Beberapa Jenis Perawatan Gigi untuk Jaga Kesehatan Rongga Mulut

Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
Perawatan gigi pertama kali dalam hidup adalah ketika mencabut gigi susu, lalu setelahnya hanya merawat gigi dengan menyikat secara rutin. Kala itu saya tak tahu bahwa memeriksakan gigi dianjurkan tiap enam bulan sekali. Yang saya tahu, baru konsultasi ke dokter gigi ketika mengalami masalah pada gigi itupun kalau sudah termasuk parah atau tak mempan dengan obat tanpa resep.

dokter gigi

Barulah ketika mengikuti Bulan Kesehatan Gigi Nasional dan mendapatkan perawatan secara cuma-cuma, saya jadi lebih memperhatikan khusus untuk kesehatan gigi dan mulut ini. Sejak sekolah, sakit gigi sering saya rasakan bahkan seperti rutin akibat gigi berlubang. Barulah ketika dicabut, merasa kebebasan tanpa rasa sakit itu. Saya juga memiliki keinginan kelak merapikan gigi kelak, makanya mulai dicicil sejak sekarang.

Selain menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan lebih memperhatikan makanan dan minuman yang masuk, menyikat gigi dengan benar, penting juga untuk konsultasi dengan dokter perihal masalah pada gigi ini. Beberapa perawatan umum yang dilakukan untuk kesehatan gigi ini yaitu:

1. Tambal Gigi

Tambal gigi umum dilakukan ketika gigi mulai berlubang sebelum mulai meluas dan meningkatkan keparahan. Kemunculan lubang kecil pada gigi lambat laun akan mulai meluas, dan jika dibiarkan bisa saja membuat separuh gigi habis. Ketika mulai meluas, rasa sakit jika terkena makanan manis atau mengunyah dengan kuat akan terasa. 

Keadaan tak nyaman tersebut juga ditambah dengan akan munculnya bau mulut yang diakibatkan dari gigi berlubang. Segera memeriksakan ke dokter dan mendapatkan penanganan dengan ditambal merupakan usaha untuk mencegah hal di atas tersebut. Tambal gigi juga biasanya dilakukan bukan hanya saat berlubang namun pada gigi patah atau perawatan saluran akar gigi.

2. Cabut Gigi

Ketika gigi mengalami masalah dengan tingkat keparahan sampai menganggu, cabut gigi ini menjadi solusi. Misalnya saja ketika efek dari gigi berlubang yang sudah parah, posisi tumbuh yang menyebabkan luka atau tidak normal, menyebabkan pembengkakan, atay mengalami kebusukan.

Gigi yang bermasalah ini sebaiknya memang tak perlu untuk dipertahankan atau menunda-nunda untuk dilaksanakan tindakan. Hal tersebut sekaligus sebagai preventif agar tak menular ke gigi lainnya atau mengalami kondisi yang lebih parah.

3. Scalling

Meskipun sudah rutin menjaga kesehatan gigi, tumpukan kotoran pada gigi bisa saja tetap terjadi. Kotoran yang berasal dari sisa mengunyah makanan ini dapat berupa karang gigi atau plak. Lama kelamaan jika dibiarkan juga akan mempengaruhi ketahanan gigi dan menyebabkan penyakit pada gusi. Kesan yang ditimbulkan dari karang gigi ini juga dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan diri dari segi penampilan.

Proses scalling ini tak semenyakitkan cabut gigi, meskipun bagi beberapa orang memiliki tingkat sensitivitas yang berbeda. Secara pengalaman personal, perasaan setelah scalling ini akan menimbulkan kelegaan dan mengurangi kekhawatiran. Gigi juga menjadi lebih bersih tanpa adanya karang gigi yang menganggu dan lebih percaya diri.

4. Perawatan Akar Gigi

Ada kondisi di mana saraf gigi terkena imbas baik dari gigi berlubang, gigi yang mengalami pembusukan, atau perawatan lanjutan dari tambalan gigi. Karena sifatnya sensitif dan perannya penting dalam menyediakan nutrisi dan keberfungsiannya, perawatan saluran akar gigi ini dilakukan. 

5. Pemasangan dan Perawatan Gigi Palsu

Adanya penangangan atau tindakan pada kondisi gigi, bukan hanya terhenti hanya untuk menghilangkan masalah rasa sakit atau menghindari kondisi ke yang lebih parah. Untuk mengembalikan ke fungsi normal maka perlu tindakan dan perawatan lanjutan, misalnya dengan pemasangan gigi palsu.

Memasang gigi palsu ini untuk mengembalikan fungsi mengunyah, pengaruhnya terhadap berbicara, dan tentu saja berpengaruh pada penampilan. Pemasangan gigi ini bukan lepas sampai di situ saja namun ada perawatan dan konsultasi secara rutin yang dilakukan, terutama beberapa waktu setelah pemasangan.

6. Merapikan Gigi

Merapikan gigi bukan semata untuk estetika dan mengembalikan kepercayaan diri saja, namun untuk kesehatan rongga mulut, memperbaiki kondisi pada sendi rahang, dan mengembalikan fungsi dalam mengunyah agar lebih maksimal.

Merapikan gigi ini bisa dilakukan berbagai cara, misalnya behel, retainer, resin gigi, dan seterusnya yang disesuaikan dengan kondisi. Perawatan merapikan gigi juga biasanya berlangsung secara tahunan, namun setelahnya akan mendapatkan kondisi yang sepadan atas itu.

7. Perawatan Gigi Lainnya

Terdapat pula bentuk perawatan lain yang sifatnya tidak seurgent masalah di atas, namun sama-sama penting dilakukan perawatan. Misalnya saja veneer, memutihkan gigi, atau crown gigi. Lebih besar pengaruhnya pada penampilan, namun usaha terbaik adalah usaha yang maksimal pada tubuh termasuk bagian gigi kita bukan?

Demikian beberapa jenis perawatan umum yang biasanya dikonsultasikan pada dokter gigi. Jangan lupa untuk mulai memeriksakan gigi setiap 6 bulan sekali. Selain itu, tetap diiringi menjaga kesehatan gigi dan mulut secara pribadi dengan rajin menggosok gigi, memperhatikan asupan makanan dan minum, selektif memilih sikat gigi, perbanyak minum air putih. Semoga bermanfaat!

***

1 komentar

  1. Pernah sekali sakit gigi hemm rasanya tuh pen lempar semua barang dan hancurin sesuatu, memang harus dirawat dengan baik karena sekalinya sakit sulit sembuhnya.

    BalasHapus

Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.