulusan universitas peluang kerjanya lebih luas.

    BalasHapus
  8. Saya pun lulusan SMK loh dan memang tetap melanjutkan kuliah meskipun jurusannya berbeda ketika SMK dan kuliah. Padahal dulu selalu dibilang anak SMK itu gak perlu kuliah bisa langsung kerja tapi yah jaman begini tentu tetap dibutuhkan title yah kan.

    BalasHapus
  9. Apa pun pengalamannya, masa SMA pasti seru dan menyenangkan ya Mbak. Bersyukurlah bisa mengalami semua itu. Saya sama sekali tidak merasakan serunya jadi pelajar SMA maupun setingkat. Sedihnya berkepanjangan.

    BalasHapus
  10. Wah.. mantap. ini bikin anak muda lulusan SMK jadi lebih semangat, peluang dan kesempatan yang lebih luas lagi setelah kuliah.

    BalasHapus
  11. Klo dikaitkan dg materi, emang banyak yg sekolah tinggi tapi ga punya banyak uang bahkan cari kerja aja susah. Tapi bisa lanjut belajar ke perguruan tinggi itu berkah, ga semua orang bisa dapat kesempatan itu. Bisa dapat ilmunya dg baik lah yg penting.

    BalasHapus
  12. kadang akutu kangen banget sama masa-masa kuliah ini kak, beneran emang golden times and so memoriable gitu. Dan bener sih alasan-alasan kenapa anak SMK itu prefer untuk lanjut kuliah lagi

    BalasHapus
  13. Sebaiknya ya kalau ada kesempatan lanjut kuliah yg sesuai dengan jurusan yang diambil. Jadi kan udah ada basicnya bisa jadi lebih mudah menyesuaikan mata kuliah nya

    BalasHapus
  14. Bener banget ini. Paradigma masyarakat kalo SMK langsung kerja aja. Padahal ilmunya kan bisa dipakai lebih baik pas kuliah.

    BalasHapus
  15. Karena kuliah akan memberikan pengalaman yang seru dan menyenangkan, serta ilmu yang tak pernah didapat di masa-masa SMK. Dan ya, bener, kuliah itu masa-masa golden time, masa-masa kita untuk mengembangkan diri dan mencari jati diri mau gimana kita.

    BalasHapus
  16. aku abis SMA langsung kerja mba, 6 tahunan lalu baru kuliah
    sekarang masih skripsi, penting banget asli kuliah untuk masa depan kita
    walaupun akhirnya saya jadi ibu rumah tangga tak masalah ya.
    Semua ilmu bermanfaat

    BalasHapus
  17. Sebagai lulusan SMA, aku kurang tau gimana rasanya anak SMK. Tapi dulu sih yang kutau SMK ini emang diproyeksikan buat kerja, kalau di dunia perguruan tinggi mirip sama Diploma. Tapi memang sih balik lagi, di dunia yang sudah makin maju ini, perguruan tinggi itu menurutku hal yang wajib memang, banyak pemikiran dan hal baru yang bisa didapatkan di kampus yang tentunya berbeda dengan sekolah

    BalasHapus
  18. Sebagian besar masyarakat berpendapat kalau anak SMK itu mudah dapat kerja. Jadi bisa langsung kerja aja. Kuliahnya nanti kapan-kapan aja hehehe.
    Padahal gak begitu ya, keponakan saya juga langsung nerusin kuliah setelah lulus dari SMK

    BalasHapus
  19. Sebenarnya bebas sih mbak. Baik kuliah maupun kerja semua sama sama kegiatan yang positif. Jika punya banyak uang bisa kuliah, jika uang belum mencukupi bisa kerja dulu.

    BalasHapus
  20. Yang penting sih ada skill, menurut saya masalah kuliah engga itu tergntung. Kebanyakan dari SMK itu udh punya skill tambahan.

    BalasHapus
  21. Dulu pas jaman masih sekolah suka iri sama anak SMK kayaknya enak ngga perlu kuliah karena udah siap kerja ternyata masih perlu kuliah juga ya. Tapi gpp juga sih semakin mengasah skill kan ya.

    BalasHapus
  22. dulu kata org, anak SMK mah lulus lgsg kerja aja, kan emang ditujukan untuk itu

    padahal ga sepenuhnya benar, anak lulusan SMK juga butuh ilmu dan relasi lebih yang mungkin hanya bisa didapat di kampus yaa

    BalasHapus
  23. Saya lulusan SMK Telkom, namun tidak tertarik untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Entah karena minat menuntut ilmuku sudah tidak ada atau bagaimana, tapi yang pasti saya lebih suka cari ilmu melalui internet, banyak belajar dari online

    BalasHapus

Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.