ADUUH. Kangen banget ternyata ngereview tempat dan makanan dengan senang dan antusias. Terakhir nulis blog tentang makanan ini setaun yang lalu juga. Sialan memang pandemi, membikin energi lebih cepat habis, menambah apa yang harus disegerakan, dan terlalu banyak rasa sedih. Huft. 

Ngeluh sesekali nggak papa kok dan bukan toksik, perasaan-perasaan kaya gini tuh valid dan justru malah lebih bisa lega karena relieving jadi mau melangkah nggak berat karena terbebani. Daaan baiklah, cukup atas sedikit keluhan di atas mari lanjut review. 

Awal tahun 2021 ini excited bener tahu ada tempat baru di Banyumas, tepatnya coffee shop sih. Pindah dari Purwokerto ke Banyumas mau nggak mau adaptasi lagi dari yang biasanya serba ada jadi harus lebih effort karena jaraknya yang lebih berjauhan dari rumah. Untuk beberapa kali, saya masih ke beberapa coffee shop di Purwokerto untuk mengerjakan hal-hal lebih cepat. Tentunya tim datang pagi ya karena biasanya senggang bahkan sepi, suasana juga lebih tenang.

Di Banyumas sendiri memang seperti yang saya sebutkan di postingan Cafe Beranda masih didominasi tempat makan dan jajanan saja. Demografi masyarakat sekitar tentu saja mempengaruhi, dulu pernah ada cafe kecil bernama Cafe Beranda namun tak lama kemudian tutup. Ya maklum sih, soalnya mentok paling yang dateng pelajar yang tertarik pada hal-hal kekinian. Selebihnya memang sepertinya lebih suka dan memilih membeli makanan biasa saja.

Namun berbeda saat pandemi seperti ini, saya rasa faktor kedatangan orang yang merantau mempengaruhi seiring pembelajaran online, misalnya mahasiswa, yang menunggu pekerjaan, atau yang WFH jadi lebih beragam lagi. Tempat makan termasuk tempat ngopi jadi bermunculan, dan beruntunglah saya karena harga masih standar sini alias sedikit lebih murah dari pada Purwokerto. Karena kalau mahal dikit memang, siapa yang mau datang atau lebih sedikit.

Kedatangan pertama saya sebenarnya pada awal Februari 2021 lalu, kemudian diikuti pada awal Maret ini dan baru membuat ulasannya. Biasalah, sok sibuk padahal suka ada yang ngganjel sendiri kalau belum #tulis_edit_posting. Maka dari itu karena sudah dua kali kunjungan, gasken aja langsung.

Konsep bangunan dari Line Coffee & Eatery ini industrial alias kalau kata temen saya "ini belum dicat yah?" dan terdiri dari ruangan berAC di dalam dan luar ruangan. Lokasinya strategis karena berada di jalan utama yang biasa dilewati kendaraan antar kabupaten, depannya SMA Banyumas dan dekat juga dengan Pasar Banyumas sementara saat ini. Mudah ditemukan karena sudah ada plang penunjuknya, dan juga untuk parkir luas juga di lahan sebelahnya.

Untuk yang di luar tersedia beberapa tempat dudukan, paling enaknya kalau sore setelah nggak panas-panas amat atau malam hari sambil melihat ramainya jalanan. Sedangkan kalau di dalam ruangan tersedia sekitar 5 kursi berpasangan dengan kapasitas 2 orang, satu meja kursi dengan kapasitas 4 orang, dan ada juga tempat duduk dekat kasir. Karena waktu pertama datang pas pagi sih, bisa milih sesukanya plus bebas ambil foto.

Sekitar Februari waktu ke sini, jam buka masih mulai 09.00-20.00 (jadwal PSBB) namun sekarang bergeser ke jam 12.00-22.00. Jadilah sebagai yang kalau ngopi harus morning person, saya tak bisa lagi ke sini kalau masih pagi, hahaha. Terus, enak nggak nih buat ngelaptop? Menurut saya sih enak tapi nggak bisa bertahan lama karena kursinya bukan tipe kursi untuk bersandar, apalagi bagi yang sudah gampang pegel pinggang hiks. Buat yang sensitif sama suara, mungkin juga bakal susah fokus karena suara musiknya di ruangan itu aja muter-muter menggema(?).Terus juga paling enak kalau baru buka yang masih sepian, sisanya udah enjoy aja nikmatin makanannya.

Tapi untuk koneksi WiFi ajib sih nggak ada masalah, cepet bener buat laptopan apalagi cuma konekin ke smartphone. Kualitas pelayanannya juga bagus, ramah-ramah lah di sini.

Another favorite! Jadi di sini tuh lengkap nggak cuma minuman sama cemilan aja, tapi dari kopi sampai non kopi, makanan berat, sampai camilan juga ada. IYA IYA LAH BUNDA, NAMANYA JUGA ADA EATERYNYA! Nah cocok lah kalau pengin makan kalau pas laper, atau pesen banyak menu camilan tapi nggak bikin kantong kering karena harganya terjangkau lah bos. Pulang kerja, weekendan, ngilangin stres, jadi bisa di sini aja nggak perlu jauh-jauh. Hampir semuanya di bawah 20rb. Terus rasanya gimana tuh? Nah jadi kira-kira begini ya yang pernah saya dan teman saya pesan:

Waaah kenyang bos makan ini, saya kira porsinya paling cuma bikin 3/4 menuju kenyang namun ternyata cukup lah bikin "bentar ya pulangnya nunggu makanan turun dulu". Ukuran makaroninya lumayan besar dan banyak, ditambah bumbu kemudian keju parut dan parsley bubuk di atasnya biar nggak polos-polos amat. Untuk saat itu sebenarnya rasa bumbunya sedikit terlalu asin, dan bagi saya untuk makaroni sedikit terlalu matang. Tapi it was okay karena abis juga, pantang nyisain makanan haha. Selebihnya, jadi pengin coba gimana rasa spagetti bolognaisenya sih.

Porsinya sama banyaknya dengan yang bolognaise dan sama juga mengenyangkannya. Tampilannya pucet sih karena sewarna kan antara makaroni dan sausnya, nah ini cocok nih bagi yang suka keju dan creamy-creamy gitu. Hanya saja menurut saya waktu itu rasanya terlalu berminyak, atau dari butternya ya jadi lama-lama agak too much, untuk menghabiskannya perlu jeda biar nggak bosen hahaha tapi habis juga dong. Mungkin karena itu juga jadi kesannya nambah kenyang, dan untuk ini rasanya lebih plain gitu sih, asin dari kejunya juga pas.

Untuk dimsum di sini ada 4 varian, beef, nori, jamur, sama original. Sebagai pecinta dimsum, rasanya sih enak-enak aja lah ya dan ini tipikal menu yang akan berulang-ulang sering dipesan haha. Ini pas juga sih rasanya nggak bikin panas di mulut, artinya tepungnya nggak kebanyakan dan nggak bikin enek setelah makannya. Harganya 15rb udah dapet 4 bijik segitu, enyak!

INIIII bercanda banget uniknya, saya kira bentuknya biasa potongan memanjang gitu namun tampilannya justru seperti potato wedges. Rasanya sih ya oke-oke aja, enak lah buat cemilan.

Jenis kopi pertama yang selalu saya pesan di tempat baru manapun  itu selalu cappuccino, mungkin sugesti sih kalau cappuccinonya enak berarti varian kopi lainnya enak. Cuma setelah dicoba, menurut saya rasanya kurang pahit gitu dan rasa kopinya nggak dominan. Paling selanjutnya mau coba tambah extra shot dan tanpa gula, karena apalah kopi kalau nggak terasa pahitnya hahaha. Apalagi kalau pengin minum cappuccino buat nambah energi ngelaptop, butuh yang rasanya pas gitu di lidah.

Kalau ini standar aja, nggak yang enak banget tapi nggak mengecewakan aja. Standar lah buat, minum lucu-lucu.

Nah ini enak diminum siang-siang biar kaya bapak-bapak. Kalau vietnam drip di sini menurut saya masih kurang nendang kopinya tapi masih bikin seger dan melek sih. Lain kali nyoba yang tanpa campuran kali ya biar nambah melek ini maaah.

Bentuknya imut-imut ya, tapi rasanya pas dan enak sih. Hanya ada satu topping yaitu cokelat, cocok sih kalau untuk temen ngopi.

Harganya cuma 15k menurut saya sesuai dengan porsinya sih. Hanya untuk pengalaman makan ada rasa seperti nanggung, kaya lebih pengin kulit lebih banyak untuk camilan dari pada lauk hihi. Sayangnya tak ada opsi ayam alih-alih kulit tapi oh sambal matahnya segar, rasanya jadi pengin tambah sambalnya lebih banyak.

Jujur masih penasaran sama rasa menu lain sih, menu-menu barunya terutama dan minuman non coffeenya. Kalau menu bervariasi gini jadi enak sih, nggak gampang bosen setidaknya haha. Oh iya, di sini juga bisa bayar pakai nontunai karena sudah ada QRIS, jadi no worry bagi yang pengin simpel atau less-contact ya!

Barangkali ada yang mau berkunjung ke sini dan biar nggak kelamaan milih menu, nih untuk daftar harga menu makanan dan minuman di Line Coffee and Eatery dan tinggal diperbesar aja.

Saya sih berharap kalau tempat ini bertahan lama, alias nggak lekas kukudan hahaha. Soalnya suka gimana ya kalau datang ke tempat yang pas didatengin punya kesan bagus, beberapa waktu kemudian udah eh ganti aja nih sama tempat baru, amit-amit ye. Nah silakan yang mau main ke coffee shop di Banyumas ini, tetep jaga prokes juga, ya! Kalau mau delivery atau pesan melalui Grab Food juga sudah bisa.

Terima kasih telah berkunjung ke postingan ini, sampai jumpa di postingan berikutnya!

***

Tahun 2021-2022 ini sempat beberapa kali mampir ke Line Coffee dan tentu saja sudah lumayan banyak perubahannya. Dari segi tempat bagian dalam, sudah ada tempat duduk yang lebih proper untuk laptopan di sisi bagian selatan. Untuk colokan juga sudah ada di depannya langsung, dan menggunakan tipe kursi yang tinggi. Sedangkan untuk bagian luar juga sudah ada kanopi, jadi kalau misal malem-malem gerimis manja, mayan nggak langsung kena ujan.

Dari sisi menu juga terdapat beberapa pendatang baru, favorit saya adalah Ricebowl Dori Sambal Matah. Harganya cuma 16rb, dan porsinya termasuk pas (mungkin bagi beberapa orang ini akan termasuk sedikit, namun bagi saya justru pas). Dengan harga segitu sudah dapat potongan dori yang dibalut tepung, dan satu telur ceplok. Untuk sambal matahnya lebih ke ada rasa manisnya dikit, tapi rasanya malah justru enak-enak aja. Sepertinya akan jadi menu makanan langganan jika ke sini. Untuk foto kelupaan, kapan-kapan nyusul jika sudah mampir ke sini lagi. Hehe.

Jl.Pramuka R T 01 RW 02 Sudagaran, Kec.Banyumas, Kab.Banyumas

Open Hours: 12.00-22.00

Instagram: @linecoffeeandeatery

CP/Info: 085877348317